Riska Ayu Ardani
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS GAME : DAPATKAH MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS? Riska Ayu Ardani; Nilza Humaira Salsabila
Mathematics Education And Application Journal (META) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.188 KB) | DOI: 10.35334/meta.v2i2.1832

Abstract

AbstractConceptual understanding is a basic ability that needs to be built on students’ cognitive skills in mathematics learning. The ability of conceptual understanding is a basis for reaching the realm of high-level mathematical thingking. As an effort to improve students’ conceptual understanding in society 5.0, teacher must integrate technology in mathematics learning. One use of technology in mathematics learning is game-based learning media. The purpose of this study was to demonstrate the principles and results of using game-based learning mediain mathematics learning to improve students’ conceptual understanding. This study used a qualitative method and data were collected through pre test and post test. This study used 5 principles of using game-based learning media, (1) intrinsic motivation; (2) learning through intense enjoyment and fun; (3) authenticity; (4) self-reliance and autonomy; and; (5) experientasl learning. The results showed that students’ conceptual understanding increased significantly although there were some deficiencies.Keywords:Learning Media, Game, Conceptual UnderstandingAbstrakPemahaman konsep adalah kemampuan dasar yang perlu dibangun pada keterampilan kognitif siswa dalam pembelajaran matematika. Kemampuan pemahaman konsep merupakan dasar untuk mencapai ranah berpikir matematika tingkat tinggi. Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa di era society 5.0, guru perlu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran matematika. Salah satu pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran matematika adalah penggunaan media pembelajaran berbasis game. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendemonstrasikan prinsip dan hasil dari penggunaan media pembelajaran berbasis game dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif diskriptif dan pengumpulan data dilakukan melalui pre test dan post test. Penelitian ini menggunakan lima prinsip penggunaan media pembelajaran berbasis game, (1) motivasi intirinsik; (2) belajar melalui kesenagan  yang intens; (3) keaslian; (4) kemandirian dan otonomi; dan (5) pengalaman belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika siswa meningkat secara signifikan mespikun terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya..Kata kunci: Media Pembelajaran, Game, PemahamanKonsep
Kemampuan Literasi Matematika Siswa Berdasarkan PISA Level 4 Muji Suwarno; Riska Ayu Ardani
Square : Journal of Mathematics and Mathematics Education Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/square.2022.4.2.12401

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan literasi matematika siswa ditinjau dari permasalahan matematika PISA level 4. Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Subyek penelitian siswa kelas VII-A SMP Integral Ar-Rohmah sebanyak 27 siswa. Instrumen yang digunakan adalah 3 soal masalah matematika pisa level 4. Teknik pengumpulan data menggunakan tes tertulis dan wawancara. Teknik analisis data dengan mereduksi data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan literasi matematika S1 dapat menguasai kemampuan koneksi, kemampuan reproduksi dan kemampuan refleksi. Sedangkan kemampuan literasi matematika S2 adalah tidak menguasai kemampuan koneksi, kemampuan reproduksi ataupun kemampuan refleksi dikarenakan S2 mengalami kesalahan konsep, test taking errors dan misread-directions errors.Kata Kunci: PISA, literasi matematika, matematika PISA
How to Determine The Quality of Game-Based Media for Mathematics Learning? Riska Ayu Ardani; Ariska Kurnia Rachmawati; Nilza Humaira Salsabila; Fitri Ayu Ningtiyas
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 5 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jm.v5i1.4830

Abstract

Development research has become one of the popular studies in the 5.0 society era. Technological sophistication is a driving factor for educators and researchers to create shopisticated learning media. Technology-based learning media comes with their own uniqueness, one of which is game-based media (GBM). GBM has changed students’ perception that learning can be done by playing game. Before GBM is  applied in the learning process, it is necessary to evaluate the media. This is intended so that GBM has good quality. GBM with high quality can improve its functions as a learning media. On the other hand, GBM can not only present an element of fun learning, but can also have a positive influence on the cognitive, affective, or psychomotor aspects of students. This literature review research provides theory for educators and other researcher to asses GBM. Overall, there are four aspects that need to be assessed in determining quality of game-based media, validity, practicality, effectiveness, and sophistication. Abstrak Riset pembangunan menjadi salah satu kajian yang populer di era masyarakat 5.0. Kecanggihan teknologi menjadi faktor pendorong bagi para pendidik dan peneliti untuk menciptakan media pembelajaran yang canggih. Media pembelajaran berbasis teknologi hadir dengan keunikan tersendiri, salah satunya adalah media berbasis game (GBM). GBM telah mengubah persepsi siswa bahwa belajar dapat dilakukan dengan bermain game. Sebelum GBM diterapkan dalam proses pembelajaran, perlu dilakukan evaluasi media. Hal ini dimaksudkan agar GBM memiliki kualitas yang baik. GBM dengan kualitas tinggi dapat meningkatkan fungsinya sebagai media pembelajaran. Di sisi lain, GBM tidak hanya dapat menghadirkan unsur pembelajaran yang menyenangkan, tetapi juga dapat memberikan pengaruh positif terhadap aspek kognitif, afektif, atau psikomotor siswa. Penelitian tinjauan pustaka ini memberikan teori bagi pendidik dan peneliti lain untuk menilai GBM. Secara keseluruhan, ada empat aspek yang perlu dinilai dalam menentukan kualitas media berbasis game, validitas, kepraktisan, efektivitas, dan kecanggihan.
Kompetensi Profesional Pengaruh Motivasi Mengajar dan Fasilitas Sekolah Terhadap Kompetensi Profesional Guru Matematika SMA Se-Kota Pekanbaru Fitri Ayu Ningtiyas; Riska Ayu Ardani; Dwi Iramadhani; Yulia Zahara; Nurul Afni Sinaga; Rifaatul Mahmuzah
Mandalika Mathematics and Educations Journal Vol 5 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to examine the influence of teaching motivation and school facilities on the professional competence of high school mathematics teachers because teaching motivation is something important to consider in reviewing the performance of a teacher, as well as facilities owned by schools, completeness of facilities at schools will optimize the learning process in class. In reviewing the effect of teaching motivation and school facilities on professional competence, an inferential analysis using multiple regression. This research type is a survey with a population all of high school mathematics teachers in Pekanbaru City. Questionnaires for teaching motivation and school facilities, as well as tests in the form of multiple choice and non-test in the form of questionnaires to measure professional competence were instruments in this study. The data for this study obtained from 33 high school mathematics teachers in Pekanbaru City, 33 fellow teachers, and 909 high school students in Pekanbaru City. The result show that teaching motivation affects the professional competence of teachers and school facilities do not affect professional competence.