Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Gorga : Jurnal Seni Rupa

PERANCANGAN DESTINATION BRANDING KAWASAN PANTAI PUCANGLABAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BRAND AWARENESS Faradita, Nadya Cahya; Martono, Siswo; Yurisma, Dhika Yuan
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 12 No. 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.49570

Abstract

One of the beaches in Tulungagung Regency known for its beautiful waves and pristine white sand is Pucanglaban Beach. It is suitable for swimming, sunbathing, or simply relaxing by the shore. This tourist destination is directly adjacent to the southern sea. The natural potential of Desa Pucanglaban encompasses the coastal area, including Pacar Beach, Kedung Tumpang Beach, and Molang Beach. The entrance fee to access this beach area is highly affordable, costing only Rp. 8,000, allowing visitors to enjoy all three beaches simultaneously. Facilities in the Pucanglaban Beach area include a mosque, restrooms, safety equipment, tent rentals, food and beverage stalls, parking facilities, and photo spots. However, despite the comprehensive facilities, this beach area lacks a strong brand identity. This research aims to design a destination branding strategy for the Pucanglaban Beach area with the goal of increasing brand awareness, contributing to the economic growth of Desa Pucanglaban, introducing the beauty and allure of Pucanglaban Beach to a wider audience, and creating a positive image. The design methodology used is design thinking, which involves various stages such as empathy, definition, ideation, prototype, and testing. The result of this design process is a key concept, namely "happiness," which signifies that this natural tourist destination can evoke a sense of happiness during and after a visit to Pucanglaban Beach by enjoying its natural beauty. This design is applied to create a logo, develop branding materials for the Pucanglaban Beach area, and implement it through various promotional tools such as x-banners, Instagram feeds, brochures, as well as various merchandise including clothing, mugs, stickers, keychains, and office stationery.Keywords: design, destination branding, brand awareness. AbstrakSalah satu pantai di kabupaten Tulung Agung  yang terkenal dengan ombaknya yang indah dan pasir putihnya yang bersih adalah pantai pucanglaban. Cocok untuk berenang, berjemur, atau bersantai di tepi pantai. Destinasi wisata ini berbatasan langsung dengan laut  selatan. Potensi alam yang dimiliki oleh Desa Pucanglaban meliputi area pesisir pantai, meliputi  Pantai Pacar, Pantai Kedung Tumpang, dan Pantai Molang. Tiket masuk untuk mengakses kawasan pantai ini sangat terjangkau, hanya seharga Rp. 8000, yang memungkinkan pengunjung untuk menikmati ketiga pantai tersebut secara sekaligus. Sarana dan prasarana di kawasan pantai Pucanglaban diantaranya adalah mushola, toilet, peralatan keselamatan, penyewaan tenda, stan makanan dan minuman, tempat parkir, serta lokasi untuk mengabadikan kegiatan dengan berfoto. Namun, meskipun fasilitasnya lengkap, kawasan pantai ini belum memiliki identitas merek yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi branding destinasi bagi kawasan pantai Pucanglaban, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan merek, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Desa Pucanglaban, memperkenalkan keindahan dan daya tarik Pantai Pucanglaban kepada masyarakat secara lebih luas, serta menciptakan citra yang positif. Metode perancangan yang digunakan adalah desain berpikir (design thinking), yang melibatkan berbagai tahap seperti empati, definisi, berideasi, pembuatan prototipe, dan pengujian. Hasil dari perancangan ini adalah sebuah konsep utama, yaitu "kebahagiaan," yang menggambarkan bahwa destinasi wisata alam ini mampu memberikan pengalaman kebahagiaan selama dan setelah berkunjung ke Pantai Pucanglaban dengan menikmati keindahan alamnya. Perancangan ini diterapkan dalam pembuatan logo, pengembangan materi branding untuk kawasan Pantai Pucanglaban, dan implementasinya dalam beraneka pendukung promosi,  seperti x-banner, feed Instagram, brosur, serta berbagai merchandise seperti pakaian, mug, stiker, gantungan kunci, dan peralatan tulis kantor.Kata Kunci: perancangan,destination branding, brand awareness. Authors:Nadya Cahya Faradita : Universitas DinamikaSiswo Martono : Universitas DinamikaDhika Yuan Yurisma : Universitas Dinamika References:Adam, M., Siswo, A., Setya, M., & Erdiana, P. (2023). Perancangan Destination Branding Desa Jatipasar Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness. Jurnal Art Nouveau, 1(1).Michandani, E. S., & Arida, I. N. S. (2019). Perancangan Destination Branding Desa Wisata Kerta di Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar. JURNAL DESTINASI PARIWISATA, 7(1).https://doi.org/10.24843/jdepar.2019.v07.i01.p17.Sayatman, S., Soewito, B. M., & Noordyanto, N. (2021). Pengembangan Konsep Brand Identity dan Visual System ITS yang Lebih Terintegrasi. Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 20(1), 10.https://doi.org/10.12962/iptek_desain.v20i1.9329.Seragih, Y. G., & Azis, A. C. K. (2021). Tinjauan Hasil Gambar Ilustrasi Kartun dengan Objek Binatang. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 23(2), 302-318.Simarmata, J. G., Azis, A. C. K., & Syukri, A. (2023). Desain Kemasan Bubuk Bandrek Betalana Desa Pohan Tonga. Seni Rupa, 19(02), 6-13.Tarumanagara, U., Barat, K. J., & Manual, S. (2023). Perancangan ulang identitas visual sebuah usaha elektronik rumah tangga. 12. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 26-32.Todings, R. E., E, P., & Nurfitri, R. (2022). Perancangan Corporate Identity Cv Arya Wasa Sebagai Citra Perusahaan. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 480. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.37300.Sayatman, S., Soewito, B. M., & Noordyanto, N. (2021). Pengembangan Konsep Brand Identity dan Visual System ITS yang Lebih Terintegrasi. Jurnal Desain Idea: Jurnal Desain Produk Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 20(1), 10.https://doi.org/10.12962/iptek_desain.v20i1.9329.Seragih, Y. G., & Azis, A. C. K. (2021). Tinjauan Hasil Gambar Ilustrasi Kartun dengan Objek Binatang. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni, 23(2), 302-318.Simarmata, J. G., Azis, A. C. K., & Syukri, A. (2023). Desain Kemasan Bubuk Bandrek Betalana Desa Pohan Tonga. Seni Rupa, 19(02), 6-13.Tarumanagara, U., Barat, K. J., & Manual, S. (2023). Perancangan ulang identitas visual sebuah usaha elektronik rumah tangga. 12. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 12(1), 26-32.Todings, R. E., E, P., & Nurfitri, R. (2022). Perancangan Corporate Identity Cv Arya Wasa Sebagai Citra Perusahaan. Gorga¯: Jurnal Seni Rupa, 11(2), 480. https://doi.org/10.24114/gr.v11i2.37300.
Digital Comic Strip as an Attempt for Self-Control Againts Impulsive Buying among Generation Z Imanda, Ghea Sonja; Siswo Martono; Evi Farsiah Utami
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol. 13 No. 2 (2024): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generation Z has a close relationship with social media, which influences the emergence of Fear of Missing Out (FOMO). Uncontrolled FOMO can result in a lifestyle that prioritizes wants over needs. This type of lifestyle eventually has an impact on impulsive buying behaviors often seen in Generation Z. To prevent impulsive buying in Generation Z, good self-control is necessary. Based on this, the research aims to design a digital comic strip as an effort for self-control and prevention of impulsive buying in Generation Z. The digital comic strip is designed to send educative informations for the target audience. The research uses a qualitative method and the design process using a design thinking method. The results of the data collection in the form of observations, interviews, documentation, and literature studies indicate that many Generation Z have engaged in impulsive buying. In addition, data collection also shows that Generation Z is interested and easily accepts information from digital comic strips because of the simple language, easily understandable content, easy access, and attractive features, such as illustration style, character design, and story flow. Therefore, it is concluded that a digital comic strip is needed that can be used as an effort for Generation Z's self-control over impulsive buying.