Claim Missing Document
Check
Articles

PERBANDINGAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DENGAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN MCKENZIE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA NON-SPECIFIC LOW BACK PAIN Wibawa, Ari; Tianing, Ni Wayan; Kinandana, Gede Parta; Juniantari, Ni Komang AYu
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.678 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i02.p13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan intervensi ultrasound dan muscle energy technique lebih efektif daripada ultrasound dan mckenzie exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus low back pain non-spesifik. Tes yang digunakan adalah  modified oswestry low back pain disability questionnaire untuk mengukuran nyeri fungsional.  Menggunakan desain experimental dengan pre-test and post-test group design melibatkan sampel sebanyak 32 orang yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok 1 dengan perlakuan ultrasound dan muscle energy technique dan kelompok 2 dengan perlakuan ultrasound dan mckenzie exercise. Hasil Uji Hipotesis menggunakan independent sample t-test memperoleh hasil p = 0,000 dengan beda rerata pada kelompok 1 22,85(SB 4,348) sedangkan kelompok 2 didapatkan beda rerata 12,86(SB 2,797). Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri fungsional LBP non-spesifik yang bermakna antara kelompok perlakuan muscle energy technique dan kelompok perlakuan mckenzie exercise. Kata kunci: low back pain non-spesifik, modified oswestry low back pain disability questionnaire, ultrasound, muscle energy technique, mckenzie exercise
Experimental Studies of Interaction Forces Affect the Position of Vertical Plates on Oscillating Heave Plates with Cylindrical Bodies in Regular Waves Hadi, Eko Sasmito; Iqbal, Muhammad; Wibawa, Ari; Kurdi, Ojo; Karnoto, Karnoto
International Journal of Renewable Energy Development Vol 9, No 1 (2020): February 2020
Publisher : Center of Biomass & Renewable Energy, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/ijred.9.1.77-84

Abstract

This paper discusses an experimental study of a wave energy converter (WEC) without using reaction from the seabed. The WEC uses buoys and heave plates, which can react to their self-reacting. The interaction force between heave plates and buoys can absorb energy from ocean waves better. The heave plate model affects the output of energy produced. It is presented in this study with variations in the position of upright plates. The research aims to measure the influence of the place of the addition of vertical plates into heave plates on the WEC on the hydrodynamic performance (coefficient of mass increase, drag coefficient, and KC value) and the interaction of the force it produces with the buoy on regular waves. The conclusion is the vertical plate position makes the coefficient of mass added Ca increase with an increasing amount of KC, and an almost linear relationship was observed between them. As the frequency increases, the value of C increases slightly, but it is not clear. Thus, the oscillating frequency has little effect on the mass coefficient of added heave plates with vertical plates. Thus, the change in the vertical plate position has only a powerful effect on KC < 0.75. ©2020. CBIORE-IJRED. All rights reserved
Effective Ultrasound and Neural Mobilization Combinations in Reducing Hand Disabilities in Carpal Tunnel Syndrome Patients Ni Luh Nopi Andayani; Ari Wibawa; Made Hendra Satria Nugraha
Jurnal Keperawatan Indonesia Vol 23, No 2 (2020): July
Publisher : Faculty of Nursing Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.7454/jki.v23i2.988

Abstract

Excessive activity in the hands and wrists over a prolonged period of time can cause repetitive strain injury, which leads to the occurrence of carpal tunnel syndrome. The purpose of this study is to determine the differences in the effectiveness of ultrasound and neural mobilization interventions with ultrasound and passive stretching in reducing hand disabilities in patients with carpal tunnel syndrome. It is an experimental study, using the pre- and post-test control group design. The sampling technique employed was simple random sampling, with a study sample comprising 30 people. The difference test with an independent t-test showed a significant difference between the control group and the treatment group (p= 0.000), with a decrease hand disability percentage of 7% in the control group and 15% in the treatment group. Based on the results, it can be concluded that the combination of ultrasound and neural mobilization is more effective in reducing hand disability than a combination of ultrasound and passive stretching in patients with carpal tunnel syndrome. Abstrak Aktivitas yang berulang pada pergelangan tangan apabila berlangsung lama dapat menimbulkan repetitive strain injury yang berujung terhadap terjadinya carpal tunnel syndrome. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas intervensi ultrasound dan neural mobilization dengan ultrasound dan passive stretching dalam menurunkan disabilitas tangan pada pasien carpal tunnel syndrome. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian pre-test and post-test control group design. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan cara simple random sampling. Sampel penelitian pada penelitian ini berjumlah 30 orang. Uji beda selisih dengan independent t-test menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p= 0,000) dengan persentase penurunan disabilitas tangan sebesar 7% pada kelompok kontrol dan 15% pada kelompok perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi ultrasound dan neural mobilization lebih efektif dalam menurunkan disabilitas tangan daripada kombinasi ultrasound dan passive stretching pada pasien carpal tunnel syndrome. Kata kunci: carpal tunnel syndrome, disabilitas tangan, neural mobilization, passive stretching, ultrasound
HUBUNGAN ANTARA SENAM LANSIA DAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI KABUPATEN BADUNG Ni Wayan Nirmala Putri Miasa; Ari Wibawa; M. Widnyana; Ni Nyoman Ayu Dewi
Sport and Fitness Journal Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2020.v08.i03.p08

Abstract

Pendahuluan: setiap manusia yang sudah lansia atau lanjut usia secara alami akan mengalami penurunan fungsi secara bertahap terkait dengan kondisi fisik dan psikologisnya. Salah satu kondisi yang menjadi permasalahan dari lansia pada umumnya berkaitan dengan kualitas tidur yang menurun akibat pengaruh penurunan dari kondisi fisik. Namun diketahui bahwa senam lansia dapat menjadi salah satu aktivitas fisik bagi kaum lansia dalam membantu memperbaiki kualitas tidurnya. Tujuan Penelitian: menganalisis dan membuktikan adanya hubungan yang berasal dari aktivitas senam lansia kepada kualitas tidur dari lansia pada Kabupaten Badung. Metode: pada pelaksanaan kegiatan dari penelitian dilakukan observasional analitik dan pendekatan secara cross sectional dengan penggunaan kuesioner PSQI yang diberikan kepada 36 orang yang menjadi sampel dari penelitian. Hasil: uji dari chi square menunjukkan nilai (p= 0,005) dan uji korelasi menunjukkan nilai (r= 0,625) maka melalui nilai tersebut diketahui terdapat atau adanya hubungan yang berasal dari aktivitas senam lansia kepada kualitas tidur dari lansia pada kabupaten Badung dengan cukup besar. Simpulan: adanya hubungan yang signifikan antara senam lansia dan kualitas tidur lansia di Kabupaten Badung. Hubungan signifikannya yaitu semakin rutin lansia melakukan senam lansia semakin baik kualitas tidurnya. Kata Kunci: Kualitas tidur, senam lansia, kuesioner PSQI
INTERVENSI ULTRASOUND DAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE LEBIH MENURUNKAN DISABILITAS LEHER DARIPADA INTERVENSI ULTRASOUND DAN MYOFASCIAL RELEASE TECHNIQUE PADA KASUS MYOFASCIAL PAIN SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS DI DENPASAR Ari Wibawa; Ni Luh Nopi Andayani; Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi
Sport and Fitness Journal Volume 7, No.3, September 2019
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.587 KB) | DOI: 10.24843/spj.2019.v07.i03.p09

Abstract

Background: Myofascial Pain Upper trapezius muscle syndrome is a condition of both acute and chronic pain from muscle or fascia involving sensory, motoric, or autonomic functions. Myofascial pain can be local or regional, such as the neck, shoulders, usually unilateral or more severe in one side. Objective: To prove Ultrasound and Muscle Energy Technique Interventions to reduce neck disability more than Ultrasound and Myofascial Release Technique Interventions in the case of Myofascial Pain Syndrome Upper Trapezius muscle in Denpasar. Method: This study uses the Randomized Pre-test method and the Design Group Post Test Control. This study used 36 subjects divided into 2 groups, First Treatment Group with Ultrasound and Muscle Energy Technique and II Treatment Group with Ultrasound and Myofascial Release Technique. The two treatment groups were given treatment for 4 weeks. The measuring instrument used for neck disability is the Neck Disability Index (NDI). Results: The results of the independent t-test which showed the results of the calculation of the difference in mean neck disability obtained p = 0.372 (p> 0.05). Conclusion: Ultrasound intervention and muscle energy technique further reduced neck disability than an ultrasound intervention and myofascial release technique in the case of myofascial pain syndrome upper trapezius muscleKeywords: Myofascial Pain Syndrome, upper trapezius muscle, Ultrasound, muscle energy technique, myofascial release technique, Neck Disability Index.
HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP DISFUNGSI EREKSI PADA PEGAWAI KANTOR DI KOTA DENPASAR Ida Bagus Komang Ari Krisnayana; Ni Wayan Tianing; Ari Wibawa; M. Widnyana
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 2 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (176.408 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i02.p02

Abstract

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah rasio standar berat terhadap tinggi badan sehingga dapat melihat apakah seseorang memiliki massa tubuh yang ideal, terlalu kurus, kelebihan berat badan, atau obesitas. Pegawai kantor merupakan pekerjaan yang memiliki prevalensi berat badan berlebih dan obesitas tertinggi dibandingkan profesi lainnya. Kelebihana berat badan dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah gangguan aktivitas seksual seperti disfungsi ereksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) berhubungan dengan disfungsi ereksi pada pegawai kantor di Kota Denpasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional analitik yang dilakukan pada bulan April 2019. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 58 orang laki-laki yang sudah menikah dengan usia 30-40 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh yang diukur menggunakan timbangan dan microtoise stature meter, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah disfungsi ereksi yang diketahui dengan menggunakan kuisioner IIEF-5. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu uji bivariat dengan Spearman’s Rho untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan, kekuatan hubungan dan arah hubungan. Hasil penelitian menunjukkan nilai p=0,001 (p<0,05) dengan nilai r=0,520. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hubungan Indeks Massa Tubuh dengan disfungsi ereksi pada pegawai kantor di Kota Denpasar memiliki hubungan yang kuat, signifikan dan searah. Kata Kunci : Indeks Massa Tubuh, Disfungsi Ereksi, Pegawai Kantor
THE INTERVENSI ULTRASOUND DAN FREE CARPAL TUNNEL EXERCISE LEBIH EFEKTIF DIBANDING ULTRASOUND DAN GLIDING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME - Daryono; Ari Wibawa; Ni Wayan Tianing
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 2 No 1 (2014): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.155 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2014.v02.i01.p05

Abstract

Carpal Tunnel Syndrome berhubungan dengan pekerjaan yang menggunakan kombinasi antara kekuatan dan pengulangan gerak yang lama pada jari-jari tangan selama periode waktu yang lama. Carpal Tunnel Syndrome dapat tercetus akibat paparan terhadap gerakan atau vibrasi atau akibat kesalahan posisi ergonomis yang terjadi dalam jangka waktu yang lama misalnya para pekerja melinting rokok di pabrik rokok. Seorang pelinting rokok yang bekerja di pabrik rokok akan menghabiskan waktu berjam-jam dan melakukan gerakan tangan yang berulang-ulang yang kemungkinan besar akan berakibat pada timbulnya Carpal Tunnel Syndrome. Tujuan penelitian untuk mengetahui intervensi yang lebih efektif antara pemberian Ultrasound dan Gliding Exercise dengan Ultrasound dan Free Carpal Tunnel Exercise terhadap penurunan nyeri pada kasus Carpal Tunnel Syndrome. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan pre test and post test group design. Sampel penelitian adalah 2 kelompok yang masing-masing terdiri dari 11 orang karyawan pabrik rokok yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengolahan data menggunakan program SPSS versi 15.0, Uji normalitas menggunakan Saphiro Wilk Test, Uji homogenitas menggunakan Levene’s Test dan Uji Beda dengan t-paired. Uji Beda dengan t-paired didapatkan nilai p=0,04 (p<0,05) menunjukkan tiap kelompok menghasilkan penurunan keluhan nyeri pre dan post perlakuan secara bermakna. Disimpulkan bahwa intervensi Ultrasound dan Free Carpal Tunnel Syndrome lebih efektif dibanding Ultrasound dan Gliding Exercise terhadap penurunan nyeri pada kasus Carpal Tunnel Syndrome.
Q-ANGLE (QUADRICEP ANGLE) LEBIH BESAR PADA PELAJAR PEREMPUAN DIBANDINGKAN LAKI-LAKI USIA 17 TAHUN DENGAN IMT NORMAL DI SMA NEGERI 3 DENPASAR Ida Ayu Intan Kartika Dewi; Ari Wibawa; I Made Muliarta
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 7 No 2 (2019): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (599.036 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2019.v07.i02.p06

Abstract

Q-angle merupakan sudut di antara otot quadriceps dan patellar tendon dan memperlihatkan sudut dari tekanan otot quadriceps. Q-angle sangat mempengaruhi mekanis sendi lutut dan sendi lutut akan sangat rentan terkena gangguan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan besar Q-angle pada remaja laki-laki dan perempuan usia 17 tahun dengan IMT normal. Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain comparative study. Pada 112 orang sampel yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dari perhitungan data menggunakan Mann-Whitney Test diketahui nilai p adalah 0,002 (p<0,05) pada Q-angle kanan dan p adalah 0,135 (p>0,05) pada Q-angle kiri. Berdasarkan temuan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Q-angle kanan pada perempuan lebih besar dari laki-laki. Namun tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada Q-angle kiri.Kata Kunci: Q-angle, jenis kelamin, usia, IMT
PERBEDAAN KELINCAHAN ANTARA NORMAL FOOT DAN FLAT FOOT PADA ANAK USIA 10-12 Anak Agung Ayu Arsinta Maharani; Ari Wibawa; I Nyoman Adiputra
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 8 No 3 (2020): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2020.v08.i03.p05

Abstract

Lengkung kaki yang normal atau datar akan mempengaruhi keseimbangan dan proses berjalan, sehingga akan berdampak pada kelincahan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kelincahan pada normal foot lebih baik dibandingkan dengan flat foot pada anak usia 10-12 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional analitik yang dilaksanakan pada bulan April 2019 di SD Negeri 8 Dauh Puri, Denpasar. Variabel bebas yang diukur adalah normal foot dan flat foot sedangkan variabel terikatnya yaitu kelincahan. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 42 orang (21 normal foot dan 21 flat foot) anak laki-laki usia 10-12 tahun. Uji hipotesis dengan Independent T-Test mendapatkan hasil p=0,000 (p<0,05) dengan nilai rerata kelincahan pada kelompok normal foot sebesar 9,84 detik dan flat foot sebesar 11,41 detik. Simpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan kelincahan antara normal foot dan flat foot pada anak usia 10-12 tahun. Kelincahan pada anak dengan normal foot lebih baik, dibandingkan pada flat foot. Kata kunci: kelincahan, flat foot, normal foot
PERBANDINGAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN MUSCLE ENERGY TECHNIQUE DENGAN INTERVENSI ULTRASOUND DAN MCKENZIE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA NON-SPECIFIC LOW BACK PAIN Ari Wibawa; Ni Wayan Tianing; Gede Parta Kinandana; Ni Komang Ayu Juniantari
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 6 No 2 (2018): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.678 KB) | DOI: 10.24843/MIFI.2018.v06.i02.p04

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan intervensi ultrasound dan muscle energy technique lebih efektif daripada ultrasound dan mckenzie exercise dalam meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus low back pain non-spesifik. Tes yang digunakan adalah modified oswestry low back pain disability questionnaire untuk mengukuran nyeri fungsional. Menggunakan desain experimental dengan pre-test and post-test group design melibatkan sampel sebanyak 32 orang yang terbagi dalam 2 kelompok. Kelompok 1 dengan perlakuan ultrasound dan muscle energy technique dan kelompok 2 dengan perlakuan ultrasound dan mckenzie exercise. Hasil Uji Hipotesis menggunakan independent sample t-test memperoleh hasil p = 0,000 dengan beda rerata pada kelompok 1 22,85(SB 4,348) sedangkan kelompok 2 didapatkan beda rerata 12,86(SB 2,797). Hasil tersebut menunjukan bahwa terdapat perbedaan penurunan nyeri fungsional LBP non-spesifik yang bermakna antara kelompok perlakuan muscle energy technique dan kelompok perlakuan mckenzie exercise.Kata kunci: low back pain non-spesifik, modified oswestry low back pain disability questionnaire, ultrasound, muscle energy technique, mckenzie exercise
Co-Authors - Daryono - Sugijanto Adhitya, I Putu Gde Surya Agung Wiwiek Indrayani Anak Agung Angga Puspa Negara Anak Agung Ayu Arsinta Maharani Anak Agung Gede Angga Puspa Negara Anak Agung Gede Eka Septian Utama Anak Agung Istri Dinda Pradnyaningrum Anak Anak Gede Angga Puspa Negera Antari, Ni Komang Ayu Juni Artiana, Pande Kadek Agus Bagas Dwi Raharjo Baiq Leny Suhartati Bella Aulya Safitri Dewa Ayu Inten Dwi Primayanti Dewi, Anak Ayu Nyoman Trisna Narta Dewi, Gusti Ayu Komang Anita Triana Doni Galih Bagaswara Dwi Jayanti Pringgadani Eko Sasmito Hadi Gede Parta Kinandana I Gusti Ayu Awidiya Putri Wulandari I Gusti Ayu Bulan Sistayani I Kadek Saputra, I Kadek I Made Muliarta I MADE MULIARTA . I Made Niko Winaya I Made Suindrayasa I Nyoman Adi Putra I Putu Adiartha Griadhi I Putu Gde Adiamika I Putu Restu Widipratama I Putu Yudi Pramana Putra I Wayan Gede Sutadarma I Wayan Sugiritama Ida Ayu Intan Kartika Dewi Ida Bagus Komang Ari Krisnayana Ida Kurniawati, Ida Ihsan, Muammar Ika Pradipta Dewi Indah Pramita Indira Vidiari Juhanna Juniantari, Ni Komang Ayu Karnoto . Kenny Andrian Kenteurachmat, Ahmad Luh Gede Risma Yanti Luh Made Indah Sri Handari Adiputra Luh Putu Ratna Sundari M Widnyana Made Hendra Satria Nugraha Maria Assumpta Avila Beda Budhiyati Meril Valentine Manangkot Muhammad Adrian Putra Rachman Muhammad Agung Satrio Ni Kadek Ardya Shinta Alverina Ni Kadek Merry Marth Ardyastin Ni Komang Ayu Juni Antari Ni Luh Nopi Andayani Ni Luh Nopi Andayani, Ni Luh Nopi Ni Luh Veni Rahayu Ni Made Indri Sagita Ni Made Rikawiantari Ni Nengah Vindia Herinasari Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Nyoman Ayu Dewi Ni Wayan Anggita Diana Krisna Iswari Ni Wayan Bintang Mida Suputri Ni Wayan Krisnawati Naraswari Ni Wayan Nirmala Putri Miasa Ni Wayan Tianing Nila Wahyuni Nila Wahyuni Nila Wahyuni Ojo Kurdi Parlindungan Manik Putu Ayu Sita Saraswati Putu Rian Pradhiva Putu Sri Putri Laksmi Rizki Cristine Hasibuan Sayu Aryantari Putri Thanaya Selviani, Ni Putu Ayu Siti Aminah Rihandayani Trian Ocha Iswara Vittala, Govinda