Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Analisis Biaya Penggunaan Antibiotik Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Roemani Semarang Pratiwi, Hening
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 4 No 01 (2016): Actapharmindo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.06 KB)

Abstract

Infeksi saluran kemih adalah keadaan klinis akibat adanya mikroorganisme dalam urin sehingga dibutuhkan tata laksana terapi ISK yang tepat dan rasional terutama dalam hal pemilihan antibiotik yang tepat dan rasional bagi pasien. Sampai saat ini antibiotik tetap menjadi salah satu kategori biaya yang signifikan dalam anggaran farmasi di rumah sakit karena biaya antibiotik telah menyerap sebagian besar dari seluruh anggaran rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya penggunaan antibiotik pasien infeksi saluran kemih di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Roemani Semarang sehingga dapat memberikan gambaran biaya terapi antibiotik yang tepat dan rasional. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dan dilakukan secara retrospektif, sampel sebanyak 73 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya pelayanan kesehatan khususnya adalah biaya obat dari 73 pasien adalah 47,5 % adalah biaya penggunaan antibiotik; 47,2% adalah biaya penggunaan obat lain selain antibiotik; dan 5,3% adalah biaya penggunaan alat-alat kesehatan. Biaya penggunaan antibiotik terbanyak pada monoterapi atibiotik adalah penggunaan antibiotik levofloxacin sebanyak Rp. 6.281.440 (39,40%) dan diikuti oleh penggunaan cefotaxim sebanyak Rp. 4.029.320 (25,27%). Sedangkan biaya penggunaan antibiotik terbanyak pada terapi kombinasi atibiotik adalah penggunaan kombinasi cefixime +cefotaxime sebanyak Rp. 4.094.950 (22,39%) dan diikuti oleh penggunaan ceftriaxone + cefixime sebanyak Rp. 2.880.770 (15,76%)
Edukasi dan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Obat di Rumah Tangga: Studi Kasus di Dusun Sidasari Wetan, Desa Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap WASITO, HENDRI; PRATIWI, HENING; WIBOWO, ADI; SHOLIHAT, NIA KURNIA
Acta Pharmaciae Indonesia Vol 4 No 2 (2016): Acta Pharmaciae indonesia Vol.4 No.2 Tahun 2016
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obat merupakan komponen penting dari pelayanan kesehatan yang merupakan kebutuhan masyarakat. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat akan obat dan pengelolaannya terutama bagi anggota keluarga, maka diperlukan suatu usaha edukasi serta peningkatan kualitas pengelolaan obat di rumah tangga  melalui program pelatihan dan pendampingan oleh apoteker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap masyarakat dalam mengelola obat di rumah tangga serta meningkatkan kualitas pengelolaan obat oleh masyarakat di rumah tangga. Desain penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental.  Penelitian  dilakukan di Dusun Sidasari Wetan, Desa Kubangkangkung, Kawunganten, Cilacap. Workshop pengelolaan obat di rumah tangga oleh apoteker dilakukan kepada 33 orang peserta.  Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan observasi lapangan melalui kunjungan (home visit). Hasil penelitian menunjukkan peningkatan pengetahuan dan sikap masyarakat dalam mengelola obat di rumah tangga sebesar masing-masing 10% dan 7 %. Kegiatan workshop dan pendampingan oleh apoteker dapat memberikan manfaat dan perubahan perilaku dalam pengelolaan obat di rumah tangga bagi masyarakat.
Edukasi dan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Obat di Rumah Tangga: Studi Kasus di Dusun Sidasari Wetan Desa Kubangkangkung Kawunganten Cilacap (Education and Quality Improvement of Drug Management in Family: A Case Study at Dusun Sidasari Wetan, Kubang Wasito, Hendri; Pratiwi, Hening; Wibowo, Adi; Solihat, Nia Kurnia
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 2 No 2 (2018): JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Dosen Indonesia JATIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.491 KB) | DOI: 10.36339/je.v2i2.160

Abstract

Drugs are an important component of health services that are the needs of the community. There is still a lack ofcommunity knowledge of medicines and management especially for family members, hence an educational effort as well asimprovement of quality of drug management in family through training program and mentoring by pharmacist. Thiscommunity service activity aims to determine the knowledge and attitude of the community in managing drugs in the familyand improve the quality of drug management by the community in the family. The activity was conducted in SidasariWetanKubangkangkung Village Kawunganten Cilacap. The workshop on drug management in family was conducted by pharmaciststo the 33 participants. Data collection was done by using questionnaire and observation through home visit. The result of theactivity shows that the increase of knowledge and attitude of the society in managing drugs in the familywere 10% and 7%,respectively. Workshop activities and mentoring by pharmacists can provide benefits and behavioral changes in family drugsmanagement.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Manajemen Diri Pasien Prolanis Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas 1 Purwokerto Timur Nurasyifa, Siti Rohimah; RU, Vitis Vini Fera; Pratiwi, Hening
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 9 No 2 (2021): Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.api.2021.9.2.4250

Abstract

Diabetes mellitus is a disease characterized by blood glucose elevation and long-term illness that requires good self-management. Patient knowledge has important role to overcome self-management. This study aims to assess relationship between patient's knowledge level and self-management. This research used observational study with cross sectional approach. Patient knowledge level was measured by Diabetes Knowledge Questionnaire (DKQ-24) and self-management level was measured by Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ). This study was held in East Purwokerto I Public Health Center and data sources were collected by accidental sampling technique. The sample used in this study was 35. The result showed that there was a correlation between patient knowledge level to self-management p = 0,000, r = 0,838 in diabetes mellitus type 2.
Cost-effectiveness analysis of lopinavir, ritonavir, and nevirapine toward HIV AIDS patients as antiretroviral: a systematic review Pratama, Anggara Martha; Pramestutie, Hananditia Rachma; Krisnadewi, Kadek Ida; Pratiwi, Hening
Acta Pharmaciae Indonesia : Acta Pharm Indo Vol 11 No 2 (2023): Acta Pharmaciae Indonesia: Acta Pharm Indo
Publisher : Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, Jenderal Soedirman University, Purwokerto, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.api.2023.11.2.6916

Abstract

Background: The mobilization of resources to prevent and treat human immunodeficiency virus (HIV) and acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) is unparalleled in the history of public health. Nevirapine resistance may decrease the effectiveness of viral suppression with nevirapine-based HIV in women infected with human immunodeficiency virus (HIV) with previous exposure to single-dose nevirapine. However, the alternative lopinavir/ritonavir–based antiretroviral therapy (ART) regimen is more expensive. Objective: Our objectives were to project the tradeoffs regarding the cost-effectiveness of ART regimens for nevirapine-exposed and lopinavir/ritonavir. Methods: A thorough literature search was conducted using PubMed and SAGE databases, employing search terms such as “cost-effectiveness analysis,” AND “HIV AIDS,” AND “lopinavir,” OR “ritonavir,” AND “nevirapine.” Additionally, hand searches were carried out on Google Scholar with various combinations of these terms to ensure comprehensive coverage of relevant studies. Results: Six studies met the our inclusion criteria and were reviewed. The analysis confirms that both nevirapine and lopinavir/ritonavir-based ART regimens are cost effective in a range of settings, despite differences in their relative efficacy and contexts in which they are used. Conclusion: This systematic review collates recent studies on the cost-effectiveness of nevirapine and lopinavir/ritonavir in ART. It showed that in this finding, there are cost effective but this article had wide variation with comparison therapy. Cost-effectiveness results depended on the relative efficacy of lopinavir/ritonavir and nevirapine in both first-line and second-line ART.
Pengaruh Keterampilan Komunikasi Apoteker di Banyumas Terhadap Tingkat Kepercayaan dan Loyalitas Masyarakat Baturraden Sartana, Btari Asa; Pratiwi, Hening; Ilma, Dewi Latifatul Ilma
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.008.02.8

Abstract

Keterampilan komunikasi apoteker dibutuhkan dalam pelayanan kefarmasian karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan membangun hubungan baik dengan pasien. Hubungan baik ini dapat membangun kepercayaan dan loyalitas pasien kepada apoteker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan komunikasi secara langsung terhadap loyalitas atau tidak langsung dengan harus mendapatkan kepercayaan pasien terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada Juli 2021 - Agustus 2021 di Kecamatan Baturraden dengan teknik purposive sampling pada responden dengan kriteria berusia 18-55 tahun dan mendapat pelayanan kefarmasian oleh apoteker di apotek Kebupaten Banyumas dalam 3 bulan terakhir. Sebanyak 106 data responden dianalisis secara deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis jalur yang disertai uji sobel untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Keterampilan komunikasi Apoteker di Banyumas dinilai cukup baik (76,41%). Tingkat kepercayaan dan loyalitas masyarakat Baturraden dinilai sedang (66,98%; 71,7%). Keterampilan komunikasi apoteker berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap loyalitas melalui kepercayaan sebagai variabel intervening (β = 0,647; 0,607; p-value <0,001; z score = 4,611). Namun tidak signifikan secara langsung terhadap tingkat loyalitas (β = 0,049; p-value = 0,626).
Pengaruh Keterampilan Komunikasi Apoteker di Banyumas Terhadap Tingkat Kepercayaan dan Loyalitas Masyarakat Baturraden Sartana, Btari Asa; Pratiwi, Hening; Ilma, Dewi Latifatul Ilma
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 8 No. 2 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.008.02.8

Abstract

Keterampilan komunikasi apoteker dibutuhkan dalam pelayanan kefarmasian karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan membangun hubungan baik dengan pasien. Hubungan baik ini dapat membangun kepercayaan dan loyalitas pasien kepada apoteker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh keterampilan komunikasi secara langsung terhadap loyalitas atau tidak langsung dengan harus mendapatkan kepercayaan pasien terlebih dahulu. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada Juli 2021 - Agustus 2021 di Kecamatan Baturraden dengan teknik purposive sampling pada responden dengan kriteria berusia 18-55 tahun dan mendapat pelayanan kefarmasian oleh apoteker di apotek Kebupaten Banyumas dalam 3 bulan terakhir. Sebanyak 106 data responden dianalisis secara deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis jalur yang disertai uji sobel untuk mengetahui pengaruh antar variabel. Keterampilan komunikasi Apoteker di Banyumas dinilai cukup baik (76,41%). Tingkat kepercayaan dan loyalitas masyarakat Baturraden dinilai sedang (66,98%; 71,7%). Keterampilan komunikasi apoteker berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap loyalitas melalui kepercayaan sebagai variabel intervening (β = 0,647; 0,607; p-value <0,001; z score = 4,611). Namun tidak signifikan secara langsung terhadap tingkat loyalitas (β = 0,049; p-value = 0,626).
Analisis Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat Terhadap Obat Generik di Wilayah Purwokerto Utara Kartikaningrum; Pratiwi, Hening; Mustikaningtias, Ika
MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana) Vol. 4 No. 1 (2022): JUNE
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24123/mpi.v4i1.4901

Abstract

Obat generik memiliki efektivitas serta hasil klinis yang sama dengan obat bermerek. Akan tetapi peredaran obat generik di Indonesia relatif rendah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap obat generik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat serta hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap obat generik. Penelitian menggunakan desain cross sectional study dengan sampel berjumlah 385 responden yang terdaftar sebagai masyarakat Purwokerto Utara. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap. Analisis data menggunakan chi-square. Tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik sebagian besar kurang (56,4%). Sebanyak 75,8% responden memiliki sikap positif terhadap obat generik. Terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p=0,025), pendidikan (p=0,018) dengan tingkat pengetahuan terhadap obat generik, namun pada aspek usia (p=0,765) dan pekerjaan (p=0,121) tidak terdapat hubungan signifikan. Tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin (p=0,365), usia (p=0,403), pendidikan (p=0,149), dan pekerjaan (p=0,159) dengan sikap masyarakat terhadap obat generik. Dapat disimpulkan sebagian besar masyarakat Purwokerto Utara memiliki pengetahuan kurang, namun bersikap positif terhadap obat generik. Karakteristik yang memiliki hubungan dengan tingkat pengetahuan yaitu jenis kelamin dan pendidikan. Tidak ada karakteristik yang memiliki hubungan dengan sikap masyarakat terhadap obat generik. Diperlukan peran tenaga kesehatan untuk edukasi dan promosi mengenai obat generik untuk meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap obat generik
Evaluation of Medication Planning Management Using ABC-VEN Analysis at Hospital X Purwokerto Mayasari, Nurina; Fitriana, Syefi Nuraeni; Pratiwi, Hening
Medical and Health Journal Vol 5 No 1 (2025): August
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.mhj.2025.5.1.17216

Abstract

Background: Pharmaceutical expenditures represent a significant portion of hospital budgets, underscoring the need for efficient inventory management to ensure medicine availability and avoid financial losses. Objective: This study aimed to evaluate the medication planning and procurement process at Hospital X using the ABC-VEN matrix to classify drugs by cost and clinical importance. Methods: A retrospective, descriptive study was conducted using procurement and planning records from January to December 2024. Results: ABC analysis revealed that 10.9% of drugs (category A) accounted for 70.13% of total spending, while 21.8% (category B) contributed 20.15%, and 67.18% (category C) represented only 9.72%. VEN classification identified 15.6% of drugs as vital, 74.22% as essential, and 10.16% as non-essential. The integrated ABC-VEN analysis categorized 20 items as Priority (P), 95 as Main (U), and 13 as Supplementary (T). Conclusion: The ABC-VEN approach effectively identified priority medicines, enhanced planning efficiency, and supported rational resource utilization in hospital pharmaceutical management.