Winda Wahyuni
Program Studi Agroteknologi Universitas Bangka Belitung ‎

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KAJIAN TEKNIK INVIGORASI BENIH KEDELAI (Glycine max) DI INDONESIA: Review Artikel Winda Wahyuni; Kartika
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 10 No. 4 (2022): Ilmu Pertanian
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang cukup digemari oleh masyarakat Indonesia yang memiliki kandungan protein nabati yang cukup tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai di Indonesia adalah dengan penggunaan benih bermutu. Kandungan protein dan lemak yang cukup tinggi didalam benih mengakibatkan benih cepat mengalami kemunduran (deteriorasi) selama proses penyimpanan benih. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam mempertahankan atau mengembalikan mutu benih yaitu dengan teknik invigorasi. Invigorasi benih kedelai dilaporkan dapat meningkatkan performa dari benih kedelai. Beberapa teknik invigorasi benih kedelai di Indonesia diantaranya yaitu dengan hidrasi benih, perendaman dengan menggunakan larutan osmotic, priming, matriconditioning serta seed coating. Invigorasi benih dapat meningkatkan daya kecambah, indeks vigor, waktu muncul kecambah, kecepatan tumbuh, dan panjang akar kecambah.
Public Health Education through Labeling on Medicinal and Family Plants (TOGA) in Pagarawan Village Winda Wahyuni; Nyayu Siti Khodijah; Faradiba Faradiba; Minawati Minawati; Ratna Santi; Ririn Aquarina
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung Vol 9 No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/jpu.v9i2.3516

Abstract

The development of technology has experienced many advances, one of which is the processing of chemical compounds into drugs that can cure various diseases. However, the use of chemical drugs is considered to have side effects on health so that people switch to herbal medicines that are more natural and have minimal side effects such as the use of family medicinal plants (TOGA). Pagarawan Village is one of the villages that has great potential to be developed as a family medicinal plant (TOGA) producing village. The main problem faced by the community of Pagarawan Village, Merawang Subdistrict, Bangka Regency is the lack of knowledge about the types of plants that have medicinal properties. Therefore, it is necessary to provide education through the introduction and utilization of home yards for TOGA and TOGA Labeling. Family medicinal plants (TOGA) are plants that have benefits and properties that are good for health and are planted in the yard to meet family medicinal needs. The purpose of this activity is to provide education and understanding to the community about the utilization of yard land as a place for planting TOGA in order to provide family herbal medicine. This activity was carried out on August 16, 2021 to October 25, 2021, located in Pagarawan Village, Merawang District, Bangka Regency. This community service activity involves various parties including Pagarawan Village Office Employees, Merawang District, Bangka Regency, the community and KKN students. The activity began with the utilization of an empty yard located behind the Pagarawan Village Office. This is because the Village Office is one of the community service centers, so it is expected to be an example for the local community. The availability of TOGA in Pagarawan Village is expected to help the community in utilizing TOGA for health.
Produksi Benih Botani Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) di Kepulauan Bangka Belitung Winda Wahyuni; Rinny Saputri
Agroteknika Vol 7 No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Green Engineering Society

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55043/agroteknika.v7i2.231

Abstract

Benih botani bawang merah dikenal sebagai True Shallot Seed (TSS), merupakan pengembangan baru untuk menjamin ketersediaan benih bawang merah dalam jangka panjang di Kepulauan Bangka Belitung. Selain mengkaji pengaruh vernalisasi dan giberelin (GA3) terhadap produksi TSS, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan prosedur operasi standar dasar produksi TSS bawang merah di Bangka Belitung. Penelitian ini dilakukan di Perkebunan milik Kelompok Tani Timur Makmur, Bangka Tengah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor, konsentrasi giberelin yaitu 0, 50, 100, atau 200 ppm, merupakan faktor pertama, diikuti oleh waktu vernalisasi sebagai faktor kedua yaitu 0, 2, 4 minggu dengan ulangan sebanyak 4 kali. Data diolah dengan menggunakan uji F dan uji lanjut DMRT pada taraf α = 5%. Analisis terhadap berbagai penggunaan giberelin dan perlakuan vernalisasi menunjukkan bahwa baik bawang merah varietas Bima Brebes maupun Biru Lancor tidak berpengaruh terhadap tinggi, jumlah daun, atau jumlah anakan. Pada kedua varietas bawang merah, pengaruh perlakuan giberelin dan vernalisasi terhadap umur pembungaan, jumlah bunga per umbel, dan jumlah biji TSS per umbel tidak berpengaruh. Perlakuan vernalisasi pada bawang merah varietas Bima Brebes dapat memperlama umur berbunga pada varietas Bima Brebes. Giberelin dan vernalisasi tidak mampu menciptakan pembungaan pada varietas bawang merah Biru Lancor.