Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

EVALUASI KETAHANAN GEMPA BANGUNAN RUKO DI KOTA PEMATANG SJANTAR Hadibroto, Bambang; Perangin-angin1, Sempuma; Alvan, Syahreza
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 12, No 2 (2012): SEPTEMBER 2012
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kata Pematang Siantar pernah mengalami getaran hebai akibat gempa diiahun 1916 berkekuaian MB= 6,8, bersumber dari daerah sesar Renun, sekitar 50km dari kota Pematang Siantar. Gempa ini ielahmerusak sejumlah bangunan di kota Pematang Siantar. Studi yang dilakukan ini adalah untuk melihat seberapajauh gempa dapat mengancam bangunan rumah toko (ruko) di Kata PematangSiantar yang saat ini tumbuh menjamur. Bahaya yang ditinjau pada studi iniadalah kekuaian material yang digunakan, kapasitas struktur ruko, analisa kehancuran dan tingkat kehancuran dan kinerja ruko akibat beban getaran gempajauh yang mengandung Jrekwensi rendah dan berdurasi panjang dan kehancuran yang mungkin ditimbulkannya. Bangunan ruko yang diteliti 3 lantai 2 pintu (3B2)dengan ruko 3 lantai 3 pintu (3B3). Bangunan diasumsikan berdiri di atas jenisTanah Lunak, Sedang, dan Keras. Hasil-hasil yang diperoleli melalui simulasidengan program tidak linear beton bertulang menunjukkan bahwa bangunan ruko 3 lantai 2 pintu (3B2) serta 3 lantai 3 pintu (3B3) dimana ketiganya terletak di atastanah lunak adalah bangunan-bangunan ruko yang paling berbahaya untuk didiamibila skenario gempa lipatan Nias Mw=9,0 terjadi. Bangunan-bangunan ruko 3 lantai 2 pintu (3B2) di atas tanah lunak adalah sangat berbahaya bagi keselarnaian jiwadan harta bila skenario gempa patahan aktif Mir=6,8 dari kawasan Renun terjadi. Kedua jenis bangunan ini diperkirakan mengalami kerusakan parah yang tidakdapat diperbaiki, bahkan sebagian diperkirakan rubuh. Kerusakan tersebut berupagagal struktur pada kolom dasar dan balok, Kerusakan lain yang terjadi juga berupasendi plastis di hampir semua ujung elemen struktur. Untuk bangunan lainnyaumumnya semua ujung elemen struktur mengalami retak-retak dan sendi plastisdalam batas yang bisa diperbaiki. Namun tidak sedikit pula yang mengalami sendiplastis, khususnya pada bagian-bagian ujung elemen struktur peniing seperti kolombagian dasar. Perilaku leleh awal kemudian sendi plastis dan gagal struktur seringditemui terjadi pada elemen kolom terlebih dahulu baru kemudian elemen balok.Perilaku seperti telah diketahui bersama tidak boleh terjadi pada konsep strong column weak beam.
SISTEM DRAINASE SEBAGAI PENGENDALIAN BANJIR KOTA MEDAN Harahap, Rumilla; Jeumpa, Kemala; Hadibroto, Bambang
JURNAL PENELITIAN SAINTIKA Vol 14, No 1 (2014): Maret 2014
Publisher : JURNAL PENELITIAN SAINTIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah penelitian ini meliputi beberapa daerah diantaranyaKecamatan Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Petisah, Tembung,Medan Barat, Medan Timur, selalu terjadi banjir karena drainase tidakmampu menampung lagi. Model Perencanaan sistem Drainase SebagaiPengendalian Banjir Kota Medan di analisis melalui metode HEC-RAS4.0 yaitu pemodelan yang dilakukan dalam menganalisis profil muka airsaluran drainase. Perhitungan debit banjir periodik menggunakan MetodeHasper dan Melchior . Hasil penelitian tahun pertama adalah (1)berdasarkan analisis Intensitas hujan saluran drainase di Medan dibeberapa tempat di dapat Intensitas Curah Hujan 2 tahun sebesar 166mm/jam; (2) di dapat debit banjir untuk 2 tahun adalah 1.1396 m 3/det,debit banjir rancangan untuk 5 tahun sebesar 1.7475 m3/det. debit banjir untuk 10 tahun adalah 2.3315 m3/det. Sedangkan debit air limbah rumahtangga yang memasuki drainase adalah 0.00137781 m3/det. Saluranpenampang drainase yang melimpah diakibatkan padatnya pemukimanatau perubahan cuaca yang tidak menentu yang mengakibatkan debitcurah hujan lebih tinggi.; (3) Model perencanaan sistem drainase sebagaipengendalian banjir kota Medan bertitik fokus pada pengelolaan sungaiDeli karena sungai Deli yang merupakan sungai utama yang mengalir dipusat kota medan.;(4) Telah terbit dalam bentuk prosiding dariinternasional dan jurnal internasional . Manfaat dari penelitian inimengurangi potensi genangan banjir di sekitar kota Medan
PENGARUH FAKTOR R DAN GEMPA BERULANG YANG MENGANDUNG PULSE TERHADAP DEFORMASI SRPM BETON BERTULANG Ade Faisal; Afiful Anshari; Ridho Elfayed; Bambang Hadibroto
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 10, No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v10i1.998

Abstract

Bangunan dapat mengalami kehancuran karena magnituda yang besar dan kedekatan lokasi gedung dengan sumber gempa. Kehancuran juga bisa terjadi akibat gempa yang datang lebih dari sekali. Oleh karena itu perlu adanya studi untuk mengetahui akibat pengaruh gempa berulang pada struktur beton bertulang. Studi ini bertujuan untuk mencari tahu bagaiaman respon struktur gedung bertingkat terhadap getaran gempa berulang yang mengandung efek pulse. Terdapat 5 model struktur dengan sistem yang berbeda yaitu sistem rangka pemikul momen (SRPM) khusus, menegah dan biasa. SRPM yang dievaluasi adalah SRPM berlantai 5, 10, 15, 20 dan 30 lantai. Analisa yang dipakai adalah metode respon spektrum untuk fase desain dan analisa riwayat waktu tidak linear tidak elastic untuk fase evaluasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa respon interstory drift (ID) atau simpangan antar tingkat pada SRPM yang mengalmi gempa berulang adalah lebih besar dibanding respon akibat gempa tunggal. Respon ID maksimum akibat gempa berulang dapat mengalami kenaikan mencapai 194% bila dibandingkan dengan respon ID akibat gempa tunggal.  
Pembinaan Kelompok Tukang Desa Sidodadi dan Desa Selamat Kecamatan Sibiru-Biru Kemala Jeumpa; Putri Lynna A. Luthan; Suahreza Alvan; Bambang Hadibroto
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 20, No 75 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jpkm.v20i75.4811

Abstract

Tingginya frekuensi bencana gempa bumi akhir-akhir ini telah menyebabkan jatuhnya korban jiwamaupun harta benda yang tidak sedikit. Rumah tinggal sebagai bangunan gedung fungsi hunian yangpada umumnya merupakan bangunan non-enginereed mengalami jumlah kerusakan terbesar.Penyebabnya antara lain oleh kurang terpenuhinya persyaratan teknis bangunan gedung dan metodekonstruksi yang kurang tepat yang diakibatkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat mengenai haltersebut. Desa Sidodadi dan Desa Selamat Kecamatan Sibiru-biru adalah merupakan desa yang hampirseluruh kepala keluarga mempunyai mata pencaharian sebagai tukang bangunan. Berdasarkan haltersebut kelompok IbM melakukan kegiatan yang dimulai dari pendekatan kepada warga, sosialisasiperencanaan rumah tahan gempa, simulasi dan pelatihan merangkai penulangan untuk rumah tahangempa. Hasil yang diperoleh pada kegiatan ini : 1). Kelompok tukang desa Sidodadi dan desa Selamattelah memahami proses pembangunan rumah tahan gempa, 2). Kelompok tukang desa Sidodadi dandesa Selamat telah mengetahui cara merangkai besi pada kolom, balok dan sambungan, 3). Kelompoktukang desa Sidodadi dan desa Selamat telah dapat merangkai dan membuat bangunan tahan gempa.
Seismic performance of moment frames under multiple fling-step pulse ground motions Ade Faisal; Afiful Anshari; Bambang Hadibroto; Ahmad Fahmy Kamarudin
SINERGI Vol 26, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/sinergi.2022.2.004

Abstract

The displacement fling-step pulse seldom signatures near-field earthquake in its ground motions. It is well recognized that the near-field ground motion with velocity pulse amplifies the building drift larger than the regular ground motion. Recent findings explain that the building experiences minor damage to collapse is not caused only by the single earthquakes, which in many cases are due to repeated ground motion. The seismic performance of moment frames under the displacement fling-step pulse motion is not studied, particularly when this type of motion applies. Thousands of nonlinear inelastic response history analyses are conducted in order to find out the inter-story drifts, as the engineering demand parameter throughout the incremental dynamic analysis, on the 5 to 20-story moment resisting frames under the influence of multiple ground motions with a fling-step pulse. The special, intermediate, and ordinary types of moment frames are considered, respectively. On average, the evaluation result explains that the intensity measure of multiple ground motions with a fling-step pulse needs 68.37% lower than the single ground motion in order to produce the near collapse inter-story drift. This means the multiple ground motion with fling step pulse increases the probability of near collapse of frames significantly.  
PERBAIKAN DAN PERKUATAN BANGUNAN SEDERHANA AKIBAT GEMPA Bambang Hadibroto; Sahala Ronitua
Educational Building Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 4, No 1 JUNI (2018): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (616.168 KB) | DOI: 10.24114/eb.v4i1.10044

Abstract

Bangunan yang sering rusak apabila gempa bumi terjadi adalah bangunan sederhana atau bangunan non-engineering. Bangunan non-engineered adalah bangunan yang umumnya merupakan bangunan penduduk, rumah tinggal, dan lain-lain yang kebanyakan didirikan oleh masyarakat biasa tanpa bantuan ahli struktur. Telah banyak bangunan yang rusak akibat gempa, Sehingga  sangat dibutuhkan pengembangan metode perbaikan dan perkuatan struktur bangunan untuk memperbaiki dan memperkuat bangunan yang rusak akibat gempa. Titik-titik lemah bangunan yang merupakan titik-titik kegagalan bangunan akibat beban gempa, antara lain : join fondasi-kolom, join balok-kolom, dinding pasangan dan sistem struktur atap. Dibutuhkan perbaikan pada elemen-elemen tersebut untuk mengembalikan fungsinya seperti semula serta elemen-elemen tersebut sangat membutuhkan perkuatan sebelum terjadi gempa serta pendetailan penulangan yang akurat. Perbaikan dan perkuatan elemen struktur bangunan yang telah dikembangkan antara lain : perbaikan dinding retak dengan  metode  plesteran yang diperkuat  kawat, melapisi elemen struktur bangunan dengan lapisan beton baru, penambahan tulangan dan lapisan beton pada elemen balok, kolom dan pelat, pembuatan jangkar pada setiap 6 lapis bata dan pembuatan kolom praktis pada dinding roboh serta perbaikan dan perkuatan pada rangka atap dan plafon. Material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan perbaikan dan perkuatan bangunan sederhana akibat gempa adalah beton, baja tulangan, batu bata, bahan kimia (epoxy) untuk mempercepat proses pekerjaan serta bahan-bahan umum lainnya yang sering dijumpai dalam pelaksanaan pekerjaan kontruksi Kata Kunci : Bangunan Sederhana (Non-Engineering), Perkuatan, Perbaikan  ABSTRACT Buildings are often damaged when the earthquake occurred is a simple building or non- building engineering . Non - engineered buildings are buildings that generally are residential buildings, houses, and others are mostly established by ordinary people without the help of expert structures. Final Project is made using the method of literature study , by collecting data from a variety of books , sources and journals related to the repair and retrofitting of buildings is simple due to the earthquak . Has many buildings damaged by the earthquake , so that the much needed development of repair methods and retrofitting structures to improve and strengthen the buildings damaged by the earthquake . Weak points of the building which is the failure points of the building due to earthquake load , among others : the join - column foundation , beam - column joint , and systems partner walls roof structure. Needed improvements to these elements to restore its original function as well as those elements in desperate need before the earthquake retrofitting and reinforcement detailing accurate . Repair and strengthening of structural elements of the building that have been developed include : repair cracked wall plaster reinforced with wire method , coating the structural elements of the building with a new layer of concrete ,reinforcement and the addition of a layer of concrete on the elements of beams, columns and plates , on the manufacture of each 6 -layer anchor brick and manufacture practical columns on the walls collapsed and the repair and reinforcement on the roof frame and the ceiling. Materials used in the execution of repair work and simple retrofitting buildings caused by the earthquake is concrete , reinforcing steel , bricks , chemicals ( epoxy ) to speed up the work process as well as other common ingredients that are often encountered in the implementation of the construction works.Keywords: building a simple (non - engineering), Rretrofitting, Repair
ANALISIS KARAKTERISTIK RUMAH DI KOTA MEDAN TERHADAP PEDOMAN TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG TAHAN GEMPA Bambang Hadibroto
Educational Building Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil Vol 3, No 2 DESEMBER (2017): EDUCATIONAL BUILDING
Publisher : Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.933 KB) | DOI: 10.24114/eb.v3i2.8258

Abstract

Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang memiliki potensi bencana gempa yang tinggi. Sejarah membuktikan bahwa sejumlah gempa kuat pernah mengguncang beberapa kawasan di provinsi ini dan mengorbankan ramai jiwa manusia. Perkembangan ekonomi yang terus meningkat di kota Medan mengakibatkan meningkat pula pertumbuhan rumah sebagai lokasi tempat tinggal. Pertumbuhan rumah ini tidak seiring dengan perkembangan program mitigasi gempa khususnya yang terkait dengan tata ruang dan mengikuti kaedah rekayasa yang teliti dan kode peraturan yang berlaku. Bisa jadi rumah ini dibuat dengan perencanaan yang mengesampingkan perhitungan analisa struktur. Kondisi ini akan menyebabkan rumah yang tumbuh menjamur di kota Medan menjadi rentan terhadap bencana gempa. Kerentanan akan semakin tinggi pada kawasan-kawasan yang secara geografis terletak pada daerah rawan gempa yang tinggi. Studi ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan mutu konstruksi rumah di kota Medan berdasarkan persepsi penghuni rumah dan bagaimanakah kualitas konstruksi rumah di kota Medan berdasarkan karakteristik dengan pedoman teknis rumah dan bangunan gedung tahan gempa. Metode penelitian yang digunakan             adalah analisis documentary historical, survey dan observasi. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa karakteristik rumah di kota Medan adalah rumah semi permanen dan rumah permanen. Rumah semi permanen merupakan rumah kayu melayu deli dan rumah panggung melayu deli 2 lantai yang telah di modifikasi. Rumah permanen merupakan rumah tembokan 1 lantai, 2 lantai dan rumah mewah. Kualitas elemen struktur berdasarkan persepsi penghuni rumah berdasarkan persyaratan tahan gempa adalah penutup atap rata-rata 88,74%. Untuk elemen perkuatan struktur yaitu pondasi rata-rata sebesar 70,57% dan kelengkapan struktur sloof, balok dan kolom serta proporsi campurannya rata-rata 67,60%. Kualitas dinding rata-rata 77,14%. Kata Kunci : documentary historical,  karakteristik, rumah, survey, observasi
Teknologi Konstruksi Rumah Kayu Tradisional Mandailing Irma Novrianty Nasution; Syahreza Alvan; Bambang Hadibroto; Sarwa
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 8 No. 1 (2019): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.8.1.49

Abstract

Sibanggor Julu merupakan perkampungan tradisional yang terletak di wilayah etnis Mandailing, Sumatera Utara. Perkampungan diwarnai oleh rumah-rumah kayu yang dibangun dengan keterampilan yang turun-temurun. Namun, keterampilan itu perlahan hilang oleh perubahan budaya dan ekonomi. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi, menginventarisasi teknologi dan keterampilan membangun rumah kayu tradisional guna mempertahankan eksistensinya. Kegiatannya antara lain membuat gambar teknis, mengidentifikasi bahan lokal dan keterampilan ketukangan. Metode yaitu eksperimental dan kualitatif yang dijelaskan secara deskriptif analitik. Sumber data diperoleh dari pengamatan, wawancara, literatur, dan pengujian laboratorium. Hasil penelitian ditemukan bahwa bahan bangunan lokal dan cara membangun tradisional masih berlangsung hingga kini. Keberlanjutan teknologi dan keterampilan ketukangan dikhawatirkan berhenti karena ketersediaan bahan lokal dan pergeseran perekonomian masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan, perbaikan, pelatihan tukang untuk keberlanjutan pengetahuan tradisonal. Disamping memilih bahan yang memiliki sifat dan kekuatan yang mirip kayu lokal, serta memberi perkuatan pada struktur sebagai upaya mempertahankan pengetahuan dan keterampilan ketukangannya.
Perbandingan Kinerja Struktur Rangka Baja Menggunakan Pengaku Eksentris dengan Pengaku Konsentris Simorangkir, Ester; Hadibroto, Bambang
Inersia: Jurnal Teknik Sipil Vol. 17 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/ijts.17.2.59-65

Abstract

sehingga diperlukan perencanaan struktur bangunan yang mampu merespons beban seismik secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja struktur rangka baja 10 lantai dengan sistem bresing eksentris dan konsentris dalam menghadapi beban gempa. Struktur dimodelkan menggunakan profil baja Wide Flange (WF) dengan konfigurasi bresing diagonal dan inverted V. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak ETABS v20 dengan metode respons spektrum berdasarkan ketentuan SNI 1726:2019. Parameter kinerja yang dianalisis meliputi perpindahan lateral (displacement), simpangan antar lantai (story drift), gaya geser dasar (base shear), serta level kinerja struktur berdasarkan pendekatan ATC-40. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem bresing eksentris memberikan performa yang lebih baik dalam disipasi energi dan deformasi terkontrol, dengan story drift yang lebih kecil pada lantai atas dan level kinerja yang lebih stabil. Sementara itu, bresing konsentris memberikan kekakuan lateral yang lebih tinggi namun menunjukkan potensi konsentrasi tegangan yang lebih besar. Oleh karena itu, pemilihan jenis bresing perlu disesuaikan dengan kebutuhan kinerja seismik dan strategi desain bangunan.