Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

MANAJEMEN DIRIUNTUK MENGATASI FATIGUE PADA PASIEN HEMODIALISIS: KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS Malisa, Novi; Ibrahim, Kusman
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 16, No 1 (2016): Agustus 2016
Publisher : STIKes BTH Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.971 KB) | DOI: 10.36465/jkbth.v16i1.172

Abstract

Fatigue merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan oleh pasien Gagal Ginjal Terminal yang menjalani terapi hemodialisis yaitu sebanyak 60-97% dari total pasien yang menjalani hemodialisis, menyebabkan konsentrasi menurun, malaise, gangguan tidur, gangguan emosional, dan penurunan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari harinya yang dapat menurunkan kualitas hidup pasien hemodialisis.Kajian literatur diperlukan untuk mengetahui intervensi berbasis fakta untuk mengatasi fatigue. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui strategi intervensi manajemen diri pasien hemodialisis dalam mengelola fatigue. Metode yang digunakan dalam membuat artikel ini adalah cirtical review. Proquest(tahun 2005-2015)dan Google Scoolar(tahun 2005-2015) merupakan database yang digunakan dalam review ini.Key word yang digunakan adalah fatigue, nursing intervention, end stage renal deseases, chronic kidney deseases, hemodialysis, self management, intervensi keperawatan, penyakit ginjal, gagal ginjal kronis, hemodialisis dan manajemen diri.Didapatkan 6 artikel penelitian yang sesuai dengan tujuan dan kriteria review. Ada3strategi untuk mengatasi fatigue, yaitu latihan fisik, penggunaan sinar infra merah dan relaksasi: yoga. Penerapan intervensi ini terbukti menurunkan fatigue. Dari 6 penelitian,pelaksanaan intervensi yang memungkinkan sebagai self management pasien adalah intervensi latihan fisik saja. Akan tetapi pelaksanaan latihan fisik ini perlu pendampingan dari ahli untuk memantau tanda-tanda vital dan kondisi pasien secara keseluruhan setelah latihan fisik, oleh karena itu disarankan perlunya penelitian mengenai empowering interventionyang benar benar melibatkan pasien secara langsung dan pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara mandiri oleh pasien sehingga pasien dapat mengelola kondisi yang dialaminya setiap saat sehingga dapat menurunkan tingkat ketergantungan pasien yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup pasien.
Pengaruh Pemberian Stroberi Beku Terhadap Skala Haus Pasien Congestive Heart Failure Malisa, Novi; Kusmawati, Dessi
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 4 (2024): Volume 8 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i4.16424

Abstract

Rasa haus merupakan gejala umum pada pasien Congestive Heart Failure (CHF) yang mendapatkan terapi diuretic dan pembatasan cairan. Ketidakpatuhan pasien dalam pembatasan cairan akibat rasa haus dapat menyebabkan hipervolemia, salah satu penyebab rawat inap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian stroberi beku terhadap skala haus pada pasien CHF. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain pre-test and post-test control group design. Jumlah total responden sebanyak 36 orang yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok intervensi 18 orang dan kelompok kontrol 18 orang, diambil menggunakan tehnik stratified random sampling berdasarkan klasifikasi NYHA pada responden. Responden pada kelompok intervensi diberikan stroberi beku (@20 gram) sedangkan untuk kelompok kontrol diberikan es batu (@5 ml) sebanyak lima kali sehari selama tiga hari. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif, uji-t independent dan uji-t berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor intensitas haus pada kelompok intervensi dan kontrol masing-masing adalah 4,44 dan 2,35. Uji t independen perbedaan rata-rata intensitas haus sebelum dan sesudah tes antara kelompok intervensi dan kontrol adalah p=0,000. Berdasarkan analisis uji t berpasangan, skor intensitas haus antara pre-test dan post-test adalah p<0,001, dari intensitas haus sedang hingga rendah. Skor intensitas haus antara sebelum dan sesudah prosedur pada kelompok intervensi dan kontrol berbeda secara signifikan. Analisis data diperoleh p-value sebesar 0,000. Rata-rata delta intensitas haus pada kelompok intervensi lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Terdapat perbedaan rasa haus antara kelompok intervensi dan control (p-value =0.006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi stroberi beku secara signifikan mengurangi rasa haus pada pasien CHF.
PENERAPAN TERAPI BICARA A.I.U.E.O UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI VERBAL PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG REHABILITAS MEDIK RSUD CIBABAT Yulianti, Ami; Octaviani, Oky; Malisa, Novi
Jurnal Kesehatan An-Nuur Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan An-Nuur
Publisher : Yayasan Putra Sukamanah Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71023/jukes.v2i2.23

Abstract

Stroke is the second leading cause of death after heart disease and the third leading cause of disability worldwide (American Heart Association, 2020). Non-hemorrhagic stroke refers to a decline in brain function due to disrupted blood supply to parts of the brain, resulting in vessel blockage or narrowing. This study aimed to evaluate the effectiveness of A.I.U.E.O speech therapy in enhancing verbal communication in non-hemorrhagic stroke patients in the medical rehabilitation unit at Cibabat Regional General Hospital. A.I.U.E.O speech therapy is an intervention that supports improved verbal communication in patients with speech disorders. This case study used a nursing process approach involving two patients with impaired verbal communication. The intervention was administered for 3 consecutive days, with each session lasting 15 minutes. Results showed improved verbal communication abilities by the third day following at least three therapy sessions. Patient 1 could articulate words clearly, construct longer sentences, showed more responsive facial expressions, improved conversation comprehension, and experienced reduced slurred speech. Patient 2 could articulate several words, showed responsive facial expressions, moderately improved conversation comprehension, and had moderate slurring. Contributing factors included diet in patient 1 and excessive stress in patient 2, which slowed recovery. In conclusion, A.I.U.E.O speech therapy is effective in enhancing verbal communication abilities in non-hemorrhagic stroke patients and is recommended as part of nursing care to support stroke rehabilitation.
PENERAPAN TEKNIK PERNAPASAN BUTEYKO UNTUK MENGATASI POLA NAPAS TIDAK EFEKTIF PADA PASIEN ASMA BRONKHIAL DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT TK II DUSTIRA Sapitri, Tia; Octaviani, Oky; Malisa, Novi
Jurnal Kesehatan An-Nuur Vol 2 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan An-Nuur
Publisher : Yayasan Putra Sukamanah Sejahtera

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71023/jukes.v2i2.24

Abstract

Bronchial asthma is a chronic respiratory disease caused by narrowing of the airway due to a hypersensitivity reaction in the bronchi, causing symptoms in the form of wheezing, coughing, and shortness of breath. Buteyko's breathing technique is a non-pharmacological method that focuses on conscious breath control, with the principle of reducing the frequency and volume of breathing through the practice of holding the breath and breathing slowly controlled through the nose.  The method of this case study is a descriptive method, aiming to describe nursing care in bronchial asthma patients. The subject of this case study used 2 patients as the subject material of the case study, with a nursing diagnosis of ineffective breathing patterns due to bronchial asthma. The focus of the intervention was to provide the application of buteyko breathing techniques for 10 minutes within 3 days with a frequency of 2 times daily. The results showed that both patients experienced improvement in respiratory condition after the 3rd day of application. In patient 1, the respiratory frequency decreased from 28x/min to 20x/min and oxygen saturation increased from 95% to 98%, the use of the respiratory and respiratory muscles of the nasal lobes also decreased significantly. Meanwhile, patient 2  showed a decrease in breathing frequency from 30x/min to 20x/minute, an increase in oxygen saturation from 94% to 97%, but the diffusion occurred more slowly than patient 1. Limitations in the application of buteyko breathing techniques include differences in response speed between patients and the need for repeated education so that patients understand the application correctly. Buteyko breathing techniques are recommended as an effective nonpharmacological intervention in the management of ineffective breathing patterns in bronchial asthma patients, both in hospital and independently at home with consistent training for optimal outcomes.
Implementasi Teknik Clapping pada Anak Prasekolah dengan Pneumonia: Studi Kasus Darmawan, Dadang; Andriyani, Septian; Rahmi, Upik; Putri, Suci Tuty; Fitriana, Lisna Anisa; Malisa, Novi; Setiawan, Guling; Apriany, Dyna; Norma, Norma; Murtiani, Farida
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.4657

Abstract

Pneumonia masih menjadi penyebab kematian yang signifikan, terutama pada anak usia prasekolah. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan patogen di dalam alveoli yang menyebabkan terbentuknya eksudat inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi intervensi clapping pada ana kusa prasekolah dengan pneumonia. Penelitian ini dirancang sebagai studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan analisis dokumentasi penelitian. Penelitian kami menghasilkan temuan yang signifikan yang menunjukkan efektivitas teknik clapping dalam membersihkan saluran napas, mengurangi akumulasi dahak, meningkatkan difusi gas, dan meringankan beban pernapasan. Teknik clapping sebagai salah satu komponen dari fisioterapi dada, memiliki potensi untuk diterapkan dalam intervensi penanganan pneumonia pada anak-anak.
MANAJEMEN DIRI UNTUK MENGATASI RASA HAUS PADA PASIEN CHRONIC HEART FAILURE YANG MENJALANI PEMBATASAN CAIRAN Malisa, Novi
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024): Volume 5 No. 4 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i4.32628

Abstract

Congestive Heart Failure (CHF) adalah sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan fungsi jantung ditandai dengan adanya penurunan toleransi aktivitas dan retensi cairan. Pasien CHF pada umumnya diharuskan menjalani pembatasan cairan namun banyak pasien yang tidak patuh. Ketidakpatuhan ini disebabkan oleh rasa haus yang dialami oleh pasien. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan masyarakat terhadap upaya pengurangan keluhan haus yang umumnya dialami oleh pasien Chronic Heart Failure (CHF) yang mengalami pembatasan cairan melalui konsumsi stroberi beku. Metode pelaksanaan pengabdian menggunakan metode ceramah, duskusi, dan demonstrasi. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat setelah diberikan penyuluhan dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 30 poin. Pengetahuan menjadi bagian penting dari kemampuan seseorang untuk melakukan perawatan diri terhadap kondisi yang dialaminya. Ini serupa dengan fakta bahwa peningkatan pengetahuan masyarakat tentang cara mengelola rasa haus akan secara tidak langsung meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengelola rasa haus, yang biasanya terjadi pada orang yang menjalani pembatasan cairan. Selanjutnya, kegiatan ini diharapkan dilakukan dengan sasaran para kader yang ada di masyarakat agar mereka dapat menyebarluaskan informasi tentang materi penyuluhan kepada khalayak yang lebih luas di masa depan.