Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

OPTIMIZING THE ROLE OF 'AISYIYAH'S TB KADER IN IMPROVING THE QUALITY OF LIFE FOR POST TUBERCULOSIS (TB) PATIENTS Ana Majdawati; Inayati Inayati
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i2.4143

Abstract

Abstrak: Paska TB adalah pasien Tuberkulosis (TB) yang pernah mendapat Obat Anti TB (OAT) dan dinyatakan sembuh. Data menunjukkan 56,41% paska TB masih bergejala dan 88,5% terdapat temuan lesi radiografi toraks, terbanyak infiltrat 64,8%. Data penelitian tahun 2020 di Kecamatan Mergangsan dari 54 pasien paska TB dilakukan radiografi toraks didapatkan normal 27,8% dan abnormal 62,2%. Test kebugaran menunjukkan 75,9% abnormal dan 24,1% normal. Kapasitas paru (VO2max) kriteria baik 62,96% dan tidak baik 27,04%.  Data ini menunjukkan walaupun secara klinis penderita sudah dinyatakan sembuh dari TB, tetapi keluhan tetap ada yang mengakibatkan gangguan kualitas hidup yaitu keluhan pernafasan dan kebugaran, disebut SPOT (Sindroma Penyakit Obstruksi akibat Tuberkulosis). Tujuan pengabdian ini memberikan informasi data temuan kepada kader tentang dampak paska TB, memberikan pelatihan bagaimana mengelola keluhan akibat adanya sequele paru yang mempengaruhi kebugaran dan kualitas hidup pada paska TB. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat, yaitu ceramah, Small Group Discussion (SGD), brainstorming, materi dan audiovisual teknik pernafasan. Keberhasilan kegiatan dibuktikan ketercapaian pengetahuan komplikasi paska TB dan penatalaksanaannya, Teknik pernafasan dengan ketercapaian skor 75% menjadi 100% serta teknik komunikasi dengan lembar cecklist dari 0% menjadi 100%.Abstract: Post Tuberculose (TB) is a patient who has received anti-TB drugs (OAT) and is declared cured. The data showed that 56.41% post-TB was still symptomatic and 88.5% had findings of chest radiographic lesions, most of which were infiltrates 64.8%. The data of the 2020 study in Mergangsan District from 54 post-TB patients who were subjected to chest radiographs obtained normal 27.8% and abnormal 62.2%. The fitness test showed 75.9% abnormal and 24.1% normal. Lung capacity (VO2max) criteria is 62.96% good and 27.04% not good. This data shows that even though the patient has been clinically declared cured of TB, there are still complaints that cause quality of life problems, namely respiratory and fitness complaints, called SPOT (Obstruction Disease Syndrome due to Tuberculosis). The purpose of this service is to provide information on findings to cadres about the impact of post-TB, to provide training on how to manage complaints due to pulmonary sequelae that affect fitness and quality of life in post-TB. The methods used in community service are lectures, Focus Group Discussion (FGD), fitness and respiratory practices. The success of the activity was proven by the achievement of knowledge and communication skills with post-TB patients in cadres based on pretest, post-test scores that showed an increase from an average of 70 to 90 and an assessment of FGD quality and respiratory skills and fitness from 60% to 100%.
Pengkaderan Kelompok Peduli Kesehatan Reproduksi Wanita Sebagai Upaya Deteksi Dini Penyakit Reproduksi Ana Majdawati; Ivanna Beru Brahmana; Inayati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 2. Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (675.029 KB) | DOI: 10.18196/ppm.22.454

Abstract

Data Dinas Kesehatan Klaten, kejadian penyakit reproduksi wanita meningkat 3 tahun terakhir diKlaten, termasuk Kecamatan Bareng Lor, Klaten Utara. Penyebabnya adalah, tingkat pengetahuan yangkurang, malu konsultasi dan kesadaran berobat yang masih rendah. Kami bekerjasama denganMuhammadiyah Bareng Lor untuk memudahkan koordinasi. Tujuan pengabdian masyarakat inimeningkatkan pengetahuan dengan ceramah, pelatihan skrining dan pembentukan kelompok pedulikesehatan reproduksi wanita di wilayah Bareng Lor, Klaten Utara. Metode pelaksanaan kegiatan yaitusosialisasi kesehatan reproduksi wanita dengan ceramah, tanya jawab, pelatihan dan pemilihan kaderberdasarkan kriteria yang ditentukan. Kader terpilih 8 dari 51 peserta diharapkan dapat memberikanpenyuluhan kepada masyarakat dan menemukan kasus berisiko penyakit reproduksi. Awal kegiatan kadermenemukan 30 kasus wanita dengan resiko penyakit reproduksi dan menindaklanjuti pemeriksaan swabvagina, pemeriksaan ginekologi dan ultrasonografi. Hasil pemeriksaan ginekologi, semua wanita keputihandengan hasil mikrobiologi 7 peserta (24,14%) keputihan normal/fisiologis dan 75,16% keputihanpatologis. Hasil USG ginekologi 24 (80%) peserta normal dengan 5 IUD in situ, kehamilan 2 (6,67%),dan abnormal 4 (13,33%). Kesimpulan: skrining pemeriksaan kesehatan organ reproduksi secara dinidapat menemukan kasus serta melakukan tindaklanjut untuk menurunkan angka kesakitan dankematian. Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dengan meningkatnya kesadaran masyarakatterhadap kesehatan reproduksi dan meningkatkan kunjungan ke pelayanan kesehatan.
Pembinaan Desa Ngawen, Klaten Sebagai Desa Sadar Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) Ivanna Beru Brahmana; Ana Majdawati; Inayati
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 2. Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.326 KB) | DOI: 10.18196/ppm.22.485

Abstract

Latar belakang: Sekitar 500.000 kanker serviks terdeteksi setiap tahun sebagai kasus baru, dan sekitar274.000 wanita meninggal karenanya. Survei Riskesdas 2007 tentang distribusi kanker di Indonesia,Jawa Tengah merupakan propinsi ranking tertinggi kanker (23,6%) dengan kanker serviks mendudukiperingkat tertinggi. Klaten, salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan prevalensi kanker serviks cukuptinggi. Kasus IVA positif ditemukan di Puskesmas Klaten Tengah, Ngawen, Manisrenggo, Bayat, danTulung. Tujuan: meningkatkan pengetahuan masyarakat wilayah Puskesmas Ngawen tentang kankerserviks. Metode: ceramah, diskusi dan tanya jawab, pembentukan kelompok sadar deteksi dini kankerserviks, dan pelatihan IVA pada tenaga kesehatan. Pemeriksaan IVA diikuti 23 peserta. Hasil danimplikasi: Hasil post test peserta meningkat daripada pretest, nilai di atas 5 sebanyak 95,65%. Skor tenagakesehatan 1x pelatihan 80-90 dan setelahnya 100. Positif IVA ada 4 orang (17,39%): 2 orang IVApositif dan 2 orang IVA meragukan (+/-). Hasil IVA disampaikan langsung kepada peserta, yang IVApositif dianjurkan melakukan pemeriksaan lanjutan (Pap Smear). Luaran pengabdian berupa videodengan materi: 1. Diskusi dan tanya jawab tentang kanker serviks, pencegahan, pemeriksaan danpengobatannya; 2. Pelatihan pemeriksaan IVA bagi tenaga kesehatan. Simpulan: deteksi dini kankerserviks dapat dilakukan dengan IVA, mudah, murah, dan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan dipuskesmas.
Pengaruh Perilaku Personal Hygiene Petugas Instalasi Gizi Terhadap Angka Kuman Tangan Inayati Habib Rodhi
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 4 No 1 (2020): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.68 KB) | DOI: 10.20884/1.jgps.2020.4.1.2456

Abstract

Pelayanan gizi di Rumah sakit merupakan pelayanan penunjang untuk proses penyembuhan pasien. Personal hygiene atau kebersihan pengelola makanan merupakan prosedur menjaga kebersihan makanan yang sehat dan aman. Tahun 2002 terdapat 5 - 6 kasus infeksi nosokomial setiap 100 kunjungan rumah sakit, salah satu penyebabnya keracunan makanan akibat perilaku personal hygiene petugas instalasi gizi yang buruk. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh perilaku personal hygiene terhadap angka kuman petugas instalasi gizi. Metode penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional pada 13 petugas Instalasi Gizi di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Pengumpulan data menggunakan check list dan uji laboratorium mengukur jumlah angka kuman. Analisis data uji Chi-square untuk mengetahui pengaruh antar variabel perilaku personal hygiene dan angka kuman tangan. Tingkat perilaku personal hygiene petugas instalasi gizi 53,85% berkategori sedang dan 46,15% berkategori baik. Angka kuman tangan petugas instalasi gizi 61,54% melebihi standar angka kuman yang diperbolehkan dan 38,46% kurang dari standar. Angka kuman yang tertinggi 3000 CFU/cm2 dan yang terendah 50 CFU/cm2. Perilaku personal hygiene tidak mempengaruhi angka kuman tangan (p>0,05). Kesimpulan tidak terdapat pengaruh perilaku personal hygiene terhadap angka kuman tangan petugas instalasi gizi di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang signifikan.
Optimalisasi Germas Melalui Kader ‘Aisyiyah dalam Program Eliminasi Tuberculosis Paska Terapi TB Ana Majdawati; Inayati Inayati
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 5 No 1 (2021): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v5i1.15547

Abstract

Post TB patients are Tuberculosis (TB) patients who have received anti-TB drugs (OAT) and are declared cured. Evaluation is important, because the chance of relapse is 5-10x compared to non-TB, drug-resistant TB, and Post TB Obstruction Syndrome (SOPT). The data showed that 56.41% post TB was still symptomatic and 88.5% had findings of chest radiographic lesions and 78.2% had fibrosis. The incidence of TB in Mergangsan Yogyakarta District is quite high with dense settlements. This community service involves TB cadres' Aisyiyah who have collaborated with TB-related health centers. The results of the initial interview, the obstacles encountered in the field: 1). TB cadres' Aisyiyah are limited to finding new TB cases, evaluation of post TB patients is rarely done; 2) lack of understanding and the need for refreshing TB, post TB and its complications; 3). Communication limitations. The aim of this community service is to optimize the duties and roles of TB cadres' Aisyiyah in TB cases which includes evaluation of post TB patients. Activities carried out, socialization of community service based on Focus Group Discussion (FGD), training on filling out post TB investigation sheets. Face-to-face activities during the Covid 19 pandemic are limited to 11 representative cadres who can then pass on their knowledge to the public. Evidence of the success of community service is filling out the complete investigation sheet by cadres on 54 post-TB patients. This data can be used as an important follow-up for Mergangsan District stakeholders.
Uji Diagnostik Urinalisis Lekosit Esterase terhadap Kultur Urin pada pasien Infeksi Saluran Kemih (ISK) dengan Kateterisasi Uretra Inayati Inayati; Khoirul Falah
Syifa'Medika Vol 4, No 2 (2014): Syifa' MEDIKA: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/sm.v4i2.1406

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan oleh berkembang biaknya mikroorganisme di dalam saluran kemih. Lebih dari 80% infeksi nosokomial adalah ISK terkait pemasangan kateter. Prosedur standar pembuktian ISK adalah pemeriksaan kultur urin dan pemeriksaan urinalisis rutin. Pemeriksaan lekosit esterase adalah pemeriksaan lekosit dalam urine carik celup, berdasarkan reaksi esterase yang merupakan enzim pada granula azurofil di lekosit granulosit. Penelitian bertujuan mengetahui nilai diagnostik urinalisis lekosit esterase terhadap kultur urin (gold standard) untuk mendiagnosa Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada pasien dengan kateterisasi uretra. Metode penelitian cross sectional, eksperimental laboratorium, hasil penelitan dianalisis menggunakan tabel 2 x 2. Jumlah 61 orang pasien memakai kateter yang lebih dari 24 jam diambil sampel urin. Hasil kultur urin didapatkan 36 pasien positif ISK dan 25 pasien negatif ISK. Sedangkan pemeriksaan lekosit esterase didapatkan pasien dengan lekosit esterase positif sebanyak 37 orang dan lekosit esterase negatif sebanyak 24 orang. Hasil sensitifitas lekosit esterase sebesar 83,3%, spesifisitas 72%, nilai ramal positif 81,1%, nilai ramal negative 75%, rasio kecenderungan hasil tes positif sebesar 2,98 dan rasio kecenderungan hasil tes negatif sebesar 0,23 serta akurasi 78,7%.
PENINGKATAN PEMAHAMAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA AJAR BAGI GENERASI MILENIAL 4.0 Inayati Inayati; Ana Majdawati; Ivanna Beru Brahmana
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.239 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5099

Abstract

Abstrak: Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) adalah kesehatan sistem, fungsi dan reproduksi remaja. Populasi dunia 50% remaja < 25 tahun dan 20-25% remaja penderita HIV. Infeksi menular seksual terjadi pada remaja perempuan 15-29 tahun.  Remaja memerlukan ketersediaan pelayanan kesehatan reproduksi. Perkembangan Iptek mempengaruhi remaja berimajinasi dan perlu difasilitasi hal positif dalam mengakses informasi bagi remaja. Tujuan  pengabdian adalah pemberdayaan generasi milenial 4.0 dalam Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).  Tahapan kegiatan meliputi pembekalan pengetahuan KRR, membentuk kelompok peduli KRR (KP-KRR) pada 30 orang remaja Karang Taruna, Nasyiatul Aisyiyah (NA), dan Nahdatul Ulama (NU) dan pelatihan pembuatan media ajar. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan nilai  pengetahuan KRR sebelumnya 54,2 menjadi  83,9 dan telah terbentuk kelompok peduli KRR (KP-KRR) Ngawen yang sudah menghasilkan media ajar berupa  poster, brosur, aplikasi Kahoot dan Google Form dengan nilai kelayakan rata-rata 12, 2 (rentang nilai 0 – 15). Peningkatan pemahaman KRR mampu menghasilkan media ajar sesuai generasi milenial 4.0. yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Abstract: Adolescent Reproductive Health (ARH) is adolescents health system, function and reproduction. World's population is 50% adolescents <25 years and 20-25% with HIV. Sexually transmitted infections occur in  15-29 yo girls.  Adolescents need the availability of reproductive health services. Development of science and technology affects imagination and needs to be facilitated adolescents accessing information. The purpose are to empower the millennial generation 4.0 in AHR. The activity stages include providing knowledge on AHR, forming a AHR-care group (AHR- CG ) consist of 30 youths from Karang Taruna, Nasyiatul Aisyiyah (NA), and Nahdatul Ulama (NU) and training  to made teaching media. The results showed an increase AHR knowledge than previous  that 54.2 to 83.9 and  Ngawen AHR- CG had been formed which had produced teaching media such as posters, brochures, Kahoot applications and Google Forms with an average feasibility value of 12 , 2 (range of values 0 – 15). Increased understanding of AHR  is able to produce teaching media according to millennial generation 4.0. which can increase  the Reproductive Health (AHR) knowledge. 
PENGARUH PERILAKU PERSONAL HYGIENE PETUGAS INSTALASI GIZI TERHADAP ANGKA KUMAN TANGAN Inayati Habib Rodhi; Prasetya Aji Dewanta
Jurnal Gizi dan Pangan Soedirman Vol 4 No 1 (2020): JURNAL GIZI DAN PANGAN SOEDIRMAN
Publisher : Program Studi Ilmu Gizi, Jurusan Kesmas Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.68 KB) | DOI: 10.20884/1.jgps.2020.4.1.2456

Abstract

Pelayanan gizi di Rumah sakit merupakan pelayanan penunjang untuk proses penyembuhan pasien. Personal hygiene atau kebersihan pengelola makanan merupakan prosedur menjaga kebersihan makanan yang sehat dan aman. Tahun 2002 terdapat 5 - 6 kasus infeksi nosokomial setiap 100 kunjungan rumah sakit, salah satu penyebabnya keracunan makanan akibat perilaku personal hygiene petugas instalasi gizi yang buruk. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh perilaku personal hygiene terhadap angka kuman petugas instalasi gizi. Metode penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional pada 13 petugas Instalasi Gizi di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Pengumpulan data menggunakan check list dan uji laboratorium mengukur jumlah angka kuman. Analisis data uji Chi-square untuk mengetahui pengaruh antar variabel perilaku personal hygiene dan angka kuman tangan. Tingkat perilaku personal hygiene petugas instalasi gizi 53,85% berkategori sedang dan 46,15% berkategori baik. Angka kuman tangan petugas instalasi gizi 61,54% melebihi standar angka kuman yang diperbolehkan dan 38,46% kurang dari standar. Angka kuman yang tertinggi 3000 CFU/cm2 dan yang terendah 50 CFU/cm2. Perilaku personal hygiene tidak mempengaruhi angka kuman tangan (p>0,05). Kesimpulan tidak terdapat pengaruh perilaku personal hygiene terhadap angka kuman tangan petugas instalasi gizi di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang signifikan.