Articles
PENYULUHAN ORANG TUA ANAK TK DAN PAUD
Laelia Dwi Anggraini;
Tita Ratya Utari;
Ani Setyawati;
Yusrini Yusrini;
Dian Yosi Arinawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 2. Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (647.527 KB)
|
DOI: 10.18196/ppm.32.203
Riskesdas menyatakan prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 23,5%. Prevalensi menggosok gigi tiap hari pada penduduk umur 10 tahun ke atas sebesar 91,1%. Anggraini melaporkan kasus anak dengan free karies di salah satu SD favorit di Yogyakarta sebesar 10%. Pendidikan kesehatan akan meningkatkan pengetahuan, tetapi tidak akan mengakibatkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku membutuhkan lingkungan yang mendukung dan keterampilan. Mengingat beberapa hal di atas, perlunya pelaksanaan program penyuluhan orang tua anak TK dan PAUD yang peduli kesehatan gigi. Konsep program ini adalah pemberian materi kesehatan gigi pada orang tua TK dan PAUD serta mengajak mereka peduli akan kesehatan gigi putra-putrinya. Hasil kuesioner menunjukkan bahwa pengertian kesehatan gigi dan rongga mulut, menurut mereka, adalah hal penting dan merupakan tanggung jawab bersama. Mereka mendapatkan informasi dari berbagai media. Menggosok gigi adalah hal yang penting. Tidak semua orang memahami konsep gosok gigi. Konsep pertolongan pertama saat murid sakit gigi juga belum dipahami oleh semua orang tua. Sasaran program ini adalah orang tua anak TK/PAUD yang diajak berpikir, bersikap, dan bertindak untuk membangun dan mengembangkan diri melalui kepedulian terhadap kesehatan gigi. Institusi secara langsung mengembangkan dan menerapkan teori dan pengetahuan untuk pembangunan kesehatan masyarakat sekolah TK/PAUD. Kesimpulannya adalah pengetahuan tentang kesehatan gigi perlu ditingkatkan pada kalangan orang tua anak TK dan PAUD. Hal ini terbukti belum 100% jawaban benar dari data kuesioner. Kesadaran pentingnya kepedulian sekolah dalam masalah kesehatan gigi dan mulut dibuktikan dengan 97,60% - 100% responden setuju diberikan penambahan pengetahuan tentang kesehatan gigi anak.
Penyuluhan dan Pelatihan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Pandemi Covid-19
Nyka Dwi Febria;
Dian Yosi Arinawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 4. Pemberdayaan Kapasitas Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (668.471 KB)
|
DOI: 10.18196/ppm.34.274
Minimnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan kesehatan gigi menjadi dasar pengabdian masyarakat ini dilakukan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di masjid Al-Barokah desa Piring dengan peserta adalah Ibu-ibu pengajian. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran kesehatan gigi dan mulut masayarakat. Masa pandemi Covid-19 ini merubah cara pengabdian masyarakat dengan menerapkan protokol yang sesuai. Protokol seperti cek suhu tubuh, pemakaian hand sanitizer dan masker diterapkan dalam kegiatan ini. Pelaksaan penyuluhan dilakukan pada 30 Ibu-ibu pengajian dan dipilih 10 orang dengan beberapa kriteria yang ditetapkan untuk dilakukan penyuluhan dan pelatihan. Kegiatan ini dilakukan melalui tahap pretest, penyuluhan, pelatihan dan posttest yang dilakukan pada tanggal 19 Juli 2020 di desa Piring Srihardono Pundong Bantul yang bertempat di Masjid Al-Barokah. Materi kegiatan pengabdian ini tentang kesehatan gigi dan mulut. Jumlah ibu pengajian berjumlah 75 orang, kemudian dikarenakan pandemi covid-19 maka diambil 30 orang untuk penyuluhan dan 10 orang untuk dilakukan pelatihan. Data diambil melalui kegiatan pretest dan posttest menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang Kesehatan gigi dan mulut. Peserta diharapkan dapat menerapkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Penyuluhan dan pelatihan kesehatan gigi dan mulut merupakan upaya yang tepat untuk dapat memberikan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut pada masayarakat.
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU BALITA KENANGA di BIDANG KESEHATAN GIGI dan MULUT
Dian Yosi Arinawati;
Nyka Dwi Febria
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 4. Pemberdayaan Kapasitas Perempuan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (884.358 KB)
|
DOI: 10.18196/ppm.34.306
Survei Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 menyebutkan sebanyak 57,6% masyarakat mempunyai masalah kesehatan gigi dan hanya 10,2% yang mendapatkan penanganan oleh tenaga medis. Posyandu merupakan program integrasi kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga yang dibantu oleh tenaga kesehatan dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Pelaksanaan posyandu dilaksanakan secara kordinatif dan integratif disesuaikan dengan kebutuhan lokal atau situasional dengan mempertahankan aspek pemberdayaan masyarakat. Namun program pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang merupakan pondasi kesehatan dasar belum pernah dilaksanakan di posyandu. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut masyarakat melalui pelatihan kader posyandu balita. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Posyandu Kenanga, berlokasi di dukuh Bandut Lor, desa Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Kegiatan pelatihan diikuti oleh 9 orang kader. Alur pengabdian dimulai dengan pelaksaan pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan dasar seputar kesehatan gigi dan mulut kader, presentasi materi kesehatan gigi dan mulut oleh tenaga kesehatan, dan diakhiri dengan postest. Hasil pretes/postest menunjukkan adanya kenaikan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut walaupun tidak 100%. Dengan adanya pelatihan kesehatan dan gigi mulut kepada kader posyandu, diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam upaya edukasi kepada masyarakat terkait kesehatan gigi dan mulut, mendeteksi dini adanya penyakit gigi dan mulut anak, serta mampu melakukan rujukan ke puskesmas.
PENDAMPINGAN USAHA MINUMAN JAMU PADA MASA PANDEMI COVID-19
Alien Akmalia;
Dian Yosi Arinawati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (453.55 KB)
|
DOI: 10.18196/ppm.44.655
Latar belakang kegiatan ini adalah adanya permasalahan bidang pemasaran dan produk yang dihadapi oleh UMKM ‘Jamu Bu Sri’ yang membuat produk ini sulit berkembang. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM ini. Metode yang digunakan adalah ceramah, workshop dan pendampingan. Hasil yang dicapai antara lain: (1) Pembuatan papan identitas usaha ‘Jamu Bu Sri’; (2) telah terlaksana pelatihan dan penentuan brand yang menarik; (3) Sosialisasi pentingnya label dan pembuatan label yang menarik; (4) Sosialisasi penentuan packaging yang menarik dan mengaplikasikannya; (5) Foto Produk; (6) Sosialisasi pemasaran online dan offline dan mempraktekannya (IG dan Perluasan pemasaran offline); (7) Sosialisasi pentingnya penyampaian informasi khasiat jamu tradisional bagi kesehatan tubuh dan membuat daftar khasiat produk jamu; (8) Pendampingan. Seluruh rencana telah terlaksana dan memberikan implikasi pada kenaikan penjualan di UMKM ‘Jamu Bu Sri’. Pemilik usaha sangat terbantu baik dari sisi produk maupun berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan di bidang pemasaran. Kegiatan pendampingan usaha sangat bermanfaat dalam membantu memberikan pemecahan masalah pada saat pemilik mengaplikasikan dari program yang telah diberikan. Pemilik juga mendapat bantuan handphone untuk menjalankan promosi melalui sosial media.
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI TANAMAN OBAT KELUARGA
Dian Yosi Arinawati;
Nyka Dwi Febria;
Alien Akmalia
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (581.2 KB)
|
DOI: 10.18196/ppm.43.682
Penyakit Covid-19 yang diakibatkan oleh virus pertama kali dilaporkan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini menular diantara manusia dan menyebabkan pandemi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Perawatan penyakit Covid-19 sejauh ini berdasarkan gejala dan peningkatan imunitas penderita. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberdayakan Ibu-Ibu PKK dalam menanam tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai upaya peningkatan imunitas tubuh dan preventif penularan Covid-19. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Ngabean, Triharjo, Pandak, Bantul. Metode yang digunakan adalah metode sosialisasi dan praktek langsung. Kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar walaupun dalam kondisi diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa-Bali. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah munculnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam tanaman obat keluarga. Implikasi dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai manfaat tanaman obat yang dapat digunakan sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh sebagai upaya preventif pencegahan penularan Covid-19. Program penanam TOGA ini diharapkan menjadi ujung tombak ketersediaan obat keluarga dalam upaya preventif pencegahan Covid-19.
PENDAMPINGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI DESA WISATA KAYAK BOGOWONTO, PURWOREJO, JAWA TENGAH
Dian Yosi Arinawati;
Nyka Dwi Febria
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (366.345 KB)
|
DOI: 10.18196/ppm.44.778
Pandemi Covid-19 merubah tatanan kehidupan masyarakat. Untuk mencegah penyebaran virus, masyarakat dihimbau untuk tinggal di rumah. Perubahan tersebut pada akhirnya berdampak pada berbagai sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi. Bidang pariwisata dan dunia usaha sepi dan banyak yang mengalami kerugian bahkan gulung tikar. Perekonomian Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo juga berdampak akibat pandemi ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kunjungan masyarakat untuk berwisata di Desa Wisata Kayak Bogowonto. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi protokol kesehatan di masa pandemi yang berkaitan dengan kegiatan wisata. Metode pelaksanaan pengabdian ini akan dilaksanakan melalui edukasi kesehatan (penyuluhan) dan pelatihan protokol kesehatan seperti penerapan 3M dan cara mencuci tangan yang benar sesuai standar WHO sehingga target/luaran yang diharapkan yaitu 1) Pengelola tetap sehat dan produktif dalam menjalankan usahanya, 2) Pengelola akan lebih berhati-hati dalam melayani pengunjung sehingga mencegah penularan covid-19 diantara pengunjung maupun pengelola, 3) Pengunjung akan merasa aman dan nyaman dalam berwisata di masa pandemi ini sehingga angka kunjungan diharapkan akan meningkat.
PENDAMPINGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI DESA WISATA
Dian Yosi Arinawati;
Nyka Dwi Febria
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (384.42 KB)
|
DOI: 10.18196/ppm.41.800
Pandemi Covid-19 merubah tatanan kehidupan masyarakat. Untuk mencegah penyebaran virus, masyarakat dihimbau untuk tinggal dirumah. Perubahan tersebut pada akhirnya berdampak pada berbagai sektor kehidupan termasuk sektor ekonomi. Bidang pariwisata dan dunia usaha sepi dan banyak yang mengalami kerugian bahkan gulung tikar. Perekonomian Desa Jogoboyo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo juga berdampak akibat pandemi ini. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kunjungan masyarakat untuk berwisata di Desa Wisata Kayak Bogowonto. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi dan pendampingan penerapan protokol kesehatan di masa pandemi yang berkaitan dengan kegiatan wisata. Metode pelaksanaan pengabdian ini akan dilaksanakan melalui edukasi kesehatan (penyuluhan) dan pelatihan protokol kesehatan seperti penerapan 3M dan cara mencuci tangan yang benar sesuai standar WHO sehingga target/luaran yang diharapkan yaitu 1) Pengelola tetap sehat dan produktif dalam menjalankan usahanya, 2) Pengelola akan lebih berhati-hati dalam melayani pengunjung sehingga mencegah penularan covid-19 diantara pengunjung maupun pengelola, 3) Pengunjung akan merasa aman dan nyaman dalam berwisata di masa pandemi ini sehingga angka kunjungan diharapkan akan meningkat.
Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Organisasai Masyarakat untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Pedukuhan Godegan
Nyka Dwi Febria;
Dian Yosi Arinawati;
Whusta Farani
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa (BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.18196/ppm.54.933
Godegan merupakan salah satu pedukuhan di Poncosari, Srandakan, Bantul. Masyarakat Dusun Godegan mempunyai mata pencaharian sebagai petani dan beberapa penduduk mempunyai usaha kecil menengah untuk peningkatan ekonomi. Organisasi masyarakat (ormas) dusun Godegan mulai melakukan pengembangan dalam kegiatan setelah berhenti karena pandemi. Beberapa usaha yang dilakukan masyarakat mempunyai kendala dalam pengembangannya dan kegiatan ormas memulai kegiatan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dilakukan di Godegan memiliki tujuan untuk membantu pengembangan UMKM dan ormas dalam upaya untuk meningkatakan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan yang dilakukan berupa pendampingan pengembangan produk UMKM, marketing digital, penananam tanaman, penyuluhan untuk Bina Keluarga Balita, dan penyuluhan kesehatan gigi. Hasil yang didapatkan dari kegiatan KKN berupa peningkatan UMKM adalah keluarnya izin usaha, video pemasaran produk, pemasaran produk digital melalui aplikasi, dan peningkatan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan bina keluarga balita serta kesehatan gigi. Kesimpulan hasil pelaksanaan program ini adalah terdapat peningkatan kesejahteraan masyarakat Dusun Godegan melalui kegiatan KKN.
Prevention of Dental Caries through Cariogenic Food Video Education for Santri TPA Darussalam Dlaban
Dian Yosi Arinawati;
Nyka Dwi Febria
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Taman pendidikan Al-Qur’an (TPA) adalah suatu lembaga luar sekolah yang terorganisasi, khusus memberikan pelajaran tentang baca-tulis Al-Qur’an dan ibadah dasar santri didik. TPA Darussalam terletak di Kompleks Masjid Darussalam Dukuh Dlaban, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan TPA Darussalam Dlaban, yaitu membaca dan menghafal Al-Qur’an, akhlak, ‘ubudiyah, wawasan keislaman, dan shirah nabi. Topik kesehatan dan kesehatan gigi yang merupakan topik penting belum ada dalam kurikulum pengajaran di TPA Darussalam Dlaban sehingga tim pengabdian mempunyai program memasukkan kurikulum kesehatan gigi dalam kegiatan TPA. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah melakukan edukasi kesehatan gigi melalui penyuluhan video makanan yang baik dan tidak baik sebagai upaya pencegahan dini terhadap karies gigi. Pengabdian masyarakat dilaksanakan pada bulan Februari 2022. Edukasi dilakukan melalui penyuluhan dengan pemutaran video pencegahan karies gigi melalui pengenalan makanan dan minuman kariogenik, diawali dengan pemberian pretest dan diakhiri dengan posttest. Jumlah santri yang berpartisipasi 55 santri, terdiri atas 22 (40%) santri laki-laki dan 33 (60%) santri perempuan. Usia responden berada dalam rentang 2 – 12 tahun, dengan rerata 5 tahun. Hasil pengabdian menunjukkan tidak terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan. Perlu diberikan alat bantu tambahan seperti boneka agar lebih menarik minat santri didik saat penyuluhan pada pengabdian selanjutnya