Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Uji Temperatur Air Pencampur Terhadap Setting Time Bahan Cetak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana) Yosi Arinawati, Dian; Triawan, Andi
Insisiva Dental Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/di.v1i1.515

Abstract

Bahan cetak gigi adalah bahan yang digunakan untuk membuat replica (model)gigi dan jaringan sekitarnya. Bahan cetak harus memenuhi syarat, salah satunyaharus memiliki setting time yang cukup sehingga operator dan pasien dapatmelakukan pencetakan gigi dengan baik. Penentuan waktu gelasi bisa ditentukanoleh beberapa faktor yaitu temperatur air, W/P ratio dan bahan pengisi yangdipakai. Namun cara modifikasi tersebut banyak memberikan efek pada sifat gelseperti elastisitas, dan mempengaruhi kekuatan terhadap robekan. Cara lain yanglebih aman ialah dengan mengubah temperatur air pencampur. Pada bahan cetakalginat, terbukti bahwa semakin tinggi temperatur, semakin pendek waktu gelasi.Namun belum ada pembuktian bahwa sifat-sifat tersebut berlaku untuk bahancetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana). Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagaimana pengaruh temperatur air pencampur terhadap setting timebahan cetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana). Dua puluh lima spesimendibagi menjadi 5 kelompok : kelompok 1 (10°C), kelompok 2 (15°C), kelompok 3(20ºC), kelompok 4 (25°C) dan kelompok 5 (30°C). Pengukuran setting timemenggunakan alat ukur indikator setting time berbentuk batang silindris daribahan poly (methyl methacrylate). Hasil uji statistik ANAVA satu jalurmenunjukkan bahwa temperatur air pencampur berpengaruh terhadap setting timebahan cetak kulit buah Manggis (Garcinia mangostana) (p 0,05). Hasil uji LSD0,05 menunjukkan adanya perbedaan setting time yang bermakna antar setiapkelompok tempetatur air pencampur yang digunakan, kecuali pada kelompoktemperatur air pencampur 20°C dan 25°C. Kedua kelompok temperatur airpencampur tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna karena keduakelompok temperatur air pencampur tersebut berada pada temperatur air padasuhu ruangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah temperatur air pencampursuhu 10°C, 15°C, 20°C, 25°C dan 30°C mempengaruhi lama setting time bahancetak kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana) dan semakin tinggi temperaturair pencampur yang diuji, setting time semakin pendek (cepat). Setting timetercepat terdapat pada kelompok suhu (temperatur) air pencampur 30° C.
Pengaruh lama pemberian aspirin pada ekspresi protein KI-67 dan ketebalan epitel mukosa rongga mulut tikus Wistar jantan (The effect of aspirin administration period on KI-67 expression protein and oral epithelial mucosal thickness in male Wistar mice) Dian Yosi Arinawati; Heni Susilowati; Supriatno Supriatno
Dental Journal (Majalah Kedokteran Gigi) Vol. 47 No. 3 (2014): September 2014
Publisher : Faculty of Dental Medicine, Universitas Airlangga https://fkg.unair.ac.id/en

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1074.865 KB) | DOI: 10.20473/j.djmkg.v47.i3.p135-140

Abstract

Background: Aspirin has been widely used as an anti-inflammatory, antipyretic, and analgesics drugs. It has seriously side effects like gastrointestinal ulceration, delayed healing ulcer, and oral mucosal ulceration when Aspirin is administered for long time. Purpose: The aim of study was to examine the effect of Aspirin administration period on Kiehl-67 (KI-67) protein expressions and oral mucosal epithelial thickness in male Wistar mice. Methods: Experimental laboratory study with post-test only control group design was performed and 40 male Wistar mice were used in this experiment. The samples were divided into 2 groups. Group I was treated with Aspirin, whereas group II was receive aquadest. Each group was divided into 5 subgroups for assessment of the length administration effect. All of mice were sacrificed on day 1, 3, 5, 7 and 10 after treatment. Aspirin was orally administrated with doses of 9 mg/kg body weight. The buccal right of mice oral mucosal tissue was sliced and delivered for immunohistochemistry staining using anti-KI-67. Hematoxylin-eosin (HE) staining was performed to measure the oral epithelial thickness. Examination of KI-67 expressions and oral epithelial thickness were performed by using ImageJ software. Two-way Anova and Kruskall-Wallis test were carried-out for data analysis with significant level of 95%. Results: The results revealed that the administration of Aspirin in mice on day 1, 3, 5, 7, and 10 was markedly decreased in the KI-67 protein expressions and oral epithelial thickness compared with that of control (p<0.05), otherwise the duration of Aspirin administration did not affect mucosal epithelial thickness. Conclusion: Aspirin administration period has the potential to suppress the KI-67 protein expression within 10 days; the effect in line with the length of duration. The epithelial thickness was not influenced by the length of Aspirin administration.Latar belakang: Aspirin digunakan sebagai anti inflamasi, anti demam, dan anti nyeri. Aspirin merupakan obat yang aman, namun dilaporkan menimbulkan efek samping berupa kerusakan gastrointestinal dan kerusakan mukosa rongga mulut apabila dikonsumsi dalam jangka panjang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pemberian Aspirin terhadap ekspresi KI-67 dan ketebalan epitel rongga mulut tikus galur Wistar. Metode: Jenis penelitian eksperimental laboratories dan menggunakan 40 tikus jantan galur Wistar. Hewan coba dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok perlakuan Aspirin dan kontrol akuades. Masing-masing kelompok dibagi menjadi 5 subkelompok berdasarkan lama pemberian Aspirin, yaitu 1, 3, 5, 7 dan 10 hari. Dosis yang diberikan 9 mg/kg berat badan sekali per hari. Mukosa bukal tikus kemudian dipotong untuk pengecatan KI-67 dan hematoxylin-eosin (HE). Ekspresi KI-67 dan ketebalan epitel diukur menggunakan software ImageJ. Data dianalisis menggunakan Two-way Anova and KruskallWallis dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil: Lama pemberian Aspirin hari ke 1, 3, 5, 7 dan 10 dapat menurunkan ekspresi KI-67 (p<0.05) dan ketebalan epitel dibandingkan kontrol, namun lama pemberian tidak berpengaruh terhadap mukosa epitel. Aspirin dapat menurunkan ketebalan epitel rongga mulut dibandingkan kontrol (p<0.05). Simpulan: Pemberian Aspirin dapat menurunkan ekspresi KI-67 pada sel epitel mukosa rongga mulut tikus galur Wistar; efek tersebut berbanding lurus dengan durasi pemberian sampai hari ke-10. Lama pemberian Aspirin tidak berpengaruh terhadap ketebalan mukosa rongga mulut tikus galur Wistar.
PENYULUHAN ORANG TUA ANAK TK DAN PAUD Laelia Dwi Anggraini; Tita Ratya Utari; Ani Setyawati; Yusrini Yusrini; Dian Yosi Arinawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 2. Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.527 KB) | DOI: 10.18196/ppm.32.203

Abstract

Riskesdas menyatakan prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 23,5%. Prevalensi menggosok gigi tiap hari pada penduduk umur 10 tahun ke atas sebesar 91,1%. Anggraini melaporkan kasus anak dengan free karies di salah satu SD favorit di Yogyakarta sebesar 10%. Pendidikan kesehatan akan meningkatkan pengetahuan, tetapi tidak akan mengakibatkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku membutuhkan lingkungan yang mendukung dan keterampilan. Mengingat beberapa hal di atas, perlunya pelaksanaan program penyuluhan orang tua anak TK dan PAUD yang peduli kesehatan gigi. Konsep program ini adalah pemberian materi kesehatan gigi pada orang tua TK dan PAUD serta mengajak mereka peduli akan kesehatan gigi putra-putrinya. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa pengertian kesehatan gigi dan rongga mulut, menurut mereka, adalah hal penting dan merupakan tanggung jawab bersama. Mereka mendapatkan informasi dari berbagai media. Menggosok gigi adalah hal yang penting. Tidak semua orang memahami konsep gosok gigi. Konsep pertolongan pertama saat murid sakit gigi juga belum dipahami oleh semua orang tua. Sasaran program ini adalah orang tua anak TK/PAUD yang diajak berpikir, bersikap, dan bertindak untuk membangun dan mengembangkan diri melalui kepedulian terhadap kesehatan gigi. Institusi secara langsung mengembangkan dan menerapkan teori dan pengetahuan untuk pembangunan kesehatan masyarakat sekolah TK/PAUD. Kesimpulannya adalah pengetahuan tentang kesehatan gigi perlu ditingkatkan pada kalangan orang tua anak TK dan PAUD. Hal ini terbukti belum 100% jawaban benar dari data kuesioner. Kesadaran pentingnya kepedulian sekolah dalam masalah kesehatan gigi dan mulut dibuktikan dengan 97,60% - 100% responden setuju diberikan penambahan pengetahuan tentang kesehatan gigi anak.
Penyuluhan dan Pelatihan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Pandemi Covid-19 Nyka Dwi Febria; Dian Yosi Arinawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 4. Pemberdayaan Kapasitas Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (668.471 KB) | DOI: 10.18196/ppm.34.274

Abstract

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan gigi menjadi dasar pengabdian masyarakat ini dilakukan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di masjid Al-Barokah desa Piring dengan peserta adalah Ibu-ibu pengajian. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan gigi dan mulut masayarakat. Masa pandemi Covid-19 ini merubah cara pengabdian masyarakat dengan menerapkan protokol yang sesuai. Protokol seperti cek suhu tubuh, pemakaian hand sanitizer dan masker diterapkan dalam kegiatan ini. Pelaksaan penyuluhan dilakukan pada 30 Ibu-ibu pengajian dan dipilih 10 orang dengan beberapa kriteria yang ditetapkan untuk dilakukan penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan ini dilakukan melalui tahap pretest, penyuluhan, pelatihan dan posttest yang dilakukan pada tanggal 19 Juli 2020 di desa Piring Srihardono Pundong Bantul yang bertempat di Masjid Al-Barokah. Materi kegiatan pengabdian ini tentang kesehatan gigi dan mulut. Jumlah ibu pengajian berjumlah 75 orang, kemudian dikarenakan pandemi covid-19 maka diambil 30 orang untuk penyuluhan dan 10 orang untuk dilakukan pelatihan. Data diambil melalui kegiatan pretest dan posttest menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Kesehatan gigi dan mulut. Peserta diharapkan dapat menerapkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Penyuluhan dan pelatihan kesehatan gigi dan mulut merupakan upaya yang tepat untuk dapat memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada masayarakat.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU BALITA KENANGA di BIDANG KESEHATAN GIGI dan MULUT Dian Yosi Arinawati; Nyka Dwi Febria
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 4. Pemberdayaan Kapasitas Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (884.358 KB) | DOI: 10.18196/ppm.34.306

Abstract

Survei Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 menyebutkan sebanyak 57,6% masyarakat mempunyai masalah kesehatan gigi dan hanya 10,2% yang mendapatkan penanganan oleh tenaga medis. Posyandu merupakan program integrasi kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga yang dibantu oleh tenaga kesehatan dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Pelaksanaan posyandu dilaksanakan secara kordinatif dan integratif disesuaikan dengan kebutuhan lokal atau situasional dengan mempertahankan aspek pemberdayaan masyarakat. Namun program pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merupakan pondasi kesehatan dasar belum pernah dilaksanakan di posyandu. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui pelatihan kader posyandu balita. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Posyandu Kenanga, berlokasi di dukuh Bandut Lor, desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 9 orang kader. Alur pengabdian dimulai dengan pelaksaan pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan dasar seputar kesehatan gigi dan mulut kader, presentasi materi kesehatan gigi dan mulut oleh tenaga kesehatan, dan diakhiri dengan postest. Hasil pretes/postest menunjukkan adanya kenaikan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut walaupun tidak 100%. Dengan adanya pelatihan kesehatan dan gigi mulut kepada kader posyandu, diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam upaya edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan gigi dan mulut, mendeteksi dini adanya penyakit gigi dan mulut anak, serta mampu melakukan rujukan ke puskesmas.
PENDAMPINGAN USAHA MINUMAN JAMU PADA MASA PANDEMI COVID-19 Alien Akmalia; Dian Yosi Arinawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.55 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.655

Abstract

Latar belakang kegiatan ini adalah adanya permasalahan bidang pemasaran dan produk yang dihadapi oleh UMKM ‘Jamu Bu Sri’ yang membuat produk ini sulit berkembang. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM ini. Metode yang digunakan adalah ceramah, workshop dan pendampingan. Hasil yang dicapai antara lain: (1) Pembuatan papan identitas usaha ‘Jamu Bu Sri’; (2) telah terlaksana pelatihan dan penentuan brand yang menarik; (3) Sosialisasi pentingnya label dan pembuatan label yang menarik; (4) Sosialisasi penentuan packaging yang menarik dan mengaplikasikannya; (5) Foto Produk; (6) Sosialisasi pemasaran online dan offline dan mempraktekannya (IG dan Perluasan pemasaran offline); (7) Sosialisasi pentingnya penyampaian informasi khasiat jamu tradisional bagi kesehatan tubuh dan membuat daftar khasiat produk jamu; (8) Pendampingan. Seluruh rencana telah terlaksana dan memberikan implikasi pada kenaikan penjualan di UMKM ‘Jamu Bu Sri’. Pemilik usaha sangat terbantu baik dari sisi produk maupun berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di bidang pemasaran. Kegiatan pendampingan usaha sangat bermanfaat dalam membantu memberikan pemecahan masalah pada saat pemilik mengaplikasikan dari program yang telah diberikan. Pemilik juga mendapat bantuan handphone untuk menjalankan promosi melalui sosial media.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI TANAMAN OBAT KELUARGA Dian Yosi Arinawati; Nyka Dwi Febria; Alien Akmalia
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.2 KB) | DOI: 10.18196/ppm.43.682

Abstract

Penyakit Covid-19 yang diakibatkan oleh virus pertama kali dilaporkan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini menular diantara manusia dan menyebabkan pandemi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Perawatan penyakit Covid-19 sejauh ini berdasarkan gejala dan peningkatan imunitas penderita. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberdayakan Ibu-Ibu PKK dalam menanam tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai upaya peningkatan imunitas tubuh dan preventif penularan Covid-19. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Ngabean, Triharjo, Pandak, Bantul. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi dan praktek langsung. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar walaupun dalam kondisi diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa-Bali. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah munculnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam tanaman obat keluarga. Implikasi dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tanaman obat yang dapat digunakan sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh sebagai upaya preventif pencegahan penularan Covid-19. Program penanam TOGA ini diharapkan menjadi ujung tombak ketersediaan obat keluarga dalam upaya preventif pencegahan Covid-19.
PENDAMPINGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI DESA WISATA KAYAK BOGOWONTO, PURWOREJO, JAWA TENGAH Dian Yosi Arinawati; Nyka Dwi Febria
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (366.345 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.778

Abstract

Pandemi Covid-19 merubah tatanan kehidupan masyarakat. Untuk mencegah penyebaran virus, masyarakat dihimbau untuk tinggal di rumah. Perubahan tersebut pada akhirnya berdampak pada berbagai sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi. Bidang pariwisata dan dunia usaha sepi dan banyak yang mengalami kerugian bahkan gulung tikar. Perekonomian Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo juga berdampak akibat pandemi ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kunjungan masyarakat untuk berwisata di Desa Wisata Kayak Bogowonto. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi protokol kesehatan di masa pandemi yang berkaitan dengan kegiatan wisata. Metode pelaksanaan pengabdian ini akan dilaksanakan melalui edukasi kesehatan (penyuluhan) dan pelatihan protokol kesehatan seperti penerapan 3M dan cara mencuci tangan yang benar sesuai standar WHO sehingga target/luaran yang diharapkan yaitu 1) Pengelola tetap sehat dan produktif dalam menjalankan usahanya, 2) Pengelola akan lebih berhati-hati dalam melayani pengunjung sehingga mencegah penularan covid-19 diantara pengunjung maupun pengelola, 3) Pengunjung akan merasa aman dan nyaman dalam berwisata di masa pandemi ini sehingga angka kunjungan diharapkan akan meningkat.
PENDAMPINGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA WISATA Dian Yosi Arinawati; Nyka Dwi Febria
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.42 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.800

Abstract

Pandemi Covid-19 merubah tatanan kehidupan masyarakat. Untuk mencegah penyebaran virus, masyarakat dihimbau untuk tinggal dirumah. Perubahan tersebut pada akhirnya berdampak pada berbagai sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi. Bidang pariwisata dan dunia usaha sepi dan banyak yang mengalami kerugian bahkan gulung tikar. Perekonomian Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo juga berdampak akibat pandemi ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kunjungan masyarakat untuk berwisata di Desa Wisata Kayak Bogowonto. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi dan pendampingan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi yang berkaitan dengan kegiatan wisata. Metode pelaksanaan pengabdian ini akan dilaksanakan melalui edukasi kesehatan (penyuluhan) dan pelatihan protokol kesehatan seperti penerapan 3M dan cara mencuci tangan yang benar sesuai standar WHO sehingga target/luaran yang diharapkan yaitu 1) Pengelola tetap sehat dan produktif dalam menjalankan usahanya, 2) Pengelola akan lebih berhati-hati dalam melayani pengunjung sehingga mencegah penularan covid-19 diantara pengunjung maupun pengelola, 3) Pengunjung akan merasa aman dan nyaman dalam berwisata di masa pandemi ini sehingga angka kunjungan diharapkan akan meningkat.
Saliva sebagai Media Diagnosis untuk Deteksi Keganasan Dian Yosi Arinawati; Aprilinda Widyawati
STOMATOGNATIC - Jurnal Kedokteran Gigi Vol 19 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/stoma.v19i2.34728

Abstract

Human saliva is a potential diagnostic fluid where most of changes in the body can be reflected in saliva and it considered a "mirror of the body". Currently, salivary biomarkers help in the detection of oral cancer, dental caries, periodontal disease, diabetes, breast cancer, and lung cancer. Saliva like others body liquid in human body such as urine and blood contain tumour derived biomarkers i.e DNA, asam amino, cells and vesicles which shed via bloodstream and secreted through salivary gland. Salivary diagnostic is a growing dynamic field utilizing nanotechnology and molecular diagnostics to aid in the diagnosis of oral and systemic diseases. The purpose of this review is to determine saliva as a diagnostic medium through various its biomarkers to detect malignancies in the body. The use of saliva as a medium for molecular diagnosis has the advantage of being sensitive, specific, can be used as a screening medium in diagnosing and staging, therefore usefull for early detection of malignancy, for example Oral Squamous Cell Carcinoma can be seen in three levels, changes in cellular DNA, altered mRNA transcripts, altered protein levels (intracellular or extracellular). It can also detect other cancers such as Salivary Gland Cancer, and even in parts of the body far from the oral cavity such as Lung Cancer, Pancreatic Cancer, Breast Cancer. It can be concluded that saliva can be used as a non-invasive diagnostic medium to detect various oral and systemic malignancies.