Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Hubungan Pertumbuhan dengan Perkembangan Bayi dan Balita di Posyandu Wirastri Gamping Tengah Sleman Yogyakarta Eniyati, Eniyati; Lily Yuliakhah; Alfie Ardiana Sari; Ratih Kumorojati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 13 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.425 KB) | DOI: 10.36569/jmm.v13i2.268

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pon, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh). Perkembangan (development) adalah bertambahnya skill (kemampuan) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses kematangan. Pertumbuhan merupakan indikator penting dalam menilai status kesehatan anak, karena dapat memengaruhi kualitas hidup anak, oleh sebab itu pertumbuhan perlu dipantau secara berkala. Perkembangan anak menggambarkan peningkatan kematangan fungsi individu, dan merupakan indikator penting dalam menilai kualitas hidup anak. Perkembangan anak harus dipantau secara berkala. Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Tujuan: Diketahuinya pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita di Posyandu Wirastri Gamping Tengah Sleman Yogyakarta. Metode: Penelitian cross sectional di mana pertumbuhan dan perkembangan diukur dalam satu waktu kemudian diinterpretasikan hasilnya sesuai dengan kriteria penilaian. Hasil: Terdapat hubungan antara pertumbuhan berdasarkan BB/U dengan perkembangan dengan nilai ρ sebesar 0.013. Tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan berdasarkan PB/U dengan perkembangan dengan nilai ρ sebesar 0.295. Tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan berdasarkan BB/PB dengan perkembangan dengan nilai ρ sebesar 0.784. Tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan berdasarkan IMT dengan perkembangan dengan nilai ρ sebesar 0.498. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pertumbuhan berdasarkan BB/U dengan perkembangan dan tidak terdapat hubungan antara pertumbuhan berdasarkan PB/U, BB/PB, IMT dengan perkembangan.
PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI BBLR DENGAN PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) DI RSUD WATES KULON PROGO Yulaikhah, Lily; Eniyati, Eniyati; Sari, Alfie Ardiana
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 10 No 1 (2019): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.643 KB)

Abstract

Latar Belakang: Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab terbesar tingginya Angka Kematian Bayi (AKB). Berdasarkan hasil SDKI 2012, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) termasuk dalam lima besar AKB tertinggi yaitu 25 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab umum kematian bayi di DIY adalah BBLR dan sepsis. Prevalensi tertinggi BBLR di DIY adalah di Kabupaten Kulon Progo yaitu sebesar 7,11 %. Kejadian BBLR di Kabupaten Kulon Progo juga mengalami peningkatan sejak tahun 2012-2014 yaitu sebesar 5,57 % tahun 2012, 6,05 % tahun 2013, dan 7,11 % tahun 2014. Untuk mencegah terjadinya kematian pada BBLR, perlu perawatan ekstra, tetapi dapat secara normal bersama ibunya untuk diberi minum dan kehangatan dengan cara kontak kulit ibu ke kulit bayi atau dikenal dengan perawatan metode kanguru atau PMK (WHO, 2008). TujuanPenelitian: Untuk mengetahui peningkatan berat badan pada bayi BBLR dengan Perawatan Metode Kanguru (PMK) di RSUD Wates Kulon Progo. MetodePenelitian: Jenis penelitian ini adalah pre experimental design dengan rancangan One-Group Pretest-Postest (Satu kelompok Pretest-Postest). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan bayi BBLR yang di rawat di RSUD Wates pada bulan Maret s.d. Agustus 2017. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling, dengan besar sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 9 responden. Analisis data menggunakan uji statistik Pair t test. Hasil: Karakteristik responden berdasarkan umur ibu sebagian besar berumur 20-35 tahun sebanyak 56 % (5 responden), berdasarkan usia kehamilan sebagian besar < 37 minggu sebanyak 78 % ( 7 responden), berdasarkan paritas sebagian besar adalah multipara sebanyak 56 % ( 5 responden). Hasil Paired Sampel Test menunjukkan bahwa mean sebelum dilakukan PMK adalah 2098.33 dan sesudah PMK adalah 2176.67 dengan perbedaan mean 78.33 dan nilai uji t adalah -1.953. Kesimpulan: Ada penambahan atau peningkatan berat badan setelah dilakukan PMK, tetapi secara statistik tidak bermakna atau tidak signifikan.
SIKAP IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER I DI PUSKESMAS PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA Eniyati, Eniyati; Rahayu F, Devi
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 8 No 1 (2017): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.346 KB)

Abstract

LatarBelakang: Perubahan system dalam tubuh ibu selama proses kehamilan membutuhkan suatu adaptasi, baik fisik maupun psikologis sehingga tidak jarang ibu akan mengalami ketidaknyamanan dalam perubahan tersebut. Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Piyungan menunjukkan bahwa dari 8 responden yang diwawancarai, terdapat 6ibu hamil yang merasa tidak nyaman dengan kehamilannya. Ketidaknyamanan yang dialami ke enam ibu hamil tersebut antara lain mual muntah, keputihan, sakit kepala, dan ngidam. Ketidaknyamanan kehamilan yang dirasakan menuntut ibu untuk bijak dalam menyikapi hal tersebut. Sikap positif ditunjukkan oleh 7 dari 8 ibu hamil. TujuanPenelitian:Diketahuinya gambaran sikap ibu hamil dalam menghadapi ketidaknyamanan kehamilan trimester I di Puskesmas Piyungan Bantul Yogyakarta. MetodePenelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester I padabulan Agustus 2016 sebanyak 30 orang. Sampel diperoleh menggunakan teknik total sampling,yaitu dengan cara menjadikan seluruh subyek populasi sebagai sampel. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang kemudian diuji analisis dengan skala ukur Skor-T. Hasil: Mayoritas responden berumur 20-35 tahun (93,3%), berpendidikan menengah (56,7%), tidak bekerja (60%) dan 56,7% memiliki sikap yang positif dan 43,3 % memiliki sikap negative dalam menghadapi ketidaknyamanan kehamilan trimester I. Kesimpulan: Sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Piyungan berusia 20-35 tahun berpendidikan menengah dan tidak bekerja, mayoritas memiliki sikap positif dalam menghadapi ketidaknyamanan kehamilan trimester I.
GAMBARAN PERILAKU DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RISIKO 4 TERLALU DI PUSKESMAS CANGKRINGAN SLEMAN Eniyati, Eniyati; Damayanti, Riska
Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu (JKSI) Vol 8 No 2 (2017): JURNAL KESEHATAN SAMODRA ILMU (JKSI)
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.23 KB)

Abstract

LatarBelakang: AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup, sebagian besar disebabkan perdarahan 28%, eklamsia 24%, infeksi 11%, komplikasi masa puerpureum 8%, persalinan lama 5%, abortus 5%, emboli obstetrik 3% dan lain-lain 11%. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Sleman tahun 2013 sebanyak 9 orang per 14.225 kelahiran hidup. Di Puskesmas Cangkringan Sleman tercatat Angka Kematian Ibu (AKI) dari tahun 2012 ke 2013 mengalami kenaikan yaitu dari 1 orang menjadi 3 orang, dan salah satu penyebab kematiannya yaitu dikarenakan faktor 4 terlalu (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat jarak kehamilan, dan terlalu banyak anak). TujuanPenelitian: Mengetahui gambaran perilaku dan pengetahuan ibu hamil tentang risiko 4 terlalu di Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta. MetodePenelitian: Mengetahui gambaran perilaku dan pengetahuan ibu hamil tentang risiko 4 terlalu di Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta Hasil: Dari hasil analisis karakteristik ibu hamil menunjukan responden paling banyak pada usia 20-35 tahun 81,4%, berpendidikan SMA 46,5%, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga 93,0%, yang berperilaku positif (kehamilan tidak memiliki risiko 4 terlalu) 74,4%, dan berpengetahuan kurang 60,5%. Kesimpulan: Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu hamil tentang risiko 4 terlalu di Puskesmas Cangkringan Sleman sebagian besar berpengetahuan kurang 60,5%, dan berperilaku positif 74,4%.
Usia Ibu Hamil Dan Status Rujukan Kegawatdaruratan Eniyati, Eniyati
Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM) Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan Madani Medika
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagian besar kasus kematian ibu disebabkan adanya kegawatdaruratan obstetri. Alasan rujukan kegawatdaruratan obstetri diantaranya adalah faktor usia sebagai bagian dari aspek demografi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan usia ibu hamil dan status rujukan dalam konteks kesehatan maternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada Oktober 2022. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil di Klinik Pratama Aisyiyah Siti Khotijah Salam Magelang. Responden diperoleh melalui convenience sampling yang memenuhi kriteria inklusi: ibu hamil yang rutin melakukan antenatal care di klinik hingga proses persalinannya. Penelitian ini mengidentifikasi status rujukan dan usia ibu hamil. Data penelitian diperoleh melalui dokumen rekam medis. Data dianalisis menggunakan uji Pearson Correlation. Hasil menunjukkan sebagian besar ibu hamil dalam usia tidak berisiko (20-30 tahun) sebesar 65%. Dari jumlah ini, ditemukan lima ibu hamil dirujuk atas komplikasi kegawatdaruratan obstetrik Hasil analisis statistik (r = 0.048, p = 0.633) yang artinya koefisien korelasi rendah. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia ibu hamil dan status rujukan. Walaupun terdapat korelasi positif yang lemah, faktor usia ibu hamil tidak menjadi faktor utama dalam mempengaruhi keputusan rujukan.Top of Form
Edukasi ovulasi berbasis sains untuk remaja melalui pemanfaatan uji ferning saliva sebagai media pendukung Nurhayati, Siti; Eniyati, Eniyati; Sari, Alfie Ardiana
Journal of Counseling, Education and Society Vol 6, No 1 (2025): Journal of Counseling, Education and Society
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/08jces567200

Abstract

Remaja putri sering kali memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai masa subur, padahal pemahaman tentang ovulasi penting sebagai bekal kesehatan reproduksi di masa depan. Pemanfaatan metode edukasi yang bersifat aplikatif dan berbasis sains dapat meningkatkan pemahaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas edukasi ovulasi berbasis sains melalui pemeriksaan ferning saliva terhadap peningkatan pengetahuan masa subur pada remaja putri. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pendekatan pretest-posttest one group design. Intervensi diberikan dalam bentuk edukasi mengenai konsep ovulasi, hormon estrogen, dan praktik pemeriksaan ferning secara langsung. Populasi penelitian adalah siswi remaja putri di SMA Muhammadiyah Kasihan, dan sebanyak 24 responden dipilih secara purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner pengetahuan masa subur yang telah divalidasi dan diuji reliabilitas. Analisis data dilakukan menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan skor pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil menunjukkan peningkatan skor pengetahuan secara signifikan (p = 0,000) setelah diberikan edukasi, Dari total 24 responden, sebanyak 87,5% (21 responden) mengalami peningkatan skor pengetahuan setelah intervensi edukasi, sementara 12,5% (3 responden) menunjukkan skor yang tetap, dan 0% mengalami penurunan. Selain itu, hasil uji ferning memperlihatkan 70,8% responden menunjukkan terbentuknya pola kristalisasi yang menandakan aktivitas estrogen. Edukasi ovulasi berbasis sains melalui pemeriksaan ferning efektif dalam meningkatkan pemahaman remaja putri tentang masa subur
Pelatihan Redesain Sistem Penjajaran Rekam Medis di Klinik Pratama Aisyiyah Siti Khotijah Salam Kabupaten Magelang Eniyati, Eniyati; Ningsih , Kori Puspita; Purbobinuko, Zakharias Kurnia
JOURNAL OF PHILANTHROPY: The Journal of Community Service Vol. 1 No. 2 (2023): Journal of Philanthropy, July 2023
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58353/jop.v1i2.118

Abstract

Good medical record management will affect the quality of health services. A good medical record must be qualified: accurate, complete, contain clear data, contain new information data that shows the patient's current status, informative, and accountable. Medical record management greatly affects the quality of health services. Storage room (filing) where medical record documents are stored, because medical records are confidential and have legal aspects, physical security is the responsibility of health facilities Alignment is a form of medical record management that functions as a sequencing to put medical records on storage shelves so that they can be found again when needed by patients, medical personnel or other needs. The alignment used is like an alphabetic system or based on numerical systems such as the straight numerical system (straight Numerical System), middle number system (Middle Digit Filing System) and final number system (Terminal Digit Filing System). Aisyiyah Siti Khotijah Salam primary clinic Magelang Regency is a primary clinic with health workers consisting of general practitioners, specialists, midwives, nurses and administrative personnel. For medical recording personnel themselves, it is not adequate, so there are problems related to medical record management. In this community service activity, training was carried out related to the alignment of medical record files, previously participants were given material related to the alignment of medical records. The result of this study is the improvement of the alignment system at Pratama Aisyiyah Siti Khotijah Salam Magelang Clinic.
Penyuluhan Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil di Posyandu Prima Desa Congkrang Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Eniyati, Eniyati; Lutfiyati, Afi; Fitria A, Ika; Yulaikhah, Lily
JOURNAL OF PHILANTHROPY: The Journal of Community Service Vol. 3 No. 2 (2025): Journal of Philanthropy, July 2025
Publisher : Samodra Ilmu: Lembaga Penelitian, Penerbitan, dan Jurnal Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58353/jop.v3i2.261

Abstract

The pregnancy period requires special attention because it is an important period in the 1,000 days of life. Pregnant women are one of the groups that are prone to malnutrition. Nutritional intake of pregnant women has a great effect on fetal growth. Good nutritional status in pregnant women can prevent Low Birth Weight (BBLR) and stunting (short). One of the factors that affect stunting is the genetics of parents, namely the height and weight of the parents. The risk of the child experiencing stunting is higher if the mother is <150 cm tall. Short mothers have the possibility of giving birth to short babies as well. The nutritional status of the mother before and during pregnancy can affect the growth of the fetus that is being conceived (Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2019). A pregnant woman must have a good nutritional status and consume a variety of foods in both proportions and amounts. Balanced nutrition is the arrangement of daily food that contains nutrients in the type and amount that suits the body's needs, paying attention to the principles of food diversity or variation, physical activity, hygiene and ideal body weight. Based on the description above, it can be identified that nutritional status is very important for pregnant women. The results of previous community service were obtained that out of 14 pregnant women, there were 8 pregnant women with abnormal nutritional status. Some pregnant women still have a LILA less than normal, which is less than 23.5 cm. And some pregnant women have abnormal BMIs. Given the importance of balanced nutrition in pregnant women, community service will be carried out by providing counseling. The results of this service were from a total of 11 pregnant women (100%) with a healthy reproductive age, which was between 20 to 35 years. The obstetric status of pregnant women is mostly multipara, a total of 9 pregnant women (82%) are multigravida. Nutritional status based on the Body Mass Index (BMI) of the majority with overweight as many as 9 pregnant women (82%) and 1 pregnant woman (0.09%) is normal while 1 pregnant woman (0.09%) is underweight. Based on the test scores before and after being given counseling, the results were obtained that there was a change in knowledge.
Evaluating Family Bundle Birthing Care to Improve Self-Efficacy and Reduce Maternal Anxiety During Pregnancy Eniyati, Eniyati; Anggraeni , Fatimah Dewi; Riyadi, Sujono; Farid, Muhammad
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 8 No. 10: OCTOBER 2025 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/mppki.v8i10.8180

Abstract

Introduction: Pregnancy-related anxiety can affect both the experience and length of labor. Self-efficacy, defined as an individual’s belief in their ability to perform the behaviors required to achieve desired outcomes, plays a vital role in managing this anxiety. The Family Bundle Birthing Care (FBBC) approach, which actively involves the mother and her family especially the husband is believed to help lower anxiety levels and strengthen the pregnant woman’s self-efficacy. This study aims to assess the effect of the FBBC approach on reducing anxiety and enhancing self-efficacy among pregnant women. Methods: A quasi-experimental design was employed with intervention and control groups, each consisting of 50 pregnant women. Data was collected using the childbirth education (W-DEQ-A), (W-DEQ-B), childbirth self-efficacy (CBSEI), and birth confidence (BCSQ) questionnaires to assess anxiety and self-efficacy. Data analysis was conducted using the fisher exact test and independent t-tests. Results: The results indicated that the intervention group had significantly lower average scores on the W-DEQ-A and W-DEQ-B, and higher scores on the CBSEI and BCSQ questionnaires compared to the control group. The differences were statistically significant, with p-values of 0.001, 0.01, 0.02, and 0.01, respectively, suggesting that the family-based antenatal education program was effective in reducing anxiety and enhancing self-efficacy among pregnant women. Conclusion: The FBBC program proved effective in reducing anxiety and enhancing self-efficacy in pregnant women. This approach could serve as an alternative method to improve mental preparedness and psychological support for expectant mothers as they approach labor.