Articles
How Does Politeness Emerge in Preoperational Stage
Umaroh, Liya;
Kurniawati, Neni
ETERNAL (English Teaching Journal) Vol 6, No 2 (2015): August
Publisher : Universitas PGRI Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26877/eternal.v6i2.2372
Preoperational stage starts from the age of two years to seven years. Through this year children be able to be behave politely. During this stage children have started trying to distinguish what is good and bad things. In the concrete preoperational phase the child has begun to understand some rules that applies at home or school. The level of politeness has also been better applied. There are several politeness principle that can be used as a guidance in running a social life. The widely used maxim is the maxim of generosity, the children already understand about the meaning of sharing because since childhood their parents taught about the meaning of sharing which then they practice directly in school. Approbiotion maxim and tact maxim are seldom used by children because they have not yet been able to apply both maxim in a socializing.
PERILAKU SOPAN DAN SANTUN ANAK DIAWAL FASE PRAOPERASIONAL
Umaroh, Liya;
Kurniawati, Neni
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (226.656 KB)
Tahap praoperasional dimulai dari usia dua tahun hingga tujuh tahun. Pada Tahap ini anak-anak sudah dapat berperilaku sopan. Praoperasional adalah tahap dimana anak sudah mulai mencoba membedakan apa yangbaik dan buruk apalagi sudah memasuki fase praoperasional konkret yaitu anak mulai memahami beberapa aturan yang berlaku di rumah atau sekolah. Tingkat kesopanan juga telah diterapkan dengan lebih baik. Ada beberapa prinsip kesantunan yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan sosial. maxim yang banyak digunakan adalah maxim kemurahan hati, anak-anak sudah mengerti tentang makna berbagi karena sejak kecil orang tua mereka mengajarkan tentang makna berbagi yang kemudian mereka praktikkan langsung di sekolah.maksim pendekatan dan maksim kebijaksanaan jarang digunakan oleh anak-anak karena mereka belum mampu menerapkan kedua maksim dalam bersosialisasi dan berinteraksi di lingkungan sekitar.
An Investigation of Young Childrens Politeness Principle
Umaroh, Liya;
Kurniawati, Neni;
Sari, Christy Atika
English Language and Literature International Conference (ELLiC) Proceedings Vol 1 (2017): 1st ELLiC Proceedings: `Innovation, Trends, and Challenges in English Language Learni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Politeness principle is part of pragmatics study, and it takes place as the youngest in a branch of linguistics. Pragmatics focuses in relation to situations of speech that is influenced by the speakers, addressees and context. By the time childrens politeness getting lesser because of the lack on parental guidance and assistance to the children on the use of smart phones, television program and through internet. Parents tend to be busy either with their own smart phones or their job respectively. Children on preoperational phase of 2-7 years of age need assistance and also emphasized on politenss compensation from their parents. In this phase the child is so easy to absorb information, mimicking all the good behavior of the family environment or the surrounding community.This study uses qualitative descriptive method supported by distributing questionnaires and interview as an instrument to collect data and will be used as a main data. Samples were children 2-7 years old who are in school Yayasan Bina Amal at Jl. Kyai Saleh No. 8 Mugassari city of Semarang. They are students who are in Kindergarten and Primary school 1.Stage activities are starting with the implementation of the pre field, field, analysis and preparation of reports. The purpose of this study is to see the extent to which children in the age in politeness compensation preoperational as the development of pragmatic science studies. The result is the use Leech politeness principle got quite fulfilled. Discretion maxim usage among others (12%), politeness maxim (10%), praise maxim (20%), modesty maxim (18%), loyalty maxim (20%), sympathy maxim (20%). In addition to the percentage of the use in maxim, the closeness between mother and child greatly affect in parenting and the impact on the ability to perform speech.
INTERACTIVE SPEAKING CLASS USING ANIMATED VIDEO
Umaroh, Liya;
Hafidhoh, Nisa’ul;
Sugiyanto, Sugiyanto
English Language and Literature International Conference (ELLiC) Proceedings Vol 3 (2019): 3rd ELLiC Proceedings: Reimagining New Cyber-based Research in English Education, Lit
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (526.676 KB)
Teaching English has its own challenges, especially teaching collage students who lack enthusiasm in learning English Subject. Short responses show that they have less attention and do not really interest on the material. Another reason are because English is not their mother tongue but an international language which is not commonly used in their daily conversations. Teaching students with a variety of backgrounds understanding in English will make lecturer have to struggle so that the material can be immediately understood. The various problems arise during teaching and learning process including the material itself, the way lecturers teaching in class, teaching methodology, lack of motivation, fear to speak English and feeling bored with the textbook. To overcome the arising problems that appear in teaching and learning process some inovation must be carried out considering the technological sophistication has been so rapid. Animated video were chosen in teaching speaking subjects on the topic “job interview“. The implementation of the study was carried out by an experimental method involving 4 classes, 2 classes as an experimental class and 2 other classes as a control class. Implementation is conducted for one semester. The results obtained that 85% of students are very interested in the material presented, do not feel bored and monotonous, the class is more interactive because it does not seem awkwardly. The results of the tests included the acquisition of vocabulary, grammar, fluency, and pronunciation. So it can be concluded that the class is more interactive and has improved after it has been applied using Animated Video.
PERILAKU SOPAN DAN SANTUN ANAK DIAWAL FASE PRAOPERASIONAL
Umaroh, Liya;
Kurniawati, Neni
Proceeding SENDI_U 2018: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (226.656 KB)
Tahap praoperasional dimulai dari usia dua tahun hingga tujuh tahun. Pada Tahap ini anak-anak sudah dapat berperilaku sopan. Praoperasional adalah tahap dimana anak sudah mulai mencoba membedakan apa yangbaik dan buruk apalagi sudah memasuki fase praoperasional konkret yaitu anak mulai memahami beberapa aturan yang berlaku di rumah atau sekolah. Tingkat kesopanan juga telah diterapkan dengan lebih baik. Ada beberapa prinsip kesantunan yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalankan kehidupan sosial. maxim yang banyak digunakan adalah maxim kemurahan hati, anak-anak sudah mengerti tentang makna berbagi karena sejak kecil orang tua mereka mengajarkan tentang makna berbagi yang kemudian mereka praktikkan langsung di sekolah.maksim pendekatan dan maksim kebijaksanaan jarang digunakan oleh anak-anak karena mereka belum mampu menerapkan kedua maksim dalam bersosialisasi dan berinteraksi di lingkungan sekitar.
OPTIMASI PENYANDIAN FILE MENGGUNAKAN KRIPTOGRAFI SHIFT CIPHER
Atika Sari, Christy;
Hari Rachmawanto, Eko;
Parti Astuti, Yani;
Umaroh, Liya
Proceeding SENDI_U 2016: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Berkaitan dengan isu penggunaan dan manipulasi data dalam dunia maya dalam satu dekade terakhir, perlu adanya suatu teknik khusus yang dapat digunakan untuk mengoptimalkankeamanan data. Teknik yang sering digunakan untuk mengamanakan data yaitu kriptografi. Tujuan utama kriptografi yaitu menyembunyikan data rahasia melalui sebuah data ke dalambentuk lain dengan proses enkripsi dan dekripsi dimana hasil dari proses tersebut hanya dimengerti oleh orang yang berwewenang saja. Salah satu algoritma dalam kriptografi yaitu shiftcipher yang merupakan pengembangan dari caesar cipher. Keunggulan dari shift cipher yaitu mudah digunakan dan sederhana namun handal dalam mengamankan data. Hal ini dikarenakanshift cipher menggunakan perhitungan modulo 256 dengan tingkat kemanan yang lebih baik dbandung caesar cipher. Algoritma ini telah diuji coba melalui aplikasi penyandian filemenggunakan Visual Basic 6.0. Uji coba menggunakan lebih dari 30 buah file dalam kategori file exe, teks, gambar, audio, dan video dengan ukuran data berkisar antara 1 kb hingga 1000 kb.Waktu eksekusi terlama untuk data berukuran 1000 kb yaitu 42.6194 detik dan dekripsi dalam 43.2299 detik. Semua data yang digunakan untuk percobaan berhasil dienkripsi dan di dekripsikembali tanpa mengalami hambatan. Dari hasil uji coba membuktikan bahwa algoritma shift cipher handal dalam mengamankan file.Kata Kunci: keamanan data, kriptografi, shift cipher.
KRIPTOGRAFI VERNAM CIPHER UNTUK MENCEGAH PENCURIAN DATA PADA SEMUA EKSTENSI FILE
Rachmawanto, Eko Hari;
Atika Sari, Christy;
Parti Astuti, Yani;
Umaroh, Liya
Proceeding SENDI_U 2016: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pertukaran informasi melalui media internet secara bebas membuat pemilik informasi perlu waspada. Bukan hanya informasi umum, namun informasi khusus yang bersifat rahasia. Perluadanya kendali untuk mengatur keamanan dalam informasi tersebut. Dalam hal ini, peran teknik penyandian data yang dikenal dengan nama kriptografi sangat penting. Kriptografi merupakanteknik untuk menyandikan data melalui proses ekripsi dan dekripsi dengan kunci tertentu sehingga menghasilkan data tersandikan yang tidak diketahui oleh orang lain. Dalam makalah iniakan digunakan algoritma vernam cipher. Algoritma ini termasuk algoritma kunci simetrik yaitu adanya kesamaan kunci antara enkripsi dan dekripsi. Keunggulan vernam cipher dibandingcipher yang lain yaitu menggunakan pseudorando-key yang sama panjang dengan fungsi XOR. Kunci acak pada vernam cipher berfungsi untuk menyulitkan kriptanalis dalam menemukanplainteks asli. Vernam cipher telah diuji coba melalui aplikasi kriptografi dengan media semua ekstensi file dan membuktikan bahwa algoritma tersebut handal. Hal ini dibuktikan denganproses dekripsi setiap file yang diproses dapat kembali seperti semula dan tidak mengalami kerusakan. Hasil percobaan menggunakan 4 buah file dengan ukuran sama yaitu 100 kb namunmempunyai format file yang berbeda. Hasil dari proses enkripsi untuk semua file diubah ke bentuk *pdf dan tidak terdapat kerusakan file serta lama waktu eksekusi untuk semua prosesenkripsi dan dekripsi tidak lebih dari 0.25 detik.Kata Kunci: kriptografi, vernam cipher, fungsi XOR, pseudorandom-key
Meningkatkan Kemampuan Problem Solving Siswa-Siswi SMA Negeri 7 Semarang melalui Bebras Challenge
Umaroh, Liya;
Ningrum, Novita Kurnia;
Sukamto, Titien Suhartini
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol 5, No 3 (2020): November 2020
Publisher : University of Merdeka Malang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26905/abdimas.v5i3.4320
Associative and directed thinking are two important ways when a person thinks of an idea that is directly continuous with the emergence of other ideas and in the end has been coherently determined the direction of problem solving. Things like that are often experienced by everyone, especially high school students. The various school assignments they have to do, socialize with school friends, and interact with family at home are so complex that the problems exist that require students to think critically and solve problems well. Bebras Challenge is one of the contests that directs participants, especially high school level, to practice problem solving skills through learning activities by working on problems. The Bebras Challenge activity was attended by various levels of schools, from the lowest levels of Elementary School to Senior High School. SMA Negeri 7 Semarang was one of the participants who took part in the Bebras Challenge, students were encouraged to practice problem solving skills in the contest. The end result of the Bebras Challenge activity is to improve students' abilities in dealing with various problems, one of which is that in the field of subjects in schools, they are able to answer questions in different ways and have the same final result.DOI:Â https://doi.org/10.26905/abdimas.v5i3.4320
AKUISISI BAHASA ANAK UMUR 5 TAHUN DARI SEBUAH TAYANGAN SERIAL TELEVISI
Umaroh, Liya;
Kurniawati, Neni
Proceeding SENDI_U 2016: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Maraknya tayangan serial televisi dari negara India membuat penikmat televisi tidak inginmelewatkan cerita per episodenya, dari tayangan anak-anak sampai dewasa semuanya ada. Judulserial “ BALVEER” dipilih sebagai sumber data karena serial ini banyak diminati oleh anakanak.Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui sejauh mana pemerolehan bahasaterhadap tayangan serial “Balveer”, baik dilihat dari segi kebahasaan phonology, Sintaksis,Semantik dan Pragmatik berdasarkan metode kualitatif dengan metode pendukung studi kasus.Hasil penelitian yang diperoleh yaitu; dari segi phonolgy anak-anak sudah lancar melafalkan /r/dengan jelas. Secara sintaksis mereka sudah mampu menghasilkan frasa adjekif, nomina danadverbia, dari jenis kalimat, mereka sudah bisa membuat kalimat sederhana bahkan kalimatmajemuk. Dari segi semantik, anak-anak sangat mampu membuat generalisasi dan memaknaisebuah kata dengan tepat, mereka tidak mengalami kesulitan dalm menggenarilasasi sebuahmakna kata. secara pragmatik anak-anak telah mampu menggunakan deikses dalam penggunaanpercakapan sehari-hari. Mereka mampu menerapkan dalam percakapan formal dan non formal,percakapan dengan orang tua ataupun dengan teman sebaya..Kata Kunci: Pemerolehan Bahasa, tayangan televisi, Balveer
Efektivitas Strategi Live Streaming dalam Meningkatkan Minat Beli Generasi Z: Pendekatan AIDA pada Produk Kecantikan di E-Commerce Shopee
Ningrum, Dina Fitria;
Umaroh, Liya
Jurnal Bina Manajemen Vol. 13 No. 1 (2024): Jurnal Bina Manajemen Volume 13 Nomor 1 bulan September 2024
Publisher : STIE Wiyatamandala
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.52859/jbm.v13i1.682
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari live streaming terhadap minat beli pada produk Somethinc di Shopee, merujuk pada model bauran pemasaran promotion dan interactive marketing serta berdasar pada model AIDA. Pendekatan penelitian yang digunakan yakni pendekatan deskriptif melalui metode penelitian kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat generasi Z di Kota Semarang dengan total 100 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner kepada generasi Z yang aktif menggunakan e-commerce Shopee dan familiar dengan produk Somethinc. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana, uji-t, dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Shopee live streaming memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat beli produk Somethinc pada generasi Z, dengan hasil yang sejalan dengan model bauran pemasaran promotion dan interactive marketing, serta sesuai dengan teori AIDA dalam analisis perilaku minat beli.