Claim Missing Document
Check
Articles

Tinjauan Terhadap Kapasitas Produksi Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Paca Di Kecamatan Tobelo Selatan Leasiwal, Christella Medeline; Mangangka, Isri R.; Legrans, Roski R.I.
TEKNO Vol 19, No 77 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PDAM Kabupaten Halmahera Utara memiliki IPAM yang berlokasi di Desa Paca, Kecamatan Tobelo Selatan. Pelanggan IPAM Paca terus mengalami peningkatan sehingga kebutuhan air bersih juga meningkat. Di sisi lain, kecenderungan global menunjukan terjadinya penurunan debit air baku dimana-mana. Berdasarkan hal ini, IPAM Paca perlu mengkaji kembali neraca airnya. Pengkajian neraca air dilakukan dengan membandingkan hasil analisis kebutuhan air dan ketersediaan air hingga tahun 2035. Analisis kebutuhan air dilakukan berdasarkan proyeksi jumlah penduduk menggunakan metode aritmatik untuk menentukan kebutuhan air domestik dan proyeksi fasilitas umum untuk menentukan kebutuhan air non domestik. Analisis ketersediaan air dilakukan berdasarkan debit sumber air, yakni Danau Paca tahun 2017 dan tahun 2020 yang diproyeksikan menggunakan metode regresi linier.Hasil analisis neraca air menunjukan debit sumber air tahun 2035 sebesar 8121600 liter/hari dapat mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Tobelo Selatan hingga tahun 2035 dengan total kebutuhan air bersih sebesar 2743038 liter/hari dan dapat mencapai 4663163.75 liter/hari pada saat jam puncak. Hal ini berarti, dengan ketersediaan sumber air saat ini, IPAM Paca mampu mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat Kecamatan Tobelo Selatan hingga tahun 2035. Kata kunci – IPAM Paca, Kecamatan Tobelo Selatan, kebutuhan air, ketersediaan air, neraca air
Tinjauan Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah Metode Biofilter Di Kelurahan Malendeng Kecamatan Paal 2 Kota Manado Turangan, Kerkly A.; Mangangka, Isri R.; Legrans, Roski R.I.
TEKNO Vol 19, No 77 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Biofilter di kelurahan Malendeng yang telah beroperasi selama 7 tahun merupakan instalasi yang menggunakan pemanfaatan media bantuan atau penyangga bagi mikroorganisme untuk melekat dan berkembang biak, yang berfungsi sebagai media pengurai zar pencemar pada air limbah. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode sampling parameter, wawancara, dan pengamatan langsung pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Penelitian ini juga menganalisis kinerja instalasi pengolahan air limbah (IPAL) lewat pengujian parameter TDS, TSS, COD, BOD, dan T.Coliform menggunakan standar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, Dan Pemandian Umum, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.Secara keseluruhan, kinerja IPAL dapat dikatakan terhambat, dikarenakan ditemukannya penumpukan lumpur tinja pada 6 dari 8 bak pengolahan yang ada. Berdasarkan pengujian laboratorium dan penghitungan STORET, TDS dan TSS dinyatakan memenuhi standar baku mutu, sedangkan COD, BOD, dan T.Coliform tidak memenuhi standar baku mutu yang telah ditentukan. Oleh karna itu, diberikan rekomendasi teknis berupa memaksimalkan fungsi dari mikroorganisme dengan penambahan bak biofilter, dalam hal penguraian zat pencemar. Perubahan arah IPAL yang bertujuan untuk memaksimalkan fungsi gravitasi pada pengaliran air limbah.Kata kunci – IPAL Biofilter, kelurahan Malendeng
Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Bishop Menggunakan Software Slide 6.0 (Studi Kasus: Area TPA, IPLT Sawangan Airmadidi) Dani, Hana; Ticoh, Jack H.; Legrans, Roski R.I.
TEKNO Vol 19, No 78 (2021): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lokasi penelitian area TPA, Sawangan Airmadidi, Minahasa Utara akan dibangun Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja. Topografi di lokasi penelitian terdiri dari lembah dan lereng dengan  perbedaan elevasi bervariasi dari landai hingga curam, sehingga akan menghasilkan komponen gaya gravitasi yang cenderung menggerakan massa tanah menuju ke permukaan yang lebih rendah, selain itu bisa juga diakibatkan pengaruh eksternal gempa dan muka air tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor keamanan (FK) dari lereng eksisting (kondisi kering), akibat pengaruh tinggi muka air tanah (MAT), dan pengaruh gempa di lokasi penelitian dengan nilai Peak Ground Acceleration (PGA) = 0.442g, yang akan dihitung secara manual da menggunakan Software Rocscience Slide 6.0 dengan metode Bishop Simplified. Pada penelitian ini, profil lereng dibuat 2 (dua) potongan penampang untuk mencari lereng kritis. Faktor Keamanan (FK) ijin berdasarkan SNI 8460-2017 untuk kondisi tanpa pengaruh gempa (statis) adalah FK ≥ 1,25  dan untuk kondisi ada pengaruh gempa (dinamis) adalah FK ≥ 1,1. Hasil analisis kestabilan lereng eksisting (kondisi kering) potongan 1-1 dengan menggunakan software Rocscience Slide 6.0 diperoleh nilai faktor keamanan lereng yaitu FK = 1,56 dan dengan hitungan manual yaitu FK = 1,68. Lereng eksisting (kondisi kering) potongan 2-2 dengan menggunakan software Rocscience Slide 6.0 yaitu FK = 3,84 dan secara manual yaitu 3,86. Dengan demikian lereng eksisting pada kedua potongan tersebut aman. Hasil analisis lereng Potongan 1-1 dengan pengaruh fluktuasi MAT untuk kondisi tanpa pengaruh gempa (statis) diperoleh hasil, lereng tidak aman pada kedalaman muka air tanah (MAT) 3,00 meter dengan nilai Faktor Keamanan (FK)=1,19 dan untuk kondisi pengaruh gempa (dinamis) diperoleh hasil, lereng tidak aman pada kedalaman muka air tanah (MAT) 6,00 meter dengan nilai Faktor Keamanan (FK)=1,06.  Kata kunci – lereng, faktor keamanan, metode Bishop, Rocscience Slide
Studi Karakteristik Kompresibilitas Tanah Pada Daerah Aliran Sungai Tondano (Studi Kasus: Lokasi Pembangunan Jembatan Kuwil) Suoth, Diska Stevany; Legrans, Roski R.I.; Manaroinsong, Lanny D.
TEKNO Vol 19, No 77 (2021)
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan konstruksi yang terletak di atas tanah seringkali mengalami keretakan pada elemen konstruksi. Salah satu penyebab adalah penurunan yang tidak seragam akibat penurunan struktur. Penurunan yang cukup besar dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur. Kerusakan pada struktur ini akan berdampak pada terganggunya fungsi struktur, serta dapat menimbulkan kerugian yang besar ditinjau dari segi sosial ekonomi. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui sifat fisik dan kompresibilitas tanah pada lokasi pembangunan jembatan Kuwil. Sampel yang di ambil adalah sampel tanah terganggu pada kedalaman 2 m di titik yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis tanah pada titik 1 bersifat non plastis dengan nilai kadar air tanah asli sebesar 9.05%, nilai berat jenis sebesar 2.045, presentasi lolos saringan no 200 sebesar 0.75%, dan kepadatan tanah sebesar 1.4 t/ m3. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis tanah pada titik 2 bersifat plastis dengan nilai kadar air tanah asli sebesar 52.14%, nilai berat jenis sebesar 2.344, presentasi lolos saringan no 200 sebesar 53.41%, dan indeks kompresibilitas sebesar 0.17.Kata kunci – jembatan Kuwil, kompresibilitas
Hourly Rainfall Distribution Pattern in the Northern Coast of Bolaang Mongondow Jeffry S.F. Sumarauw; Sisca V. Pandey; Roski R.I. Legrans
Journal of Sustainable Engineering: Proceedings Series Vol 1 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/joseps.v1i1.10

Abstract

The data for this research is compiled from the records of hourly rainfall between 1993 to 2014 which was generated from several. Automatic Rainfall Stations namely; Ayong-Bumbung Climatology Station, Sangkub-Huntuk climatology station, and Sangkub-Pangkusa Climatology Station. The data was then analyzed using statistical methods. Rainfall distribution pattern is based on heavy rainfall recorded by automatic rainfall measuring device. The rainfall data used here are the ones with rainfall depth of more than 50mm. All the data are then analyzed to obtain the frequency of occurrence of each of the rainfall duration. From the result of frequency analysis, it is then determined that certain rainfall duration represents the general rainfall condition in the research area. Research will show that rainfall pattern on the Northern Coast of Bolaang Mongondow, for heavy storm have a tendency of 7 hour duration, with 22% distribution for the first hour, 28% distribution for the second hour, 19% distribution for the third hour, 15% for the fourth hour, 7% for the fifth hour, 6% for the sixth hour, and 3% for the seventh hour.
Analisis Penurunan Fondasi Dangkal Menggunakan Program Settle3D (Studi Kasus: SMA Eben Haezar Manado) Natanael C. Kalendesang; Jack H. Ticoh; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdirinya sebuah konstruksi bangunan berkaitan erat dengan peran fondasi dalam memikul dan meneruskan beban struktur yang ada. Dalam hal ini, fondasi membutuhkan nilai daya dukung yang cukup untuk mencegah terjadinya kegagalan struktur. Seiring dengan berjalannya waktu, kontruksi bangunan akan mengalami penurunan secara bertahap, sehingga penurunan fondasi yang terjadi perlu dihitung dan dipertimbangkan agar berada dalam batas aman. Nilai daya dukung fondasi serta penurunan yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, parameter tanah di lokasi konstruksi, pembebanan struktur bahkan tahun rencana konstruksi bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas daya dukung fondasi berdasarkan dimensi rencana, serta menghitung penurunan fondasi yang terjadi baik dengan menggunakan metode manual maupun menggunakan perangkat lunak Settle3D. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Metode yang digunakan dalam menganalisis daya dukung fondasi adalah metode Meyerhoff, metode Hansen dan metode Vesic. Dalam menganalisis penurunan fondasi digunakan metode Schmertmann, metode Poulos & Davis, serta metode Janbu. Jumlah fondasi yang dianalisis sebanyak 5 fondasi kolom lingkaran dan 15 fondasi kolom persegi. Analisis daya dukung fondasi menggunakan beban maksimum untuk setiap jenis kolom, yakni, beban kolom lingkaran sebesar 257,183 kN dan beban kolom persegi sebesar 1642,642 kN. Hasil analisis daya dukung fondasi metode Hansen memperoleh hasil terkecil, yakni sebesar 715,182 kN untuk kolom lingkaran dan 1768,148 kN untuk kolom persegi. Sehingga, dimensi fondasi rencana dapat dinyatakan mampu memikul beban struktur yang ada. Hasil analisis penurunan fondasi dikontrol dengan menggunakan ketentuan differential settlement, sehingga memperoleh kesimpulan bahwa setiap fondasi dinyatakan aman terhadap beda penurunan yang terjadi Kata kunci – pembebanan, daya dukung, penurunan fondasi, Settle3D.
Analisa Efektivitas Pengolahan Limbah Cair Rumah Sakit Umum Daerah Noongan Tirsa E. Makaraung; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melalui hasil observasi dilapangan diketahui RSUD Noongan telah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), meskipun demikian limbah yang dihasilkan dikhawatirkan masih mengandung bahan berbahaya yang memiliki potensi yang berdampak penting terhadap penurunan kualitas lingkungan dan secara langsung memiliki potensi bahaya kesehatan bagi penduduk sekitar rumah sakit. Hal ini terlihat dari adanya septic tank pada setiap bangunan unit-unit kesehatan dan perawatan pasien yang dilengkapi dengan bak control untuk mengolah air limbah terutama dari toilet sehingga proses anaerobic dapat terjadi untuk meminimalisasi parameter pencemar terutama COD dan BOD sebelum diolah di IPAL. Untuk limbah nonWC seperti air cucian dari watafel atau keran-keran pada setiap unit kesehatan langsung dialirkan ke IPAL. Analisis data primer meliputi parameter yaitu pH, COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, Amoniak, Total Colifrom rincian analisis data sekunder dapat dilihat dari analisi inlet dan outlet IPAL. Dari hasil (I) penelitian dapat dilihat bahwa IPAL yang dimiliki RSUD Noongan termasuk dalam kategori cukup efisien. Cukup efisien kinerja IPAL tersebut dapat dilihat dari penurunan kandungan BOD dari 26 mg/l menjadi 2 mg/l, kandungan COD dari 38 mg/l menjadi 3 mg/l, kandungan TSS dari 11 mg/l menjadi 1 mg/l, kandungan Minyak dan Lemak dari 1,5 mg/l menajdi 1,0 mg/l, dan Amoniak dari 0,01 mg/l menjadi 5 mg/l, kandungan Total Colifrom dari >160.00/100 ml menjadi 7.000/100 ml. Kiranya penelitian ini bisa Memberikan kontribusi ilmiah terhadap peningkatan kinerja sistem IPAL rumah sakit umum daerah Noongan agar efluen yang dihasilkan sesuai dengan baku mutu. Kata kunci – Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pH, COD, BOD, TSS, Minyak dan Lemak, Amoniak, Total Colifrom
Perencanaan Sistem Penyediaan Air Minum Di Kelurahan Folarora Kota Tidore Kepulauan Wahyuni M. Nur; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kelurahan Folarora adalah salah satu daerah yang terletak di Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan yang saat ini belum tersedia sistem penyediaan air minum oleh PDAM. Hal ini disebabkan letak Kelurahan Folarora yang berada pada dataran tinggi yang secara teknis sangat sulit untuk dijangkau oleh pelayanan air minum. Untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari masyarakat menggunakan sistem penampungan air hujan, sehingga harus adanya sistem jaringan air minum yang baru agar distribusi air minum dapat terlayani. Sistem penyediaan air minum ini direncanakan untuk dapat memenuhi kebutuhan air minum hingga 10 tahun yang akan datang di wilayah studi, perbandingan jumlah penduduk yaitu pada tahun 2011 mencapai 730 jiwa dan pada tahun 2020 mencapai 749 jiwa. Proyeksi pertumbuhan peduduk dihitung menggunakan 3 metode rekresi dimana metode regresi eksponensial adalah metode yang paling baik dalam perhitungan, sehingga diperoleh sebanyak 770 jiwa di tahun 2030. Sumber air yang akan dimanfaatkan yaitu sumber air milik PDAM yang berada di daerah dataran rendah. Perencanaan sistem penyediaan air minum direncanakan berdasarkan debit jam puncak. Dengan kebutuhan jam puncaknya 2,430 liter/detik pada tahun 2030. Awalnya, air akan ditampung pada bak penampung 1, kemudian di pompa melalui pipa transmisi ke bak penampung 2, dan akan dipompa lagi ke reservoir yang berada pada wilayah studi, dan dengan menggunakan pipa distribusi air dialirkan secara gravitasi menuju hidran umum. Hal ini menunjukan bahwa kebutuhan air total di Kelurahan Folarora mencapai 1,389 liter/detik pada tahun 2030. Debit mata air yang tersedia sebesar 4,5 liter/detik. Dengan merbandingkan kebutuhan dan ketersediaan air yang ada maka sumber air milik PDAM mampu mencukupi kebutuhan air minum masyarakat Kelurahan Folarora hingga tahun 2030. Ukuran bak penampung (broncaptering) 5 m x 4,5 m x 2 m dan ukuran reservoir 3 m x 4,5 m x 3 m dengan tipe ground reservoir. Sistem distribusi menggunakan sistem kombinasi antara sistem gravitasi dan pemompaan, dengan hasil perhitungan yaitu diameter pipa transmisi adalah 7,62 mm dan menggunakan tipe PVC dan diameter pipa distribusi bervariasi antara 16 mm – 25 mm dengan tipe Galvanis. Kata kunci – air minum, perencanaan sistem air minum
Evaluasi Kinerja Dan Operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Di Kelurahan Girian Indah Kecamatan Girian Kota Bitung Adam T. Duma; Isri R. Mangangka; Roski R. I. Legrans
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal merupakan sebuah solusi pengolahan air limbah domestik pada permukiman penduduk. IPAL Komunal yang ada di Kelurahan Girian Indah menggunakan teknologi pengolahan ABR (Anaerobic Baffled Reactor) dan melayani 46 SR atau 172 jiwa yang terlayani. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, kuantitatif dan kualitatif, dimana tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan evaluasi kinerja dan operasional IPAL Komunal. Dari hasil observasi, Kondisi eksisting IPAL Komunal cukup baik, hal ini dapat dilihat dari keadaan IPAL yang masih terawat dan tidak didapati masalah luapan air limbah pada IPAL akibat influen yang masuk. Penelitian ini juga menganalisis kinerja pengolahan IPAL melalui pengujian parameter TSS, BOD, COD, dan T.Coliform dengan mengacu pada peraturan pemerintah. Berdasarkan pengujian laboratorium, pada bagian inlet IPAL kadar pencemaran melebihi kadar maksimum, sedangkan pada bagian outlet IPAL kadar pencemar pada hari kedua yaitu parameter T.Coliform melewati kadar maksimum. Analisis air limbah menggunakan perhitungan efisiensi removal menunjukan kemampuan reaktor ABR untuk menurunkan kandungan bahan-bahan pencemar yang masuk kedalam reaktor cukup baik, sedangkan analisis air limbah menggunakan metoda storet menunjukan nilai pada inlet -40 berada pada kelas D yaitu cemar berat, dan nilai pada outlet kelas C yaitu cemar sedang. Pada aspek ekonomi-sosial rata-rata pekerjaan kepala keluarga pengguna IPAL adalah pekerjaan swasta. Masyarakat pengguna IPAL juga siap membentuk Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) atau Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Diberikan rekomendasi teknis yaitu melakukan redesign pada bak atau tangki pengendapan, sehingga didapatkan dimensi L = 5meter, P = 6 meter, sebelumnya 1,5 meter dan T = 2,3 meter. Kata kunci – evaluasi IPAL, kelurahan Girian Indah
Analisis Stabilitas Turap Kantilever Sebagai Pengaman Lereng Timbunan Pada Kawasan Pembangkit Jaringan Binjeita Diocharline E. Bambi; Roski R. Legrans; Lanny D. K. Manaroinsong
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan masyarakat akan pasokan listrik yang meningkat menjadi alasan pembangunan pembangkit jaringan di desa Binjeita. Di lokasi pembangunan pembangkit jaringan ini digunakan turap kantilever bermaterial beton sebagai pengaman lereng timbunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas turap kantilever yang digunakan sebagai pengaman lereng timbunan di lokasi tersebut. Analisis stabilitas turap yang dilakukan yaitu; analisis terhadap tekanan tanah lateral aktif dan pasif, tekanan hidrostatis, dan beban lalu lintas menggunakan metode Rankine pada kondisi statis. Kemudian untuk menentukan momen maksimum dan kedalaman tertanam turap menggunakan metode FMM. Untuk mendapatkan desain optimum dilakukan variasi muka air tanah dalam analisis, sehingga diperoleh defleksi pada masing-masing kondisi muka air tanah yang dapat dibandingkan dengan defleksi ijin SNI 8460;2017. Setelah itu ditinjau kapasitas penampang ijin dan kestabilan lereng. Analisis defleksi dan kestabilan lereng menggunakan software GeoStructural Analysis. Kemudian desain optimum tersebut ditinjau terhadap kondisi dinamis menggunakan metode Mononobe-Okabe dan stabilitas terhadap rembesan menggunakan metode Harza dan Harr. Seluruh analisis dilakukan mengacu pada SNI 8460:2017. Data penyelidikan tanah sondir yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Hasil analisis untuk mendapatkan desain optimum turap kantilever dengan material beton (W-600) untuk referensi tiap titik sondir S-1, S-2 dan S-3 secara berurutan yaitu; panjang turap 11 m, 12 m, 11 m, momen maksimum 141.17 kNm, 146.02 kNm, 141.99 kNm, defleksi 14.5 mm, 16 mm, 14.2 mm, kestabilan lereng 5.13, 5.43, 5.20, nilai FK gempa 1.19, 1.37, 1.24, nilai FK heaving 97.07, 109.84, 98.06, dan nilai FK piping 23.67, 23.52, 22.93. Maka, desain optimum turap kantilever beton tipe W-600 pada kawasan pembangkit jaringan Binjeita diperoleh pada panjang turap kantilever 12 m. Kata kunci – turap kantilever, lereng, Binjeita