Penelitian ini membahas masalah ketidakseimbangan data dalam klasifikasi risiko stroke, di mana kasus non-stroke secara signifikan lebih rendah daripada kasus stroke. Ketidakseimbangan kelas cenderung menimbulkan bias terhadap kelas mayoritas, yang menyebabkan berkurangnya efektivitas klasifikasi. Untuk mengatasi hal ini, SMOTE (Synthetic Minority Over-sampling Technique) digunakan untuk mengatasi ketidakseimbangan kelas dalam dataset dan algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) digunakan untuk klasifikasi. Dataset mengalami preprocessing, aplikasi SMOTE, dan algoritma KNN dilatih dan dievaluasi menggunakan metrik standar termasuk akurasi, presisi, recall, dan F1-score. Penerapan SMOTE bersama dengan KNN menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam hasil klasifikasi, mencapai akurasi 91,87%, presisi 94,27%, recall 89,20%, dan F1-score 91,66%. Temuan ini menegaskan bahwa pendekatan yang diimplementasikan berkinerja baik dalam mendeteksi risiko stroke meskipun ada set data yang tidak seimbang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginformasikan kemajuan teknologi deteksi dini stroke yang lebih kuat dan mendukung peningkatan dalam penyediaan layanan kesehatan.