Every household and culinary business in Reuleut Timu Village produces waste cooking oil every day when cooking for daily needs. This waste cooking oil is generally thrown into waterways or the ground. This habit has the potential to cause environmental pollution and can damage the lives of several living communities in rivers and disrupt soil quality. The Malikussaleh University Community Service Team, consisting of three lecturers and two students, has designed a community development program through the use of waste cooking oil into washing soap in Reuleut Timu Village, Muara Batu District, North Aceh Regency. This activity aims to improve community skills by processing waste cooking oil into products of economic value. It is hoped that this will help create a knowledgeable Reuleut Timu Village community, as well as improve community skills, especially for housewives. The main aim is to provide education and training to the community, especially mothers who interact directly with the use of waste cooking oil, regarding the risks and how to manage it. After training, washing soap is produced from waste cooking oil which can be used for daily needs. Setiap rumah tangga dan usaha kuliner di Desa Reuleut Timu, menghasilkan minyak jelantah setiap harinya saat memasak untuk keperluan sehari-hari. Minyak jelantah ini umumnya dibuang ke dalam saluran air atau tanah. Kebiasaan ini berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan dan dapat merusak kehidupan beberapa komunitas makhluk hidup di sungai serta mengganggu kualitas tanah. Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Malikussaleh, yang terdiri dari tiga dosen dan dua mahasiswa telah merancang program pembinaan masyarakat melalui pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun cuci di Desa Reuleut Timu, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk dan meningkatkan keterampilan masyarakat melalui pengolahan minyak jelantah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Hal ini diharapkan dapat membantu mewujudkan masyarakat Desa Reuleut Timu yang berpengetahuan, serta meningkatkan keterampilan masyarakat, terutama bagi ibu-ibu rumah tangga. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat, terutama ibu-ibu yang berinteraksi langsung dengan penggunaan minyak jelantah, mengenai risiko dan cara pengelolaannya. Setelah dilakukan pelatihan, maka dihasilkan sabun cuci dari minyak jelantah yang dapat digunakan dalam kebutuhan sehari-hari.