Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KEMITRAAN PENDAMPING DESA DAN PEMERINTAH DESA UNTUK DESA TERPENCIL DI DESA KARAMPI KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN BIMA M. Tahir; Darwis Darwis; Arifuddin Arifuddin; St. Nurbayan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 2 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i2.667

Abstract

Pendamping Desa dan pemerintah Desa merupakan dua pranata yang memiliki tujuan yang sama untuk membangun desa kearah yang lebih baik, maka pendamping desa Mendampingi desa dalam perencanaan pembangunan dan keuangan desa, tujuannya agar perencanaan dan penganggaran desa berjalan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku berdasarkan indikator output yang ada. :sebuah wadah yang hasil penelitian partisipasi pendamping desa dan pendamping. Kemudian salah satu agendanya mengawal implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan dengan fasilitasi, supervisi, dan pendampingan. Namun kurangnya peranserta dan kemitraan pendamping desa dan pemerintah desa serta masyarakat desa karena dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan desa serta pelestarian hasil-hasil pembangunan, 1. kurangnya kesadaran penuh dari pendamping desa dan pemerintah desa untuk musyawarah dan keterbukaan dalam merancang dan melaksanakan pembangunan Desa, 2. Masyarakat desa semata-mata diposisikan sebagai objek atau sasaran pembangunan, 3. Kemitraan pemerintah desa dan pendamping desa masih sebatas pada output atau pemanfaatan hasil, 4. Secara umum banyak potensi alam yang masih dikelola dengan baik, 5. kecenderungan sifat penduduk desa yang menerima kondisi apa adanya. 6. SDM masyarakat masih pendidikan tingkat menengah ke bawah.
Tahapan Pernikahan Masyarakat Di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima darwis darwis
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2019): PEDAGOGOS : JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gg.v1i1.104

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya yang beragam. Kekayaan tersebut tercermin dari pelaksanaan pernikahan. Kecamatan Donggo sebagai bagian dari Kabupaten Bima memiliki tahapan pernikahan yang beberapa hal berbeda dengan Kecamatan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tentang sistem pelaksanaan pernikahan masyarakat Kecamatan Donggo. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Waktu yang digunakan selama empat bulan. Tempat penelitian Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, dengan subjek penelitian masyarakat Kecamatan Donggo yang mengetahui tentang tahapan pernikahan. Data dan sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis: reduksi data, display data dan kesimpulan. Adapun hasil penelitian pelaksanaan pernikahan masyarakat Donggo meliputi dua tahapan. Pertama, pra pelaksanaan pernikahan Cepe kaneve, sodi ntaru, Wi’i ngahi, nge’e nuru, Cempe rima, rawi mbaju, mbolo weki, wa’a co’i, teka ra ne’e, kapanca, akad, dan jambuta. Tahapan-tahapan tersebut menentukan terlaksananya adat dalam pelaksanaan pernikahan masyarakat Donggo. Kemudian di lanjutkan dengan tahap kedua yaitu kegiatan adat pasca pelaksanaan pernikahan yaitu mboho oi mbaru, tio rana ngaha sahe bura dan tio rana atau Cama sebagai cara untuk menguji sikap baik, patuh seorang menantu kepada mertua. Adapun adat pernikahan dengan sistem londo Iha, dan kempa angi adalah pilihan yang diambil oleh pihak laki-laki atau perempuan jika diantara keluarga tidak menyetujui pernikahan mereka.
NILAI–NILAI MORAL NILAI–NILAI MORAL YANG TERKANDUNG DALAM SASTRA DAERAH BIMA ( Studi tentang Akar Budaya Masyarakat Dana Mbojo ) darwis darwis
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2019): PEDAGOGOS : JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gg.v1i1.105

Abstract

Upaya untuk memahami alam pikiran masyarakat terdahulu memberi kemudahan untuk mengenal dan mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat yang bersangkutan melalui penelusuran nilai-nilai moral yang terkandung dalam sastra daerah yang oleh leluhur menghimpunnya dalam satu moto yang sangat tinggi nilai moral dan filosofisnya yaitu moto “maja labo dahu”.Jenis penelitian ini adalah penelitian sederhana dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif kualitatif,pelaksanaan penelitian januari s/d maret 1996. Teknik pengumpulan data menggunakan metode pencatatan dokumen dan wawancara.Ruang lingkup penelitian terbatas pada pengungkapan nilai-nilai moral yang terkandung dalam satra daerah Bima khususnya pada aspek pendidikan, aspek spiritual agama, aspek perjuangan, aspek adat istiadat maupun aspek percintaan. Fokus penelian adalah seberapa jauh yang dapat diamati aspek moral yang terkandung dalam sastra daerah Bima Kesimpulan bahwa Pengungkapan sastra daerah dalam bentuk puisi menyentuh aspek pendidikan, spiritual keagamaan,perjuangan,adat istiadat maupun percintaan.Nilai-nilai moral yang terkandung dalam sastra daerah Bima yang berfungsi sebagai pesan moral dalam pembentukan sikap mental dan prilaku masyarakat dan kehadiran sastra daerah berarti memberi sumbangan bagi keaneka ragaman seni dan budayaa Indonesia.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA . Syaifullah; . Darwis; . Tahir
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 3 No 2 (2021): Pedagogos : Jurnal Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/gg.v3i2.538

Abstract

Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan tentunya berada lini terdepan senantiasa meningkatkan pembelajaran yang bermutu di sekolah. Kepala sekolah diangkat untuk menduduki jabatan dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan upaya bersama dalam mencapai tujuan pendidikan pada level sekolah. Kunci utama dalam peningkata mutu pendidikan adalah komitmen bersama dan siap melakukan perubahan. Semua pihak, baik guru dan staf sekolah telah memiliki komitmen tersebut, pimpinan dapat dengan mudah mendorong mereka menemukan cara baru untuk memperbaiki efisiensi, produktivitas dan kualitas layanan pendidikan. Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan; 1) membantu para guru memahami, memilih, dan merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai; 2) menggerakkan para guru, para karyawan, para siswa, dan anggota masyarakat untuk mensukseskan program-program pendidikan di sekolah; 3) menciptakan sekolah sebagai lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis, nyaman. sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja yang tinggi.
Tahapan Pernikahan Masyarakat Di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima darwis darwis
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2019): PEDAGOGOS : JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.129 KB) | DOI: 10.33627/gg.v1i1.104

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya yang beragam. Kekayaan tersebut tercermin dari pelaksanaan pernikahan. Kecamatan Donggo sebagai bagian dari Kabupaten Bima memiliki tahapan pernikahan yang beberapa hal berbeda dengan Kecamatan yang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu tentang sistem pelaksanaan pernikahan masyarakat Kecamatan Donggo. Adapun pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Waktu yang digunakan selama empat bulan. Tempat penelitian Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, dengan subjek penelitian masyarakat Kecamatan Donggo yang mengetahui tentang tahapan pernikahan. Data dan sumber data berasal dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis: reduksi data, display data dan kesimpulan. Adapun hasil penelitian pelaksanaan pernikahan masyarakat Donggo meliputi dua tahapan. Pertama, pra pelaksanaan pernikahan Cepe kaneve, sodi ntaru, Wi’i ngahi, nge’e nuru, Cempe rima, rawi mbaju, mbolo weki, wa’a co’i, teka ra ne’e, kapanca, akad, dan jambuta. Tahapan-tahapan tersebut menentukan terlaksananya adat dalam pelaksanaan pernikahan masyarakat Donggo. Kemudian di lanjutkan dengan tahap kedua yaitu kegiatan adat pasca pelaksanaan pernikahan yaitu mboho oi mbaru, tio rana ngaha sahe bura dan tio rana atau Cama sebagai cara untuk menguji sikap baik, patuh seorang menantu kepada mertua. Adapun adat pernikahan dengan sistem londo Iha, dan kempa angi adalah pilihan yang diambil oleh pihak laki-laki atau perempuan jika diantara keluarga tidak menyetujui pernikahan mereka.
NILAI–NILAI MORAL NILAI–NILAI MORAL YANG TERKANDUNG DALAM SASTRA DAERAH BIMA ( Studi tentang Akar Budaya Masyarakat Dana Mbojo ) darwis darwis
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 1 No 1 (2019): PEDAGOGOS : JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.939 KB) | DOI: 10.33627/gg.v1i1.105

Abstract

Upaya untuk memahami alam pikiran masyarakat terdahulu memberi kemudahan untuk mengenal dan mengetahui aspek-aspek yang mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat yang bersangkutan melalui penelusuran nilai-nilai moral yang terkandung dalam sastra daerah yang oleh leluhur menghimpunnya dalam satu moto yang sangat tinggi nilai moral dan filosofisnya yaitu moto “maja labo dahu”.Jenis penelitian ini adalah penelitian sederhana dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan analisis deskriptif kualitatif,pelaksanaan penelitian januari s/d maret 1996. Teknik pengumpulan data menggunakan metode pencatatan dokumen dan wawancara.Ruang lingkup penelitian terbatas pada pengungkapan nilai-nilai moral yang terkandung dalam satra daerah Bima khususnya pada aspek pendidikan, aspek spiritual agama, aspek perjuangan, aspek adat istiadat maupun aspek percintaan. Fokus penelian adalah seberapa jauh yang dapat diamati aspek moral yang terkandung dalam sastra daerah Bima Kesimpulan bahwa Pengungkapan sastra daerah dalam bentuk puisi menyentuh aspek pendidikan, spiritual keagamaan,perjuangan,adat istiadat maupun percintaan.Nilai-nilai moral yang terkandung dalam sastra daerah Bima yang berfungsi sebagai pesan moral dalam pembentukan sikap mental dan prilaku masyarakat dan kehadiran sastra daerah berarti memberi sumbangan bagi keaneka ragaman seni dan budayaa Indonesia.
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMA . Syaifullah; . Darwis; . Tahir
PEDAGOGOS : Jurnal Pendidikan Vol 3 No 2 (2021): Pedagogos : Jurnal Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.424 KB) | DOI: 10.33627/gg.v3i2.538

Abstract

Kepala sekolah adalah guru yang diberi tugas tambahan tentunya berada lini terdepan senantiasa meningkatkan pembelajaran yang bermutu di sekolah. Kepala sekolah diangkat untuk menduduki jabatan dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan upaya bersama dalam mencapai tujuan pendidikan pada level sekolah. Kunci utama dalam peningkata mutu pendidikan adalah komitmen bersama dan siap melakukan perubahan. Semua pihak, baik guru dan staf sekolah telah memiliki komitmen tersebut, pimpinan dapat dengan mudah mendorong mereka menemukan cara baru untuk memperbaiki efisiensi, produktivitas dan kualitas layanan pendidikan. Kepala Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan; 1) membantu para guru memahami, memilih, dan merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai; 2) menggerakkan para guru, para karyawan, para siswa, dan anggota masyarakat untuk mensukseskan program-program pendidikan di sekolah; 3) menciptakan sekolah sebagai lingkungan kerja yang harmonis, sehat, dinamis, nyaman. sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja yang tinggi.
SOLIDARITAS TRADISI KELOMPOK WEHA RIMA PADA PETANI DI ERA NEW NORMAL : STUDI PADA PETANI PEREMPUAN DI DESA TALAPITI KECEMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA Fitri Suciarti; Darwis; ST. Nurbayan
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Kabupaten Bima memiliki tradisi weha rima yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat petani yang mencerminkan nilai solidaritas yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan pertanian, Irmansah, syukurman (2018) mengatakan bahwa weha rima yang lebih diistilahkan dengan “susah senang kita bersama” yang berarti bersama-sama dalam keadaan suka dan duka, yang diyakini sebagai wujud kepedulian antara sesama dalam menghadapi segala persoalan atau kesulitan hidup yang secara sadar menimbulkan perasaan kolektif”. Perasaan kolektif berupa kesadaran kolektif yang terbentuk dalam diri petani saat adanya kesepakatan weha rima sebelum penggarapan lahan-lahan petani. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi analisis, teknik pengumpulan data yakni wawancara, dokumentasi dan observasi. Informan penelitian yakni kelompok weharima, kepala dusun dan pemerintah Desa. Hasil penelitian dianalisis dengan display data, ferifikasi data dan uji keabsahan data lalu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa solidaritas sosial kelompok weharima masyarakat Desa Talapiti ditengah covid-19. mereka masing-maing tetap menjaga jarak dengan menggunakan rimpu mpida yang menutupi semua kepala dan seluruh tubuhnya dan yang terlihat hanya mata saja, kemudian setiap anggota kelompok weha rima masing-masing membawa menu makan dari rumah masing-masing, dengan alasan selain menjaga jarak, tetapi juga menjaga agar tidak campur aduknya makan dan minum yang mereka makan, kemudian dapat meringankan beban teman pemilik lahan, sehingga pemilik lahan tidak lagi disibukkan dengan mempersiapkan makan dan minum. solidaritas masyarakat petani kelompok weha rima masing-masing terjaga dan kokoh, walaupun dilanda dengan covid-19, namun kebersamaan mereka tetap erat dan saling menjaga kekompakan dalam membantu, kekompakan dalam bekerja dan kekompakan dalam menjaga jarak agar selamat dari covid-19
Kendala Ibu Dalam Menghadapi Anak Kecanduan Gadget Darwis Darwis; M. Tahir; ST. Nurbayan
Jurnal Sinestesia Vol. 12 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu merupakan orang tua yang sangat berperan dalam perkembangan anaknya, sejak anak mulai bangun dipagi hari hingga anak-anak tidur di malam hari, memperhatikan menu makan, bentuk permainanya serta teman sepermainnya, tutur kata, sikap dan tingkah laku anak, peran ini dilakukan oleh ibu sejak anak menjadi bayi hingga anak-anak menjadi dewasa. Kemudian ditengah kehadiran alat tekhnologi sekarang membuat ibu-ibu mengalami kesulitan menghadapi anak-anak, disatu sisi anak-anak dilarang untuk mengenal teknologi, namun disisi lain, anak-anak sangat membutuhkan gadget, apalagi ditengah Covid-19 yang menimpah masyarakat sejak tahun 2019 lalu, anak-anak dituntut belajar dirumah dengan cara pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kendala Ibu Rumah Tangga menghadapi anak-anak kecanduan gadget. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif, informan penelitian sebanyak 8 ibu rumah tangga yang ditentukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, kemudian analisis data menggunakan display data, ferifikasi data dan uji keabsahan data, lalu kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa kendala Ibu dalam menanggulangi kecanduan gadget pada anak di karenakan faktor kesibukan orang tua, pendidikan orang tua yang rata-rata rendah, anak-anak menggunakan gadget sebagai alasan belajar jarak jauh, faktor pengaruh lingkungan, dan gadget menjadi kebutuhan pokok anak.
Analisis Penyimpangan Sosial Remaja (Studi Kasus Aksi Teror Panah Di Kelurahan Mande Kota Bima) Ade Rosdiana; Darwis Darwis; Irfan Irfan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 6 No 2 (2023): Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v6i2.1312

Abstract

Aksi Teror Panah adalah Aksi yang dilakukan oleh seorang remaja merugikan diri sendiri dan meresahkan orang lain. Kasus ini pun sudah termasuk penyimpanga sosial yang telah dilakukan oleh remaja karena kurangnya pengawasan orang tua, kontrol emosi dari diri remaja, pergaulan bebas. Masyarakat di Kelurahan Mande berharap agar kasus ini cepat diselesaikan oleh aparat kepolisian agar masyarakat tidak resah dalam menjalankan aktifitasnya kembali. Aparat kepolisian juga melakukan peran dan fungsi untuk memberikan sanksi kepada pelaku Aksi Teror Panah dan melakukan pembinaan terhadap pelaku Aksi Teror Panah agar tidak melakukan Aksinya kembali ditengah- tengah masyarakat yang merugikan dirinya sendiri dan merugikan orang. Masyarakat di Kelurahan Mande harus melakukan aktifitas yang positif seperti gotong royong dan mengadakan pengajian untuk remaja agar remaja juga ikut dalam hal-hal positf terebut.Rumusan masalah dalam penelitan ini adalah: 1) Faktor apa yang melatar belakangi munculnya Aksi Teror Panah di Kelurahan Mande Kota Bima. 2) Apa motif pelaku dalam menjalankan Aksinya. Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui faktor apa yang melatar belakangi munculnya Aksi Teror Panah di Kelurahan Mande Kota Bima. 2) Unruk mengetahui apa motif pelaku aksi teror panah dalam menjalankan Aksinya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan instrumen pengumpulan data berupa metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Sumber data beupa data primer dan data sekunder. Informan dalam penelitian ini adalah Polisi sebagai Informan kunci, sedangkan informan tambahannya adalah masyarakat dan pelaku di Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda Kota Bima. Jumlah informannya adalah 7 orang. Penentuan sampel dilakukan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Faktor yang melatar belakangi munculnya Aksi Teror Panah di Kelurahan Mande Kota Bima yaitu karna kontrol kurangnya kontrol orang tua, kurangnya kontrol emosi diri sendiri, pergaulan bebas, kurangnya mendalami ilai keagamaan dan menyalahgunakan teknologi. 2) Motif pelaku dalam menjalankan Aksinya karna adanya balas dendam, ingin menunjukan jati diri/viral dan masalah percintaan.