This Author published in this journals
All Journal Attoriolong
Bahri Bahri
Prodi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNM

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Muhammadiyah Cabang Pasui 1966-2015 Waliyuddin Waliyuddin; Jumadi Jumadi; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pasui merupakan nama sebuah dusun di Kecamatan Buntu Batu tetapi dijadikan nama Cabang Muhammadiyah di lingkup Kecamatan Buntu Batu. Berdasarkan fakta di atas ditegaskan bahwa permasalahan yang akan diteliti adalah tentang sejarah dan perkembangan Muhammadiyah Cabang Pasui. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejarah dan peranan Muhammadiyah Cabang Pasui terhadap Masyarakat islam. Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yaitu dapat memperluas khazanah ilmu dalam karya ilmiah terutama dalam bentuk sejarah. Sedangkan metode dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Muhammadiyah Cabang Pasui memiliki beberapa ortom dan amal usaha yang menjadi kekuatan utama Muhammadiyah Cabang Pasui dalam berkiprah menjayakan agama Islam seperti Aisyiyah yang khusus membina ibu-ibu dan remaja putri, IPM dan Hisbul Whatan yang khusus membina anak remaja dan Pemuda Muhammadiyah sebagai organisasi otonom yang bergerak dalam pembinaan generasi muda di kecamatan Buntu Batu. Muhammadiyah dalam rangka membumikan amar makruf dan nahi mungkar menjadikan amal usaha sebagai modal besar dalam mewujudkan misi tersebut, adapun beberapa amal usaha yang menjadi milik pribadi Muhammadiyah Cabang Pasui seperti Masjid Al Ansar Muhammadiyah Pasui, MTs Muhammadiyah Pasui, dan TK ABA Yang tersebar di seluruh kecamatan Buntu Batu. Muhammadiyah Cabang Pasui memiliki peran dikehidupan masyarakat seperti, Bidang Dakwah antara lain: bagian Tabligh, pada mulanya selain menggerakkan pengajian-pengajian. Bidang sosial, bagian ini mempelopori urusan gotong royong. Bagian Pendidikan (sekolahan), pengajian anak-anak dan remaja pada malam sabtu, kemudian pembangunan sarana pendidikan tingkat paud dan Madrasah Tsanawiyah yang Pelajarannya disamping pelajaran agama juga diberikan pelajaran umum setingkat Sekolah umum, lama belajar tiga tahun. 
Ritual Andingingi: Strategi Mempertahankan Kelestarian Alam pada Komunitas Kajang 2014-2020 Syahrul Hidayat; Bustan Bustan; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 20, No 2 (2022): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang prosesi  ritual Andingingi pada komunitas adat Kajang, dinamika prosesi ritual Andingingi pada komunitas adat Kajang, dampak ritual Andingingi terhadap Pelestarian Alam pada Komunitas Adat Kajang. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari atas empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data atau sumber), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Adapun yang diwawancarai dalam penelitian ini yaitu: Salam, Mail, Pate’, Ganing, Matampa Wali, Iswandy Bakddu, Citra Farahdiba Isnandar dan Yusuf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Prosesi ritual Andingingi dilaksanakan sejak adanya leluhur komunitas adat Kajang. Ritual ini dilakukan untuk mendinginkan kampung sebagai cara agar tempat tinggal mereka tidak mendapatkan bencana dan malapetaka. (2) Seiring perkembangan zaman, ritual Andingingi juga mengalami perubahan. Diantaranya pada tahun 2014-2016 komunitas adat Kajang sudah terbuka dengan masyarakat luar. Sedangkan pada tahun 2017-2020 perubahan yang paling signifikan terlibatnya pemerintah dalam memberikan bantuan sebagai upaya melestarikan warisan budaya di Kabupaten Bulukumba. (3) Ritual Andingingi memberikan dampak yang cukup besar terhadap pelaksanaannya baik dampak sosial, dampak ekonomi, dampak wisata budaya dan juga dampak lingkungan.
Pedagang Kaki Lima di Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak Kabupaten Maros, 2011-2020 Fadliah Mubakkira; Amirullah Amirullah; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang munculnya pedagang kaki lima di Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak Kabupaten Maros, aktivitas perdagangan serta kehidupan ekonomi pedagang kaki lima di Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak Kabupaten Maros 2011-2020, serta dampak sosial, dampak ekonomi dan dampak lingkungan dan keamanan terhadap keberadaan pedagang kaki lima di Kawasan tersebut. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif dengan menggunakan metode sejarah  yang terdiri atas empat tahapan yaitu: heuristik (pengumpulan data/sumber), kritik sumber, interpretasi atau penafsiran sumber, dan historiografi (penulisan sejarah). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pedagang kaki lima di Kabupaten Maros sudah ada sejak dulu yang banyak berjualan dipinggir jalan dan hal ini kadang kala menyebabkan kemacetan pada arus lalu lintas. Sehingga pada tahun 2011 pemerintah daerah menemukan ide untuk merelokasi pedagang kaki lima masuk ke Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak yang pada tahun 2020 berjumlah 101 pedagang kaki lima dengan alasan tata ruang kota Maros agar lebih tertib, indah dan asri. Selain itu, pendapatan yang didapatkan oleh pedagang kaki lima selama berjualan disini cukup meningkat meskipun pada masa covid-19 menurun karena tempat ini sempat ditutup. Adapun dampak yang ditimbulkan terhadap keberadaan pedagang kaki lima di Kawasan Kuliner Pantai Tak Berombak yaitu dampak sosial yang cukup kuat interaksinya sesama pedagang, serta masyarakat. Dampak ekonomi tentunya memiliki dampak bagi pedagang kaki lima itu sendiri, dimana dengan berjualan di Kawasan Kuliner PTB pendapatan yang diperoleh cukup meningkat dan dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Sedangkan dampak bagi perekonomian maros yaitu dengan mengurangi pengangguran serta adanya PTB dapat memudahkan masyarakat untuk menjangkau kawasan tersebut.
Pembelajaran Sejarah pada SMAN di Kota Makassar Masa Pandemi Covid 19 Tahun Ajaran 2020/2021:Studi Kasus pada SMAN 2 Makassar dan SMAN 3 Makassar Mahdalena Mahdalena; Patahuddin Patahuddin; Bahri Bahri
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif (quality research) yang bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru, metode pembelajaran sejarah, dan dampak pembelajaran sejarah secara online pada SMAN 2 Makassar dan SMAN 3 Makassar masa pandemi Covid-19 Tahun Ajaran 2020/2021. Subjek dalam penelitian ini antara lain 4 orang guru sejarah dan 6 orang peserta didik pada dua Sekolah Menengah Atas Negeri yakni SMA Negeri 2 Makassar dan SMA Negeri 3 Makassar pada tahun ajaran 2020/2021, serta 2 orang tua peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyusunan satuan dan kategorisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Semua aspek kesiapan guru telah dilaksanakan selama pembelajaran online. Beberapa persiapan yang berbeda dengan pembelajaran offline antara lain pengorganisasian materi oleh guru sejarah yang lebih sederhana, pengalokasian waktu pembelajaran yang lebih singkat dari 2-3 kali 45 menit menjadi hanya 30-45 menit dalam satu kali pertemuan, dan teknik penilaian kepada peserta didik yang dirasa lebih sulit karena tidak dapat memantau keseharian peserta didik secara langsung, 2) Model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran sejarah secara online antara lain model pembelajaran ekspositori, saintifik, dan kooperatif  dengan metode ceramah dan diskusi. Media atau alat peraga pembelajaran seperti buku, peta, globe, dan lainnya telah berubah dengan memanfaatkan media yang dapat dijangkau secara online antara lain buku elektronik, powerpoint, bahan ajar di internet dan memanfaatkan video pembelajaran pada youtube. (3) Pembelajaran sejarah secara online memiliki dampak positif pada kemudahan pengerjaan dan pengumpulan tugas bagi peserta didik, dan berdampak negatif pada rasa jenuh dan sulit menerima atau memahami materi yang dianggap padat dan membutuhkan penjelasan berulang. Terlebih, peserta didik tidak dapat serta merta bertanya apabila tidak mengerti. Bagi guru, pembelajaran sejarah secara online memiliki dampak positif pada metode mengajar yang dirasakan lebih fleksibel dan dapat menjalankan aktivitas lain sembari mengajar. Adapun dampak negatifnya adalah sulitnya guru sejarah untuk memantau dan menilai peserta didiknya. Disisi lain, dampak pembelajaran sejarah secara online bagi orang tua peserta didik yakni dapat lebih dekat dengan keluarga, walaupun sulit mengontrol dan mengatur kedisiplinan anak di rumah. 
Kehidupan Petani Garam: Sejarah Sosial Ekonomi di Desa Arungkeke Kabupaten Jeneponto 2012-2020 Inayah Putriani S; Bahri Bahri; Khaeruddin Khaeruddin
Attoriolong Vol 21, No 1 (2023): Attoriolong Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang petani garam di Desa Arungkeke, sosial ekonomi petani garam di Desa Arungkeke, dan sistem kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk petani garam. Penelitian ini merupakan penelitian sejarah sosial ekonomi dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode penelitian sejarah yang mencakup beberapa tahapan, yakni heoristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa penggaraman di Desa Arungkeke telah dilakukan secara turun-temurun dan sudah ada sejak masa lampau. Bahkan penggaraman sudah menjadi tradisi bagi masyarakat pesisir di Desa arungkeke. Kondisi sosial ekonomi petani garam di Desa Arungkeke dalam taraf kesejahteraan sudah mencapai kesejahteraan dimana mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan yang lainnya dalam rumah tangga. Sistem kebijakan yang telah dikeluarkan dari pemerintah untuk petani garam, pemerintah secara khusus mencanangkan kebijakan berupa Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) yang bertujuan untuk memberdayakan kesejahteraan petani garam.