I Kadek Saputra, I Kadek
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Gambaran ECPT Dan ECPM Penolong Saat Melakukan Resusitasi Jantung Paru Sari, Putu Ayu Karwina; Saputra, I Kadek; Sawitri, Ni Komang Ari
Jurnal Ergonomi Indonesia (The Indonesian Journal of Ergonomic) Vol 7 No 1 (2021): Volume 7 N0 1 June 2021
Publisher : Program Studi Magister Ergonomi Fisiologi Kerja Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar Bekerjasama dengan Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JEI.2021.v07.i01.p04

Abstract

A good quality of cardio pulmonary resuscitation (CPR) is crucial to success in restoring breath and heart function that has rested. High workload among nurses can cause fatigue and reduce the quality of CPR. The cardiovascular workload the rescuer when performing CPR should be measured, so it can be used to provide recommendation on workload reduction. One measurement of cardiovascular workload is Extra Calorie due to Peripheral Temperature (ECPT) and Extra Calorie due to Peripheral Metabolism (ECPM). However, there were no previous studies has discussed about the ECPT and ECPM among rescuer. This study aims to measure the ECPT and ECPM of rescuer during performing CPR. This was a pre-experimental study with one-shot case study. Sample consisted of 20 students of Nursing Study Program and Professional Nursing, Faculty of Medicine, Udayana University that were selected using purposive sampling technique. After performing CPR for 10 minutes, the students’ recovery rate on the first and fifth minutes were recorded. A univariate analysis was performed, and result showed that the median of ECPT was 22.97 and the median of ECPM was 31.53. The result means that cardiovascular workload during performing CPR at 24oC is more likely influenced by metabolic processes.
PENINGKATAN SELF EFFICACY MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN KEBENCANAAN FADIP (FIRST AID AND DISASTER PLAN TRAINING) Suindrayasa, I Made; Manangkot, Meril Valentine; Saputra, I Kadek; Wibawa, Ari
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i06.p04

Abstract

Dalam kondisi kebencanaan persiapan penanggulangan dan mitigasi harus disiapkan self efficacy yang baik. Self-efficacy dalam kebencanaan adalah kepercayaan diri individu terhadap kekuatan yang dipunyai untuk mampu melakukan mengatasi kondisi kebencanaan. Pelatihan kebencanaan FADIP (First Aid and Disaster Plan Training) merupakan pelatihan yang berisi tentang topik-topik persiapan, penanggulangan, dan mitigasi bencana. Desa Tista adalah desa wisata yang terletak di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali yang sedang berkembang. Industri pariwisata harus didukung oleh berbagai aspek khususnya kesehatan. Rumusan masalah dalam penelitian ini apakah ada peningkatan self efficacy masyarakat melalui pelatihan kebencanaan FADIP (first aid and disaster plan training) di Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan. Tujuan dari penelitian ini yaitu peningkatan self efficacy masyarakat melalui pelatihan kebencanaan FADIP (first aid and disaster plan training) di Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik dengan metode quasi experiment dengan pre-post test. Sampel penelitian ini adalah responden yang berada / tinggal di daerah Desa Wisata Kabupaten Tabanan. Jumlah responden sebanyak 30 orang. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian didapat nilai p-value < 0,05 yang memiliki arti ada peningkatan self efficacy masyarakat melalui pelatihan kebencanaan FADIP (first aid and disaster plan training) di Desa Wisata Tista Kabupaten Tabanan.
PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN MENOLONG KORBAN KEGAWATDARURATAN WISATA PADA PEDAGANG PESISIR PANTAI DENGAN EDUKASI WATER RESCUE DI KABUPATEN BADUNG Juniartha, I Gusti Ngurah; Saputra, I Kadek; Suindrayasa, I Made
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 12 No 2 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2024.v12.i02.p14

Abstract

Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Bali untuk berwisata di pantai selain berdampak positif juga akan menjadi perhatian khusus pada kejadian kegawatdaruratan. Banyaknya kasus kegawatdaruratan pada wisawatan dipengaruhi oleh pertolongan pertama orang terdekat/bystander salah satunya adalah peran pedagang pesisir. Pedagang pesisir menyatakan sangat jarang terpapar pendidikan kesehatan untuk meningkatkan kesiapsiagaannya dan apabila ditinjau dari kesibukannya, pedagang pesisir akan lebih memprioritaskan untuk berdagang dibandingkan meningkatkan kompetensi pertolongan. Untuk menanggulangi hal tersebut, metode yang dipilih adalah dengan pembuatan media audio visual berupa video Water Rescue. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapsiagaan pedagang pesisir untuk menolong korban kegawatdaruratan wisata pantai di Kabupaten Badung. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode pre-experiment one group pretest-posttest dan dilaksanakan pada delapan lokasi pantai yang ada di Kabupaten Badung. Pemilihan responden dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan total responden sebanyak 103 orang. Pengambilan data dengan kuesioner untuk menilai kesiapsiagaan sebelum dan setelah pemberian video Water Rescue. Hasil analisis dengan uji t-Test menyatakan ada perbedaan kesiapsiagaan pedagang pantai yang signifikan sebelum dan sesudah diberikan video Water Rescue dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Edukasi melalui pemberian media audio visual bisa dikatakan efektif untuk meningkatkan kesiapsiagaan kelompok pedagang pantai karena media dibuat dengan real setting dan real time, serta memadukan pendekatan budaya setempat dengan penggunaan bahasa yang sesuai dengan responden. Selain itu, diperlukan lokasi khusus untuk scan barcode penanganan kegawatdaruratan di lokasi pantai/air serta pelatihan secara berkala guna memantapkan kemampuan psikomotor dari pedagang sekitar lokasi wisata pantai/air.
GAMBARAN SIKAP ERGONOMI DAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL SELAMA PEMBELAJARAN DARING PADA MAHASISWA ILMU KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS UDAYANA Kelvin, I Gusti Ngurah Putu; Saputra, I Kadek; Manangkot, Meril Valentine
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i04.p07

Abstract

Musculoskeletal disorder are often experienced by students during online learning during the Covid-19 pandemic. Purpose of this study was to find out how the description of ergonomic attitudes and musculoskeletal disorder experienced during online learning. This research is a descriptive survey research conducted on nursing students at Udayana University in April 2022 with 169 respondents selected through proportionate stratified random sampling technique. Data was collected online using ergonomic attitudes questionnaire and Nordic Body Map. The results showed that the majority of respondents aged 18-23 years were dominated by women, and 63,3% had received information on ergonomics concepts. The most widely used postures during learning are sitting on the back with the upper arm flexed 20-45o, forearm flexed 60-100o, wrist bent at an angle of more than 15o, neck slightly bent at 10-20o, and back bent at an angle 0-20o without using footrest. Musculoskeletal disorder were measured using the NBM questionnaire with the result that 62,1% had a low level of complaints and the locations most frequently complained of pain were in the upper neck (87,0%), back (81,1%), waist, hip and lower neck (80,5%). It can be concluded that the lesehan sitting position is a position that is often used during learning. This position lacks ergonomics so that it contributes as a risk factor for musculoskeletal disorder and the locations of complaints that are often felt are the neck, back, waist, and hips.
GAMBARAN BUDAYA KESELAMATAN SATGANA PMI DALAM PERTOLONGAN PERTAMA PADA KORBAN BENCANA KEBAKARAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BULELENG Alit Suardani, I Gusti Agung Ayu; Juniartha, I Gusti Ngurah; Saputra, I Kadek; Suindrayasa, I Made
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i04.p11

Abstract

Sepanjang tahun 2022, telah tercatat 16 kejadian kebakaran permukiman di Kabupaten Buleleng. Kabupaten Buleleng memiliki angka kejadian kebakaran permukiman yang tinggi dibandingkan dengan kejadian bencana lain. Satuan Siaga Penanggulangan Bencana (SATGANA) adalah tim khusus yang dibentuk, dibina dan diterjunkan oleh PMI untuk menangani masalah bencana kebakaran permukiman tersebut. Dalam melakukan pertolongan, SATGANA memiliki potensi risiko kecelakaan saat bekerja. Sehingga diperlukan sikap yang harus diterapkan untuk mengurangi potensi risiko kecelakaan kerja tersebut dengan menerapkan Budaya Keselamatan atau Safety Culture. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik dan pengambilan data menggunakan metode cross sectional. Penelitian dilakukan terhadap 30 orang anggota SATGANA yang diberikan kuesioner SCART melalui Google form, dan pengambilan data dilakukan pada tanggal 15-28 Februari 2023. Didapatkan hasil bahwa Budaya Keselamatan anggota SATGANA PMI Buleleng dalam memberikan pertolongan pertama pada korban bencana kebakaran permukiman termasuk dalam peringkat kategori B dengan bobot total skor 696,88. Peringkat B mengindikasikan bahwa kinerja keselamatan sesuai dengan kondisi yang dipersyaratkan dan tidak menimbulkan risiko pelanggaran pemenuhan persyaratan keselamatan. Namun, masih ada beberapa hal terkait kinerja keselamatan yang perlu ditingkatkan dengan cara mengadakan pelatihan rutin, melibatkan semua tingkatan organisasi untuk mengadakan pertemuan tingkat institusi dengan menekankan pentingnya safety, memberikan penghargaan berupa piagam atau reward kepada anggota setelah mengikuti pelatihan dan pertolongan serta mengadakan kegiatan evaluasi kinerja dan dokumentasi evaluasi dilengkapi dengan pemberian rekomendasi tindak lanjut.
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK PRAMUWISATA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DI BALI Erviani, Novita Ayu; Juniartha, I Gusti Ngurah; Saputra, I Kadek
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 6 (2023): Desember 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i06.p06

Abstract

Pramuwisata memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjaga keselamatan wisatawan, salah satunya dalam bidang kesehatan. Sering terjadinya kasus kegawatdaruratan pada wisatawan menyebabkan pramuwisata harus memiliki keterampilan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Pramuwisata dapat menjadi penolong awam RJP dalam penanganan kasus kegawatdaruratan wisatawan. Pelaksanaan riset berikut mempunyai tujuan untuk memahami hubungan antara karakteristik pramuwisata terhadap tingkat pengetahuan BHD di Bali. Desain riset yang dipakai yakni cross sectional dan respondennya berjumlah 100 individu yang ditentukan melalui penggunaan teknik purposive sampling. Data diambil pada bulan April 2022 secara online menggunakan Google Form. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner data demografi dan kuesioner tanpa nama mengenai tingkat pengetahuan BHD. Uji statistik Spearman Rank digunakan dalam penelitian ini. Hasil riset menampilkan bahwa mayoritas mempunyai pengetahuan baik (72%). Ada hubungan yang signifikan antara tingkatan pendidikan (p<0,0022; r = -0,003) dan masa kerja (p?0,014; r = 0,245) terhadap tingkat pengetahuan BHD pada pramuwisata di Bali, sedangkan usia, riwayat pelatihan, dan riwayat penanganan kegawatdaruratan tidak mempunyai hubungan secara signifikan terhadap tingkatan pengetahuan BHD (p>0,05). Hal berikut menandakan adanya hubungan yang signifikan di antara tingkat pendidikan dan masa kerja dengan tingkat pengetahuan BHD pada pramuwisata di Bali.
HUBUNGAN DURASI DENGAN KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA PSSKPPN FK UNUD SELAMA PEMBELAJARAN DARING Widhi, Rai Sekar; Saputra, I Kadek; Juniartha, I Gusti Ngurah
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i04.p05

Abstract

Metode daring membuat proses, waktu, dan metode untuk pembelajaran menjadi lebih fleksibel bagi mahasiswa maupun dosen. Namun demikian, teridentifikasi beberapa kendala yang dialami mahasiswa seperti kejenuhan dan kelelahan karena terlalu lama menatap layar selama mengikuti pembelajaran daring sehingga dapat mengganggu konsentrasi belajarnya. Konsentrasi belajar merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung keberhasilan mahasiswa selama proses pembelajaran yang akan berdampak pada prestasi akademik mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan durasi dengan konsentrasi belajar mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (PSSKPPN FK Unud) selama pembelajaran daring. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross-sectional. Pada penelitian ini menggunakan probability sampling jenis proportionate stratified random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 176 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rerata durasi belajar daring mahasiswa yaitu 249 menit per harinya dan rerata konsentrasi belajar mahasiswa yaitu 101,74 yang termasuk dalam konsentrasi belajar sedang. Hasil uji korelasi Spearman Rank pada penelitian ini menunjukkan nilai p = 0,874 > 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara durasi dengan konsentrasi belajar mahasiswa PSSKPPN FK Unud selama pembelajaran daring.
Efektivitas edukasi melalui modul ha-man terhadap efikasi diri kelompok usia dewasa dalam mencegah penyakit jantung koroner: Effectiveness of education using ha-man module on self-efficacy of adults in preventing coronary heart disease Suarningsih, Ni Kadek Ayu; Saputra, I Kadek
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 3 (2021): Special Issue Bali Medika Jurnal Vol 8 No 3 Oktober 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i3.178

Abstract

Every year, there is a significant increase in deaths caused by coronary heart disease (CHD). Many programs have been implemented to reduce the morbidity and mortality of CHD. Early detection and control of CHD risk factors is a challenge in educating adults about lifestyle changes. Also, it is recognized that self-efficacy is a vital factor in initiating and maintaining healthy behaviors. Health education is given as an effort to increase self-efficacy, but educational media that are innovative in promoting CHD health are limited. This study aimed to determine differences in the self-efficacy of adults in preventing coronary heart disease before and after given health education. This was a quasi-experimental study with a pretest-posttest control group design. The sample were 60 respondents which were grouped into 30 respondents in the intervention group and control group through purposive sampling. The HA-Man education intervention was given 3 times for a-week, self-efficacy was evaluated through a structured questionnaire interview. The results showed that there were differences in self-efficacy before and after intervention in the intervention group (p <0.05). This research is expected to provide information in the development of educational media in increasing awareness and self-efficacy of people who are at risk of CHD
The Effect of Basic Life Support (BLS) Video on Police’s Self-Efficacy in Delivering First Aid Support of Traffic Emergency at Denpasar City: Pengaruh Video Bantuan Hidup Dasar (BHD) Terhadap Self-Efficacy Polisi Dalam Melakukan Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Lalu Lintas Di Kota Denpasar I Gusti Ngurah Juniartha; Saputra, I Kadek
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 1 (2022): Bali Medika Jurnal Vol 9 No 1 Juli 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i1.257

Abstract

Kegawatdaruratan lalu lintas merupakan kejadian yang tidak bisa diprediksi sebelumnya dan bisa dialami oleh semua kelompok usia yang mengendarai kendaraan bermotor. Tercatat bahwa selama beberapa tahun terakhir, angka kejadian kecelakaan kendaraan bermotor di Denpasar meningkat yang berdampak pada meningkatnya angka kesakitan dan atau kematian. Selain tingginya angka kecelakaan di Denpasar, penanggulangan pertama korban juga memegang peranan penting untuk kondisi korban selanjutnya. Guna menanggulangi hal tersebut diperlukan upaya seorang bystander siaga yang berada dekat dengan lokasi kejadian. Salah satu bystander dimaksud adalah keterlibatan polisi. Permasalahan berikutnya adalah ketidaktahuan polisi dalam proses pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada era pandemi yang menyebabkan mereka kurang berani dan percaya diri dalam memberikan bantuan sehingga mengakibatkan korban mengalami kecacatan maupun kematian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Video Bantuan Hidup Dasar (BHD) terhadap self-efficacy polisi dalam melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan lalu lintas di kota Denpasar. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan rancangan one group pre-test post-test dan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan dengan jumlah responden sebanyak 87 orang polisi dengan menggunakan teknik simple random sampling pada seluruh populasi polisi yang dipilih dari 4 wilayah di kota Denpasar. Pengambilan data sampel dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur self-efficacy sebelum dan sesudah diberikan video BHD. Saat pre test, self-efficacy polisi berada pada rentang sedang sebanyak 78 responden (89,7%), setelah diberikan intervensi terdapat peningkatan signifikan ke rentang tinggi sebanyak 53 responden (60,9%). Sehingga dapat disimpulkan pemberian video BHD efektif dan mampu meningkatkan self-efficacy polisi dalam melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan lalu lintas di kota Denpasar.