Khaerunisa Khaerunisa, Khaerunisa
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENDUGAAN MASA SIMPAN LIKOPEN BUAH TOMAT AFKIRAN (LYCOPERSICUM ESCULENTUM MILL) TERSALUT MALTODEKSTRIN DALAM KEMASAN KAPSUL PADA BERBAGAI SUHU PENYIMPANAN Sumarni, Ni Ketut; Mappiratu, Mappiratu; Ibrahim, Nurlina; Diharnaini, Diharnaini; Khaerunisa, Khaerunisa
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Number 1 (March 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.713 KB)

Abstract

Upaya untuk mendapatkan keterangan tentang masa simpan likopen dari buah tomat tersalut maltodekstrin dalam kemasan kapsul dilakukan melalui penyalutan ekstrak likopen dengan maltodekstrin pada berbagai rasio ekstrak likopen terhadap maltodekstrin, dilanjutkan dengan pengemasan dalam kapsul, likopen tersalut maltodekstrin terbaik dilakukan penyimpanan pada suhu 40 dan 50oC. Pengamatan terhadap kerusakan likopen dilakukan setiap 24 jam selama 240 jam. Hasil pengamatan bentuk dan kadar likopen tersalut maltodekstrin menunjukkan bentuk tersalut terbaik terdapat pada rasio likopen/maltodekstrin 1 : 1 atas dasar berat perberat, dan pada rasio tersebut kadar likopen likopen tersalut maltodekstrin 45,47%. Kerusakan likopen tersalut maltodekstrin dalam kemasan kapsul mengikuti reaksi orde nol. Dengan menggunakan asumsi masa kadaluarsa likopen tersalut maltodekstrin dalam kemasan kapsul pada tingkat kerusakan 70 %, diperoleh waktu simpan likopentersalut maltodekstrin dalam kemasan kapsul pada suhu 40 dan 50oC masing-masing 926 hari dan 488 hari. Berdasarkan nilai masa simpan pada suhu 40 dan 50oC tersebut diperoleh faktor percepatan reaksi atau nilai Q10 sebesar 1,9. Dengan menggunakan nilai Q10, diperoleh waktu simpan likopen tersalut maltodekstrin dalam kemasan kapsul pada suhu penyimpanan 20, 25, 30 dan 35oC masing-masing 3.341 hari, 2.427 hari, 1.759 hari dan 1.277 hari.
PEMBENTUKAN KARAKTER SANTRI MELALUI PUASA SUNNAH SENIN KAMIS DI PONDOK PESANTREN MODERN AN-NUQTHAH KOTA TANGERANG Khaerunisa, Khaerunisa; Arifin, Mohamad Zaenal
Tarbawi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Vol 7 No 2 (2024): Tarbawi
Publisher : STAI BINAMADANI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51476/tarbawi.v7i2.694

Abstract

Penelitian ini untuk mengetahui upaya pembentukan karakter santri yang dilakukan di Pondok Pesantren Modern An-Nuqthan Kota Tangerang melalui pelaksanaan ibadah puasa sunnah Senin Kamis. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan dan metode yang digunakan bersifat deskriptif analisis karena data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis melainkan hasil analisis itu berupa deskriptif dari data-data yang didapatkan. Metode pengumpulan datanya diperoleh dari observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sumber data diperoleh dari narasumber pengurus, pengajar, dan santri. Analisis data dilakukan dengan menyeleksi dan menyusun data yang diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa upaya membentuk karakter melalui ibadah puasa sunnah Senin dan Kamis di Pondok Pesantren Modern An-Nuqthah diawali dengan tahap mengharuskan santri untuk berpuasa sunnah Senin Kamis secara istiqamah. Dalam hal pelaksanaanya, dimulai dengan santri melaksanakan secara bersama-sama kegiatan sahur di dapur umum, melaksanakan shalat Tahajud dan shalat Subuh berjama’ah di masjid, berpuasa di siang hari dan berbuka puasa bersama di masjid serta dilanjutkan dengan melaksakan shalat Magrib berjama’ah di masjid. Kesimpulan penelitian ini bahwa pelaksanaan puasa sunnah Senin Kamis secara rutin menjadikan santri memiliki karakter disiplin, tanggung jawab, peduli, empati, jujur, dan religius (taat menjalankan ibadah kepada Allah Swt).
KRISIS EKSISTENSIAL DI ERA MODERN: ANALISIS KONTEKS SOSIAL PADA LIRIK LAGU “WHAT WAS I MADE FOR?” KARYA BILLIE EILISH Khaerunisa, Khaerunisa; Mayasari, Mayasari; Lubis, Fardiah Oktariani
Jurnal Network Media Vol 8, No 2 (2025): NETWORK MEDIA
Publisher : Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/jnm.v8i2.5667

Abstract

Lagu “What Was I Made For?” menceritakan tentang perjalanan emosional seseorang yang mengalami kebingungan identitas, kehilangan arah, dan pencarian makna hidup akibat tekanan sosial yang terus-menerus. Billie Eilish mencoba mencerminkan keadaan yang kerap kali terjadi dalam masyarakat berupa tekanan eksternal yang mendorong terciptanya perasaan keterasingan hingga mengarah ke krisis eksistensial. Wacana krisis eksistensial dalam lagu tersebut tergambarkan melalui penggunaan kata-kata yang mengandung kiasan, serta tema yang disajikan membuat peneliti ingin menganalisis lirik lagu “What Was I Made For?” dan bagaimana kaitannya dengan fenomena sosial saat ini.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya wacana krisis eksistensial pada lirik lagu “What Was I Made For?” karya Billie Eilish. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskripstif, dengan pendekatan analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk meliputi dimensi konteks sosial untuk mengetahui adanya wacana krisis eksistensial yang terkandung dalam lagu tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi teks, dan studi kepustakaan.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa lagu What Was I Made For? karya Billie Eilish merepresentasikan krisis identitas dan kegelisahan eksistensial yang relevan di tengah dinamika sosial masa kini. Dilihat dari dimensi konteks sosial, lagu ini menyoroti wacana mengenai tuntutan masyarakat yang tinggi, ketidakpastian ekonomi, dan perubahan sosial yang cepat, yang menyebabkan krisis eksistensial semakin relevan di kalangan generasi muda saat ini.