African catfish (Clarias gariepinus.) is a freshwater fish that has been widely cultivated in Indonesia. The budikdamber system (fish farming in buckets) is a system that uses buckets as a container for fish cultivation as an alternative to growing plants and raising fish in one container. This study aims to determine the effect of the frequency of artificial feeding on the growth and survival of catfish (Clarias gariepinus) Budikdamber system. The design used in the study was a completely randomized design (CRD), with three treatments and three replications, namely treatment A (feeding 3 times a day), treatment B (feeding 4 times a day) and treatment C (feeding 5 times a day). Parameters measured included survival, absolute weight growth, feed conversion and water quality. Data were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA), if there was a treatment effect it was continued with the Least Significant Difference (LSD) test. The results showed that there was a significant effect on absolute weight growth but no significant effect on survival rate and feed conversion. The best feeding time for each treatment for survival was treatment B of 91.00%, absolute weight growth in treatment C was 31.18g and feed conversion from water quality measurement results during the study was still in the proper range for catfish farming. Ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) adalah salah satu ikan air tawar yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia. Sistem budikdamber (budidaya ikan dalam ember) adalah sistem yang menggunakan ember sebagai wadah budidaya ikan sebagai alternatif menanam tanaman dan memelihara ikan dalam satu wadah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele (Clarias gariepinus) sistem budikdamber. Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan, yakni perlakuan A (Pemberian pakan 3 kali sehari), perlakuan B (Pemberian pakan 4 kali sehari) dan perlakuan C (Pemberian pakan 5 kali sehari). Parameter yang diukur meliputi kelangsungan hidup, pertumbuhan berat mutlak, konversi pakan dan kualitas air. Data dianalisis menggunakan Analisis Variansi (ANOVA), jika terdapat pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak tetapi tidak ada pengaruh nyata pada tingkat kelangsungan hidup dan konversi pakan. Waktu pemberian pakan yang terbaik untuk masing-masing perlakuan pada kelangsungan hidup adalah perlakuan B sebesar 91,00%, pertumbuhan berat mutlak pada perlakuan C 31,18g dan Konversi pakan hasil pengukuran kualitas air selama penelitian masih berada pada kisaran yang layak untuk budidaya ikan lele.