Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Hubungan Antara Hospitalisasi Anak dengan Tingkat Kecemasan Orang Tua Apriany, Dyna
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 08 No. 2 (2013)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2013.8.2.477

Abstract

Perbedaan perilaku mencuci tangan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada anak usia 4-5 tahun Apriany, Dyna
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol. 07 No. 2 (2012)
Publisher : Jurusan Keperawatan FIKES UNSOED

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jks.2012.7.2.357

Abstract

Hand washing is one of the sanitation actions by washing hand and fingers using flowing water and soap by people to clean and break the germ chain. It is caused by diare. The aim of the research is to know the difference washing hand habit before and after being given health education to children. The method of research is one group pretest posttest design. The pretest is given before conducting the intervention. After getting the intervention, the posttest is conducted. The research conducted on July 2011 in At-Taqwa Cibeber Cimahi with 32 samples by using sampling purposive technique. The t-test result shows that there is difference hand washing habit before and after being given education with p value = 0,0001. It is recommended for education institution to foster the high health value principal such as hand washing before and after eating or after doing activities. Furthermore the principal of health or healthy behavior should be their habit from early age.
Intensity Of Gadget Usage And Sleep Quality On Teenager In Senior High School : Cross Sectional Study Dyna Apriany; Dini Iryan; Rini Mulyati
Risenologi Vol. 6 No. 1a (2021): Seminar Nasional Keperawatan-STIKEP PPNI Jawa Barat
Publisher : Kelompok Peneliti Muda Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47028/j.risenologi.2021.61a.214

Abstract

The trend of using gadgets at that age will cause gadget addiction and have an impact on health, one of which causes the quality of sleep to be disturbed. The adolescent population complained about sleep quality disturbances of 15-35%. The preliminary study conducted on adolescents at Senior High School found that some teenagers use gadgets as a medium of entertainment when they are bored without realizing it until they don't know the time, which causes poor sleep quality. This research to determine the relationship between the intensity of gadget use and the quality of sleep in teenager in Senior High School . The research design used an analytical survey with the cross sectional method. The research sample was 88 adolescents. Sampling using proportional stratified random sampling.The intensity of the use of gadgets were 42 respondents (47.7%), 76 respondents (86.4%) had poor sleep quality, and the results of statistical tests were obtained p-value (0.000) <? value (0.05). This means that there is a significant relationship between the intensity of gadget use and sleep quality in adolescents in Senior High School. Schools can work together with parents by providing counseling about good gadget use and considering other activities such as interactions or conversations with parents. So during the Covid-19 pandemic to balance the use of gadgets with other activities involving children. Because the impact of excessive use of gadgets will be bad for health.
PENGARUH PENGUKURAN SUHU TERMOMETER INFRARED MEMBRAN TIMPANI TERHADAP KENYAMANAN ANAK USIA PRA SEKOLAH Debilly Boyoh; Elly Nurachman; Dyna Apriany
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 1 No 01 (2015): Januari - Juni
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v1i01.20

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Kenyamanan adalah keadaan psikis yang menyenangkan dan aman, terhindar dari rasa cemas dan takut. Pengukuran suhu merupakan hal yang penting untuk mengidentifikasi perubahan suhu tubuh pada status kesehatan anak pra sekolah. Pengukuran suhu yang nyaman diperlukan untuk meminimalkan kecemasan dan ketakutan pada anak usia prasekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pengukuran suhu  menggunakan  termometer infrared membran timpani terhadap kenyamanan anak usia pra sekolah. Metode: Desain penelitian adalah quasi ekperimen untuk menilai pengaruh suatu perlakuan pada variabel independen terhadap variabel dependen. Populasi penelitian adalah anak usia pra sekolah di poli anak di Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat. Sampel adalah consecutive sampling dangan sampel sebanyak 21. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh karakteristik usia dengan tingkat kenyamanan dengan menggunakan termometer infrared membran timpani, tidak terdapat hubungan jenis kelamin dengan tingkat kenyamanan,tidak terdapat hubungan pengalaman dirawat dengan tingkat kenyamanan. Diskusi: Saran diharapkan dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya, yaitu tentang kenyamanan dalam pengukuran suhu pada anak pra sekolah dengan menambahkan variabel perancu dan mengukur sensitifitas alat.   Kata kunci: Anak Usia Pra Sekolah, Pengukuran Suhu, Tingkat Kenyamanan   ABSTRACT Introduction: Comfort is a state of psychical wellbeing, safe and avoid from the anxiety and fear. The temperature measurement is essential to identify the changes in body temperature on the health status of pre-school age children. Comfortably temperature measurements is with minimizing anxiety and fear in pre-school age children. The purpose of this research was to determine the effect temperature measurement of infrared tympanic membrane thermometer to the comfort of pre-school age children. Method: The study design was a “Quasi-experimental” to asses the effect of independent variables on a dependent variable. The study of population was pre-school age in kid polyclinic in Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat. That there is used a consecutive sampling with sample size of 21. Result: Results there is a characteristic effect of age with a level of comfort with the use of infrared tympanic membrane thermometer, there was no correlation with the level of comfort gender, there was no correlation experience of being treated with a level of comfort. Discussion: Suggestion expected to be used as a reference in subsequent studies, ie about comfort in temperature measurement in pre-school children by adding confounding variables and measure the sensitivity of the tool. Keywords: Pre-School Age Children, Measurement of Temperature, Degree of Comfort. Full printable version: PDF
HUBUNGAN DURASI BERMAIN VIDEO GAME DENGAN KETAJAMAN PENGLIHATAN ANAK USIA SEKOLAH Fauziah Rudhiati; Dyna Apriany; Novani Hardianti
Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 1 No 2 (2015): Juli - Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35974/jsk.v1i2.83

Abstract

ABSTRAK Pendahuluan: Gangguan penglihatan merupakan masalah kesehatan yang penting pada anak, mengingat 80% informasi selama 12 tahun pertama kehidupan anak didapatkan melalui penglihatan. Hal yang dapat memengaruhi kesehatan mata anak diantaranya adalah paparan radiasi dari layar monitor barang elektronik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan durasi bermain video game dengan ketajaman penglihatan anak usia sekolah di SDN Majalaya 2. Metode: Metode penelitian yang digunakan Analitik Korelatif dengan rancangan cross-sectional. Sampel adalah siswa sekolah dasar kelas 3-5 sebanyak 67 orang. Data diolah dengan analisis Bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki durasi tidak normal saat bermain video game (>2 jam/hari atau lebih dari 14 jam/minggu) sebanyak 44 orang (65,7%). Sebagian besar dari responden termasuk katagori ketajaman tidak normal dimana nilai snellen chart (6/96/21) sebanyak 38 orang (65,7%). Hasil uji menunjukkan terdapat hubungan antara durasi bermain video game dengan ketajaman penglihatan pada Anak Usia Sekolah (Kelas III - V) di SDN Majalaya 2 (Pvalue = 0,0001). Diskusi: Disarankan agar sekolah dapat membuat program ekstrakurikuler yang dibuat semenarik mungkin untuk mengalihkan kegiatan siswa dari bermain video game, melakukan kontrol ke lapangan secara berkala ke tempat-tempat penyewaan jasa video game serta diharapkan agar perawat bersama UKS dapat mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan mata. Kata kunci : anak sekolah, ketajaman penglihatan, video game.   ABSTRACT Introduction: Impaired vision is an important health problem particularly in children Disturbances in visual acuity is caused by the duration of playing video games. The aim of research to determine the relationship of the duration of playing video games with visual acuity of school-age children in SDN Majalaya 2. Method: Analytical methods used correlative study with cross-sectional design. Samples are 3-5 grade elementary school students as many as 67 people. Data obtained directly using the snellen chart questionnaires and subsequent data processed bivariate analysis using chi-square test. Result: The results showed that the majority of respondents did not include the category of normal duration as many as 44 people (65.7%). Most of the respondents, including the category in which the abnormal acuity as many as 38 people (65.7%). The test results showed an association between the duration of playing video games with visual acuity in school age children (class III - V) in SDN Majalaya 2 (pvalue = 0.0001). Discussion: It is recommended that teachers make extracurricular programs are made as attractive as possible, giving a warning to the student who was caught playing a video game in school, make an agreement with puskesmas officers in order to conduct health education about the dangers of playing video games Keywords: duration of play video game, school age children, sharpness of vision Full printable version: PDF
Kurangi Dampak Bencana Melalui Kematangan Mitigasi Bencana Berbasis Masyarakat Di Kelurahan Utama Kota Cimahi Asep Badrujamaludin; Diki Ardiansyah; Dyna Apriany; Dwi Hastuti; Oop Ropei; Tria Firza Kumala
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 1 Februari 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i1.3514

Abstract

ABSTRAK  Hasil kajian terbaru tahun 2017 menunjukkan laju pergeseran sesar Lembang sekitar 3,0- 5,5 mm/tahun. Angka ini bertambah dari prediksi tahun 2011 yang menyebut laju pergeserannya sekitar 2,0 - 4,0 mm/tahun. Selain itu, riset terbaru dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI menemukan bahwa panjang sesar ternyata 29 kilometer, bukan 22 kilometer sebagaimana acuan peneliti sebelumnya. Kekuatan gempa akibat pergeseran sesar lembang melintang sepanjang 29 kilometer dari ujung barat di Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat sampa sisi tmur di Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung yang memungkinkan mengakibakan getaran gempat 6,8 sampai 7 skala richter. Dengan kekutan gempa sebesar itu, wilayah Kota Cimahi termasuk kota yang berpotensi tinggi mendapatkan dampak dari pergerakan sesar lembang tersebut. Hal ini juga disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menyatakan Kota Cimahi merupakan wilayah yang berpotensi mendapatkan dampak jika terjadi gempa bumi akibat pergerakan sesar lembang. Melihat tingginya potensi dampak ancaman bencana gempa bumi pada wilayah kerja Puskesmas Cimahi Selatan, perlu adanya upaya persiapan penanggulangan bencana dengan sasaran masyarakat risiko tinggi seperti anak SD dan kelompok warga seperti kader di wilayah tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berupa kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait ancaman bencana serta penanggulangan bencana yang dimulai dari tahap prabencana, intrabencana sampai pasca bencana. Kegiatan ini akan dilaksanakan dengan bentuk kegiatan berupa penyuluhan, demonstrasi dan simulasi. Dengan memasukan kegiatan upaya penanggulangan bencana secara komprehensip dengan bentuk kegiatan simulasi, masyarakat akan lebih mudah dan cepat mengetahui upaya-upaya yang harus dilakukan sebagai upaya penanggulangan bencana. Kegiatan-kegiatan dalam upaya penanggulangan bencana gempa di wilayah ini juga merupakan salah satu langkah solusi dalam meningkatkan persiapan menghadapi bencana serta dapat mengurangi kemungkinan jumlah korban bencana. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metoda sosialisasi melalui pertemuan/diskusi dengan kelompok mitra berupa seminar/penyuluhan, demonstrasi dan simulasi penanggulangan bencana pada setiap tahap (pra, intra dan paska bencana). Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menambah pemahaman secara teori  dan juga praktik simulasi terkait mitigasi bencana para kader kesehatan di kelurahan utama. Kata Kunci : Penanggulangan Bencana, Kesiapsiagaan Bencana, Sesar Lembang  ABSTRACT  The results of the latest study in 2017 show the rate of displacement of the Lembang fault around 3.0-5.5 mm / year. This figure is increased from the prediction in 2011 which states that the rate of shift is around 2.0 - 4.0 mm / year. In addition, the latest research from the LIPI Geotechnology Research Center found that the length of the fault was 29 kilometers, not 22 kilometers as previously referred to by previous researchers. The strength of the earthquake was due to a transverse shift of the Lembang fault along 29 kilometers from the west end in Ngamprah District, West Bandung Regency to the east side in Cilengkrang District, Bandung Regency which made it possible to cause tremors of 6.8 to 7 on the Richter scale. With the magnitude of the earthquake, the Cimahi City area is a city with high potential to be impacted by the movement of the lembang fault. This was also conveyed by the Regional Disaster Management Agency (BPBD) of Cimahi City, stating that Cimahi City is an area that has the potential to be impacted if an earthquake occurs due to the movement of the Lembang fault. Seeing the high potential impact of the threat of an earthquake disaster in the work area of the South Cimahi Puskesmas, it is necessary to prepare for disaster management with the target of high-risk communities such as elementary school children and community groups such as community health providers in the area. This community service activity takes the form of activities aimed at increasing knowledge related to disaster threats and disaster management starting from the pre-disaster, inter-disaster to post-disaster stages. This activity will be carried out in the form of activities including counseling, demonstrations and simulations. By incorporating disaster management efforts comprehensively with the form of simulation activities, the community will find it easier and faster to know the efforts that must be made as disaster management efforts. Activities in earthquake disaster management in this area are also one of the solution steps in increasing the preparation for facing disasters and reducing the possibility of the number of victims of disasters. This community service activity uses the socialization method through meetings / discussions with partner groups in the form of seminars / counseling, demonstrations and simulations of disaster management at every stage (pre, intra and post disaster). The results of this community service activity add to the theoretical understanding and also simulation practice related to disaster mitigation for health cadres in the Kelurahan Utama. Keyword: Disaster Management, Disaster Preparedness, Sesar Lembang
PENGARUH BERMAIN MEWARNAI LUKISAN PASIR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG MENGGALAMI HOSPITALISASI DI RUANG C6 RSUD CIBABAT CIMAHI Apriany, Dyna; Nursa’aban, Subki; Bola, Ibrahim
JURNAL KESEHATAN KARTIKA Vol. 15 No. 3 (2020): Jurnal Kesehatan Kartika
Publisher : Faculty of Health Science and Technology, University of Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jkkes.v15i3.58

Abstract

Prevalensi kecemasan anak di indonesia ketika menjalani hospitalisasi di Indonesia mencapai 75%, untuk mengatasi kecemasan pada anak dapat diberikan permainan, salah satunya adalah skill play. Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya pengaruh terapi bermain mewarnai lukisan pasir terhadap kecemasan pada anak usia prasekolah yang menjalani. Desain penelitian pre experimental dengan one group pre test and post test design. Menggunakan tetnik Consecutive sampling dari responden anak usia prasekolah (4-6 tahun) yang berjumlah 15 anak. Analisis data melalui dua tahapan, yaitu analisis univariat dan bivariat untuk melihat adanya pengaruh yang di analisis dengan menggunakan Uji T Dependent. Hasil penelitian menunjukan rerata nilai kecemasan sebelum 3.20 (kecemasan berat) dan sesudah 0.93 (tidak ada kecemasan). uji statistik dengan uji t dependent diperoleh p value = 0,001, terdapat perbedaan rerata nilai kecemasan sebelum dan sesudah terapi bermain. Sehingga terapi bermain mewarnai lukisan pasir dapat direkomendasikan sebagai terapi alternatif baru yang menarik. Disarankan hendaknya sebagai perawat di ruang keperawatan anak melakukan terapi bermain untuk anak sebagai perawat di ruang keperawatan anak untuk mengurangi kecemasan pada saat anak menjalani hospitalisasi.
Pengaruh Pemberian Posisi Pronasi dan Terapi Musik Terhadap Peningkatan Saturasi Oksigen (SPO2) Pada Bayi Prematur di Unit Nicu RSUD Dr.H. Mohamad Rabain Muara Enim Afridianti, Wiwin; Mariani, Dini; Novianti, Sri Wulandari; Suryaningsih, Chatarina; Apriany, Dyna
Jurnal Ners Vol. 9 No. 3 (2025): JULI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i3.47636

Abstract

Tingginya angka kematian bayi baru lahir sebesar 75,5% adalah bayi prematu dengan permasalahan gangguan sistem pernafasan. Perawatan bayi prematur harus dilakukan dengan baik terutama menstabilkan pernafasan dengan meningkatkan saturasi oksigen, dan frekuensi denyut jantung. Pemberian posisi pronasi dan terapi musik merupakan salah satu terapi nonfarmakologis yang dapat diberikan pada bayi prematur. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pengaruh pemberian posisi pronasi disertai terapi musik terhadap peningkatan saturasi oksigen ( SPO2) pada bayi premature di Unit NICU RSUD dr. H. Mohamad Rabain Muara Enim. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment design with pre-post test with control group terhadap 56 bayi prematur yang di bagi menjadi kelompok interensi dan kontrol. Responden dipilih secara non probability sampling melalui pendekatan purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran saturasi oksigen sebelum dan setelah pemberian posisi pronasi dan terapi musik selama 3 hari. Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon, uji t-dependen, dan uji t independent. Hasil: menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari pemberian posisi pronasi dan terapi music terhadap peningkatan saturasi oksigen pada bayi prematur dengan nilai p value 0,0001 ( p <0,05 ). Pemberian terapi tersebut terbukti mampu membuat bayi prematur relaks dan meningkatkan saturasi oksigen di Ruang NICU. Kesimpulan: Pemberian posisi pronasi disertai dengan terapi musik dapat dilakukan di tempat perawatan bayi premature untuk mempertahankan ketenangan bayi prematur dengan tujuan meningkatkan saturasi oksigen. Saran: diharapkan peneltiian ini dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada bayi prematur khususnya yang mengalami masalah gangguan pernafasan menggunakan posisi pronasi dan terapi musik untuk meningkatan saturasi oksigen.
The Effect of Contrast Therapy on Phlebitis Severity in Toddlers and Preschoolers: A Clinical Study at Cibabat Hospital, Cimahi Apriany, Dyna; Delima, Elga; Setiawan, Asep; Ardiansyah, Diki
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 11 No. 3 (2025): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jkk.v11i3.883

Abstract

Background: Phlebitis remains a prevalent complication associated with intravenous therapy in pediatric populations, particularly among toddlers and preschool-aged children. Managing phlebitis effectively is essential to minimize discomfort and prevent further complications. Non-pharmacological interventions, such as contrast therapy which involves alternating applications of warm and cold compresses have shown potential in reducing local inflammation and improving patient outcomes. Objective: This study aimed to assess the effectiveness of contrast therapy in reducing phlebitis severity among young children receiving intravenous treatment at a public hospital in Indonesia. Methods: A quasi-experimental study was conducted using a non-equivalent control group design with pretest and posttest assessments. A total of 30 pediatric patients diagnosed with phlebitis were recruited and allocated to either the intervention group (contrast therapy) or the control group (cold compress only). Phlebitis severity was evaluated using the Visual Infusion Phlebitis (VIP) Scale. Statistical analyses included the Wilcoxon signed-rank test and Mann–Whitney U test for bivariate comparisons, and logistic regression for multivariate analysis. Results: The application of contrast therapy significantly reduced the phlebitis grading scale within the intervention group. However, when comparing the intervention and control groups, the difference in mean phlebitis score reduction was not statistically significant. Conclusion: Contrast therapy serves as an effective non-pharmacological approach to managing phlebitis in pediatric patients. Nonetheless, its clinical effectiveness in comparison to cold compress therapy alone appears comparable. Further research with larger sample sizes and randomized designs is recommended to validate these findings and optimize clinical practice.
Implementasi Teknik Clapping pada Anak Prasekolah dengan Pneumonia: Studi Kasus Darmawan, Dadang; Andriyani, Septian; Rahmi, Upik; Putri, Suci Tuty; Fitriana, Lisna Anisa; Malisa, Novi; Setiawan, Guling; Apriany, Dyna; Norma, Norma; Murtiani, Farida
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 6 No 6 (2024): Desember 2024, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v6i6.4657

Abstract

Pneumonia masih menjadi penyebab kematian yang signifikan, terutama pada anak usia prasekolah. Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan patogen di dalam alveoli yang menyebabkan terbentuknya eksudat inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi intervensi clapping pada ana kusa prasekolah dengan pneumonia. Penelitian ini dirancang sebagai studi kasus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan analisis dokumentasi penelitian. Penelitian kami menghasilkan temuan yang signifikan yang menunjukkan efektivitas teknik clapping dalam membersihkan saluran napas, mengurangi akumulasi dahak, meningkatkan difusi gas, dan meringankan beban pernapasan. Teknik clapping sebagai salah satu komponen dari fisioterapi dada, memiliki potensi untuk diterapkan dalam intervensi penanganan pneumonia pada anak-anak.