Ni Komang Ari Sawitri
Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Udayana, Bali, Indonesia

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pengetahuan dan Sikap Remaja Terhadap HIV/AIDS Sawitri, Ni Komang Ari; Aulawi, Khudazi; Nisman, Wenny Artanty
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 1, No 2 (2006)
Publisher : School of Nursing Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4880.678 KB)

Abstract

Please Refer to The File
Pemberdayaan Keluarga Melalui Pemberian Pendidikan Kesehatan Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan Jiwa Sulistiowati, Ni Made Dian; Prapti, Ni Ketut Guru; Sawitri, Ni Komang Ari; Utami, Putu Ayu Sani; Astuti, Ika Widi; Saputra, Kadek
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 3, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.516 KB)

Abstract

Kesehatan jiwa bisa dikatakan sebagai suatu kondisi sehat baik emosional, psikologis, dan juga social yang ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yang memuaskan antara individu dengan individu lainnya, memiliki koping yang efektif, konsep diri positif dan emosi yang stabil. Kurangnya pemahaman keluarga tentang bagaimana cara merawat akan menjadi salah satu masalah nantinya dalam memberikan support kepada pasien saat berada dirumah. Kesembuhan pasien salah satunya adalah dari support keluarga dimana dengan adanya pemahaman keluarga bahwa orang dengan gangguan jiwa dapat hidup dengan baik asalkan pasien dapat mengontrol perilaku dan emosinya dengan baik maka pasien dapat menjalani hidup dengan baik dan produktif ketika di masyarakat. Pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dirumah dengan menjelaskan kepada masing-masing keluarga tentang bagaimana cara merawat pasien dirumah serta mengidentifikasi kesulitan keluarga dalam melakukan perawatan pasien dirumah dapat memberikan pengetahuan sehingga kemampuan keluarga dalam merawat menjadi baik. Hasil yang didapatkan kemampuan keluarga mengalami peningkatan sebesar 10.01 pada kognitif dan 8.12 pada psikomotor keluarga setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara merawat keluarga dengan gangguan jiwa dirumah. Diharapkan kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat memberikan motivasi dan pengetahuan sehingga keluarga dapat membantu menjaga kondisi pasien dan mensupport pasien agar dapat menggunakan sumber daya dilingkungan sekitar tempat tinggalnya agar tetap stabil dan tidak terjadi kekambuhan.
HUBUNGAN ANTARA HEALTH LOCUS OF CONTROL DENGAN KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS PADA PASIEN GAGAL GINJAL TERMINAL Nyoman Kartika Suryani; Gusti Ayu Ary Antari; Ni Komang Ari Sawitri
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 9 No 3 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.613 KB) | DOI: 10.24843/coping.2021.v09.i03.p10

Abstract

Kidney failure is a chronic renal disease that has the characteristics of decreasing the glomerular filtration rate to <15 ml/min/1.73m2 and is irreversible. Patients are required to have hemodialysis as their life sustaining treatment. Health Locus of Control (HLC) is one of the factors that can affect the patient’s adherence in the hemodialysis therapy. This study was purposed to determine the relationship between health locus of control and adherence of hemodialysis therapy on patients with kidney failure. A correlative descriptive study with cross-sectional approach was implemented as the design of this study. Respondents of 100 people were obtained through a purposive sampling technique. Spearman rank test was applied to get the data analysis. The results showed that there were a positive weak relationship between internal HLC and adherence (r=0.236; p-value=0.018; ?=0.05), a positive moderate relationship between powerful others HLC and adherence (r=0.416; p-value=0.001; ?=0.05) and there was no relationship between chance of HLC and adherence (p-value=0.564; ?=0.05). It is expected that this research can inform nurses in improving patients’ adherence in hemodialysis therapy
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HEALTH LITERACY PADA MAHASISWA KEPERAWATAN DI UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR, BALI Made Dwi Mohini; Ni Komang Ari Sawitri; I Gusti Ayu Pramitaresthi
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 9 No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.953 KB) | DOI: 10.24843/coping.2021.v09.i01.p13

Abstract

Health literacy is one of health determinants. Low use of healthcare, preventine services, and less participation of health promoting behaviours are associated with low level of health literacy. Health literacy levels of nursing students are important because nursing student is a future healthcare profesional who has vital role as an educator. The aimed of this study is to asses the related factors of health literacy of nursing student in Udayana University. The study types is descriptive correlative with cross-sectional approach. Proportionate Stratified Random Sampling was applied and this study conducted with 148 participants from four different grades. This study used Participants Characteristic Form and Short-Form Health Literacy Survey Tool (HLS-SF-12) as data collection tool. Descriptive statistics, Central Tendency, Gamma correlation analysis, and Contingency Coefficent correlation analysis were used for data analysis. The result of statistic test showed that no significant correlation between grades, gender, parents highest educational level, presence of health problem, and frequency of internet use for health purposes with health literacy (p=0,232) of nursing student in Udayana University. Nursing students in Udayana University have a low level of health literacy. Health literacy levels of nursing student play an important role for their health and role as health professional in the future. Based on this study result, it is suggest for nursing lecturer to intergrated and addressed health literacy into student learning process like include health literacy in health promotion subject.
GAMBARAN TINGKAT STRES MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS UDAYANA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SELAMA PANDEMI COVID-19 Putu Herma Khrismadani; Ni Komang Ari Sawitri; Putu Oka Yuli Nurhesti
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 2 (2022): April 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.207 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i02.p07

Abstract

Stres merupakan suatu respon psikologis yang dialami oleh setiap individu dimana individu tersebut dihadapkan pada hal-hal yang dirasa telah melampaui batas atau dianggap sulit untuk dihadapi. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang sangat rentan terhadap stres. Tingkat stres yang sedang sampai berat yang dialami oleh mahasiswa dapat menghambat proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres mahasiswa keperawatan Universitas Udayana dalam proses pembelajaran selama pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan rancangan cross sectional. Seratus enam puluh satu dari 270 mahasiswa dipilih dengan metode stratified random sampling. Data dikumpulkan dengan kuesioner adaptasi penelitian sebelumnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa mengalami stres sedang. Stres dilihat dari beberapa aspek, yaitu fisikal, emosional, intelektual, dan interpersonal. Berdasarkan jenis kelamin, tingkat stres didapatkan tinggi pada mahasiswa perempuan dibandingkan laki-laki. Berdasarkan angkatan, tingkat stres paling tinggi terdapat pada mahasiswa angkatan 2020. Berdasarkan IPK, tingkat stres didapatkan tinggi pada IPK dengan pujian. Berdasarkan status tempat tinggal, tingkat stres didapatkan tinggi pada mahasiswa dengan status tempat tinggal bersama orang tua. Perubahan metode pembelajaran menjadi salah satu faktor pencetus perubahan psikologis. Proses adaptasi mampu menimbulkan dampak stres bagi mahasiswa, dikarenakan kesiapan mahasiwa dalam pembelajaran daring belum matang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar mahasiswa keperawatan Universitas Udayana mengalami stres sedang dalam sistem pembelajaran daring.
GAMBARAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN PADA REMAJA SEKAA TRUNA TRUNI BATUR SELATAN DI MASA PANDEMI Ayu Indah Gita; Ni Komang Ari Sawitri; Komang Menik Sri Krisnawati
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 9 No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.774 KB) | DOI: 10.24843/coping.2021.v09.i05.p05

Abstract

Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 adalah suatu penyakit yang menyerang sistem pernafasan yang dapat menyebar dengan sangat cepat. Penerapan protokol kesehatan merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan protokol kesehatan pada remaja STT Batur Selatan di masa pandemi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Responden penelitian ini berjumlah 105 remaja yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data penelitian ini berlangsung selama satu bulan mulai dari Maret-April 2021. Instrumen penelitian yang digunakan adalah instrumen penelitian yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki (50,5%), dalam rentang usia 20-22 (55,2%), berpendidikan SMA/SMK (70,5%), tidak bekerja (71,4%), tinggal di kampung (62,9%), dan sering pulang kampung (53,8%). Penerapan protokol kesehatan remaja di Batur Selatan lebih banyak yang berada pada kategori penerapan buruk (51,4%), sedangkan (48,6%) lainnya sudah dalam kategori baik.
GAMBARAN TINGKAT STRES ORANG TUA SISWA SEKOLAH DASAR SELAMA PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA PANDEMI COVID-19 Ni Made Sri Darmayanti; Ni Komang Ari Sawitri; Kadek Eka Swedarma
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 2 (2022): April 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.816 KB) | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i02.p12

Abstract

Beberapa orang tua mengalami kendala selama pembelajaran jarak jauh seperti kesulitan dalam memberikan motivasi atau meningkatkan mood anak untuk belajar, kesulitan dalam mengajarkan anak, kendala kuota dan jaringan, serta kesulitan dalam mendampingi anak belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres orang tua siswa SD Negeri X selama pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif melalui penyebaran kuesioner online kepada 85 orang tua siswa SD Negeri X dengan teknik proportionate stratified random sampling. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner Perceived Stress Scale 10 yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil penelitian didapatkan bahwa nilai tengah usia orang tua yaitu 37 tahun dengan usia termuda yaitu 24 tahun dan usia tertua yaitu 61 tahun. Mayoritas orang tua siswa berjenis kelamin perempuan, berpendidikan terakhir SMA, status bekerja, golongan pendapatan sedang, sarana dan prasarana elektronik hanya menggunakan satu fasilitas berupa handphone, kondisi jaringan internet lancar, mendapatkan subsidi kuota, dapat menggunakan aplikasi pembelajaran secara mandiri, dan jumlah orang tua siswa terbanyak berada pada kelas II dan IV. Tingkat stres orang tua mayoritas berada pada kategori stres sedang.
Pemberdayaan Keluarga Melalui Pemberian Pendidikan Kesehatan Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Gangguan Jiwa Ni Made Dian Sulistiowati; Ni Ketut Guru Prapti; Ni Komang Ari Sawitri; Putu Ayu Sani Utami; Ika Widi Astuti; Kadek Saputra
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 3, No 2 (2015): November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.516 KB) | DOI: 10.26714/jkj.3.2.2015.57-60

Abstract

Kesehatan jiwa bisa dikatakan sebagai suatu kondisi sehat baik emosional, psikologis, dan juga social yang ditunjukkan dalam hubungan interpersonal yang memuaskan antara individu dengan individu lainnya, memiliki koping yang efektif, konsep diri positif dan emosi yang stabil. Kurangnya pemahaman keluarga tentang bagaimana cara merawat akan menjadi salah satu masalah nantinya dalam memberikan support kepada pasien saat berada dirumah. Kesembuhan pasien salah satunya adalah dari support keluarga dimana dengan adanya pemahaman keluarga bahwa orang dengan gangguan jiwa dapat hidup dengan baik asalkan pasien dapat mengontrol perilaku dan emosinya dengan baik maka pasien dapat menjalani hidup dengan baik dan produktif ketika di masyarakat. Pemberian pendidikan kesehatan pada keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa dirumah dengan menjelaskan kepada masing-masing keluarga tentang bagaimana cara merawat pasien dirumah serta mengidentifikasi kesulitan keluarga dalam melakukan perawatan pasien dirumah dapat memberikan pengetahuan sehingga kemampuan keluarga dalam merawat menjadi baik. Hasil yang didapatkan kemampuan keluarga mengalami peningkatan sebesar 10.01 pada kognitif dan 8.12 pada psikomotor keluarga setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan tentang bagaimana cara merawat keluarga dengan gangguan jiwa dirumah. Diharapkan kegiatan pendidikan kesehatan ini dapat memberikan motivasi dan pengetahuan sehingga keluarga dapat membantu menjaga kondisi pasien dan mensupport pasien agar dapat menggunakan sumber daya dilingkungan sekitar tempat tinggalnya agar tetap stabil dan tidak terjadi kekambuhan.
Analysis of Workload, Fatigue, and Musculoskeletal Complaints among Associate Nurses at Bangli General Hospital Ni Ketut Guru Prapti; I Wayan Suwirja; Ni Komang Ari Sawitri; Ari Wibawa
Babali Nursing Research Vol 3 No 3 (2022): November
Publisher : Babali Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.513 KB) | DOI: 10.37363/bnr.2022.33143

Abstract

Introduction: Nurses experienced high physical workloads, which may increase the risk of fatigue and musculoskeletal complaints. Nurse’s workplaces, especially hospitals, have not gained serious concern and attention for this issue. Methods: This study was an analytic observational study with a cross sectional design aimed to analyze the workloads, fatigue, and musculoskeletal complaints among associate nurses at Bangli General Hospital, Bali. A total of 46 respondents filled out the research questionnaire given. Results: Based on the NASA-TLX calculations, the associate nurses’ workloads are found to be in the moderate level with the largest indicators on the PD (Physical Demand) and Performance (OP) Scale. By using the Nordic Body Map Questionnaire, most of the respondents had a low risk regarding musculoskeletal complaints and the most of musculoskeletal complaints were felt in the right and left calves, waist and back. The results of the analysis on the 30 items of self-rating test questionnaire found that most nurses experienced fatigue in a low category (57.45%) and only a small percentage of nurses experienced high fatigue category (8.51%). Conclusion: Workloads, fatigue, and musculoskeletal complaints need further investigations to get better understanding of the cause in order to get better solutions.
EFIKASI DIRI BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA KEPERAWATAN Ni Luh Okta Wentari Dewi; Ni Putu Emy Darma Yanti; Ni Komang Ari Sawitri
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 1 (2023): Februari 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i01.p12

Abstract

Prokrastinasi akademik dapat terjadi pada mahasiswa dari berbagai bidang keilmuan, termasuk mahasiswa keperawatan. Salah satu faktor yang dapat berkaitan dengan prokrastinasi akademik adalah efikasi diri. Mahasiswa yang tidak percaya dengan kemampuannya, cenderung sulit berinisiasi untuk mengerjakan tugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa keperawatan Universitas Udayana. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel terdiri dari 164 responden yang diperoleh menggunakan teknik probability sampling dengan jenis proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Tuckman’s Procrastination Scale (TPS) dan Academic Nurse Self-Efficacy Scale (ANSES). Pengumpulan data dilakukan dengan survei daring menggunakan google form yang dikirimkan melalui pesan siaran Whatsapp. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan negatif yang bermakna antara efikasi diri dengan prokrastinasi akademik dengan kekuatan hubungan sedang (p < 0,05; r = -0,401) yang berarti semakin rendah efikasi diri, maka semakin tinggi prokrastinasi akademik yang dialami. Sebanyak 48,8% mahasiswa keperawatan mengalami prokrastinasi akademik kategori sedang dan 50,6% mahasiswa keperawatan dengan efikasi diri kategori rendah. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa efikasi diri berhubungan dengan tingkat prokrastinasi akademik pada mahasiswa keperawatan sehingga intervensi yang menargetkan peningkatan efikasi diri kemungkinan dapat membantu dalam menurunkan tingkat prokrastinasi akademik.