Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

HUBUNGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DENGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU DAN KESEIMBANGAN PADA WANITA LANJUT USIA Fitriana, Lisna Anisa
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): VOLUME 1.1
Publisher : JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                                                                                                                           Peningkatan derajat kesehatan menyebabkan bertambahnya usia harapan hidup yang menyebabkan jumlah lansia meningkat. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia biasanya disebabkan karena proses penuaan dan kurangnya aktivitas fisik. Salah satu latihan yang banyak digemari lansia di Indonesia adalah senam otak, tetapi informasi tentang manfaat senam otak masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kemampuan kognitif dengan daya tahan jantung paru dan keseimbangan pada wanita lanjut usia yang mengikuti senam otak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian prospektif yang diukur sebanyak empat kali, sebelum latihan, setelah 4 minggu, 8 minggu, dan 12 minggu latihan. Subjek penelitian terdiri dari 24 orang wanita lansia berusia 60-75 tahun yang berasal dari Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 12 orang kelompok yang melakukan senam otak dan 12 orang kelompok sedenter. Variabel penelitian yang diukur adalah: (a) kemampuan kognitif dengan TMT-B (trail making test-B), (b) daya tahan jantung paru dengan tes jalan 6 menit, dan (c) keseimbangan dengan tes berdiri satu kaki-mata tertutup. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji Levene’s, dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan kognitif dengan daya tahan jantung paru (r = -0,507) (p=0,093) dan keseimbangan (r = -0,567) (p≤0,05) pada wanita lansia yang mengikuti senam otak. Simpulan dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kemampuan kognitif dengan daya tahan jantung paru da keseimbangan pada wanita lanjut usia.
STUDI KOMPARATIF : KUALITAS HIDUP LANSIA YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA DAN PANTI Putri, Suci Tuty; Fitriana, Lisna Anisa; Ningrum, Ayu
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.1178

Abstract

Jumlah populasi dan umur harapan hidup lanjut usia(lansia) semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya umur harapan hidup maka sangat penting untuk memperbaiki kualitas hidup lansia. Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial dimana ia tinggal, sehingga perlu diketahui secara pasti sejauh mana perbedaan tersebut mempengaruhi kualitas hidup lansia. Penelitian ini merupakan studi komparatif, dengan rancangan penelitian potong melintang (cross sectional). Penelitian bertujuan mengetahui perbandingan kualitas hidup lansia yang tinggal bersama keluarga dengan yang tinggal di panti jompo. Jumlah responden adalah 160 orang lansia yang terdiri dari 80 orang yang tinggal di panti dan 80 orang tinggal bersama keluarga di komunitas. Teknik pemilihan sampel adalah consecutive sampling Hasil uji statistik dengan Mann-Whitney U test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara tempat tinggal dengan kualitas hidup lansia yaitu domain kesehatan fisik pada QoL( p = 0.000), dengan domain psikologik pada QoL( p = 0.000), dengan domain hubungan sosial pada QoL( p = 0.000) dan dengan domain lingkungan pada QoL( p = 0.000). Diharapkan hasil penelitian ini menjadi dasar penetapan program-program pemberdayaan lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup lansia.
GAMBARAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DENGAN SEKSIO SESAREA BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT SARININGSIH BANDUNG Rutiani, Clara Ega Ayu; Fitriana, Lisna Anisa
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 2, No 2 (2016): Vol 2, No.2 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v2i2.4750

Abstract

ABSTRAK Bendungan ASI merupakan salah satu masalah pada masa nifas. Bendungan ASI adalah penyempitan pada saluran ASI yang disebabkan karena air susu mengental sehingga menyumbat lumen saluran. Masa pemulihan pada ibu post seksio sesarea berangsur lebih lambat, beberapa hari setelah tindakan ibu masih merasakan nyeri. Kondisi tersebut menyebabkan ibu merasa cemas, bila ibu merasa tertekan (stress) maka akan terjadi pelepasan adrenalin yang menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah pada alveoli. Akibatnya terjadi hambatan let-down reflex sehingga air susu tidak mengalir dan menalami bendungan ASI. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran bendungan ASI pada ibu nifas dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Sariningsih Bandung. Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif, rancangan penelitian cross sectional, pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Jumlah sampel sebanyak 26 orang ibu nifas dengan seksio sesarea. Alat ukur penelitian ini menggunakan kuesioner six point engorgement scale (SPES). Hasil penelitian menunjukan 19 orang (73,1%) ibu nifas terdapat bendungan ASI. Berdasarkan kelompok usia ibu nifas yang terdapat bendungan ASI terbanyak adalah kelompok usia 20-35 tahun sebanyak 18 orang (69,2%). Berdasarkan kelompok pendidikan ibu nifas yang terdapat bendungan ASI terbanyak adalah kelompok pendidikan SMA yaitu sebesar 13 orang (50%). Berdasarkan kelompok pekerjaan ibu nifas yang terdapat bendungan ASI terbanyak adalah kelompok ibu yang bekerja sebesar 10 orang (38,5%). Berdasarkan kelompok paritas yang terdapat bendungan ASI terbanyak yaitu kelompok primipara sebanyak 11 orang (42,3%). Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu nifas dengan seksio sesarea di Rumah Sakit Sariningsih Bandung terdapat bendungan ASI. Dengan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dilakukannya perawatan payudara dan penyuluhan mengenai bendungan ASI secara rutin di Rumah Sakit Sariningsih Bandung. Kata kunci: Bendungan ASI,  ibu nifas, seksio sesaria ABSTRACT Breast engorgement is one of a problem in postpartum period. A few days after getting the act of seksio caesarea, mother are usually pain and will being anxious.  If mothers feel stress, there will be the release of the adrenaline causing vasoconstriction veins at alveoli and causing breast engorgement.  The aim of this study is to identify the breast engorgement in mothers with seksio caesarea in Sariningsih Hospital in Bandung. The methods used the quantitative descriptive. The sample used accidental sampling. The number of samples are 26 people of mothers with seksio caesarea. The instrument used Six-point Engorgement Scale. The results showed that 19 people (73,1%) mothers is breast engorgement. Based on age groups, mother with breast engorgement were age groups 20-35 year (69,2%) . Based on the education, the most were the group of education high school is as much as 13 people (50 %) . Based on the capital work, the most were group of mothers who works as much as 10 people ( 38,5 % ) . Based on the parity that is most dam breastfeeding groups primipara about 11 people (42,3%). We can conclude that the majority of mothers with seksio caesarea in Sariningsih Hospital are breast engorgement. With the result of research is expected did care breast and information about the breast engorgement routinely in Sariningsih hospital in Bandung.Keywords: Breast engorgement, Mother parturition,  Seksio caesarea
GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG Fitriana, Lisna Anisa; Nurbaeti, Siti
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 1, No 1 (2015): Vol 1, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v1i1.2479

Abstract

ABSTRAKPostpartum blues merupakan fenomena yang terjadi pada hari-hari pertama postpartum. Puncak gejala postpartum blues terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 postpartum dengan durasi mulai dari beberapa jam sampai beberapa hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Gambaran Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik di Rumah Sakit Umum TK IV  Sariningsih Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive consecutive Sampling. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya mengalami postpartum blues ringan (42,5%) dan hampir setengahnya (35,0%) mengalami postpartum blues berat. Berdasarkan usia hampir setengahnya ringan dan berat (30,0%), berdasarkan pendidikan sebagian kecil ringan (20,0%), berdasarkan jumlah paritas sebagian kecil ringan (25,0%), berdasarkan jenis persalinan hampir setengahnya berat (27,5%), berdasarkan jumlah penghasilan perbulan hampir setengahnya ringan (37,5%), berdasarkan pekerjaan hampir setengahnya ringan (30,0%), berdasarkan status kehamilan sebagian kecil ringan (22,5%) dan berdasarkan dukungan sosial hampir setengahnya ringan (35,0%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya ibu nifas di Rumah Sakit Umum TK IV Sariningsih Kota Bandung mengalami postpartum blues ringan dan berat. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah diadakannya penyuluhan tentang cara mengatasi postpartum blues.Kata Kunci : Kejadian Postpartum Blues, Karakterististik Ibu Nifas
GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG Fitriana, Lisna Anisa; Nurbaeti, Siti
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 2, No 1 (2016): Vol 2, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v2i1.2852

Abstract

ABSTRAKPostpartum blues merupakan fenomena yang terjadi pada hari-hari pertama postpartum. Puncak gejala postpartum blues terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 postpartum dengan durasi mulai dari beberapa jam sampai beberapa hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Gambaran Kejadian Postpartum Blues Pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik di Rumah Sakit Umum TK IV  Sariningsih Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive consecutive Sampling.Jumlah sampel yang diambil sebanyak 40 responden. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya mengalami postpartum blues ringan (42,5%) dan hampir setengahnya (35,0%) mengalami postpartum blues berat. Berdasarkan usia hampir setengahnya ringan dan berat (30,0%), berdasarkan pendidikan sebagian kecil ringan (20,0%), berdasarkan jumlah paritas sebagian kecil ringan (25,0%), berdasarkan jenis persalinan hampir setengahnya berat (27,5%), berdasarkan jumlah penghasilan perbulan hampir setengahnya ringan (37,5%), berdasarkan pekerjaan hampir setengahnya ringan (30,0%), berdasarkan status kehamilan sebagian kecil ringan (22,5%) dan berdasarkan dukungan sosial hampir setengahnya ringan (35,0%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya ibu nifas di Rumah Sakit Umum TK IV Sariningsih Kota Bandung mengalami postpartum blues ringan dan berat. Adapun rekomendasi dari penelitian ini adalah diadakannya penyuluhan tentang cara mengatasi postpartum blues.Kata Kunci : Kejadian Postpartum Blues, Karakterististik Ibu Nifas ABSTRACTPostpartum blues occurs after giving birth and its symptoms usually happen in the third to fifth days of postpartum and it can last for hours or days. This study has the objective to identify the cases postpartum blues in postpartum mothers seen from their characteristics. This study was conducted at Sariningsih General Hospital (Level IV) Bandung and involved 40 respondents. It particularly uses descriptive quantitative method that applies purposive consecutive sampling. The instrument of this research is EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) that consists of 10 questions. The findings of this study show that more than half of the respondents experience mild postpartum blues (42.5%) and almost half them (35%) experience severe postpartum blues. Following are the findings of this study: seen from the age of the respondents, almost half of them experienced mild and severe postpartum blues (30%); seen from their education background, few of them experience mild postpartum blues (20%); seen from the number of parity, few of them experienced mild postpartum blues (25%); seen from the kinds of labor, some of them experienced severe postpartum blues (27.5%); seen from their monthly income, almost half of them experienced mild postpartum blues (37.5%); seen from their occupation, almost half of them experienced mild postpartum blues (30%); seen from their pregnancy status, few of them experienced mild postpartum blues (22.5%); and seen from their social support, almost half of them experienced mild postpartum blues (35%). To conclude, almost half of postpartum mothers at Sariningsih General Hospital (Level IV) Bandung experienced mild and severe postpartum blues. Therefore, it is recommended to educate pregnant women in order to make them well-prepared in avoiding postpartum blues.Keywords: Postpartum blues cases, postpartum mother characteristics.
Hubungan Tingkat Kemandirian (Basic dan Instrumental Activities of Daily Living) dengan Pendidikan, Status Marital, dan Demensia pada Lansia di Panti Wredha Fitriana, Lisna Anisa; Ufamy, Nazhifa; Anggadiredja, Kusnandar; Setiawan, Setiawan; Adnyana, I Ketut
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.21528

Abstract

ABSTRAKPenurunan daya ingat dan ketidakmampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari menjadi salah satu alasan lansia dikirim ke panti wredha. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor demografi dan demensia dengan kemandirian lansia dalam memenuhi aktivitas dasar dan instrumental di panti wredha. Desain penelitian ini adalah cross sectional. Alat pengumpulan data menggunakan kuisioner BADL (Basic Activities of Daily Living), IADL (Instrumental Activities of Daily Living), dan MMSE (Mini Mental State Examination). Sampel penelitian berjumlah 166 lansia berusia 60 tahun yang tinggal di 3 panti wredha Bandung dan Garut. Analisa data menggunakan uji independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan lansia yang ada di panti wredha 65,1% mandiri dalam BADL dan 51,8% mandiri dalam IADL, 109 orang (65,7%) mengalami demensia, 118 orang (71,1%) adalah wanita, 142 orang (85,5%) berpendidikan rendah, dan 153 orang (92,2%) tidak menikah. Analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian (BADL dan IADL) dengan pendidikan, status marital, dan demensia pada lansia di panti wredha (p0,05). Upaya yang komprehensif perlu dilakukan untuk meningkatkan kemandirian lansia khususnya yang ada di panti wredha. ABSTRACT Cognitive impairment and inability to do activities of daily living being the reasons for elderly to transferring in the nursing homes. The purpose of this study was to determine association of demographic factors and dementia with the independence of the elderly to fulfill basic and instrumental activities in nursing homes. The design of this study was cross-sectional. Data collection tools using BADL (Basic Activities of Daily Living), IADL (Instrumental Activities of Daily Living), and MMSE (Mini Mental State Examination) questionnaires. The research sample of 166 elderly aged 60 years who live in 3 nursing homes in Bandung and Garut. Data analysis uses an independent sample t-test. The results showed that the elderly in nursing homes 65.1% were independent in BADL and 51.8% were independent in IADL, 109 people (65.7%) suffered dementia, 118 people (71.1%) were women, 142 people (85.5% ) have low education, and 153 people (92.2%) are not married. The analysis showed that there was a significant relationship between BADL and IADL with education, marital status, and dementia in the elderly in nursing homes (p 0.05). Comprehensive treatment needs to improve the independence of the elderly especially in nursing homes.
GAMBARAN AKTIVITAS FISIK PADA LANSIA DEMENSIA DI BALAI PERLINDUNGAN SOSIAL TRESNA WREDA CIPARAY BANDUNG Mulyadi, Asep; Fitriana, Lisna Anisa; Rohaedi, Slamet
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 9, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v9i1.16046

Abstract

Lanjut usia merupakan suatu periode kehidupan yang ditandai dengan perubahan atau penurunan fungsi tubuh. Memasuki usia lanjut biasanya didahului oleh penyakit salah satunya adalah demensia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran aktivitas fisik pada lanjut usia yang menderita demensia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Wreda Ciparay Kabupaten Bandung. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dengan p u r p o siv e s a m plin g sebanyak 46 orang lansia demensia yang berusia 60 tahun, sehat berdasarkan anamnesa dan tidak memiliki gangguan jiwa dan hasil Mini Mental State Examination (MMSE) 24. Instrumen yang digunakan adalah Physical Activities Scal e for Elderly (PASE). Dapat disimpulkan bahwa gambaran aktivitas fisik pada lanjut usia demensia di Balai Perlindungan Sosial Tresna Wreda Ciparay sebagian besar aktivitasnya kurang. Rekomendasi bagi pihak Balai Perlindungan Sosial Tresna Wreda Ciparay yaitu perlu upaya untuk memotivasi lansia yang menderita demensia agar mau mengikuti kegiatan yang ada di panti seperti senam dan kegiatan aktivitas fisik.
HUBUNGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DENGAN DAYA TAHAN JANTUNG PARU, KELENTUKAN, DAN KESEIMBANGAN PADA WANITA LANJUT USIA Fitriana, Lisna Anisa
Jurnal Kepelatihan Olahraga Vol 7, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jko-upi.v7i2.16217

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kemampuan kognitif dengan daya tahan jantung paru dan keseimbangan pada wanita lanjut usia yang mengikuti senam otak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian prospektif yang diukur sebanyak empat kali, sebelum latihan, setelah 4 minggu, 8 minggu, dan 12 minggu latihan. Subjek penelitian terdiri dari 24 orang wanita lansia berusia 60-75 tahun yang berasal dari Panti Sosial Tresna Werdha Senjarawi yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 12 orang kelompok yang melakukan senam otak dan 12 orang kelompok sedenter. Variabel penelitian yang diukur adalah: (a) kemampuan kognitif dengan TMT-B (trail making test-B), (b) daya tahan jantung paru dengan tes jalan 6 menit, dan (c) kelentukan dengan flexometer, (d) keseimbangan dengan tes berdiri satu kaki-mata tertutup. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk, uji Levene’s, dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan kognitif dengan daya tahan jantung paru (r = -0,507) (p=0,093) dan keseimbangan (r = -0,567) (p≤0,05), tetapi tidak terdapat hubungan antara kemampuan kognitif dengan kelentukan (r = -0,100) (p=0,758) pada wanita lansia yang mengikuti senam otak. Simpulan dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara kemampuan kognitif dengan daya tahan jantung paru dan keseimbangan pada wanita lanjut usia.
Factors Affecting Violence Against Women during the COVID-19 Pandemic: A Systematic Review Nasution, Lina Anisa; Fitriana, Lisna Anisa
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 6, No 2 (2020): VOL 6, NO 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v6i2.30086

Abstract

ABSTRACTViolence against women is one of the human rights solutions which tends to increase during the COVID-19 pandemic. Various factors increase the incidence of violence against women. This systematic literature review aims to identify the factors that influence the increase in incidence in women. Study literature on the Science Direct, Pubmed, Cinahl, EBSCO host and Cochrane Library databases with the PRISMA procedure and the Robvis bias assessment. A total of 5 articles were included in this systematic literature study. The factors that influence the increase in the number of violence against women are personal factors, relationships, community and societal context. ABSTRAKKekerasan pada perempuan merupakan salah satu pelanggaran hak asasi yang cenderung mengalami peningkatan selama pandemic COVID-19. Berbagai faktor meningkatkan angka kejadian kekerasan pada perempuan. Studi sitematik literatur ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi peningkatan kejadian kekerasan pada perempuan. Studi literatur pada database Science Direct, Pubmed, Cinahl, EBSCO host dan Cochrane Library. Desain penelitian yang termasuk dalam kriteria pencarian adalah cross sectional, RCT dan studi review pada tahun 2019-2020. Pencarian awal menghasilkan 313 artikel dan sebanyak 5 artikel termasuk dalam studi literatur sistematik ini setelah melalui prosedur PRISMA dan analisis bias penelitian menggunakan Robvis. Faktor yang memengaruhi peningkatan angka kekerasan pada perempuan adalah faktor personal, hubungan, komunitas dan konteks masyarakat.   
The Effect of Physical Exercise on Depression in Menopausal Women Fitriana, Lisna Anisa; Nasution, Lina Anisa; Darmawati, Irma; Setyarini, Elizabeth Ari
JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA Vol 6, No 2 (2021): Opportunities from The Sport and Health Education to Improve Quality of Life
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.555 KB) | DOI: 10.17509/jpjo.v6i2.34326

Abstract

Mood disorders are a frequent complaint experienced by women during menopause due to hormonal changes. Physical exercise is known to reduce depression, but research on menopausal women is limited. The purpose of this study was to determine the effect of physical exercise on depression in menopausal women. The study design used was quasi-experimental with pre-test and post-test for 16 weeks. The measuring instrument used was a GDS (Geriatric Depression Scale). The research subjects consisted of 34 menopausal women aged 45-65 years. Subjects were divided into two groups, including the physical exercise group (2x90 minutes/week, n=17) and the control group (n=17). The results showed that physical exercise significantly decreased depression (p=0.013) in the physical exercise group compared to the control group. It concludes that regular exercise is effective for preventing and treating mood disorders that occur when menopause.