Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERSESEPSI ORANG TUA MURID TERHADAP PEMBELAJARAN ONLINE PASCA PANDEMI DI SDN ROI DESA ROI KECAMATAN PALIBELO KABUPATEN BIMA Istika Ahdiyanti; Ida Waluyati; St. Nurbayan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 1 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i1.494

Abstract

Semenjak awal muncul pandemi di Indonesia Pemerintah mengeluarkan kebijakan agar sekolah lebih baik di lakukan secara online atau jarak jauh ini menyebabkan pro dan kontra pada kalangan masyarakat mengenai sekolah online oleh sebab itu tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui Persepsi Orang Tua Murid Mengenai Sekolah Online di Masa Pandemi.di SDN Roi Desa Roi Kecamatan palibelo Kabupaten Bima. Metode yang digunakan yaitu Pendekatan penelitian ini adalah Kualitatif dengan metode studi kasus , Teknik pengumpulan data yaitu; (1) Wawancara, Peneliti memwawancarai 5 orang yang di anggap terkait seperti , orang tua siswa(i) dan guru yang terkait (2) Observasi dengan cara peneliti mengamati langsung pada lapangan (3) dokumentasi , berupa gambar hasil penelitian , Teknik Analisis Data yaitu tahap reduksi (penyederhanaan data), display data (penyajian data) dan verifikasi data (kesimpulan data ). Hasil penelitian bahwasanya terdapat ketidakpuasan dari orang tua murid mengenai pembelajaran online, bebebrapa factor yang membuat pembelajaran online tidak efektif adalah 1.) factor ketidak tahuan orang tua siswa ataupun Guru (i) menggunakan gedjet beserta aplikasi yang di gunakan, sejauh ini aplikasi atau media yang di gunakan adalah whatssap. 2.) tidak mempunyai gedjet android, tidak semua orang tua murid di SDN Roi mempunyai gedjet sehingga terkadang guru harus mendatangi rumah siswa(i) satu persatu. 3.) guru menjadi tidak maksimal memberikan materi pada media online . factor-faktor tersebut lah yang membuat terhambatnya pembelajaran online. Apalagi dengan kondisi masyarakat desa yang sekarang tidak semua kalangan masyarakat melek akan digital.
KONTRIBUSI KEWIRAUSAHAAN DALAM MENGURANGI PENGANGGURAN DI DESA SUMI KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA St. Nurbayan; Ade Muliansyah; Nurnazmi Nurnazmi
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 2 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i2.654

Abstract

Keberadaan kewirausahaan di Desa Sumi memberikan warna tersendiri bagi pengangguran, karena semenjak keberadaan kewirausahaan dapat mengurangi pengangguran di Desa Sumi Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data dalam penelitian menggunakan data primer dan data sekunder, informan kunci sebanyak 8 orang dan 6 informan pendukung. Dalam penentuan informan digunakan tehnik purposive sampling. Tehnik pengumpulan data yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang didapatkan di lapangan di analisis dengan cara reduksi data, display data, dan verifikasi data. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi tehnik pengumpulan data, triangulasi sumber data, dan triangulasi waktu. Hasil temuan dalam penelitian ini, mengambarkan bahwa dengan keberadaan kewirausahaan dapat mengurangi 43 pengangguran yang ditempatkan pada pelayanan, promosi atau pemasaran dan rata-rata para pekerja merasa nyaman dengan pola kerja yang ditentukan oleh pemilik CV kewirausahaan dan upanya sangat sesuai dengan standar UMR Kota dan Kabupaten Bima. Selain itu, terdorongnya pertumbuhan ekonomi Desa, meningkatnya pendapatan masyarakat serta berkurangnya pengangguran.
KEMITRAAN PENDAMPING DESA DAN PEMERINTAH DESA UNTUK DESA TERPENCIL DI DESA KARAMPI KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN BIMA M. Tahir; Darwis Darwis; Arifuddin Arifuddin; St. Nurbayan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 2 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i2.667

Abstract

Pendamping Desa dan pemerintah Desa merupakan dua pranata yang memiliki tujuan yang sama untuk membangun desa kearah yang lebih baik, maka pendamping desa Mendampingi desa dalam perencanaan pembangunan dan keuangan desa, tujuannya agar perencanaan dan penganggaran desa berjalan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku berdasarkan indikator output yang ada. :sebuah wadah yang hasil penelitian partisipasi pendamping desa dan pendamping. Kemudian salah satu agendanya mengawal implementasi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan dengan fasilitasi, supervisi, dan pendampingan. Namun kurangnya peranserta dan kemitraan pendamping desa dan pemerintah desa serta masyarakat desa karena dalam kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian pembangunan desa serta pelestarian hasil-hasil pembangunan, 1. kurangnya kesadaran penuh dari pendamping desa dan pemerintah desa untuk musyawarah dan keterbukaan dalam merancang dan melaksanakan pembangunan Desa, 2. Masyarakat desa semata-mata diposisikan sebagai objek atau sasaran pembangunan, 3. Kemitraan pemerintah desa dan pendamping desa masih sebatas pada output atau pemanfaatan hasil, 4. Secara umum banyak potensi alam yang masih dikelola dengan baik, 5. kecenderungan sifat penduduk desa yang menerima kondisi apa adanya. 6. SDM masyarakat masih pendidikan tingkat menengah ke bawah.
PENGARUH PEMBELAJARAN DARING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUS IPS DI SMAN 4 KOTA BIMA Nurhasanah Nurhasanah; Julfikar Tabah; St. Nurbayan
Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi Vol 4 No 2 (2021): EDU SOCIATA (Jurnal Pendidikan Sosiologi)
Publisher : Edu Sociata : Jurnal Pendidikan Sosiologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33627/es.v4i2.669

Abstract

Kehadiran covid-19 yang melanda masyarakat indonesia memaksa masyarakat untuk tetap di Rumah, bekerja, belajar, beribadah dan belanja di Rumah. Siswa-siswa belajar dirumah dengan menggunakan aplikasi internet atau gadget yang biasa disebut pembelajaran daring. Pembelajaran daring merupakan salahsatu cara yang dilakukan oleh sekolah-sekolah supaya siswa tidak mengalami ketertinggalan belajar dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari adakah pengaruh pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa di SMAN 4 Kota Bima. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif yang dimana setiap data dianalisis berdasarkan statistik atau angka-angka. Sampel penelitian sebanyak 30 orang siswa kelas X jurusan IPS di SMAN 4 Kota Bima yang ditentukan dengan cara stratifife random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket, observasi dan dokumentasi, hasil data dianalisis berdasarkan rumus korelasi product moment. Data dianalisis dengan rumus korelasi product moment dan statistik Uji-t pada taraf 5% (α=0,05). Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, karena thitung ≥ tabel yaitu 0,10 sehingga H0 ditolak atau H1 diterima maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh sangat rendah antara pembelajaran daring terhadap hasil belajar siswa jurusan IPS di SMAN 4 Kota Bima, uraiannya bahwa pembelajaran daring kurang memberikan peningkatan pada hasil belajar siswa yakni dari 35 siswa kelas X Jurusan IPS terdapat 22 yang rata-rata hsil belajar memenuhi standar KKM.
REKOSTRUKSI GERAKAN PEREMPUAN MENUJU KEMENANGAN DAKWAH KAMPUS ST Nurbayan
Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME) Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Mandala Education (JIME)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.139 KB) | DOI: 10.36312/jime.v3i1.126

Abstract

Gerakan perempuan merupakan kekompakan perempuan dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan norma sosial, sedangkan menuju kemenangan dakwa kampus adalah menyeruh dan memanggil orang-orang disekitar untuk menuju kebaikan yang sesuai dengan norma dan nilai sosial, tanpa melanggar peraturan lembaga atau kampus pencetak generasi pendidik atau guru, karena aturan kampus bukan untuk dilanggar tetapi untuk dilaksanakan, supaya melahirkan sarjana yang bermutu. Kesuksesan perempuan dalam berdakwa baik untuk teman-temannya maupun untuk dirinya dalam mengenyam ilmu pengetahuan dan pengalaman organisasi dengan sebaik-baiknya. Keberadaan mahasiswa dalam dunia kampus selama 4 tahun, jika dimanfaatkan untuk mendapatkan ilmu sesuai dengan jurusan yang menjadi pilihannya, maka  itulah yang disebut kemenangan. Tim SPMN FSLDK Nasional, 2004 bahwa “Dakwah kampus merupakan sebuah tahapan dakwah terpenting dalam dakwah belajar. Dakwah kampus memiliki pergerakannya dan memiliki kesempatan untuk berkontribusi lebih terhadap masa depan suatu bangsa, karena mahasiswa merupakan cadangan masa depan”. Dengan demikian dakwa kampus merupakan penyeruan untuk menghancurkan segala bentuk jahiliyah baik jahiliyah pola pikir maupun jahiliyah tingkah laku yang bersumber dari diri orang lain maupun dari diri sendiri. Dalam dunia kampus Perguruan Tinggi kota dan Kabupaten Bima, bahwa ada banyak mahasiswa yang berperilaku jahilia tingkah laku dan jahiliah pola pikir sehingga keberadaan di kampus bukan menjalankan proses belajar dan menuntut ilmu dengan mengenal pulpen dan buku, tetapi memasuki dunia kampus dengan identitas yang jelas sebagai mahasiswa lalu proses dakwanya bukan mencari ilmu atau pengalaman organisasi, namun setiap hari hanya memakai almamater, tidak memasuki ruangan belajar, kemudian nanti pada saat UAS baru ditemukan dalam ruangan, ketika tidak memiliki nilai dari dosen, mereka memperalat mahasiswa laki-laki (preman kampus) untuk mengemis nilai, katika dosen tidak mengindahkannya, maka sarana dan vasilitas kampus menjadi korban, kaca dinding kampus dipecahkan, LCD, komputer, kipas angin serta media lain dicuri oleh mahasiswa sendiri, setelah semua dicuri, mereka beraksi untuk menuntut pimpinan melengkapi sarana dan fasilitas belajar. Kemudian teman-teman yang menjadi saksi mata atas kejadian tersebut diancam dengan senjata tajam berupa pistol atau pisau dan sejenisnya. Inilah perilaku dan sikap serta pola pikir jahilia yang dimiliki oleh mahasiswa dan mahasiswi dalam perguruan tinggi Kota dan Kabupetan Bima sekarang. Hal ini diawali oleh mahasiswi perempuan yang memiliki pola pikir jahilia, mengedepankan ketergantungan dan memperalat premanisme kampus yang selama ini keluyuran tanpa mengenal buku dan pulpen, mengakui aktifis, namun yang ada di tasnya hanyalah senjata tajam. Walaupun demikian, pada akhirnya tetap diberi gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd).
Sosialisasi Pendidikan Seks Pada Anak Sejak Dini Di SDN 30 Kota Bima ST Nurbayan; Ida Waluyati; Nurnazmi Nurnazmi; Nikman Azmin; Arifuddin Arifuddin; M. Tahir
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.549 KB) | DOI: 10.55784/jompaabdi.Vol1.Iss1.49

Abstract

Maraknya pelecehan seksual yang terjadi di Kota dan Kabupaten Bima sangat meresahkan masyarakat karena dapat mengintimidasi dan merusak karakter dan secara sikologinya akan terganggu sepanjang perkembangannya. Data kekerasan dan pelecehan seksual sepanjang Tahun 2021 terdapat 14.517," kata Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati dalam diskusi virtual, Rabu (19 Januari 2022). Kemudian di Kelurahan Nitu terdapat 14 anak dibawah umur yang menjadi korban pelecehan seksua. Reskrim Polres Bima Kota IPTU M Rayendra (2021) laporan kasus pelecehan seksual di Bima meningkat tajam pada bulan Juni 2021 di Kelurahan Nitu Kota Bima terdapat belasan siswi yang diduga dilecehkan dan dari hasil visum terdapat empat orang yang mengalami luka dibagian vital. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi pendidikan seks pada anak sejak dini dengan tujuan agar anak-anak manpu menjaga dirinya dan dapat menjaga otonomi tubuh mereka. Sasaran kegiatan ini adalah anak-anak yang berumur 11 samapai 12 tahun sebanyak 40 orang yang dibagi menjadi 2 kelompo. Metode yang digunakan terdiri dari 3 tahap yakni tahap awal dilakukan dengan menyusun jadwal, menetapkan tempat, mempersiapkan materi dan membentuk kelompok kegiatan, tahap pelaksanaan melakukan sosialisasi dengan pemberian materi dan tahap evaluasi dengan memberikan kuesioner yang sama seperti pada awal untuk memantau peningkatan pemahaman pendidikan seks sejak dini, otonomi tubuh. Adapun  pencapaian hasil yang diharapkan terlaksananya kegiatan dan adanya peningkatan pemahaman anak untuk menerapkan pendidikan seks dan ketercapaiannya 75% peningkatan dari pertanyaan yang diajukan diawal.
REVEAL THE MYSTERY OF RITUAL SESAJEN (TOHO DORE) ON MBOJO TRIBE IN BIMA Nurnazmi Nurnazmi; Arifuddin Arifuddin; Nurhasanah Nurhasanah; Irfan Irfan; Ida Waluyati; ST Nurbayan; Syaifullah Syaifullah
Jurnal Sosiologi Reflektif Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jsr.v15i1.1959

Abstract

The ritual offering of “toho dore” is a religious tradition carried out by the ancestors based on animism concept of “ma kakamba” and dynamism concept of “ma kakimbi”, which are still believed and practiced by some Mbojo tribes. The purpose of this study is to describe the meaning of ritual offerings (toho dore) for the Mbojo tribe community in Bima Regency; and to describe the ritual mystery (toho ra dore) in the Mbojo tribe of Bima Regency. The research approach uses a qualitative approach, ethnographic methods. Data collection techniques used are interviews, observations and documentations. Data analysis techniques using data reduction, data display and data verification. Testing the authenticity of the data using time triangulation, data sources and data collection techniques. All of the data are interpreted using Symbolic Interactionalism theory of George Herbert Mead. The findings show that ritual offerings serve people of Mbojo for various purposes: (1) Ritual offerings (toho dore) to obtain offspring, (2) Ritual offerings (toho dore) as a means of obtaining abundant harvests, (3) Ritual offerings (toho dore) to obtain large livestock yields, such as cattle and buffalo, (4) Ritual offerings (toho dore) to get a lot of sustenance when trading, even though the products sold are not as good and as many products as other business partners, (5) Ritual offerings (toho dore) to keep rice in the rice container (tewu bongi), (6) Ritual offerings (toho dore) so that the child in the content is not lost, (7) Ritual offerings (toho dore) to get a mate. Ritual sesajen (toho dore) merupakan suatu perilaku yang dilakukan oleh para nenek moyang atas kepercayaan pada dinamisme (ma kakamba) dan animisme (ma kakimbi) yang masih dipercayai dan dilaksanakan oleh sebagian suku Mbojo yang mempercayai keajaiban ritual-ritual tersebut. Lokasi-lokasi tertentu yang dipercayai oleh masyarakat untuk meletakkan sesajen (toho dore) yang terdiri dari kelapa muda, pisang, nasi ketan (oha mina), daun sirih, pinang dan ayam kampung yang berwarna putih atau hitam semua bulunya. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan makna ritual sesajen (toho dore) bagi masyarakat suku Mbojo di Kabupaten Bima; dan untuk mendeskripsikan misteri ritual (toho dore) di suku Mbojo Kabupaten Bima. Teori yang digunakan yakni teori interaksionalisme simbolis George Herbert Mead. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, metode etnografi. Informan utama sejumlah 11 orang dan informan pendukung 3 orang, teknik sampling yang digunakan yakni snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik interview, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data dan verifikasi data. Pengujian keabsahan data menggunakan triangulasi waktu, sumber data dan teknik pengumpulan data. Temuan hasil penelitian terdiri dari (1) Ritual sesajen (toho dore) untuk mendapatkan keturunan, (2) Ritual sesajen (toho dore) sebagai sarana mendapatkan hasil panen berlimpah, (3) Ritual sesajen (toho dore) untuk mendapatkan hasil ternak yang banyak, seperti sapi dan kerbau, (4) Ritual sesajen (toho dore) untuk mendapatkan rezeki yang banyak saat berdagang padahal produk yang dijual tidak sebagus dan sebanyak produk rekan bisnis lainnya, (5) Ritual sesajen (toho dore) untuk tetap memiliki beras dalam tempat beras (tewu bongi), (6) Ritual sesajen (toho dore) agar anak dalam kandungan tidak hilang, (7) Ritual sesajen (toho dore) untuk mendapatkan jodoh, (8) Ritual sesajen (toho dore) untuk menyembuhkan sakit jiwa.
SOLIDARITAS TRADISI KELOMPOK WEHA RIMA PADA PETANI DI ERA NEW NORMAL : STUDI PADA PETANI PEREMPUAN DI DESA TALAPITI KECEMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA Fitri Suciarti; Darwis; ST. Nurbayan
Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha Vol. 4 No. 3 (2022): Jurnal Pendidikan Sosiologi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Kabupaten Bima memiliki tradisi weha rima yang dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat petani yang mencerminkan nilai solidaritas yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan pertanian, Irmansah, syukurman (2018) mengatakan bahwa weha rima yang lebih diistilahkan dengan “susah senang kita bersama” yang berarti bersama-sama dalam keadaan suka dan duka, yang diyakini sebagai wujud kepedulian antara sesama dalam menghadapi segala persoalan atau kesulitan hidup yang secara sadar menimbulkan perasaan kolektif”. Perasaan kolektif berupa kesadaran kolektif yang terbentuk dalam diri petani saat adanya kesepakatan weha rima sebelum penggarapan lahan-lahan petani. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi analisis, teknik pengumpulan data yakni wawancara, dokumentasi dan observasi. Informan penelitian yakni kelompok weharima, kepala dusun dan pemerintah Desa. Hasil penelitian dianalisis dengan display data, ferifikasi data dan uji keabsahan data lalu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa solidaritas sosial kelompok weharima masyarakat Desa Talapiti ditengah covid-19. mereka masing-maing tetap menjaga jarak dengan menggunakan rimpu mpida yang menutupi semua kepala dan seluruh tubuhnya dan yang terlihat hanya mata saja, kemudian setiap anggota kelompok weha rima masing-masing membawa menu makan dari rumah masing-masing, dengan alasan selain menjaga jarak, tetapi juga menjaga agar tidak campur aduknya makan dan minum yang mereka makan, kemudian dapat meringankan beban teman pemilik lahan, sehingga pemilik lahan tidak lagi disibukkan dengan mempersiapkan makan dan minum. solidaritas masyarakat petani kelompok weha rima masing-masing terjaga dan kokoh, walaupun dilanda dengan covid-19, namun kebersamaan mereka tetap erat dan saling menjaga kekompakan dalam membantu, kekompakan dalam bekerja dan kekompakan dalam menjaga jarak agar selamat dari covid-19
Kendala Ibu Dalam Menghadapi Anak Kecanduan Gadget Darwis Darwis; M. Tahir; ST. Nurbayan
Jurnal Sinestesia Vol. 12 No. 1 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu merupakan orang tua yang sangat berperan dalam perkembangan anaknya, sejak anak mulai bangun dipagi hari hingga anak-anak tidur di malam hari, memperhatikan menu makan, bentuk permainanya serta teman sepermainnya, tutur kata, sikap dan tingkah laku anak, peran ini dilakukan oleh ibu sejak anak menjadi bayi hingga anak-anak menjadi dewasa. Kemudian ditengah kehadiran alat tekhnologi sekarang membuat ibu-ibu mengalami kesulitan menghadapi anak-anak, disatu sisi anak-anak dilarang untuk mengenal teknologi, namun disisi lain, anak-anak sangat membutuhkan gadget, apalagi ditengah Covid-19 yang menimpah masyarakat sejak tahun 2019 lalu, anak-anak dituntut belajar dirumah dengan cara pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kendala Ibu Rumah Tangga menghadapi anak-anak kecanduan gadget. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif, informan penelitian sebanyak 8 ibu rumah tangga yang ditentukan secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi, kemudian analisis data menggunakan display data, ferifikasi data dan uji keabsahan data, lalu kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwa kendala Ibu dalam menanggulangi kecanduan gadget pada anak di karenakan faktor kesibukan orang tua, pendidikan orang tua yang rata-rata rendah, anak-anak menggunakan gadget sebagai alasan belajar jarak jauh, faktor pengaruh lingkungan, dan gadget menjadi kebutuhan pokok anak.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Dari Sampah Organik Di Desa Woko Kabupaten Dompu Nikman Azmin; Irfan Irfan; Muh Nasir; Harati Hartati; St. Nurbayan
Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Jompa Abdi: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sampah organik merupakan sampah yang mengandung bahan-nahan organik, kadar air tinggi dan mudak busuk. Banyak penumpukan sampah organik dapat merusak dan mencemari lingkungan serta menjadi wabah penyakit. Salah satu cara untuk mengolah sampah organik adalah pembuatan pupuk kompos. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan kompos dilaksanakan di Desa Woko dengan mahasiswa KKN STKIP Bima. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi Masyarakat Desa Woko dalam pengolahan sampah organik. Kegiatan diawali dengan pemaparan melalui sosialisasi materi tentang sampah organik dan pupuk kompos secara umum kemudian dilanjutkan dengan pelatihan praktek pembuatan pupuk kompos dari sampah organik. Proses pembuatan kompos dilakukan dalam komposter 20 L menggunakan bioaktivator Effective Microorganism-4. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah peserta dapat memahami teknik pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dengan baik yang ditunjukkan dengan persentase capaian ≥ 75%.