Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Terapi Acupressure untuk Kesehatan Surtiningsih Surtiningsih; Linda Yanti; Feti Kumala Dewi; Fauziah Hanum Nur Adriyani; Arlyana Hikmanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 10 (2022): Volume 5 No 10 Oktober 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i10.7163

Abstract

ABSTRAK Gangguan kecemasan adalah kondisi yang paling sering terjadi pada remaja, diikuti oleh gangguan perilaku, gangguan mood, dan gangguan penggunaan zat.  Permaslahan yang muncul pada remaja/ siswi adalah kecemasan, nyeri (kepala, diminore), belum pernah mendapatkan informasi terkait acupressure untuk kesehatan. Acupressure telah terbukti efektif untuk menghilangkan berbagai rasa sakit pada untuk mengurangi dismenore (gangguan menstruasi), nyeri persalinan, nyeri punggung bawah, sakit kepala kronis, dan nyeri traumatis lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah yang sering terjadi pada remaja seperti kecemasan, nyeri. Metode kegiatan ini dengan ceramah, tanya jawab, diskusi dan praktik terapi Acupressure untuk kesehatan dalam hal ini difokuskan dengan totok wajah. Khalayak sasaran yang dipilih adalah Siswi SMAN 1 Rancah Ciamis Jawa Barat dan tempat yang dipilih adalah Universitas Harapan Bangsa. Hasil kegiatannya yang diikuti oleh 26 peserta diawali dengan pretest, pemberian informasi, edukasi dan praktik lalu peserta diberikan posttest untuk megukur pengetahuannya. terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang menerapkan terapi acupressure (totok wajah) untuk kesehatan. Diharapkan siswi/ remaja dapat mentransferkan informasi tentang terapi acupressure untuk kesehatan (totok wajah). Sedangkan untuk pikah sekolah dapat mengupayakan adanya seminar/ workshop atau bisa juga mengundang pakar terutama terkait dengan kesehatan para remaja/ sisiwa dan siswi. Kata Kunci: Terapi, Acupressure, Kesehatan  ABTRACT Anxiety disorders are the most common condition in adolescents, followed by behavior disorders, mood disorders, and substance use disorders. The problems that arise in adolescents/students are anxiety, pain (headache, dysmenorrhea), they have never received information related to acupressure for health. Acupressure has been shown to be effective in relieving a variety of pains to reduce dysmenorrhea (menstrual disturbances), labor pains, low back pain, chronic headaches, and other traumatic pains. This activity aims to overcome various problems that often occur in adolescents such as anxiety, pain. The method of this activity is lectures, questions and answers, discussions and the practice of Acupressure therapy for health in this case focused on full-blooded faces. The target audience chosen were students of SMAN 1 Rancah Ciamis, West Java and the chosen place was Harapan Bangsa University. The results of the activity, which was attended by 26 participants, began with a pretest, providing information, education and practice, then participants were given a posttest to measure their knowledge. there is an increase in knowledge and skills about applying acupressure therapy (acupressure) for health. It is expected that students/teenagers can transfer information about acupressure therapy for health (full-faced). Meanwhile, for school marriages, they can seek seminars/workshops or invite experts, especially those related to the health of teenagers/students and students. Keywords: Therapy, Acupressure, Health
THE CONNECTION HUBUNGAN TINGKAT HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBANG 1: RELATIONSHIP OF HYPERTENSION LEVEL WITH DECREASING COGNITIVE FUNCTIONS IN THE ELDERLY WORKING AREA OF PUSKESMAS SUMBANG 1 SANTI SUSANTI NINGSIH; Feti Kumala Dewi; Surtiningsih Surtiningsih; Wasis Eko Kurniawan
Journal of Nursing and Health Vol. 7 No. 2 (2022): Journal of Nursing and Health
Publisher : Yakpermas Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52488/jnh.v7i2.170

Abstract

Hipertensi ialah tekanan darah yang melebihi batas normal karena adanya gangguan pada sistem peredaran darah. Hipertensi menjadi salah satu penyakit pada usia lanjut dengan prevalensi terbesar di Indonesia. Lansia umumnya mengalami penurunan fungsi kognitif seperti orientasi, konsentrasi, berpikir, memori dan gangguan bahasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif lansia di wilayah kerja Puskesmas sumbang1. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 101 responden. Data dikumpulkan dengan mengukur tekanan darah dan menilai fungsi kognitif lansia menggunakan kuesioner MMSE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata usia lansia di wilayah kerja Puskesmas Sumbang 1 berada pada rentang usia 60-69 tahun (79%), dengan hipertensi stadium II (45,5%) dan sebagian besar responden mengalami fungsi kognitif ringan. (38,7%). Data tersebut menunjukkan ada  hubungan tingkat hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif pada lansia menggunakan skor tes Spearman Rank dengan p-value 0,0001 (p-value < ) dan rho sebesar0,342. Kata Kunci: Tingkat hipertensi. Fungsi kognitif
Upaya Minimalisasi Komplikasi Persalinan dengan Asuhan Komplementer pada Kelompok Ibu Hamil Risiko Tinggi Surtiningsih Surtiningsih; Linda Yanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat - PIMAS Vol 1 No 4 (2022): November
Publisher : LPPM Universitas Harapan Bangsa Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35960/pimas.v1i4.823

Abstract

Introduction: In Karangmangu Village there are 37 pregnant women, from the results of the examination it is known that only 40.5% of pregnant women have a mild risk while 59.5% have a moderate to high risk such as maternal age <20 years or >35 years, anemia, lack of energy chronic kidney disease, vulvar varicose veins, hepatitis and 1 HIV positive pregnant woman. The purpose of this activity is the formation of a companion group for high-risk pregnant women, early detection and monitoring of high-risk pregnant women, preparation and planning for childbirth through physical and psychological preparation that is integrated with complementary care. Methods: preparation and coordination with village midwives and village officials, then screening and outreach to participants, namely all pregnant women and 37 pregnant women who were at high risk with early detection methods, lectures, discussions and deliberation Results: The formation of a companion group for high-risk IU. From the results of early detection, it was found that there were pregnant women with preeclampsia and old age, anemia, diabetes mellitus, chronic energy deficiency, urine protein, blood glucose. Detection of hypertension found that pregnant women are at risk of hypertension by examining the cold pressor test and increasing knowledge and skills. Conclusion: The formation of a companion group for high-risk pregnant women who can perform early detection and monitoring of high-risk pregnant women, preparation and planning for childbirth through physical and psychological preparation that is integrated with complementary care.
Upaya Pemberdayaan Ibu dalam Perencanaan Kehamilan yang Sehat Linda Yanti; Surtiningsih Surtiningsih; Fauziah Hanum Nur Adriyani
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.112 KB)

Abstract

ABSTRAK Pendauluan: Hasil dari wawancara terhadap beberapa wanita usia subur di Desa Linggasari yaitu terdapat ibu- ibu yang mengatakan keterlambatan melakukan suntik KB memicu adanya kehamilan yang tidak diinginkan, selain itu adanya permasalahan berupa gangguan pertumbuhan pada bayi dan balita (stunting) yang disebabkan karena ketidaksiapan saat menjalani proses kehamilan Tujuan: Untuk mencari alternative solusi pemecahan masalah diatas, maka Perencanaan kehamilan yang sehat tentunya merupakan cara yang efektif untuk mencegah dampak buruk yang ditimbulkan dari adanya kehamilan yang belum direncanakan. Merencanakan kehamilan merupakan perencanaan kehamilan untuk mempersiapkan kehamilan guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang diinginkan oleh keluarga. Metode: Metode kegiatan ini adalah pretest dan post test, ceramah, diskusi dan pemberian informasi. Hasil: Kegiatan ini diikuti 35 peserta yang terdiri dari wanitas usia subur, wanita yang baru memiliki anak satu, dan hasil monev didapatkan peserta yang berencana hamil sudah melepas kontrasepsinya, melakukan pemeriksaan kesehatan kepuskesmas, konsultasi dengan bidan, dan menabung Kesimpulan: Terdapat peningkatan pengetahuan peserta setelah diberikan informasi tentang upaya pemberdayaan ibu dalam perencanaan kehamilan yang sehat Kata kunci: Pemberdayaan, Perencanaan Kehamilan Sehat ABSTRACT Introduction: The results of interviews with several women of childbearing age in Linggasari Village, namely there are mothers who say that delays in taking family planning injections trigger unwanted pregnancies, in addition to problems in the form of growth disorders in infants and toddlers (stunting) caused by unpreparedness at the time of birth. go through the process of pregnancy Objective: To find alternative solutions to the problems above, planning a healthy pregnancy is certainly an effective way to prevent the adverse effects of an unplanned pregnancy. Planning a pregnancy is planning a pregnancy to prepare for pregnancy to support the creation of a healthy pregnancy and produce quality offspring desired by the family. Methods: The methods of this activity are pretest and posttest, lectures, discussions and providing information. Results: This activity was attended by 35 participants consisting of women of childbearing age, women who have just had one child, and the results of the monitoring and evaluation showed that participants who planned to become pregnant had removed their contraception, conducted health checks at the health center, consulted with midwives, and saved money. Conclusion: There was an increase in participants' knowledge after being given information about efforts to empower mothers in planning a healthy pregnancy Keywords: Empowerment, Healthy Pregnancy Planning
Upaya Peningkatan Nafsu Makan Balita dengan Terapi Pijat Balita Sehat di Wilayah Puskesmas Wanadadi 1 Fauziah Hanum NA; Surtiningsih Surtiningsih; Tri Rahayu
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2021: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2021)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.037 KB)

Abstract

ABSTRAK Masa balita ditandai dengan tingkat pertumbuhan yang sangat pesat sehingga membutuhkan zat gizi yang relative lebih tinggi, sementara pemberian makanan dan pola istirahat akan lebih sering. Balita merupakan masa penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Pada usia ini, anak masih rawan dengan gangguan kesehatan , baik jasmani maupun rohani. Tujuan studi kasus ini adalah melakukan asuhan kebidanan pada balita sehat, dengan tindakan asuhan komplementer berupa pijat balita. Metode pengumpulan data yang dilakukan yaitu melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Karakteristik subyek penelitian ini adalah balita yang tidak mengalami stunting yaitu tinggi badan lebih rendah dari standar usianya, balita tidak dengan Gizi buruk dan gizi kurang, balita yang tidak mengalami keterlambatan tumbuh kembang, balita usia 12 bulan 10 hari. Masalah yang sering terjadi yakni kesulitan makan dan kesulitan tidur pada balita yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan tumbuh kembang atau stunting. Upaya untuk mengatasi kesulitan makan dan kesulitan tidur dapat dilakukan dengan pijat bayi. Pijat Bayi akan meningkatkan tonus nervus vagus dan kadar serotonin sehingga penyerapan makanan akan menjadi lebih cepat dan meningkatkan kualitas tidur bayi. Nafsu makan pada balita akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembngannya, sehingga gangguan pola makan dan kesulitan tidur yang terjadi pada balita perlu mendapatkan perhatian yang serius. Salah satu cara untuk meningkatkan nafsu makan dan meningkatkan pola tidur pada balita adalah melakukan pijat balita. Hasil studi kasus ini menunjukan bahwa pemberian asuhan komplementer berupa pijat balita efektif terbukti setelah dilakukan asuhan komplementer tersebut balitanya mengalami penambahan dalam pola istirahat dan juga pola makan. Kesimpulan asuhan kebidanan dari studi kasus ini adalah pada asuhan komplementer hasil efektif menunjukkan 3 hari setelah dilakukan pemijatan setiap harinya. Kata kunci : Asuhan Kebidanan, Asuhan Komplementer Pijat Bayi.
Formula Kacang Hijau untuk Penambahan Lila Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (Kek) Nabiyla Fathimah Alhasani; Linda Yanti; Surtiningsih Surtiningsih
Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat 2022: Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM 2022)
Publisher : Universitas Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.473 KB) | DOI: 10.35960/snppkm.v2i1.1013

Abstract

Seseorang yang menderita ketidakseimbangan protein dan energi yang masuk ke tubuhnya hingga bertahun-tahun disebut Kurang Energi Kronik. Seseorang dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5 cm dapat dikatakan orang tersebut memiliki resiko terkena Kurang Energi Kronik (KEK) dan jika pengukuran lebih besar atau sama dengan 23,5 cm maka tidak memiliki resiko terkena KEK. Prevalensi ibu hamil yang menikah pada usia muda lebih tinggi jika dibandingkan dengan usia yang lebih tua. Sebesar 33,5% memikah diusia 15-19 tahun sedangkan sebanyak 23.3% menikah diusia 20-24 tahun. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui efektifitas kacang hijau pada ibu hamil dengan KEK. Studi kasus merupakan metode yang dipakai dalam penelitian ini. Subjeknya ialah ibu hamil trimester 1 yang berumur 21 tahun 12 minggu 1 hari dengan KEK. Peneliti melakukan percobaan formula kacang hijau yang diberikan kepada ibu hamil dengan KEK selama 21 hari dan pengukuran dilakukan setiap hari ke-7. Dari penelitian yang diberikan pada ibu hamil selama 21 hari memberikan efek kenaikan LILA sebanyak 0,7 cm dan berat badan sebanyak 0,6kg.
Pembentukkan “KEPOKMILI” (Kelompok Ibu Hamil Peduli) Sebagai Upaya Deteksi Dan Pemantauan Hypertensi Kehamilan Linda Yanti; Feti Kumala Dewi; Surtiningsih Surtiningsih; Fauziah Hanum Nur Adriyani; Arlyana Hikmanti; Rosi Kurnia Sugiharti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 5 (2023): Volume 6 No 5 Mei 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i5.9125

Abstract

ABSTRAK Hypertensi kehamilan masih menjadi penyebab utama dari angka kmatian ibu (AKI). Di Indonesia sebayak 1.077 kasus ibu meninggak karena mengalami hypertensi kehamilan, di Jawa Tengah sebanyak 156 ibu meniggal karena hypertensi kehamilan dan kabupaten banyumas sebanyak 29 kasus kematian terjadi saat hamil. Permasalahannya adalah terdapat 2 kasus kematian tersebt berada di kecamatan kembaran. Di Desa Bantarwuni terdapat 5 ibu hamil yang mengalami hypertensi, belum ada kelompok ibu hamil yang terbentuk sehingga banyak informasi penting yang tidak diketahui oleh ibu hamil. Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk KEPOKMILI (Kelompok Ibu Hamil Peduli), ibu hami juga mampu memberdayakan diri, peningkatan pengetahuan, meningkatkan partisipasi dan minat untuk deteksi dini, pemantauan, dan pencegahan hypertensi serta komplikasi kehamilan. Metode kegiatan ini dengan ceramah, tanya jawab, diskusi pembentukan kelompok ibu hamil perduli, edukasi, deteksi dini dan pemantauan hypertensi kehamilan pemberian informasi dan pemberdayaan diri. Khalayak sasaran yang dipilih adalah ibu hamil dan tempat yang dipilih adalah di Desa Bantarwuni. Hasil kegiatannya yang diikuti oleh 28 peserta penetapan fasilitator, pembentukan KEPOKMILI, pretest, pemberian informasi, posttest, deteksi hypertensi ibu hamil dengan pemeriksaan cold pressor test (CPT), pemantauan tekanan darah. Kesimpulan: terbentuknya KEPOKMILI, terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil sebelum dan setelah kegiatan, terdapat 4 ibu hamil yang beririko hypertensi, pemantauan tekanan darah dilakukan intensif selama 1 minggu sekali. Saran: Diharapkan ibu hamil yang baru dapat bergabung dengan komunitas KEPOKMILI, deteksi hypertensi ibu hamil dapat dilakukan dengan pemeriksaan CPT, pemantauan tekanan darah ibu hamil harus dilakukan setiap 1 minggu sekali untuk semua ibu hamil. Kata Kunci: Hypertensi, KEPOKMILI (Kelompok Ibu Hamil Peduli), Cold Pressor Test (CPT)  ABSTRACT Pregnancy hypertension is still the main cause of maternal mortality (MMR). In Indonesia, 1,077 cases of mothers died due to pregnancy hypertension, in Central Java, 156 mothers died due to gestational hypertension, and in Banyumas district, 29 cases of death occurred during pregnancy. The problem is that there were 2 cases of death in the Twin District. In Bantarwuni Village there are 5 pregnant women who experience hypertension, no groups of pregnant women have been formed so that there is a lot of important information that pregnant women do not know. This activity aims to form KEPOKMILI (Caring Pregnant Women Group), pregnant women are also able to empower themselves, increase knowledge, increase participation and interest in early detection, monitoring, and prevention of hypertension and complications of pregnancy. The method of this activity is with lectures, questions and answers, discussions on forming groups of caring pregnant women, education, early detection and monitoring of pregnancy hypertension, providing information and self-empowerment. The selected target audience is pregnant women and the chosen place is in Bantarwuni Village. The results of the activities which were attended by 28 participants were the appointment of facilitators, formation of KEPOKMILI, pretest, provision of information, posttest, detection of hypertension in pregnant women by examining the cold pressor test (CPT), monitoring of blood pressure. Conclusion: the formation of KEPOKMILI, there was an increase in the knowledge of pregnant women before and after the activity, there were 4 pregnant women who were at risk of hypertension, blood pressure monitoring was carried out intensively once a week. Suggestion: It is expected that new pregnant women can join the KEPOKMILI community, detection of hypertension in pregnant women can be done by CPT examination, monitoring of blood pressure in pregnant women must be done once every 1 week for all pregnant women. Keywords: Hypertension, KEPOK MILI (Concerned Pregnant Women Group), Cold Pressor Test (CPT)
Terapi Ice Pack dan Teknik Deep Breath Relaxation untuk Mengurangi Nyeri Persalinan Kala I pada Ibu Bersalin di Puskesmas Karangkobar Kabupaten Banjarnegara Retno Mawar Arum; Surtiningsih Surtiningsih; Fauziah Hanum Nur Adriyani
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.11523

Abstract

ABSTRAK Persalinan merupakan serangkaian peristiwa keluarnya bayi yang cukup umur berada dalam Rahim ibu, dan disusul keluarnya plasenta dan selaput. Ketidaknyamanan pada proses persalinan berupa rasa nyeri yang semakin bertambah dengan pembukaan. Asuhan sayang ibu dibutuhkan untuk meminimalisir trauma dan resiko. Salah satunya asuhan sayang ibu berupa mengatasi ketidaknyamanan saat nyeri persalinan. Teknik non farmakologi yang dapat diberikan kepada pasien untuk mengatasi nyeri persalinan seperti terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation. Tujuan pengabdian kepada masyarakat (PKM) adalah membantu menurunkan skala nyeri ibu bersalin kala I dengan terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation dengan memberikan pemahaman mengenai terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation. Solusi yang ditawarkan yaitu dengan pemberian pemahaman kepada ibu bersalin kala I mengenai dengan terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation serta penerapan dengan terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation pada ibu bersalin kala I untuk menurunkan skala nyeri dan target dan luaran yang diharapkan adalah berkurangnya nyeri dan publikasi jurnal terakreditasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mengenai implementasi terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation pada ibu bersalin kala I dilakukan di Puskesmas Karangkobar Kabupaten Banjarnegara dengan pasien yang dilakukan pengukuran skala nyeri sebelum diberikan terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation, pemberian pemahaman kepada pasien terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation, penerapan terapi ice pack dan teknik relaksasi nafas dengan alokasi waktu 20 menit, evaluasi kegiatan dan tahap monitoring skala nyeri. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat pada 6 ibu bersalin mengenai terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation didapatkan karakteristik ibu bersalin dengan resiko tinggi sebanyak  (50%) dan ibu bersalin usia subur sebanyak (50%), berdasarkan gravida ibu bersalin dengan primigravida sebanyak (67%), sebagian besar ibu bersalin memiliki pemahaman dengan hasil baik (50%), setelah diberikan terapi ice pack dan teknik deep breath relaxation mengalami penurunan tingkat nyeri dari sebelum pemberian dan setelah pemberian mengalami penurunan nyeri dengan ratata skor 2,33 dan lama kala I dengan ratata 9 jam dan kala II ratata 29 menit. Kata Kunci: Persalinan, Nyeri Kala I, Terapi Ice Pack, Teknik Deep Breath Relaxation  ABSTRACT Labor is a series of events when a baby is old enough to be in the mother's womb, followed by the expulsion of the placenta and membranes. Discomfort in the delivery process in the form of pain that increases with opening. Mother's loving care is needed to minimize trauma and risk. One of them is maternal care in the form of overcoming discomfort during labor pain. Non-pharmacological techniques that can be given to patients to deal with labor pain such as ice pack therapy and deep breath relaxation techniques. The purpose of community service (PKM) is to help reduce the pain scale of mothers in the first stage of labor with ice pack therapy and deep breath relaxation techniques by providing an understanding of ice pack therapy and deep breath relaxation techniques. The solution offered is to provide understanding to mothers in the first stage of labor regarding ice pack therapy and deep breath relaxation techniques as well as the application of ice pack therapy and deep breath relaxation techniques to mothers in the first stage of labor to reduce the pain scale and the target and expected outcome is reduced pain and accredited journal publications. Community service activities regarding the implementation of ice pack therapy and deep breath relaxation techniques for mothers in the first stage of labor were carried out at the Karangkobar Health Center, Banjarnegara Regency with patients who were measured on a pain scale before being given ice pack therapy and deep breath relaxation techniques, providing understanding to patients with ice pack therapy and deep breath relaxation techniques, applying ice pack therapy and breathing relaxation techniques with an allotted time of 20 minutes, evaluating activities and monitoring the pain scale. The results of community service activities for 6 mothers regarding ice pack therapy and deep breath relaxation techniques showed that the characteristics of mothers with high risk were (50%) and mothers of childbearing age (50%), based on the gravida of mothers giving birth with primigravidas as many as (67 %), the majority of mothers who gave birth had an understanding with good results (50%), after being given ice pack therapy and deep breath relaxation techniques they experienced a decrease in pain levels from before administration and after administration experienced a decrease in pain with an average score of 2.33 and the length of the first stage with an average of 9 hours and the second stage with an average of 29 minutes.  Keywords: Labor, Pain in The First Stage, Ice Pack Therapy, Deep Breath Relaxation Technique
Upaya Memperlancar Produksi ASI dengan Pijat Woolwich dan Teknik Menyusui yang Benar pada Ibu Nifas Dwi Febriana Aini; Feti Kumala Dewi; Surtiningsih Surtiningsih
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.11327

Abstract

ABSTRAK Penyebab kegagalan pemberian ASI eksklusif pada ibu nifas primipara diantaranya karena ASI sedikit keluar bahkan ada yang tidak keluar. Dengan pengetahuan ibu mengenai teknik menyusui yang benar, bayi akan mendapatkan nutrisi yang cukup dari ASI. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan hormon prolaktin dan oksitosin adalah dengan memberikan rasa rileks pada ibu dengan meberikan pijatan woolwich. Tingkat pengetahuan terkait pengetahuan dan ketrampilan teknik menyusui yang benar di Puskesmas Pagedongan masih dikategorikan rendah dan berdampak buruk terhadap kualitas pemberian ASI eksklusif. Untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kelancaran produksi ASI pada ibu nifas primipara. Menggunakan pertanyaan kuesioner pre test post test dan demontrasi terkait pijat woolwich dan teknik menyusui yang benar dan juga pemompaan ASI pada payudara. Hasil dari pengabdian masyarakat ini yaitu meningkatnya pengetahuan ibu nifas primipara tentang pijat woolwich dan teknik menyusui yang benar sebayak 5 responden (100%) dalam kategori baik, ketrampilan sebanyak 3 dari 5 responden (60%) dalam kategori baik, sebelum dan sesudah dilakukannya pemompaan dan pemijatan pada payudara ibu mengalami perubahan pada pengeluaran ASI dengan rata-rata awal jumlah ASI 2.4 cc menjadi 8.12 cc. Terdapat peningkatan pengetahuan, ketrampilan, dan produksi ASI pada ibu nifas primipara di Puskesmas Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. Kata Kunci: Ibu Nifas Primipara, Teknik Menyusui Yang Benar, Pijat Woolwich  ABSTRACT The cause of the failure of exclusive breastfeeding in primiparous puerperal mothers is that milk comes out a little or some doesn’t even come out. With the mother’s knowledge of proper breastfeeding techniques, the baby will get sufficient nutrition from breast milk. One of the efforts that can be made to increase the hormones prolactin and oxytocin is to give the mother a sense of relaxation by giving a woolwich massage. The level of knowledge related to knowlwdge and skills of correct breastfeeding techniques at the Pagedongan Health Centeris still in the low category and has a negative impact on the quality of exclusive breastfeeding. To increase knowledge, skills and fluency in milk production in primiparous postpartum mothers. Using pre-test post-test questionnaire questions and demonstrations related to woolwich massage and correct breastfeeding techiques as well as pumping milk into the breasts. The result of this community service is the increased knowledge of primiparous puerperal mother about woolwich massage and correct breastfeeding techiques as many as 5 respondents (100%) in the good category, skills as many as 3 out of 5 respondents (60%) in the good category, before and after doing it pumping and massaging the mother’s breast experienced a change in milk production with an initial average amount of milk from 2.4 cc to 8.12 cc. There is an increase in knowledge, skills, and milk production in primiparous puerperal mothers as the Pagedongan Health Center, Banjarnegara District. Keywords: Primiparous Postpartum Mothers, Correct Breastfeeding Techniques, Woolwich Massage
Perbedaan Tingkat Nyeri Tenggorokan Pasca Ekstubasi Endotracheal Tube (ETT) dan Laryngeal Mask Airway (LMA) di RSUD Dr. Soedirman Kebumen Shafiyah Rizky Handayani; Tophan Heri Wibowo; Surtiningsih Surtiningsih; Made Suandika
SEHATI: Jurnal Kesehatan Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : Pelantar Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52364/sehati.v4i2.68

Abstract

General anesthesia is a condition in which the patient loses consciousness completely after taking certain medications. Sore throat is a common complication in postoperative patients with general anesthesia after extubation with laryngeal mask airway or endotracheal tube. The aim of this study was to compare the level of throat pain after extubation using an endotracheal tube versus a laryngeal mask airway. Methods: A quantitative cross-sectional approach was utilized, with accidental sampling as the technique. The study sample comprised 78 respondents who underwent surgery and were extubated with either an endotracheal tube or a laryngeal mask airway at Dr. Soedirman Hospital, Kebumen. Data analysis was conducted using the Mann-Whitney test. Results: Each group, consisting of endotracheal tube and laryngeal mask airway users, had 39 respondents. Throat pain was reported by 34 respondents (84.6%) in the endotracheal tube group and 27 respondents (69.2%) in the laryngeal mask airway group. The Mann-Whitney test yielded a p-value of 0.022, which is less than 0.05. Conclusion: There is a significant difference in the level of sore throat in postoperative patients with the laryngeal extubation technique with the laryngeal mask air way extubation technique and the endotracheal tube extubation technique at dr. Soedirman Kebumen Hospital.