Al-Qur’an sebagai pedoman hidup ummat Islam wajib untuk dipelajari baik menulis maupun membacanya. Kegiatan menulis dan membaca al-Qur’an ini merupakan bagian dari literasi al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan literasi al-Qur’an di SMP Negeri 43 Kota Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat literasi al-Qur’an peserta didik SMP Negeri 43 Kota Padang masih rendah. Berdasarkan data tahun ajaran 2022/2023, sebanyak 5,92% peserta didik belum pandai baca tulis al-Qur’an, 82,93% masih dalam binaan tahsin, dan hanya 11,15% yang mampu melanjutkan ke tahfidz. Rendahnya literasi al-Qur’an dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya persepsi keliru bahwa khatam al-Qur’an adalah akhir dari kewajiban belajar, minimnya dukungan orangtua, pengaruh lingkungan. Sebagai bentuk implementasi literasi al-Qur’an, SMP Negeri 43 Padang melaksanakan program tahsin dan tahfidz. Program tahsin berfokus pada perbaikan bacaan al-Qur’an sesuai tajwid, sedangkan program tahfidz diperuntukkan bagi peserta didik yang bacaan al-Qur’annya sudah lancar. Pembelajaran tahfidz dilakukan melalui enam tahapan, yaitu pembukaan, murojaah, menghafal, setoran, evaluasi, dan penutup. Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi literasi al-Qur’an di SMP Negeri 43 Kota Padang merupakan langkah penting dalam mewujudkan peserta didik yang tidak hanya pandai membaca, tetapi juga mampu memahami dan menghayati nilai-nilai al-Qur’an.