Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan

PERBEDAAN TINGKAT STRESS SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI MUSIK MOZART PADA TUNA DAKSA DI PUSAT REHABILITASI TERPADU PENYANDANG CACAT YOGYAKARTA Destiyanti, Asteria; Saputro, Dwi Nugroho Heri; Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"Perbedaan Tingkat Stress Sebelum dan Sesudah Terapi Musik Mozart Pada Tuna Daksa di Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat Yogyakarta Maret 2014”. Latar belakang: Stres adalah suatu keadaan yang dialami setiap orang berupa respon tubuh yang tidak spesifik terhadap tekanan yang didapatkan secara tidak disengaja terhadap setiap kebutuhan yang terganggu, atau berupa pembebanan yang diperoleh dan tidak dapat dihindari. Ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia. Musik adalah salah satu terapi yang digunakan untuk mengurangi stress. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Perbedaan Tingkat Stress Sebelum dan Sesudah Terapi Musik Mozart pada Tuna Daksa di Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat Yogyakarta Maret 2014. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimendengan rancangan penelitian Time Series Design. Teknik samplingyang digunakan adalah NonProbability samplingjenis Sampling Kuota. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan terapi musik Mozart dengan menggunakan instrument PSS (Preceived Stress Scale) untuk mengetahui tingkat stress. Uji normalitas data menggunakan shapirowilk test. Analisa data menggunakan uji statistik wilcoxon. Hasil: Hasil uji Wilcoxon didapatkan p= 0,001, dengan demikian terdapat perbedaan antara Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan bermakna antara tingkat stress sebelum dan sesudah terapi musik Mozart. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan lebih banyak responden, menggunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
PENGARUH STORY TELLING DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS DI SEKOLAH DASAR KHUSUS AUTISME BINA ANGGITA Sari, Ignasia Yunita; Wibawanti, Sumirat Putri
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v6i1.113

Abstract

Latar Belakang: Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yang banyak dijumpai adalah autis. Jumlah anak autis di Yogyakarta semakin meningkat, pada tahun 2008 dari 98.000 kelahiran terdapat 196 anak yang menyandang autis, kemudian tahun 2009 dari 100.000 kelahiran terdapat 200 anak yang menyandang autis dan pada tahun 2010 tercatat dari dari 202.500 kelahiran terdapat 205 anak yang menyandang autis. Salah satu gangguan yang terdapat pada anak autis yaitu keterbatasan interaksi sosial. Tujuan: Mengetahui pengaruh story telling dengan media gambar terhadap kemampuan interaksi sosial pada anak autis di Sekolah Dasar Khusus Autisme Bina Anggita. Metode Penelitian: Menggunakan metode Pre Experimental Design dengan rancangan one group pre-test post-test design. Populasi pada penelitian ini berjumlah 43 anak. Sampel berjumlah 15 anak diambil dengan teknik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan Wilcoxon. Hasil: Analisa data menggunakan uji Wilcoxon pada tingkat kemaknaan 95% (? 0,05) diperoleh nilai hitung (p value=0,000). Kesimpulan: Ada pengaruh story telling dengan media gambar terhadap kemampuan interaksi sosial anak autis di Sekolah Dasar Khusus Autisme Bina Anggita. Saran: Penelitian selanjutnya supaya menambahkan jumlah sampel supaya bisa digeneralisasikan dan menambah observasi perubahan tingkah laku anak. Kata kunci: Autis - Interaksi Sosial - Story Telling - Media Gambar ABSTRACT Background: One type of child with special needs has is autism. The number of autistic children in Yogyakarta increased. In 2008 from 98,000 births there were 196 children with autism, then in 2009 out of 100,000 births there were 200 children with autism and in 2010 recorded from 202,500 births there were 205 children with autism. One of the disorders that exist in children with autism is the limitation of social interaction. Objective: To identify the effect of story telling with picture on autistic child social interaction ability in Autism Special School Bina Anggita. Methods: It was a pre experimental design with one group pre-test post-test design. The population in this study amounted to 43 children. The sample was 15 children taken with purposive sampling technique. Analysis used Wilcoxon. Result: Analysis used Wilcoxon test at significance level 95% (?, 0,05) shows value count (p value = 0,000). Conclusion: There is an effect of story telling with picture on autistic child social interaction ability in Autism Special School Bina Anggita. Suggestion: Further researchers are suggested to add the number of sample to be generalized and add observation changes in children's behavior. Keywords: Autism - Social Interaction - Story Telling - Picture Media
HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN GADGET DENGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN TERBAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II 2018 Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v7i1.128

Abstract

Latar Belakang : Era digital berkembang cepat dan pesat, seiring dengan berkembangnya gadget. Gadget bukan merupakan barang yang asing, termasuk untuk anak prasekolah. Penggunaan gadget yang tidak sesuai mengganggu proses tumbuh kembang anak. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan durasi penggunaan gadget dengan interaksi sosial pada anak usia prasekolah di Kelurahan Terban wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II Tahun 2018. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan merupakan penelitian survey analitik korelasional dengan metode case control Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dengan 74 responden. Hasil Penelitian : Hasil uji statistic diperoleh hasil nilai p value = 0,025 ( yang berarti ada perbedaan proporsi interaksi sosial antara anak yang jarang menggunakan gadget dengan anak yang sering menggunakan gadget. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR= 4,469, artinya anak yang jarang menggunakan gadget mempunyai peluang 4,469 kali untuk mempunyai interaksi sosial yang baik. Kesimpulan dan Saran : ada hubungan signifikan antara durasi menggunakan gadget dengan interaksi social. anak yang jarang menggunakan gadget mempunyai peluang 4,469 kali untuk mempunyai interaksi social yang baik. Sebaiknya dilakukan penelitian selanjutnya mengenai faktor yang terkait penggunaan gadgetpada anak prasekolah. Kata Kunci : gadget, interaksi, interaksi social, prasekolah ABSTRACT Background: The digital age is developing fast and rapidly, along with the development of gadgets. Gadgets are not foreign items, including for preschoolers. The use of inappropriate gadgets interferes with the child's growth process. Objective: This study aims to identify the relationship between the duration of gadget usage and social interaction in preschool children in the Kelurahan Terban working area of Puskesmas Gondokusuman II in 2018.Method: This study uses a correlational analytic survey with a case control method. The sampling technique used was cluster random sampling with 74 respondents. Result: The results of the statistical test obtained the value of p value = 0.025 (which means there is a difference in the proportion of social interactions between children who rarely use gadgets and children who often use gadgets. From the analysis results also obtained OR = 4.469, meaning children who rarely use gadgets have the opportunity 4,469 times to have good social interaction. Conclusion and Reccomendation: There is a significant relationship between the duration of using a gadget and social interaction. children who rarely use gadgets have 4,469 chances to have good social interactions. It is better to do further research regarding factors related to the use of gadgets in preschool children Keywords : gadget, interaction, social interaction, preschool
PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK KRITIS DI PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v4i2.175

Abstract

Parents’ crisis situation resulting from condition of children treated in Pediatric Intensive Care Unit (PICU) hinders the parents’ role in taking care of their children. Psycho education can decrease the stress to increase the parents’ role in supporting their children’s treatment. This research was to find out the effect of psycho education on parents’ attitude in taking care of children with critical condition in PICU. Quasi experimental research was used with pre-test post-test without control. Population was parents whose children were hospitalized in PICU of RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Consecutive sampling technique resulted 37 parents who met the criteria. The independent variable was psycho education, the dependent variable was parents’ attitude in taking care of their children with critical condition. The test was done by doing observation by observer who has done observation reliability test using cohen cappa resulted between 0,60-0,73 (good). The data analysis used Wilcoxon Sign Rank Test with 95% confidence interval. The result showed an effect of psycho education on parents’ attitude in taking care of children with critical condition in PICU.
TERAPI BERMAIN MENYUSUN BALOK MENURUNKAN KECEMASAN PRASEKOLAH SELAMA HOSPITALISASI Martasih, Endang; Sari, Ignasia Yunita; Prawesti, Indah
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v10i2.283

Abstract

An introduction Hospitalization is a condition that requires children to stay in the hospital, causing anxiety.One of play therapies is block building, which is useful for improving creativity and cognitive abilities, and recognizing colors and shapes. Objective: This research aims to know the effect of block-building play therapy on anxiety of preschoolers hospitalized in Galilea 3 Children Room of Bethesda Hospital Yogyakarta. Method: This was quantitative research with quasi-experiment one group pre-posttest design. The sample was 30 children hospitalized from March 25 – May 8, 202,2 taken with consecutive sampling technique, the instrument was VAS-A questionnaire, analyzed with Wilcoxon Sign Rank Test. Results: Before therapy, 22 respondents (73.33%) experienced severe anxiety, after therapy, 17 respondents (56.6%) were not anxious. The result showedan p- value of 0.000 (p<0.05) therefore there was an effect of block-building play therapy on the anxiety of preschoolers hospitalized in Galilee 3 Children Room of Bethesda Hospital. Conclusion: There is an effect of block-building play therapy on anxiety of preschoolers hospitalized in Galilea 3 Children Room of Bethesda Hospital. Suggestion: Nurses can provide play therapy as an intervention to lower the anxiety of preschoolers undergoing hospitalization.
Edukasi dengan Video Berpengaruh terhadap Sikap Mahasiswa Mengenai Perilaku Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Dzulma Rayi Tiara Putri; Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan kampus. Berdasarkan hasil studi pendahuluan terhadap 10 mahasiswa ditemukan sebanyak 6 mahasiswa kurang mengetahui bentuk-bentuk kekerasan seksual sehingga mendasari kurangnya kesadaran mahasiswa terhadap peristiwa kekerasan seksual di lingkungan kampus. Tujuan: Mengetahui pengaruh edukasi dengan video terhadap sikap mahasiswa mengenai perilaku kekerasan seksual di lingkungan kampus. Metode: Desain penelitian quasi experimental dengan pendekatan one group pretest and posttest without control. Populasi 178 mahasiswa tingkat satu. Sampel yang digunakan sebanyak 30 responden dengan teknik proportional random sampling. Alat ukur dengan kuisioner serta uji statistik menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil: terdapat pengaruh pemberian edukasi dengan video terhadap sikap mahasiswa mengenai perilaku kekerasan seksual dibuktikan dengan hasil pretest 58,97 dan postest 65,56 yang menujukkan adanya peningkatan rerata sebanyak 6,53 dan diperoleh p value sebesar 0,000<0,05 maka H0 ditolak. Kesimpulan: Ada pengaruh edukasi dengan video terhadap sikap mahasiswa mengenai perilaku kekerasan seksual di lingkungan kampus.
Penurunan Stunting dengan Program Posyandu Balita Ikaningtyas, Nurlia; Sari, Ignasia Yunita; Adiyasa, Ratna Puspita; Sari, Reni Puspita; Siswanto, Sukendri
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2025): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v12i2.724

Abstract

 Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah bagian bentuk Upaya Kesehatan yang Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dilakukan oleh, dari, dan untuk masyarakat. Usaha Peningkatan Kesehatan Masyarakat (UPKM) CD Bethesda menganggap posyandu balita sebagai program strategis untuk mengatasi berbagai permasalahan pada balita, termasuk stunting. Namun, hasil kajian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun belum memiliki akses memadai ke layanan dasar, dengan hanya 26,7% anak usia di bawah dua tahun (baduta) yang mendapatkan akses layanan dasar secara simultan. Tujuan penelitian ini untuk melakukan evaluasi program posyandu balita untuk penurunan stunting. Berdasarkan hasil wawancara mendalam didapatkan 6 tema dan 25 kategori. Keenam tema tersebut adalah Posyandu balita mengalami perkembangan saat didampingi CD Bethesda, Dukungan dari pemerintah desa dan puskesmas, Hambatan dalam pelaksanaan posyandu balita, Harapan mayarakat terhadap posyandu balita, Kader melakukan inovasi untuk peningkatan posyandu, dan Peran Kader sesuai dengan peran utama kader posyandu. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian pengalaman masyarakat di daerah dengan akses terbatas terhadap posyandu balita