Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMBUATAN PERMEN JAHE SEBAGAI PENINGKAT IMUNITAS TUBUH PADA MASA PENDEMI Melviani Melviani; Noval Noval; Onny Ziasti Fricillia
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.6.1.167-170.2022

Abstract

COVID-19 merupakan jenis penyakit baru yang harus diwaspadai karena penyebaran wabah tersebut berlangsung sangat cepat. Sistem imun yang lemah seringkali menyebabkan virus akan lebih mudah menginfeksi seseorang, sebab itu perlu adanya upaya dalam meningkatkan sistem imun tubuh. Pelatihan diberikan kepada masyarakat umum yang dalam hal ini bersedia diberikan pengarahan secara online via zoom meeting. Dalam pelatihan ini, peserta diberikan materi tentang COVID-19 dan cara pengolahan permen jahe. Tujuan dilakasanakannya pengabdian ini adalah untuk menghasilkan produk berupa permen jahe sebagai peningkat imunitas tubuh dimasa pandemi yang juga dapat dijadikan sebagai wirausaha baru bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi. Permen jahe yang dihasilkan dalam pelatihan ini bertekstur kenyal menyerupai jeli, memiliki rasa manis disertai sensasi hangat yang berasal dari jahe. Pelatihan ini berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif berdasarkan hasil post-test yang menunjukan peningkatan pengetahuan peserta pelatihan tentang cara mengolah permen jahe yang bermanfaat bagi imunitas tubuh di masa pandemi. Kata kunci: Permen jahe, pandemi, imunitas ABSTRACT COVID-19 is a new type of disease to watch out for because the spread of the outbreak is very fast. A weakened immune system often causes the virus to more easily infect a person, therefore there needs to be efforts in improving the body's immune system. Training is given to the general public who in this case are willing to be briefed online via zoom meeting. In this training, participants were given material about COVID-19 and how to process ginger candy. The purpose of this devotion is to produce products in the form of ginger candy as an increase in body immunity in the pandemic period which can also be used as a new entrepreneur for the community so as to increase economic value. Ginger candy produced in this training chewy texture resembles jelly, has a sweet taste accompanied by a warm sensation derived from ginger. This training runs smoothly and has a positive impact based on post-test results that show an increase in the knowledge of trainees on how to process ginger candy that is beneficial for immunity in pandemic times. Keywords: Gingger candy, pandemic, immunity
Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ektrak Daun Cabai Rawit (Capsiccum frutescens L.) terhadap Staphylococcus epidermidis: Phytochemical Screening and Antibacterial Activity Test of Cayenne Pepper Leaf Extract (Capsiccum frutescens L.) against Staphylococcus epidermidis Annisa Nismaul Husna; Onny Ziasti Fricillia; Rolan Rusli
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 18 (2023): Proc. Mul. Pharm. Conf.
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25026/mpc.v18i1.725

Abstract

Cayenne pepper leaves (Capsiccum frutescens L.) are a plant that has many benefits, one of which is in the health sector. Scientifically, cayenne pepper leaves act as an antioxidant, antibacterial and can prevent diabetes. This activity is caused by the chemical compounds contained in the plant. This research aims to determine the antibacterial activity of cayenne pepper leaf extract. The extraction process was carried out using 70% ethanol solvent using the maceration method. From the extraction results, 221.5 grams of thick extract was obtained so that the yield value was 31.57%. The results of the phytochemical screening test on the 96% ethanol extract of cayenne pepper leaves (Capsiccum frutescens L.) showed that the 96% ethanol extract of cayenne pepper leaves contained alkaloids, saponins, tannins, terpenoids and flavonoids. The results showed that cayenne pepper leaf extract has antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis bacteria with inhibitory extract power at concentrations of 5%, namely 1.82 mm, 10%, namely 3.42 mm, and 15%, namely 6.04 mm. Keywords: Cayenne pepper leaves (Capsiccum frutescens L.), phytochemicals, yield value, antibacterial Abstrak Daun cabai rawit (Capsiccum frutescens L.) merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat salah satunya di bidang kesehatan. Secara ilmiah daun cabai rawit berperan sebagai antioksidan, antibakteri dan dapat mencegah diabetes. Aktivitas tersebut disebabkan oleh kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalam tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun cabai rawit. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan pelarut etanol 70% dengan metode maserasi. Dari hasil ekstrasi didapatkan ekstrak kental sebanyak 221,5 gram sehingga nilai rendemen diperoleh 31,57%. Hasil uji Skrining fitokimia pada ekstrak etanol 96% daun cabai rawit (Capsiccum frutescens L.) menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun cabai rawit mengandung alkaloid, saponin, tannin, terpenoid dan flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun cabai rawit memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphyloccocus epidermidis dengan daya hambat ekstrak pada konsentrasi 5% yaitu 1,82 mm, 10% yaitu 3,42 mm dan 15% yaitu 6,04 mm. Kata Kunci: Daun cabai rawit (Capsiccum frutescens L.), fitokimia, nilai rendemen, antibakteri
Potential Indonesian Medicinal Plants on Aphrodisiac Activity Prasetya, Fajar; Bahar, Zulhaerana; Fricillia, Onny Ziasti; Indriyanti, Niken
Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology 2024: Suppl. 6, No. 1 (Special Issue for Mulawarman Pharmaceutical Conference)
Publisher : Indonesian Journal of Pharmaceutical Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ijpst.v6i1.55179

Abstract

The use of Indonesian medicinal plants in empirical ingredients as a jamu in Indonesian tradition is very interesting to be explored. One of them is the use of jamu for aphrodisiac activity. This research is aimed to determine the data about the diversity of Indonesian medicinal plants used for aphrodisiacs. Some aspects reviewed were empirical use, safety data, and scientific research data. The method used in this research is narrative review by using search engine Sciencedirect, Pubmed, Springerlink, and Google Scholar in 24 years (2000-2024). The literature review resulted in 20 Indonesian medicinal plants, which were very potent for aphrodisiac. The plants are Areca catechu L., Pimpinella panatjan Mirb, Zingiber officinale, Dendrocalamus asper, Eurycoma longifolia Jack, Sanrego, Anacardium occidentale L., Imperata cylindrica L., Allium sativum L., Ocimum sanctum, Piper retrofractum Vahl., Piper nigrum L., Eugenia caryophyllata, Myristica Fragans, dan mangrove mangrove M. muticus, R. mucronata, R. apiculata, A. aureum, D. trifoliata and B. parviflora. Therefore, it will be used as a reference based for the further research.   
Peningkatan Pengetahuan tentang GERD melalui Program GARMAJA “Jaga Lambung, Jaga Ibadah” pada Remaja di MA Luqman Al Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Samarinda Hariyanti, Dinda; Puspita Sari Dewi, Noveliana; Putri, Annisa; Ziasti Fricillia, Onny
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 3 (2025): Edisi Juli - September
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i3.6419

Abstract

Peningkatan prevalensi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) pada remaja menjadi topik yang penting dalam bidang kesehatan dikarenakan dapat menurunkan kualitas hidup. Salah satu faktor risiko yang berperan adalah pola makan tidak sehat, konsumsi kafein berlebih serta stress. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait penyakit GERD sekaligus melakukan skrining awal untuk mendeteksi potensi kasus. Responden penelitian ini adalah siswa SMA pada lingkungan pondok pesantren, yang dianggap rentan terhadap gaya hidup pemicu GERD. Metode yang digunakan berupa desain pre-eksperimental dengan pendekatan pre- dan post-test, disertai pembagian kuisioner GERD-Q. Hasil analisis paired T-test menunjukkan peningkatan pengetahuan yang signifikan setelah edukasi (p=0,012). Selain itu, sebanyak 20% peserta memperoleh skor GERD-Q ≥ 8, yang mengindikasikan kemungkinan adanya gejala GERD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa edukasi dan skrining dini sangat penting dilakukan sebagai upaya preventif terhadap GERD sejak usia remaja. Hasil pengabdian ini menegaskan pentingnya intervensi promotif dan preventif dalam mencegah penyakit kronis yang dapat dimulai sejak masa sekolah.
OPTIMALISASI PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SERTA EDUKASI GIZI DI DESA BINUANG KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA Pijaryani, Indria; Gama, Sabaniah Indjar; Junaidin, Junaidin; Fricillia, Onny Ziasti; Mahmudah, Febria; Fitriyati, Fitriyati; Evilia, Evilia; Linda F., Noor; Yanuarti, Gita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 4 (2023): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i4.17767

Abstract

ABSTRAKStunting merupakan salah satu masalah malnutrisi pada anak yang memiliki efek berkepanjangan yang dimulai dari kegagalan dalam pertumbuhan sampai dengan resiko penyakit degeneratif di masa depan. Prevalensi stunting secara global sebesar 149,2 juta anak pada tahun 2021 terjadi di bawah usia 5 tahun. Kejadian ini juga terjadi di Desa Binuang. Kabupaten Penajam Paser Utara dimana anak-anak stunting mencapai >20%. Salah satu upaya dalam menurunkan stunting dengan meningkatkan pengetahuan ibu-ibu balita dan kader posyandu dalam bentuk penyuluhan untuk mencegah peningkatan stunting dikemudian hari. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah ceramah, diskusi dan pengisian pre dan post-test. Dari hasil kegiatan diketahui bahwa antusiame peserta sangat tinggi yang dibuktikan dengan keaktfifan peserta dalam bertanya dan mengutarakan pendapat. Selain itu, dari pre-test dan post-test terjadi peningkatan pengetahuan peserta sebesar 69% dari sebelum dilakukan penyuluhan. Kata Kunci: edukasi; stunting; pemerdayaan masyarakat ABSTRACTStunting is one of the problems of malnutrition in children which has long-lasting effects starting from failure in growth to the risk of degenerative diseases in the future. The global prevalence of stunting is 149.2 million children under 5 years of age in 2021. This incident also occurred in Binuang Village. Penajam Paser Utara Regency where stunting children reach >20%. One effort to reduce stunting is by increasing the knowledge of mothers of toddlers and posyandu cadres in the form of counseling to prevent an increase in stunting in the future. The methods used in this activity are lectures, discussions and completing pre and post-tests. From the results of the activity, it was discovered that participant enthusiasm was very high, as evidenced by the participants' activeness in asking questions and expressing opinions. Apart from that, from the pre-test and post-test there was an increase in participants' knowledge by 69% compared to before the counseling was carried out. Keywords: education; stunting; community empowerment