p-Index From 2020 - 2025
1.048
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Attoriolong
Jumadi Jumadi
Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Muhammadiyah Cabang Pasui 1966-2015 Waliyuddin Waliyuddin; Jumadi Jumadi; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasui merupakan nama sebuah dusun di Kecamatan Buntu Batu tetapi dijadikan nama Cabang Muhammadiyah di lingkup Kecamatan Buntu Batu. Berdasarkan fakta di atas ditegaskan bahwa permasalahan yang akan diteliti adalah tentang sejarah dan perkembangan Muhammadiyah Cabang Pasui. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejarah dan peranan Muhammadiyah Cabang Pasui terhadap Masyarakat islam. Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yaitu dapat memperluas khazanah ilmu dalam karya ilmiah terutama dalam bentuk sejarah. Sedangkan metode dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Muhammadiyah Cabang Pasui memiliki beberapa ortom dan amal usaha yang menjadi kekuatan utama Muhammadiyah Cabang Pasui dalam berkiprah menjayakan agama Islam seperti Aisyiyah yang khusus membina ibu-ibu dan remaja putri, IPM dan Hisbul Whatan yang khusus membina anak remaja dan Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang bergerak dalam pembinaan generasi muda di kecamatan Buntu Batu. Muhammadiyah dalam rangka membumikan amar makruf dan nahi mungkar menjadikan amal usaha sebagai modal besar dalam mewujudkan misi tersebut, adapun beberapa amal usaha yang menjadi milik pribadi Muhammadiyah Cabang Pasui seperti Masjid Al Ansar Muhammadiyah Pasui, MTs Muhammadiyah Pasui, dan TK ABA Yang tersebar di seluruh kecamatan Buntu Batu. Muhammadiyah Cabang Pasui memiliki peran dikehidupan masyarakat seperti, Bidang Dakwah antara lain: bagian Tabligh, pada mulanya selain menggerakkan pengajian-pengajian. Bidang sosial, bagian ini mempelopori urusan gotong royong. Bagian Pendidikan (sekolahan), pengajian anak-anak dan remaja pada malam sabtu, kemudian pembangunan sarana pendidikan tingkat paud dan Madrasah Tsanawiyah yang Pelajarannya disamping pelajaran agama juga diberikan pelajaran umum setingkat Sekolah umum, lama belajar tiga tahun. 
Tradisi Je'ne-Je'ne Sappara Dalam Masyarakat Desa Balang Loe Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto, 1997-2020. Sitti Hamidah Septiana; Jumadi Jumadi; La Malihu
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana latar belakang adanya Tradisi Je'ne-Je'ne Sappara di Desa Balang Loe Kecamatan Tarowang  Kabupaten Jeneponto, perkembangan tradisi je'ne-je'ne sappara dalam masyarakat  desa Balang Loe, dan  dampak tradisi Je'ne-Je'ne Sappara terhadap masyarakat  dan  pemerintah desa Balang Loe. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang memiliki empat tahapan yaitu; heuristik (mengumpulkan data), kritik (keaslian sumber), interpetasi (menafsirkan data-data penelitian), dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukan bahwa keberadaan tradisi Je'ne-Je'ne Sappara ditengah-tengah masyarakat  Desa Balang Loe disebabkan oleh dua yaitu: (1) Untuk memperigati hari kemengan Kerajaan Tarowang  terhadap Kerajaan Majapahit,(2) Untuk mengenang kepergian sang tabbii yang memiliki banyak jasa terhadap masyarakat Desa Balang Loe. Seiring perubahan zaman, tradisi ini juga mengdalamai perkembangan dari segala aspek baik segi pelaksanaannya, penambahan rangakaian kegiatan. (3)Tradisi je'ne-je'ne sappara ini juga memiliki dampak bagi masyarakat dan pemerintah, dampak yang ditimbulkan dengan adanya tradisi Je'ne-Je'ne Sappara misalnya dalam bidang sosial, ekonomi dan wisata budaya.
Tradisi Mappanre Temme’ Pada Pernikahan Masyarakat Suku Bugis Dusun Labose Desa Laskap Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur, 1967-2021. Nurwina S; Jumadi Jumadi; Ahmadin Ahmadin
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya tradisi mappanre temme’  pada pernikahan adat suku Bugis dikalangan masyarakat Bugis, untuk mengetahui makna-makna yang terkandung di dalam tradisi ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ialah suatu proses penelitian untuk memahami fenomena-fenomena manusia atau sosial menciptakan gambaran yang menyeluruh dan kompleks yang dapat disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terperinci yang diperoleh dari sumber informan, serta dilakukan dalam latar setting yang alamiah. Tahun 1967 diambil dan dijadikan batasan tahun dengan alasan objek penelitian yakni Dusun Labose secara resmi masuk menjadi salah satu dusun di Desa Laskap, sedangkan batasan waktu penelitian diambil yakni tahun 2021 karena tahun tersebut merupakan waktu pling mutakhir dalam pengumpulan data penelitian. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam upacara tradisi mappanre temme’ pada pernikahan adat masyarakat suku Bugis di Dusun Labose ada beberapa alasan sehingga tradisi ini masih dilaksanakan, diantaranya adalah masih adanya kepercayaan dari nenek moyang terdahulu, faktor turun-temurun atau warisan dari para tetua sehingga harus dilaksanakan sehari sebelum menjelang akad pernikahan dilangsungkan. Di dalam tradisi mappanre temme’ kedua mempelai pengantin melaksanakan tradisi ini di rumahnya maing-masing yang didampingi oleh guru mengaji dan kedua orang tuanya. Calon pengantin memakai baju adat suku Bugis yang biasanya dikenal dengan sebutan baju Bo’do khas suku Bugis, kemudian calon pengantin mengikuti bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh guru mengaji yang telah di amanahkan oleh orangtua calon pengantin untuk memandu berlangsungnya acara mappanre temme’. Dalam tradisi ini juga terdapat makna-makna simbol yang terdapat pada hidangan yang disajikan. 
Jembatan Kembar: Konflik dan Integrasi Sosial di Lekkong Kabupaten Enrekang 2003-2015 Muhammad Asri; Jumadi Jumadi; Mustari Bosra
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang pembangunan jembatan, proses terjadinya konflik sosial akibat pembangunan jembatan serta bagaimanan proses terciptanya integrasi sosial di Lekkong, Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri atas empat tahapan yaitu: Heuristik (pengumpulan data dan sumber), kritik sumber baik secara intern maupun ekstern, interpretasi atau penafsiran dan terakhir adalah historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian diketahui bahwa dimulainya perencanaan pembangunan pada tahun 2003 dan pengerjaan ditahun 2004 sebagai upaya mendorong stabilitas terutama disektor pendidikan dan ekonomi. Tidak adanya jembatan sebagai jalur penyeberangan menyebabkan terganggunya aktifitas pendidikan dan ekonomi secara khusus. Ketidak sepakatan masyarakat terkait lokasi pembangunan menyebabkan masyarakat terpecah dan masing-masing membangun jembatan yang dinamai jambatang sunanan dan jambatang tamanan.Peresmian jembatan dilakukan secara bersamaan pada tahun 2012 dengan harapan konflik horizontal dapat diretas.Mengagendakan kegiatan-kegiatan yang berbasis peningkatan hubungann silaturahmi juga dilakukan oleh organuisasi KPML 
Soppeng pada Masa Revolusi, 1945-1950 Nurul Fauziah; Bustan Bustan; Jumadi Jumadi
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengemukakan kondisi masyarakat Soppeng menjelang revolusi, kondisi masyarakat Soppeng masa revolusi, dan bagaimana bentuk perjuangan serta implikasi masyarakat Soppeng melawan penjajah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan kerja yaitu: Heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Soppeng pada masa revolusi politik terus mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Jepang menhancurkan armada gabungan Belanda, Inggris, Australia, dan Amerika dan pertempuran di laut Jawa. Pertumbuhan ekonomi sebuah daerah merupakan pondasi yang sangat sentral untuk perkembangan tahap suatu wilayah, semenajak berkuasa penuh Belanda menerapkan kebijakan-kebijakan, seperti pembangunan akses yang cukup berpengaruh pada bidang perekonimian diwilayah. Revolusi menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan hanya merupakan satu kisah dalam sejarah Indonesia melainkan merupakan unsur yang kuat didalam persepsi bangsa Indonesia itu sendiri. Pendapatan daerah Soppeng sejak zaman penjajahan adalah pajak hasil bumi yang dikenakan pada para penggarap tanah, utamanya pajak hasil bumi yang dikenakan pada penggarap tanah, pajak kekayaan, pajak benda dan pajak pendapatan. Bentuk perjuanagan masyarakat Soppeng dengan mendirikan badan perjuangan laskar yang diberi nama GAPIS dibentuk sebagai organisasi yang menjadi wadah perjuangan rakyat untuk mendukung dan mempertahankan kemeredekaan
Analisis Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah Secara Daring pada Masa Pandemi Covid 19 Kelas XI MIPA 3 SMA Negeri Makassar Tahun Ajaran 2021/2022 Andriani Andriani; M. Rasyid Ridha; Jumadi Jumadi
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Untuk Mendeskripsikan Bagaimana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah di masa Pandemi Covid-19 pada jenjang sekolah menengah atas di Kota Makassar, dengan menelusuri perencanaan pembelajaran sejarah secara daring, proses pembelajaran sejarah secara daring, dan evaluasi pembelajaran sejarah secara daring selama pandemic Covid-19. Subjek dalam penelitian ini adalah guru, wali siswa dan siswa di sekolah menengah atas yaitu SMA Negeri 11 Makassar pada tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, informan penelitian ini adalah guru sejarah, wali siswa dan siswa dari kelas MIPA di tingkatan kelas XI. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah menggambarkan bahwa pelaksanaan pembelajaran daring di SMA Negeri 11 Makassar kelas XI MIPA 3 sudah terlaksana dengan baik, guru dan siswa telah memiliki fasilitas-fasilitas dasar yang dibutuhkan, hal itu menggambarkan kesiapan pelaksanaan pembelajaran daring. Dalam pelaksanaan pembelajaran daring guru sudah melakukan perencanaan pembelajaran dan sudah melaksanakan pembelajaran dengan baik yaitu menggunakan media pembelajaran, strategi, metode dan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan siswa. Pembelajaran daring memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya dan mampu mendorong guru untuk lebih kreatif dalam mengajar selain itu siswa dituntut untuk lebih mandiri dan termotivasi untuk lebih aktif belajar. Namun, pembelajaran daring memiliki kendala dalam pelaksanaannya seperti kondisi jaringan yang terkadang kurang mendukung dan kesulitan siswa memahami materi pembelajaran adalah tantangan tersendiri dalam pembelajaran daring.