Patricia Budihartanti Liman
Universitas Trisakti

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PERAN VITAMIN D BAGI KESEHATAN ANAK DI MASA PANDEMI COVID-19 Kartini Kartini; Patricia Budihartanti Liman; Kurniasari; Husnun Amalia
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 3, Nomor 2, Juli 2022
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (715.66 KB) | DOI: 10.25105/juara.v3i2.13464

Abstract

It's been two years since the world faced the Covid-19 pandemic caused by Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona Virus-2 (SARS-CoV-2) which is able to affect the human immune system. One strategy in overcoming this pandemic is to pay attention to the intake of nutrients that are suitable to support the activation of the immune system in fighting the virus. Since the pandemic, vitamin D has been widely consumed to boost the body's immunity. This compound is able to improve the function of physical barriers, modulate the immune response, both natural and adaptive, to fight infections, allergies, malignancies and autoimmune. Recently it has been widely revealed that vitamin D deficiency was associated with various diseases. The occurrence of vitamin D deficiency in children may be due to a lack of awareness about the importance of vitamin D for children's health and this condition is certainly related to parental knowledge. The purpose of this outreach was to increase parents' knowledge about the role of vitamin D for children's health, especially during the pandemic. This program carried out online at Primary school and Junior high school of Tarsisius 1, Central Jakarta. Parental knowledge about the role of vitamin D was assessed using a modified questionnaires from Hussein et al. 2018, before and after the outreach. Data collection using Google Form, data cleaning with Open Refine software and analysis with SPSS software version 23. The Mann-Whitney test obtained p<0,001 so it was concluded that knowledge of vitamin D between the two groups differed significantly
Peningkatan Pengetahuan Asupan Gizi Seimbang dan Nutrigenomik Pada Anggota Masyarakat Perhimpunan Organisasi Pasien Tuberkulosis Indonesia Patricia Budihartanti Liman; Karina Shari Anastasya; Nany Hairunisa; Verawati Sudarma
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 4, Nomor 2, Juli 2023
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v4i2.16456

Abstract

Pengetahuan yang baik mengenai gizi seimbang memiliki berperan dalam perilaku diet sehat, yang selanjutnya dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas. Diketahui bahwa penyuluhan gizi seimbang yang dikaitkan dengan TB paru belum pernah dilakukan oleh mitra Perhimpunan Organisasi Pasien Tuberkulosis (TB POP) Indonesia. Pada survey yang dilaksanakan mitra menunjukkan bahwa nutrisi menjadi tren topik untuk diajukan untuk penyuluhan. Hal ini menjadi dasar dari mitra untuk berkolaborasi dengan tim penyuluhan PkM dari Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Tujuan PkM ini adalah memberikan pengetahuan mengenai gizi seimbang dan nutrigenomik pada penyintas TB Paru. Tingkat pengetahuan responden dinilai secara objektif dengan kuesioner terstruktur dan secara subyektif dengan responden menilai dengan skala rating satu sampai 10. T-test berpasangan atau Wilcoxon test pada SPSS ver. 28.0.1.1 digunakan dalam analisis dengan batas kemaknaan 0,05. Penyuluhan diikuti oleh 51 partisipan yang mewakili dari anggota masyarakat organisasi penyintas TB RO (OPT) yang tersebar di tujuh Provinsi di Indonesia seperti Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hasil dari penyuluhan PkM terlihat pengetahuan anggota masyarakat setelah dilakukan penyuluhan meningkat sebesar 57% dibandingkan sebelum dilakukannya penyuluhan (p<0,001). Peningkatan pengetahuan juga dirasakan secara subyektif oleh responden sebesar25% setelah dilakukan penyuluhan (p<0,001). Penyuluhan lebih lanjut dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dengan responden lainnya atau memberikan pendampingan pemilihan makanan gizi seimbang.
PENINGKATAN PENGETAHUAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN ANAK PADA KADER DAN GURU PAUD Patricia Budihartanti Liman; Arleen Devita; Tubagus Ferdi Fadilah; Verawati Sudarma
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Panrita Abdi - April 2024
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v8i2.26633

Abstract

Indonesia bears a triple burden of malnutrition, namely undernutrition, overweight, and micronutrient deficiencies. The global economic crisis due to COVID-19 has produced lifestyle changes, including changes in dietary intake, that may increase malnutrition risks. The Indonesian Nutritional Status Survey 2022 data show an incidence of stunting of 15.2% in West Jakarta, well above the 2024 14% target determined by Indonesia’s President Joko Widodo in Presidential Regulation No. 72 for 2021 on accelerated stunting reduction. Various strategies have been formulated by West Jakarta’s municipal government, such as 3-month courses of nutritious food for children at risk of stunting. Available studies show that knowledge is associated with attitude and behavior.  At present, however, the effect of improving child growth monitoring knowledge through health promotion to cadres and early childhood education (PAUD) teachers in Kelurahan Jatipulo, West Jakarta, is still unknown. Therefore West Jakarta’s Administrative City Health Department invited the Faculty of Medicine of Universitas Trisakti to organize health promotion for family guidance team cadres and PAUD teachers as vanguards in child growth monitoring. Child growth standard usage questionnaires were distributed before and after health promotion, the results being that most respondents were ignorant or uncertain about growth chart usage, had never used growth chart in the previous year, and had never participated in growth chart usage training. Post-promotion knowledge level of cadres and teachers increased by 55% (p<0.001). Promotional activity on growth curve usage for more respondents and in a wider work area in West Jakarta may become the next public service program.  ---  Indonesia sedang mengalami tiga beban ganda malnutrisi, yakni kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan defisiensi zat gizi mikro seperti anemia. Krisis ekonomi yang melanda dunia akibat pandemi COVID-19 berpengaruh terhadap perubahan pola hidup termasuk asupan makan dan dapat meningkatkan risiko malnutrisi. Data Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan bahwa angka stunting di Jakarta Barat sebesar 15,2%. Angka tersebut belum mencapai target yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, yang tertuang dalam Perpres No. 72 Tahun 2021 mengenai program percepatan penurunan stunting dengan target 14% pada tahun 2024. Berbagai strategi dilakukan oleh pemerintah kota Jakarta Barat seperti pemberian makanan bergizi selama tiga bulan pada anak rawan stunting. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa pengetahuan berhubungan dengan sikap dan perilaku seseorang. Namun, sampai saat ini belum diketahuinya efektivitas penyuluhan dalam meningkatkan pengetahuan pertumbuhan anak pada kader dan guru PAUD di kelurahan Jatipulo, Jakarta Barat. Oleh karenanya, Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Barat mengundang Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti untuk dapat berkontribusi dalam penyuluhan kepada kader dan guru PAUD sebagai salah satu garda terdepan dalam  pemantauan pertumbuhan anak. Kuesioner diberikan sebelum dan setelah pelaksanaan penyuluhan. Hasil penyuluhan didapatkan mayoritas responden tidak mengetahui atau ragu-ragu dalam penggunaan kurva, tidak pernah menggunakan kurva pertumbuhan dalam satu tahun terakhir, dan belum pernah mengikuti pelatihan penggunaan kurva pertumbuhan. Pengetahuan kader dan guru PAUD meningkat sebesar 55% (p<0,001) setelah penyuluhan. Kegiatan penyuluhan mengenai penggunaan kurva pertumbuhan dengan jumlah responden dan lokasi wilayah kerja lebih luas di Jakarta Barat dapat menjadi program pengabdian selanjutnya.