p-Index From 2020 - 2025
3.739
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Cindy J. Supit
Universitas Sam Ratulangi

Published : 28 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Anak Sungai Tikala Di Kelurahan Tikala Ares Kecamatan Tikala Kota Manado Jeremia V. Lumbantobing; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.55344

Abstract

Sungai Tikala merupakan salah satu sungai yang memberikan dampak kerusakan karena banjir pada tahun 2014. Sungai ini memiliki beberapa anak sungai yang berperan dalam menyumbangkan debit ke sungai utamanya. Salah satu anak sungai Tikala ini melewati kelurahan Tikala Ares. Pada beberapa tahun terakhir, anak sungai ini sering meluap apabila terjadi hujan dengan volume yang cukup besar dan kurun waktu yang cukup panjang. Analisis dimulai dengan menghitung frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data hujan harian maksimum yang diambil dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi I dengan memperhatikan pos hujan yang berpengaruh terhadap DAS. Dengan metode Poligon Thiessen, diketahui pos hujan yang berpengaruh terhadap DAS Anak Sungai Tikala yaitu Pos Hujan Sawangan. Selanjutnya menganalisis debit banjir rencana menggunakan metode Rasional karena DAS yang relatif kecil. Hasil hitungan debit rencana untuk berbagai kala ulang dimasukkan dalam program HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang sudah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penampang Anak Sungai Tikala tidak mampu menampung debit banjir mulai dari kala ulang 25 tahun sampai kala ulang 100 tahun. Kata kunci: anak Sungai Tikala, debit banjir, metode rasional, HEC-RAS
Analisis Neraca Air Sungai Nuay Di Titik Bendung Nuay Desa Tounelet Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa Wirando T. Wilar; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.55393

Abstract

Bendung Nuay memanfaatkan air dari Sungai Nuay untuk mengairi lahan irigasi yang ada di Daerah Irigasi Nuay. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan studi mengenai analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Nuay. Analisis neraca air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Nuay agar dapat diketahui apakah jumlah air mengalami kelebihan ataupun kekurangan. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80% dan ketersediaan air untuk pemeliharaan sungai Q95%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air untuk lahan irigasi dan peternakan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah dihitung juga kebutuhan air untuk aliran pemeliharaan sungai atau Q95% yang adalah aliran minimum yang harus tersedia di sungai untuk menjaga kehidupan ekosistem sungai. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa ketersediaan air Q95% tidak selalu terpenuhi pada bulan Juni hingga Desember karena debit yang kecil sehingga membuat ketersediaan air tidak mencukupi. Ketersediaan air Q80% juga hanya mencukupi untuk mengairi seluruh lahan irigasi pada masa tanam pertama. Kata kunci: Sungai Nuay, DAS Nuay, Metode NRECA, neraca air
Peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum Di Desa Bolaang Satu Kecamatan Bolaang Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Jarend F. Kaligis; Cindy J. Supit; Isri R. Mangangka
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56618

Abstract

Desa Bolaang Satu merupakan desa yang terletak di kabupaten Bolaang Mongondow, kecamatan Bolaang Timur yang berbasan dengan desa Tadoy, desa Bolaang, Desa Lolan, dan desa Bantik. Sebagian masyarakat di desa ini mengalami kesulitan air minum. Hal ini disebabkan karena belum semua masyarakat terlayani PDAM. Kebanyakan masyarakat masih mendapatkan air dari sumber air tanah dangkal melalui sumur gali dan pompa. Kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti diare, kolera, dan penyakit pencernaan lainnya. Untuk itu perlunya dilakukan peningkatan sistem penyediaan air minum di desa Bolaang Satu. Maka hasil perhitungan diperoleh jumlah penduduk desa Bolaang satu pada tahun 2043 sebanyak 1366 jiwa selanjutnya untuk kebutuhan air di desa Bolaang Satu pada tahun 2043 adalah sebesar 3.43525 lt/det dengan ketersediaan air untuk desa Bolaang Satu telah terpasang 10 lt/det dan produksinya hanya sebesar 3 lt/det maka untuk itu perlu dilakukan peningkatan volume reservoir menjadi 750 m3 dengan penambahan untuk kapasitas mati dan ruang udara menjadi 900 m3 dengan dimensi p x l x t yaitu 12,5 x 12 x 6 m. Kata kunci: kebutuhan air, ketersediaan air, Bolaang Satu
Pengaruh Penggunaan Eco-Enzyme Terhadap Kualitas Udara Di Tempat Pembuangan Akhir Sumompo Kota Manado Lidya T. J. Turangan; Herawaty Riogilang; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56707

Abstract

Dari berbagai aktivitas masyarakat di perkotaan tentunya menimbulkan sampah yang lumayan banyak per harinya. Menurut data, kota manado dapat menghasilkan 339,89 ton sampah per hari. Tempat pembuangan akhir sampah (TPA) sumompo merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap akhir dalam proses pembuangannya. Pengelolaan sampah di TPA Sumompo masih menggunakan metode Open Dumping atau dibuang begitu saja. Sejumlah dampak negatif yang ditimbulkan dari keberadaan TPA, salah satunya yaitu pencemaran udara. Dimana pencemaran udara ini adalah perusak terhadap kualitas udara yang ada di lingkungan TPA. Metodologi yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif, Parameter yang akan dianalisis dalam sampel udara yaitu gas metana (CH4), hidrogen sulfida (H2S). Nilai hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan baku mutu gas hidrogen sulfida (H2S), serta nilai ambang batas (NAB) gas metana (CH4). Berdasarkan identifikasi di tempat pembuangan akhir (TPA) Sumompo, penggunaan Eco-Enzyme terbukti efektif dalam menurunkan kadar gas seperti gas metana (CH4) dan hidrogen sulfida (H2S) yang mengakibatkan pencemaran udara di TPA Sumompo. Sehingga dapat memperbaiki kualitas udara di TPA Sumompo. Dari hasil evaluasi pemantauan gas metana (CH4) dan hidrogen sulfida (H2S) sebelum dan sesudah penggunaan Eco-Enzyme, terjadi penurunan kadar gas metana (CH4) dengan rata-rata penurunan 41,5% dan menurunkan kadar gas hidrogen sulfida (H2S) dengan rata-rata penurunan 100%. Kata kunci: Eco-Enzyme, Metana (CH4), Hidrogen Sulfida (H2S), udara TPA
Perancangan Sistem Penyediaan Air Minum Di Kelurahan Kalaodi Kota Tidore Kepulauan Nur Ramadini; Cindy J. Supit; Isri R. Mangangka
TEKNO Vol. 22 No. 88 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i88.56749

Abstract

Kelurahan kalaodi adalah suatu daerah yang berada pada ketinggian mdpl di Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara. Saat ini sistem jaringan air minum oleh PDAM belum ada di Kelurahan Kalaodi terletak di daerah dataran tinggi yang secara teknisnya sulit untuk dilayani dari sumber air yang ada. Sehingga perlu direncanakan sistem jaringan air minum agar pendistribusian air minum di kelurahan kalaodi tersebut dapat tersedia. Analisis kebutuhan air minum penduduk kelurahan Kalaodi pada tahun 2038 mencapai 24,926 liter/orang/hari. Dengan kebutuhan jam puncak sebesar 0,2676 liter/detik (43,624 liter/orang/hari) pada tahun 2038. Sistem distribusi yang dipakai untuk pengembangan sistem pelayanan air minum di kelurahan Kalaodi yaitu dengan cara gabungan (pompa dan gravitasi). Kapasitas reservoir =3,302 dengan dimensi reservoir (2,5 m x 1,5 m x 2 m). Jumlah hidran umum ada 3 buah, kapasitas tiap hidran umum 2 dengan kebutuhan air tiap hidran 0,892 liter/detik. Analisis sistem jaringan air minum di kelurahan Kalaodi menggunakan program Epanet 2.0. Kata kunci: ketersediaan air, kebutuhan air, Kelurahan Kalaodi
Evaluasi Sistem Pengolahan Air Lindi Di TPA Taratara Kota Tomohon Arnaldo Tukusan; Cindy J. Supit; Pingkan A. K. Pratasis
TEKNO Vol. 22 No. 89 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i89.57476

Abstract

Melalui observasi secara langsung dilapangan diketahui terjadinya penumpukan sampah pada bak penampung air lindi yang disebabkan oleh tergerusnya sampah dari tumpukan karena hujan sehingga menyebabkan melimpahnya air lindi. Tujuan penelitian adalah untuk mengevaluasi sistem pengolahan air lindi pada TPA Taratara. Analisis data dilakukan dengan pengambilan sampel air lindi lalu dibawa ke laboratorium BARISTAND dan BTKLPP Manado untuk dianalisis kualitas nya, guna mengetahui berapa nilai pH, serta konsentrasi BOD, COD, dan TDS. Hasil pengujian laboratorium pada outlet sebesar pH 7,5, BOD 18 mg/L, COD 260 mg/L dan TDS 316 mg/L, nilai ini hampir melebihi baku mutu yang diperbolehkan berdasarkan Peraturan Menteri LHK Nomor 59 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Lindi bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Mengevaluasi kondisi instalasi pengolahan air lindi diperlukan sehingga kolam yang direncanakan dapat beroperasi dengan baik, dengan menggunakan metode pengolahan kombinasi antara lain kolam anaerobik, kolam stabilisasi, kolam maturasi dan kolam biofilter sesuai Permen PU Nomor 3 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan dalam penanganan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga, perhitungan debit lindi didasarkan pada perhitungan neraca air metode Thornthwaite-Matter dengan hasil perhitungan perkolasi air tertinggi bulanan pada bulan Agustus sehingga diperoleh debit lindi rencana 15 m3/hari. Kata kunci: TPA Taratara, air lindi, Instalasi Pengolahan Air Lindi
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Ranoyapo Di Desa Lindangan Kabupaten Minahasa Selatan Marco Salomo; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 22 No. 89 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i89.58187

Abstract

Sungai Ranoyapo merupakan sungai terpanjang yang terdapat di Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan panjangnya sungai ini, sungai Ranoyapo melewati beberapa desa di Kabupaten Minahasa Selatan. Salah satu desa yang dilewati adalah desa Lindangan, Kecamatan Tompaso Baru tepatnya melewati lahan pertanian yang ada sehingga masalah banjir di DAS sungai Ranoyapo di desa Lindangan Kecamatan Tompaso Baru sangat merugikan masyarakat khususnya penduduk yang berprofesi sebagai petani. Analisis debit banjir dan tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan menggunakan metode Log Pearson III dengan data hujan harian maksimum dari tahun 2012 s/d 2021 yang berasal dari stasiun Klimatologi Pinaling. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Convertation Services, dan untuk kehilangana air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan mengkalibrasi debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk Batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter yang terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan adanya luapan air yang terjadi pada STA 0+100 pada debit kala ulang 5 tahun. STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175, STA 0+200 pada debit kala ulang 10 tahun. STA 0+50, STA 0+75, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175, STA 0+200 pada debit kala ulang 25 tahun. Pada debit kala ulang 50 tahun terjadi luapan pada semua STA Dan pada debit kala ulang 100 tahun terjadi luapan pada semua STA. Kata kunci: Perencanaan Struktur Beton Bertulang, Sekolah, SRPMK
Analisis Debit Banjir dan Tinggi Muka Air Sungai Sapalalum Di Desa Lelema Kabupaten Minahasa Selatan Agnesia Kumajas; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 22 No. 89 (2024): TEKNO
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/jts.v22i89.58389

Abstract

Sungai Sapalalum merupakan salah satu sungai di Kabupaten Minahasa Selatan yaitu di desa Lelema, Kecamatan Tumpaan. Sungai ini sudah pernah meluap dan menyebabkan banyak kerugian bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu dibutuhkan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang dapat terjadi. Analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data hujan harian maksimum yang di ambil dari pos Klimatologi hujan Ranowangko – Tara- tara dan Pentu – Pinaling pada tahun 2008 s/d 2021. Pemodelan hujan aliran dilakukan pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) akan menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji debit puncak. Parameter yang akan dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji uji debit puncak menunjukan nilai 45,8 m3/det. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa STA 0+025, STA 0+100, STA 125, STA 0+150, STA 0+175, STA 0+200 tidak dapat menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun. Hanya STA 0+075 yang dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang rencana. Kata kunci: Sungai Sapalalum, Banjir, HEC-HMS, HEC-RAS