Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Karakter Tokoh Aruna Dalam Novel Kilovegram Karya Mega Shofani (Kajian Psikologi Individual Alfred Adler) Euis Zian Safitri; Mari’i; Mahmudi Efendi
Journal of Classroom Action Research Vol. 4 No. 3 (2022): Agustus
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v4i3.2062

Abstract

One of the problems that is often shown in the kilovegram novel is the body image of the main female character. This is consistent with the fact that [more than boys], adolescent girls have high anxiety about body image. The issue of adolescent girls and their bodies is always interesting to study because this is a global problem. The purpose of this study is to describe the character of Aruna in the novel Kilovegram by Mega Shofani using Alfred Adler's individual psychology study. This research is a qualitative research. The instrument of this research is the author himself and a note sheet by using literature study and reading techniques on the type of literary work in the form of the Kilovegram novel. Based on the formulation of the problem in the research, the results of this study describe the character of Aruna in the novel Kilovegram by Mega Shofani using Alfred Adler's individual psychology. Adler's theory of personality consists of six principles, namely the inferiority principle, the superior principle, the style of life principle, the creative self principle, and the fictional principle. goals principle), and the social interest principle. Aruna's character's low self- esteem principle begins when she realizes that she feels less than perfect because of her physical appearance, plus her friends who always insult Aruna. Aruna's feelings of inferiority are described when the man she likes, Raka, her best friend since childhood, turned away from her own cousin who is thin, smart and multitalented. Departing from Aruna's lifestyle, her courage and independence are able to make an impetus to move towards what she hopes for. Being strong is not easy, therefore Aruna adjusts her lifestyle in such a way by accepting the situation and so that she can move to always be in the front despite the humiliation she feels. The creative self that Aruna's character does in developing her experience is by registering for fashion shows at school even though it is included in category C. Category C is for students who are fertile, even though they are fat, Aruna has high creativity than at first Aruna was pessimistic with her decision but she still Sign up because there are many to consider
Penggunaan Kalimat Efektif Dalam Menulis Teks Eksplanasi Siswa Bahiya Gofilah; Suyanu; Mahmudi Efendi
Journal of Classroom Action Research Vol. 4 No. 4 (2022): November
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan IPA, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jcar.v4i4.2244

Abstract

Keterampilan menulis mutlak perlu dikuasai karena memiliki manfaat. Melalui kegiatan menulis, seseorang mampu memengaruhi orang lain sehingga mampu melakukan perubahan dalam kehidupan pembacanya menuju pada perubahan yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan kemampuan siswa dalam menggunakan kalimat efektif dalam menulis teks eksplanasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini berjumlah 21 orang siswa kelas XI di SMAN 1 Labuapi. Teknik pengumpulan data berupa metode tugas, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik reduksi data, verifikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menujukkan bahwa Berdasarkan hasil pembahasan yang dipaparkan pada bab IV dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI MIPA Sma Negeri 1 Labuapi pemahaman penggunaan kalimat efektif dalam menulis teks eksplanasi masih kurang atas, karena berdasarkan hasil dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi dapat diambil beberapa hal penting yang berhubungan penting dengan proses pembelajaran seta hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Penggunaan kalimat efektif dalam menulis teks eksplanasi pemahaman siswa masih banyak yang kurang mengerti menulis sesuai dengan EYD, Ejaan yang benar, penulisan huruf kapital yang masih salah, dan ada juga yang kurang atas pemahaman penulisan yang baik dan benar menggunakan kalimat efektif. Sebagian siswa telah mengerti penggunaan kalimat efektif yang benar dan ada juga beberapa siswa pemahaman kurang dalam penggunaan kalimat efektif untuk menulis teks eksplanasi.
BELAJAR TAKEPAN SASAK BERSAMA SISWA SMK SHOFWATUL KHAER DESA BILOQ PETUNG, SEMBALUN, LOMBOK TIMUR Muh. Syahrul Qadri; Murahim Murahim; Mahmudi Efendi; Natsir Abdullah
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2019): Mei
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.863 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v2i2.1150

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran kepada peserta didik SMK Shofwatul Khaer tentang bagaimana membaca, menerjemahkan, dan mengkaji naskah kuno masyarakat Sasak (takepan), guna menumbuh-kembangkan minat peserta didik di bidang naskah kuno secara khusus dan sosial budaya pada umumnya, sebagai upaya menggali nilai-nilai luhur peninggalan masyarakat di masa lalu melalui pembacaan takepan Sasak. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan pembelajaran bagaimana cara membaca takepan Sasak, menerjemahkannya, dan menggalinya, dengan mengadakan pertemuan berulang kali layaknya di perkuliahan. Target luaran dari kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan membaca peserta didik dalam memahami takepan Sasak, dan melahirkan satu bahan bacaan pembelajaran takepan. Adapun hasil yang diperoleh dalam program pengabdian ini adalah bahwa secara menyeluruh siswa SMK Shofwatul Khaer Desa Biloq Petung Kecamatan Sembalun Lombok Timur sangat antusias dalam menerima proses pembelajaran takepan ini, meski tidak semua siswa dapat mencapai target standar yang diharapkan dikarenakan kondisi sekolah dan siswa itu sendiri.
TRADISI PENGOBATAN SASAK UNTUK KORBAN GEMPA DI KARANG KEREM GUNUNGSARI LOMBOK BARAT Muh. Syahrul Qodri; Mahmudi Efendi; Natsir Abdullah; Syahbuddin Syahbuddin
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (157.705 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v3i1.1685

Abstract

Peristiwa gempa yang melanda Lombok beberapa waktu lalu menyisakan duka hingga saat ini, baik dalam bentuk fisik maupun psikis. Duka psikis yang dialami warga berupa trauma, sehingga membutuhkan penanganan yang intensif. Salah satu metode penanganan trauma psikis adalah dengan memanfaatkan pengobatan tradisional masyarakat Sasak yang dikenal dengan sebutan popot dan pretus. Sayangnya, pengobatan tradisional ini hanya dikuasai oleh ahlinya. Berangkat dari hal tersebut, kami TIM Pengabdian bersama karang taruna Karang Kerem Gunungsari Lobar hendak mempelajarinya dan langsung mempraktikkannya di masyarakat sebagai penanganan trauma psikis yang dimaksud. Di samping penanganan trauma psikis korban gempa tersebut, luaran yang akan dihasilkan dalam kegiatan pengabdian ini adalah berupa artikel ilmiah yang akan dipublikasikan di jurnal ilmiah, dan prosesi kegiatannya akan dipublikasikan melalui media cetak/elektronik.
PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI ANGGOTA MGMP BAHASA INDONESIA DI KOTA MATARAM Johan Mahyudi; Rusdiawan Rusdiawan; Mahsun Mahsun; Mahmudi Efendi
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): Februari
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.649 KB) | DOI: 10.29303/jppm.v4i1.2488

Abstract

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini ialah untuk mendampingi guru bahasa Indonesia jenjang SMP di Kota Mataram menyusun laporan penelitian tindakan kelas. Sejumlah guru yang terkumpul dalam kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran menyampaikan kesulitan mereka dalam menyusun laporan PTK. Demi mengikuti kebijakan Rektor Universitas Mataram terkait pembelajaran di era pandemi Covid-19, kegiatan yang tadinya dirancang untuk dilaksanakan di sekolah mitra dengan melibatkan MGMP Kota Mataram, akhirnya dibatasai hanya untuk menyasar guru-guru di sekolah mitra melalui pola pendampingan secara daring. Pendampingan secara daring diatur sedemikian rupa agar tahapan penyampaian materi segera ditindaklanjuti dengan presentasi kemajuan PTK guru-guru sesuai dengan tahapan latihan yang diprogramkan. Hasilnya menunjukkan bahwa dua belas guru yang mengikuti program ini antusias mengikuti pendampingan, mulai dari tahap pengenalan konsep PTK, latihan mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah, menyusun latar belakang, menyusun teori, menyusun metode, hingga mempersiapkan instrumen untuk pelaksanaan PTK.
Deiksis Dalam Novel Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah Karya Tere Liye Burhanuddin Burhanuddin; Mahmudi Efendi; Nurhayati nurhayati
Kopula: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Vol. 3 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/kopula.v3i1.2687

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan deiksis persona, ruang dan waktu dalam novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu berupa mendeskripsikan kalimat hasil analisis data yang berupa kalimat dalam novel yang telah dianalisis dalam unsur deiksis kajian pragmatik. Sumber data penelitian ini adalah novel Kau, Aku, dan Sepucuk Angpau Merah karya Tere Liye diterbitkan pertama kali oleh penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta januari 2012 dengan jumlah halaman sebanyak 512. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah teknik studi pustaka, teknik baca/ simak, dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat bentuk deiksis persona pertama yaitu bentuk aku, -ku, ku-, saya, kita, dan kami. Bentuk deiksis persona kedua yaitu bentuk kau, kamu, -mu, dan kalian. Bentuk persona ketiga yaitu bentuk dia, -nya, dan mereka. Bentuk deiskis ruang/tempat yaitu bentuk ini, itu, ke sana, ke sini, di sana, di sini. Bentuk deiksis waktu yaitu bentuk waktu lampau, waktu sekarang (sedang terjadi), dan waktu mendatang.
Sosialisasi Nilai Budaya Sasak kepada Komunitas Seni Tradisi di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (Upaya Penguatan Ekspresi Nilai Budaya dalam Seni Tradisi) Murahim Murahim; Mari’I Mari’I; Mahmudi Efendi; Syaiful Musaddat; Muh. Syahrul Qodri
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 3 No 3 (2022): Edisi Desember 2022
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v3i3.1340

Abstract

Seni tradisi yang berkembang dalam masyarakat, terutama masyarakat Sasak di Lombok sangat banyak. Seni tradisi tersebut sering ditanggap dalam acara dan ritual-ritual tertentu dalam masyarakat. Hal yang tidak banyak disadari adalah seni tradisi adalah ekspresi nilai dan keluhuran budaya masyarakat di mana seni tradisi tersebut berkembang. Hal ini menimbulkan anggapan bahwa seni tradisi hanya bersifat menghibur tanpa memikirkan lagi bahwa ada hal tersembunyi yang disampaikan, ada pengajaran yang di sampaikan melalui pertunjukan seni tradisi tersebut. Pembelajaran nilai inilah yang akan disosialisasikan melalui kegiatan pengabdian ini. dengan kegiatan ini diharapkan munculnya kesadaran masyarakat terutama pendukung seni tradisi akan adanya nilai-nilai budaya tersebut. Kegiatan ini juga akan berkontribusi dalam peningkatan kualitas pertnjukan seni tradisi karena adanya kesadaran nilai tersebut. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat yang berjudul “Sosialisasi Nilai Budaya Sasak kepada Komunitas Seni Tradisi di Pemenang, Kabupaten Lombok Utara (Upaya Penguatan Ekspresi Nilai Budaya dalam Seni Tradisi)” dapat dinyatakan berhasil karena dapat menyentuh kesadaran dan pemahaman masyarakat target terkait dengan nilai budaya Sasak yang terkandung dalam seni tradisional yang hidup dan masih berkembang dalam masyarakat Desa Terengan, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Dengan kesadaran semacam ini, seni tradisional akan terus berkembang dan lestari bukan hanya sebagai seni yang menghibur, tetapi sebagai ekspresi dan paparan nilai dalam kehidupan masyarakat Sasak. Program semacam merupakan hal penting dalam rangka penanaman dan pemahaman nilai dalam seni tradisi. Dengan begitu, seni tradisi hidup bukan hanya sebagai seni hiburan tapi juga sebagai media penanaman dan pemahaman nilai budaya yang harus dihargai dan dihormati.