Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR CORE WALL DENGAN SISTEM CLIMBING FORMWORK PADA PROYEK OFFICE TOWER BNI DI KAWASAN PANTAI INDAH KAPUK 2, TANGERANG Harits, Muadz Abdur Rahman; Fauzan, Sayed Ahmad
Jurnal Inovasi Konstruksi Vol 4, No 1 (2025): April
Publisher : Politeknik Pekerjaan Umum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56911/jik.v4i1.155

Abstract

Core wall merupakan elemen struktur dalam konstruksi gedung bertingkat tinggi, terutama untuk meningkatkan stabilitas dan ketahanan terhadap beban lateral seperti angin dan gempa. Proyek pembangunan Office Tower BNI di Kawasan Pantai Indah Kapuk 2, Tangerang, menggunakan sistem climbing formwork sebagai metode utama dalam pelaksanaan pekerjaan core wall. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tahapan pelaksanaan pekerjaan core wall dengan sistem climbing formwork yang meliputi persiapan, pemasangan pembesian, pemasangan bekisting, pengecoran, serta pembongkaran dan pemindahan bekisting ke tingkat berikutnya. Hasil menunjukkan bahwa metode ini efektif dalam meningkatkan efisiensi waktu, konsistensi kualitas beton, serta keselamatan kerja. Penggunaan climbing formwork meminimalkan waktu pengerjaan karena bekisting dapat dipindahkan secara vertikal tanpa bongkar-pasang yang berulang. Dengan demikian, penerapan sistem climbing formwork pada core wall menjadi solusi yang efektif untuk konstruksi gedung tinggi, terutama dalam hal percepatan pekerjaan dan pengendalian kualitas.
KRITERIA PEMILIHAN SISTEM PERANCAH UNTUK PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG BERTINGKAT: STUDI LITERATUR Harits, Mu'adz Abdur Rahman; Fauzan, Sayed Ahmad; Saputra, Pungky Dharma
Jurnal ARTESIS Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL ARTESIS
Publisher : Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/z4hfyt10

Abstract

Sistem perancah merupakan elemen penting dalam proyek konstruksi gedung bertingkat, yang berfungsi sebagai struktur sementara untuk mendukung pekerja, material, dan peralatan selama proses pembangunan. Pemilihan sistem perancah yang tepat dapat meningkatkan efisiensi, keselamatan, serta mengoptimalkan biaya dan waktu pelaksanaan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kriteria utama dalam pemilihan sistem perancah yang sesuai untuk proyek konstruksi gedung bertingkat berdasarkan studi literatur dari berbagai sumber akademik dan praktik industri. Metode yang digunakan meliputi analisis literatur dari jurnal, buku, dan standar industri terkait sistem perancah. Hasil studi menunjukkan bahwa faktor utama dalam pemilihan sistem perancah mencakup aspek keselamatan, efisiensi biaya, kemudahan pemasangan dan pembongkaran, fleksibilitas penggunaan, serta dampak lingkungan. Selain itu, perkembangan teknologi dalam sistem perancah, seperti penggunaan material inovatif dan integrasi dengan Building Information Modeling (BIM), semakin berperan dalam meningkatkan efektivitas perancah di proyek konstruksi gedung bertingkat. Studi ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi para praktisi konstruksi dalam menentukan sistem perancah yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek, sehingga mendukung keberhasilan konstruksi secara keseluruhan.
Evaluasi Struktur Gedung X di Jakarta Berdasarkan SNI 03-1726-2012 Ketahanan Gempa untuk Struktur Gedung Fauzan, Sayed Ahmad; Erizal, ,; Sapei, Asep
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 3 No. 1: April 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.3.1.11-24

Abstract

Earthquake risk in Jakarta is one of intermediate category in Indonesia based on the 2010 seismic hazard map published by the Ministry of Public Works of Republic Indonesia. The purpose of this research was to know the ultimate performance limit of the existing X building in Jakarta. Evaluation of these building was based on guidelines SNI 03-1726-2012, SNI 03-2847-2013 and PPPURG 1987. The structure model of X building was designed and analyzed using ETABS Version 9.7.2. The result showed value of story drift was affected by dynamic response spectrum load, the maximum drift in x–direction is 68.60 mm and y–direction is 101.2 mm. The X building was declared unsafe in performance condition of the ultimate limits. It was important to know the condition of the building that would be affected by earthquake load and to prevent collapse of the building structures that could cause loss of live people in the building and the collisions between buildings. Keywords : building, earthquake, respon spectrum analysis, story drift.
Evaluasi Kepadatan Tanah dengan Metode Penggantian Volume Air pada Sumur Uji di Proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi Paket 3 Pratama, Satria Apta Mozza; Yudhistira, Arya Kellyn; Fauzan, Sayed Ahmad
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 3 (2025): Agustus - October
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i3.2859

Abstract

Penelitian ini membahas analisis kepadatan tanah pada Proyek Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi Paket 3 dengan menggunakan metode Water Replacement (ASTM D5030) sebagai alternatif dari metode konvensional sand cone test. Permasalahan utama dalam proyek ini adalah penggunaan material timbunan berbatu hasil galian dengan gradasi kasar yang menyulitkan pencapaian kepadatan merata serta akurasi pengukuran volume lubang uji. Pengujian dilakukan di lima titik lapangan pada berbagai layer timbunan, dengan prosedur penggalian lubang uji, pengukuran volume melalui penggantian air, dan perhitungan kadar air serta berat isi kering dibandingkan dengan hasil uji laboratorium (Proctor test). Hasil pengujian menunjukkan kadar air (w) lapangan berkisar antara 15,05–16,83%, mendekati Optimum Moisture Content (OMC) laboratorium sebesar 16,5%. Nilai berat isi kering (ρd) berkisar 1,641–1,686 t/m³ dengan rata-rata 1,662 t/m³, lebih tinggi dari Maximum Dry Density (MDD) laboratorium sebesar 1,627 t/m³. Persentase kepadatan seluruh titik uji ≥100% dari MDD, dengan capaian tertinggi 103,6% pada titik 237+972 (L). Kondisi ini menunjukkan adanya over-compaction ringan akibat energi pemadatan lapangan yang tinggi, tetapi masih dalam batas yang dapat diterima. Secara keseluruhan, hasil penelitian membuktikan bahwa metode Water Replacement efektif diterapkan pada kondisi timbunan berbatu, serta mutu kepadatan lapangan telah memenuhi bahkan melampaui persyaratan SNI 6872:2015 dan Spesifikasi Umum Bina Marga (2018).