Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STRUKTUR BANGUNAN TRADISIONAL MANDAILING Luthan, Putri Lynna A.; Nasution, Irma Novrianty; Jeumpa, Kemala; Jeumpa, Kemala
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA VOL 15, NO 2 (2014): JURNAL PENELITIAN SAINTIKA
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu yang diangkat dalam penelitian adalah adanya kekhawatiran atas nilai-nilai kearifan lokal yang perlahan-lahan hilang/punah akibat perkembangan budaya. Hal ini ditandai dengan munculnya fenomena membangun kembali bangunan tradisional oleh sebagian masyarakat yang memiliki kemampuan secara finansial sebagai usaha menjunjung tinggi identitas dan jati diri budayanya, namun bentuk baru sangat jauh berbeda dari bentuk tradisionalnya Etnis yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah etnis Mandailing yang mendiami wilayah pantai barat Sumatera. Etnis ini mengalami kepunahan dari segi nilai-nilai budaya, serta pengetahuan tentang artefak budaya yang kian punah dan perlahan hancur dimakan waktu. Adanya keinginan masyarakat etnis untuk mendirikan rumah tinggal berbasis etnis dalam bentuk dan cara yang lebih baru merupakan faktor yang menjadi prioritas utama dalam kelangsungan pelestarian kebudayaan tradisional. Perkembangan rumah tinggal di wilayah Mandailing saat ini telah bergerak ke arah yang lebih modern dengan bentuk dan gaya bangunan yang beragam. Sebelum proses kemodernan yang terlalu besar mempengaruhi masyarakat di Mandailing maka penelitian ini berkontribusi memberikan wawasan, pemahaman, dan panduan mengenai prinsip-prinsip struktur bangunan yang dilatarbelakangi oleh nilai-nilai tradisi atau budaya sebagai warisan leluhur yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Pendekatan melalui penelusuran nilai budaya bertujuan agar masyarakat tetap menjunjung tinggi tradisi dan mempertahankan keberadaannya sampai kepada generasi selanjutnya. Struktur bangunan terdiri dari jenis konstrusksi seperti pondasi, balok dan tiang, pintu dan jendela serta rangka atap.
PENGEMBANGAN MODEL KONSTRUKSI BANGUNAN TRADISIONAL DI SUMATERA UTARA SEBAGAI PANDUAN PERANCANGAN RUMAH TINGGAL BERBASIS ETNIS SUMATERA UTARA A.Luthan, Putri Lynna; Nasution, Irma Novrianty; Alvan, Syahreza; Jeumpa, Kemala
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 14, No 2 (2013): SEPTEMBER 2013
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya keinginan masyarakat untuk mendirikan rumah tinggal berbasis etnis dalam bentuk dan cara yang lebih baru merupakan faktor yang menjadi prioritas utama dalam kelangsungan pelestarian kebudayaan tradisional. Permasalahan yang ditemui adalah a) banyak ditemui bangunan ditingkat daerah yang menggunakan unsur-unsur etnis, namun rancangan bangunan yang dibuat tanpa panduan yang baku, b)banyak ditemui rumah tinggal yang masih mempertahankan nilai-nilai budaya etnis dengan alasan tertentu, namun dikhawatirkan pengembangannya akan semakin tidak terarah. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan membuat peta konsep bangunan tradisional etnis Mandailing dan Melayu yang akan dipergunakan dalam membuat model perancangan konstruksi rumah tinggal berbasis etnis. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan observasi langsung bahwa,a) bentuk bangunan tradisional etnis Mandailing dan Melayu adalah rumah panggung, b) bentuk denah dan pola susunan ruang persegi dengan orientasi kanan-kiri atau depan-belakang,c) ditemui ruang-ruang tambahan yang permanen sebagai kebutuhan baru dalam berhuni,d) bangunan terdiri dari susunan tiang-tiang tinggi jauh diatas muka tanah, dan perpaduan sistem konstruksi tradisional dan kekinian,e) bentuk ragam hias pada elemen-elemen bangunan terdapat pada tiang, atap, pagar serambi, pintu dan jendela,f) pemilihan material bersifat alami dan kayu dikombinasikan dengan material yang praktis dan mudah diperoleh pada saat ini, demi kelangsungan bangunan,g) sistem teknologi pada pondasi, tiang-balok, dan sambungan-sambungan atap adalah perpaduan teknik membangun secara tradisional dan kekinian,h) pola hidup dan kebutuhan masyarakat petani memiliki kebutuhan yang berbeda dengan masyarakat pelaut, di Mandailing dijumpai rumah dilengkapi lumbung padi dan balai adat, tidak demikian dengan Melayu, i) lokasi, orientasi rumah, dan bentuk atap merupakan pemahaman masyarakat etnis terhadap iklim, cuaca, tanggapan terhadap bencana, dan sosial masyarakatnya,j) ukuran dan besaran yang digunakan dalam parameter tradisional bersifat magis dan ditentukan secara bersama-sama dalam suatu upacara yang sakral.
PENGEMBANGAN MODEL KONSTRUKSI BANGUNAN TRADISIONAL DI SUMATERA UTARA SEBAGAI PANDUAN PERANCANGAN RUMAH TINGGAL BERBASIS ETNIS SUMATERA UTARA A. Luthan, Putri Lynn; Nasution, Irma Novrianty; Alvan, Syahreza
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 13, No 2 (2013): SEPTEMBER 2013
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Adanya keinginan masyarakat untuk mendirikan rumah tinggal berbasisetnis dalam bentuk dan cara yang lebih baru merupakan faktor yang menjadi prioritas utama dalam kelangsungan pelestarian kebudayaan tradisional. Permasalahan yangditemui adalah a) banyak ditemui bangunan ditingkat daerah yang menggunakan unsur-unsur etnis, namun rancangan bangunan yang dibuat tanpa panduan yang baku,b)banyak ditemui rumah tinggal yang masih mempertahankan nilai-nilai budaya etnisdengan alasan tertentu, namun dikhawatirkan pengembangannya akan semakin tidakterarah. Dari permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian dengan tujuan membuatpeta konsep bangunan tradisional etnis Mandailing dan Melayu yang akandipergunakan dalam membuat model perancangan konstruksi rumah tinggal berbasisetnis. Hasil penelitian yang dilakukan dengan penyebaran kuesioner dan observasilangsung bahwa,a) bentuk bangunan tradisional etnis Mandailing dan Melayu adalahrumah panggung, b) bentuk denah dan pola susunan ruang persegi dengan orientasikanan-kiri atau depan-belakang,c) ditemui ruang-ruang tambahan yang permanensebagai kebutuhan baru dalam berhuni,d) bangunan terdiri dari susunan tiang-tiang tinggi jauh diatas muka tanah, dan perpaduan sistem konstruksi tradisional dankekinian,e) bentuk ragam hias pada elemen-elemen bangunan terdapat pada tiang, atap,pagar serambi, pintu dan jendela.f) pernilihan material - bersifat alami dan kayudikombinasikan dengan material yang praktis dan mudah diperoleh pada saat ini, demikelangsungan bangunan,g) sistem teknologi pada pondasi, tiang-balok, dan sambungan-sambungan atap adalah perpaduan teknik rnernbangun secara tradisional dankekinian.h) pola hidup dan kebutuhan masyarakat petani memiliki kebutuhan yangberbeda dengan masyarakat pelaut, di Mandailing dijumpai rumah dilengkapi lumbungpadi dan balai adat, tidak demikian dengan Melayu, i) lokasi, orientasi rumah, danbentuk atap merupakan pemahaman masyarakat etnis terhadap iklim, cuaca, tanggapan terhadap bencana, dan sosial masyarakatnya,j) ukuran dan besaran yang digunakandalam parameter tradisional bersifat magis dan ditentukan secara bersama-sama dalam suatu upacara yang sakral
STRUKTUR BANGUNAN TRADISIONAL MANDAILING Luthan, Putri Lynna A.; Nasution, Irma Novrianty; Jeumpa, Kemala
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 14, No 2 (2014): SEPTEMBER 2014
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isu yang diangkat dalam penelitian adalah adanyakekhawatiran atas nilai-nilai kearifan lokal yang perlahan-lahanhilang/punah akibat perkembangan budaya. Hal ini ditandai denganmunculnya fenomena membangun kembali bangunan tradisional olehsebagian masyarakat yang memiliki kemampuan secara finansial sebagaiusaha menjunjung tinggi identitas dan jati diri budayanya, namunbentuk baru sangat jauh berbeda dari bentuk tradisionalnya Etnis yangmenjadi perhatian dalam penelitian ini adalah etnis Mandailing yangmendiami wilayah pantai barat Sumatera. Etnis ini mengalamikepunahan dari segi nilai-nilai budaya, serta pengetahuan tentangartefak budaya yang kian punah dan perlahan hancur dimakan waktu.Adanya keinginan masyarakat etnis untuk mendirikan rumah tinggalberbasis etnis dalam bentuk dan cara yang lebih baru merupakan faktoryang menjadi prioritas utama dalam kelangsungan pelestariankebudayaan tradisional. Perkembangan rumah tinggal di wilayahMandailing saat ini telah bergerak ke arah yang lebih modern denganbentuk dan gaya bangunan yang beragam. Sebelum proses kemodernanyang terlalu besar mempengaruhi masyarakat di Mandailing makapenelitian ini berkontribusi memberikan wawasan, pemahaman, danpanduan mengenai prinsip-prinsip struktur bangunan yangdilatarbelakangi oleh nilai-nilai tradisi atau budaya sebagai warisanleluhur yang tidak dapat dinilai dengan apapun. Pendekatan melalui penelusuran nilai budaya bertujuan agar masyarakat tetap menjunjung tinggi tradisi dan mempertahankan keberadaannya sampai kepadagenerasi selanjutnya. Struktur bangunan terdiri dari jenis konstrusksiseperti pondasi, balok dan tiang, pintu dan jendela serta rangka atap.
PERENCANAAN KONSTRUKSI BERKELANJUTAN PADA RUMAH TINGGAL BERDASARKAN PERSEPSI MASYARAKAT URBAN Alvan, Syahreza; Novrianty, Irma; A. Luthan, Putri Lynna
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 13, No 1 (2013): MARET 2013
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata Medan saat ini berkembang dan gencar-gencarnya membangun menuju kota yang modern dan metropolis. Arahperkembangan kota yang modern dan metropolis cenderung memberidampak pada konsep berpikir atau perilaku masyarakatnya, terutama dibidang konstruksi dan arsitektur. Perilaku dalam praktek konstruksicenderung mengutamakan Jaktor fisik bangunan tanpa memperdulikan tata aturan bangunan yang telah diatur sebelumnya, kon.teks bangun.anierhadap alam dan lingkungan sekitar, serta kualitas ruang yang tercipiadari hasil perancangan dan perencanaan praktek konsiruksitersebut.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep danpenlaku masyarakat urban di kota Medan dalam praktek konstruksi. Isukonstruksi berkelanjutan merupakan tema yang diangkat untukmengetahui pandangan masyarakat dan pelaku konstruksi terhadapalternatif pendekatan konsep konstruksi yang berbeda dari siandar yangberlaku di pasar. Dari hasil pengamatan, diskusi, interview, danpendekatan mendalam ierhadap obyek dan responden, diharapkan dapatdiperoleh pendekatan model perencanaan konsiruksi berkelanjutansebagai salah satu upaya untuk menciptakan praktek konstruksi yangjauh lebih baik, berkualitas, sadar lingkungan dan membantu menekanlaju efek rumah kaca.Pengumpulan data awal dilakukan dengan metodepengamatan, penyebaran kuesioner, interview, eksplorasi dari berbagaisumber seperti pustaka, ahli, praktisi, masyarakat urban. Data yang telah terkumpul akan dianalisa secara deskriptik analitik, kuantitatif dan kualitatif, serta hasil analisa akan dijadikan kerangka untuk memperolehkemungkinan-kemungkinan pengembangan model perencanaankonstruksi berkelanjutan rumah tinggal yang berkarakter dan sesuaikebutuhan penghuninya.
KONSEP DESAIN RUMAH TINGGAL BERKELANJUTAN DI KOTA MEDAN Alvan, Syahreza; Novrianty, Irma; Luthan, Putri Lynna A.
Jurnal Sosial Ekonomi Pekerjaan Umum Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Puslitbang Kebijakan dan Penerapan Teknologi (PKPT), Kementerian PUPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.667 KB)

Abstract

The direction of Medan’s modern development has had a bearing on the practice of construction and architecture. Norms in construction practice have tended to prioritize the immediate physical factors in buildings and often disregard local building rules, lack context with the surrounding environment and create an unfavourable use of space. This study aimed to identify new concepts for community housing in the city of Medan by proposing a planning model based approach to sustainable construction concepts. The method used to develop the model involved a review of diverse literature, analysis of case studies and follow up group discussions. Data were analyzed by descriptive analysis and then discussed in group in order to enrich the study. This allowed a deep exploration of issues and perspectives from professional practitioners, goverment agencies, developers, and economist. The sustainable construction planning model generated by this study provides a comprehensive approach to planning, design, and a system for construction management. The results provide a practical method for planning and design that effectively incorporates sustainable criteria such as; land use, building mass, spatial layout, material selection and construction management. However, there are challenges that must be addressed: capacity and cultural challenges facing the city of Medan in implementing such a model. Nonetheless, this research can be used as a basis to advance practice based research in sustainable planning practice for other cities sharing Medan’s development characteristics.
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS KOPA DI KAMPUNG AUR DALAM PEMANFAATAN LIMBAH KONSTRUKSI MENJADI GREEN WALL Irma Novrianty Nasution; Syahreza Alvan; Novalinda Novalinda
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 23, No 2 (2017): APRIL - JUNI
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v23i2.6870

Abstract

Abstrak Kondisi Kampung Aur yang memprihatinkan dari segi sosial, ekonomi, lingkungan, psikologi, mental, dan pendidikan masyarakat yang jauh dari kemapanan hidup banyak menimbulkan berbagai permasalahan. Masalah utama yang terlihat jelas yaitu lingkungan permukiman yang padat, kumuh, kurang sehat, tidak asri dan nyaman. Keterbatasan lahan dan ketersediaan ruang hijau yang minim semakin memberi kesan lingkungan yang kumuh. Untuk itu, perlu dikembangkan langkah-langkah nyata untuk menciptakan lingkungan permukiman yang lebih asri, hijau, dan nyaman tersebut. Upaya pengembangan berkelanjutan yang didengung-dengungkan, baik dalam lingkup lingkungan maupun arsitektur, menuntut setiap individu untuk waspada atas bahaya yang mengancam kelangsungan hidup manusia di masa mendatang akibat mengabaikan permasalahan lingkungan. Salah satu bahaya yang mengancam adalah praktek konstruksi dengan limbah yang dihasilkannya. Dalam upaya mendukung program berkelanjutan, maka kegiatan ini direncanakan untuk memanfaatkan limbah konstruksi seperti batu-bata, pipa paralon, bambu dan atau kayu untuk dimanfaatkan sebagai green wall yang dapat diaplikasikan sebagai pekarangan vertikal menggantikan pekarangan yang tidak tersedia karena keterbatasan lahan yang ada. Melalui pemberdayaan komunitas yang ada di Kampung Aur dalam memanfaatkan limbah konstruksi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan permukiman yang lebih baik lagi dari kondisi awalnya. Dengan begitu, anggota masyarakat memiliki wawasan baru, inisiatif dan kreativitas untuk mengembangkan konsep serupa secara mandiri di masa-masa mendatang. Kata kunci: Kampung Aur, komunitas, limbah konstruksi, green wall  Abstract Many problamatic conditions of Kampung Aur concern in terms of social, economic, environmental, psychological, mental, and educational communities far from the establishment of life. The clearly main problem show the  neighborhoods are crowded, unsanitary, not beautiful and comfortable enough. The limitation of land use and the less availability of green space are gives the impression of a polluted environment. Therefore, it is necessary to develop real ways to create a more beautiful living environment, green, and comfortable. The sustainable development efforts that was touted, both in environmental and architectural, require individuals to be aware of the dangers that threaten human survival in the future as a result of ignoring environmental problems. One of the dangers is practice of construction with the waste it generates. The  effort to support the sustainable program by doing activities are planned to take advantage of construction waste such as bricks, the pipe, bamboo or wood to be used as a green wall which can be applied as vertical garden. It can be replacing its grounds are not available because of limitation of land use which exists. Through the empowerment of communities in Kampung Aur in the use of construction waste is expected to improve the quality of the living environment better than the initial conditions. Therefore, the community have a new insight, initiative and creativity to develop similar concepts independently in the future. Keywords: Kampung Aur, community, construction waste, green wall
PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH MELALUI MANAJEMEN PEMBUKUAN PADA KELOMPOK TUKANG MEBEL KECAMATAN PERCUT SEI TUAN Syahreza Alvan; Irma Novrianty Nasution; Syahrurahman Djayusman
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 23, No 3 (2017): JULI - SEPTEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v23i3.7448

Abstract

                                                     Abstrak Pemerintah memberi perhatian yang besar terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku UMKM antara lain mengenai pemasaran produk, teknologi, pengelolaan keuangan, kualitas sumber daya manusia dan permodalan. Salah satu masalah yang sering kali terabaikan oleh para pelaku bisnis UMKM yaitu mengenai pengelolaan keuangan. UMKM industri mebel di kota Medan perlu diberi pelatihan pembukuan dan akuntansi yang layak dan benar, maka akan memungkinkan mereka untuk memperoleh kredit UMKM bersubsidi dari pemerintah yang akan meningkatkan keberhasilan usaha baik dalam pengelolaan dana keuangan usaha atau pun kemampuan memproduksi produk dalam kuantitas yang lebih banyak dan kualitas yang lebih baik. Lokasi Mitra UMKM di Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Dusun XIV Seroja dan Dusun XVI. Permasalah tersebut dapat dipecahkan secara bersamaan dengan memberikan pelatihan pembukuan dan akuntansi dasar bagi UMKM tukang mebel Kecamatan Percut Sei Tuan. Pelatihan tersebut akan dimulai dengan pelatihan pembukuan, dilanjutkan dengan pelatihan pemahaman akuntansi secara mendasar, pelatihan penggunaan komputer dasar dan diakhiri dengan pelatihan pembukuan dan akuntansi terkomputerisasi. Dengan pelatihan yang dibuat selama 6 (enam) kali pertemuan mitra dapat membuat pembukuan yang baik dan mitra dapat membuat pengajuan Kredit Usaha Kecil (KUK) yang disediakan pemerintah. Kata kunci: Pembukuan, tukang mebel, UMKM                                                      Abstract The government gives a great attention to the development of Micro, Small, Medium Enterprises. The problem often faced by Micro, Small, Medium Enterprises, among others, regarding the marketing of products, technology, financial management, human resources and capital. One problem that is often overlooked by businesses, namely Micro, Small, Medium Enterprises on financial management. The Micro, Small, Medium Enterprises furniture industries in the city of Medan need to be trained in accounting proper and correct, it will enable them to acquire Micro, Small, Medium Enterprises loans subsidized from the government that will enhance the success of businesses both in fund management business finances or the ability to produce products in quantities of more and better quality. Location Partner Micro, Small, Medium Enterprises in Desa Bandar Khalifah District of Percut Sei Tuan Dusun XIV Seroja and Dusun XVI. These problems can be solved simultaneously by providing training in basic accounting for Micro, Small, Medium Enterprises of Percut Sei Tuan District. The training will begin with accounting training, followed by training in basic understanding of accounting, basic computer usage training and ends with computerized accounting training. With the training made for six meetings partners can make a good accounting and partners can make filing Micro Business Credit Program provided by the government. Keywords: Accounting, furniture’s craftmanship, Micro, Small, Medium Enterprises 
DESAIN RUMAH TINGGAL YANG RAMAH LINGKUNGAN UNTUK IKLIM TROPIS Hendra Simbolon; Irma Novrianty Nasution
Educational Building Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 3, No 1 JUNI (2017): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.769 KB) | DOI: 10.24114/eb.v3i1.7443

Abstract

ABSTRAKKebutuhan manusia akan rumah tinggal sebagai kebutuhan primer tidak dapat dipandang sebelah mata. Sekarang ini, kebanyakan rumah tinggal dibangun hanya berfokus pada aspek keindahannya saja tanpa mempertimbangkan kondisi lingkungan dan iklim pada lokasi rencana rumah tinggal akan dibangun. Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk mendesain rumah tinggal yang ramah lingkungan untuk iklim tropis ditinjau dari aspek termalnya (ventilasi alami dan pencahayaan alami). Desain rumah tinggal rumah ramah lingkungan dibuat dengan memperhatikan aspek lingkungannya, seperti kondisi site existing, peredaran matahari, pergerakan angin, dan aspek lingkungan lainnya. Semua aspek tersebut dianalisis untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal akan aspek kenyamanan termal. Untuk mencapainya dapat dilakungan perancangan secara pasif dengan metode ventiasi alami dan pencahayaan alami yang diterapkan pada desain bangunan. Luasan minimal ventilasi alami dalam suatu ruangan adalah 10 % dari luas lantai ruang tersebut. Dari hasil analisa didapat orientasi bangunan terbaik menghadap arah timur-barat, untuk orientasi bukaan terbaik menghadap utara dan selatan, pada arah ini cahaya matahari bersinar stabil sepanjang hari. Untuk mengatasi radiasi matahari yang tinggi, pada area sekitar bangunan ditanam vegeasi dengan jenis pohon yang rindang dan menyejukkan. Adapun untuk memberikan efek dingin pada ruangan tipe bukaan/jendela yang sesuai dari hasil analisa adalah jendela tipe pivot(berporos) untuk memaksimalkan masuknya angin pada ruang. Untuk mengatasi kondisi kelembapan yang tinggi, dibuat ventilasi bawah yang berada tepat pada bawah jendela, kemudian pada adap yang memiliki bidang datar ditambakan ventiasi untuk mengeluarkan udara panas di ruang antara atap dan plafon. Untuk memberikan kesejukan yang alami pada bangunan, di buat jarak antar bangunan dengan bangunan eksisting agar angin dapat bergerak bebas di area bangunan.Kata Kunci : Pencahayaan, Ramah Lingkungan, Rumah Tinggal, Ventilasi
APLIKASI MENGGAMBAR TEKNIK BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN DIGITAL Shubhan AlFajri; Irma Novrianty Nasution
Educational Building Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 2, No 1 JUNI (2016): Educational Building
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.454 KB) | DOI: 10.24114/eb.v2i1.3744

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam menggambar teknik bangunan dengan menggunakan metode manual dan digital, serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam menggambar bangunan secara manual dan digital. Penelitian ini membahas tahapan-tahapan dalam menggambar teknik bangunan rumah tinggal dengan menggunakan metode manual yang menggunakan pensil dan kemudian diaplikasikan dalam bentuk digital 3D (tiga dimensi) dengan menggunakan aplikasi komputer. Aplikasi komputer yang digunakan untuk menggambar dalam bentuk 3D (tiga dimensi) cukup banyak macamnya. Meskipun banyak, maka dipilihlah aplikasi SketchUp sebagai salah satu solusi menarik untuk menggambar bangunan 3D (tiga dimensi), karena dengan menggunakan aplikasi ini proses pengerjaannya tidak terlalu sulit. Dari hasil penulisan dalam menggnelitian gambar teknik bangunan rumah tinggal dengan metode manual dan digital pada tugas akhir ini, dapat diketahui adanya kelebihan dan kekurangan dari tahap pengerjaannya masing-masing. Kelebihan dalam menggambar dengan cara manual yaitu perancang lebih leluasa mendesain dengan menggunakan pensil. Kekurangannya yaitu perancang harus menyediakan banyak duplikasi gambar sketsa agar dapat membuat alternatif gambar lainnya. Kelebihan dari menggambar dengan cara digital memiliki fasilitas duplikasi untuk kemudian dapat dimodifikasi kembali. Kekurangannya yaitu jika listrik padam proses pekerjaan yang belum disimpan tidak akan muncul kembali, kecuali memliki sistem Autosave (menyimpan sendiri) pada komputernya. Kata Kunci : Aplikasi, Digital, Manual