Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 4-12 BULAN ANTARA YANG DILAKUKAN BABY MASSAGE DAN BABY SPA DI KELUARAHAN PURWOKINANTI, PAKUALAMAN YOGYAKARTA TAHUN 2017 Palupi, Ethic; Pratiwi, Yusi Eka
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v6i1.118

Abstract

Latar Belakang : Stimulasi dalam masa bayi sangat diperlukan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan. Baby massage dan baby spa merupakan suatu kegiatan stimulasi yang dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh sebagai tindakan menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi untuk dapat mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Tujuan : Mengetahui perbedaan pertumbuhan perkembangan bayi setelah dilakukan baby massage dan baby spa. Metode Penelitian : Jenis penelitian quasi eksperimen dengan desain two group pre post test. Responden berjumlah 20 diperoleh menggunakan cluster sampling. Instrumen yang digunakan timbangan, meteran dan DDST II. Uji statistik menggunakan Mann Whitney dan Paired t-test. Hasil Penelitian : Hasil Uji Paired t-test pada kelompok 1(baby massage) berat badan p=0,000 (p< 0,05) dan pada kelompok 2(baby spa) berat badan p=0,000 (p<0,05) dan pada kelompok 1 panjang badan p=0,000 (p<0,05) dan pada kelompok 2 panjang badan p=0,000 (p<0,05) menunjukkan bahwa kedua intervensi berpengaruh terhadap berat badan dan panjang badan. Hasil uji Mann Whitney pada kelompok 1 p=0,004 (p<0,05) dan kelompok 2 p=0,004 (p<0,05) menunjukan bahwa kedua intervensi berpengaruh terhadap perkembangan. Kesimpulan : Baby spa lebih baik untuk meningkatkan pertumbuhan berat badan dan panjang badan, sedangkan baby massage dan baby spa sama-sama baik untuk perkembangan bayi. Saran : Diharapkan untuk orang tua jika ingin meningkatkan berat badan dan panjang badan bayi dapat digunakan baby spa, untuk perkembangan bayi baby massage dan baby spa sama-sama dapat digunakan. Kata kunci : Baby massage - Baby spa - Pertumbuhan - Perkembangan ABSTRACT Background: Stimulation in infancy is necessary to stimulate growth and development. Baby massage and baby spa are stimulation activity performed by parents or caregivers as action to stimulate growth and development of infants to optimize their growth and development. Objective: To find the difference of baby growth and development after baby massage and baby spa. Method: This was a quasi experiment research with two group pre post test design. There were 20 respondents taken with cluster sampling technique. Instruments used in this study were scales, meter and DDST II. Statistical test used Mann Whitney and Paired t-test. Results: The results of Mann Whitney test in group 1(baby massage) p = 0.012 (p> 0.05) and group 2(baby spa) p = 0.004 (p> 0.05) show’s that both interventions havean effect on the development. Paired t-test result show’s group 1 p weight (p> 0,05) and in group 2 body weight p = 0,000 (p> 0,05) and in group 1 body length p = 0,000 (p> 0 , 05) and in group 2 body length p = 0.000 (p> 0,05) mean both intervention have an effect on body weight and body length. Conclusion: Baby spa is better for improving weight baby’s lenght, while baby massage and baby spa are equally good for development. Suggestion : Parents are suggested to increase baby’s wight and lenght by doing baby spa, and to increase baby’s development by doing baby massage and baby spa. Keywords: Baby massage - Baby spa - Growth - Development
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Prestasi Siswa Sekolah Dasar dalam Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) pada Masa Pandemi COVID-19 Ethic Palupi; Santhana Febrianti; Andhani Mita Kinanthi; Defintasari Sri Raharjo; Jatu Kusmarawati
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 2 (2022): April 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i2.1773

Abstract

COVID-19 has changed the learning process from being face-to-face to distance learning. The purpose of this study was to analyze the factors related to student achievement with online learning during the COVID-19 pandemic at SD Kanisius Jetis Depok, Sendangsari, Minggir, Sleman, Yogyakarta in 2021. The design of this study was cross-sectional. Data were collected through filling out a questionnaire, then analyzed using the Chi-square test. The results showed that there was no relationship between parental support, online learning facilities, and living environment with student achievement.Keywords: COVID-19; online learning; student achievement, elementary school ABSTRAK COVID-19 menyebabkan perubahan proses pembelajaran dari yang semula bertatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi siswa dengan pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 di SD Kanisius Jetis Depok, Sendangsari, Minggir, Sleman, Yogyakarta Tahun 2021. Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, lalu dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan orang tua, sarana prasarana pembelajaran daring, dan lingkungan tempat tinggal dengan prestasi belajar siswa.Kata kunci: COVID-19; pembelajaran daring; prestasi belajar siswa, sekolah dasar
Studi Kualitatif Harapan Perawat terhadap Pelayanan Hemodialisa di Masa Pandemi Covid-19 Ethic Palupi; Santahana Febrianti; Elmi Yatha Sartika; Monika Oktaviani Dongoran; Shintia Christ Damayanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13440

Abstract

During the Covid-19 pandemic, there were still many patients and their families in the hemodialysis room who ignored health protocols. So research is needed that aims to find out the description and expectations of nurses for hemodialysis services during the Covid-19 pandemic. This study is included in a qualitative research with in-depth interviews, which analyzes the results of the interviews by coding, determining the categories, and determining the themes of the interview results. The results of interviews with 6 hemodialysis unit nurses at private hospitals in the Yogyakarta area found 55 codes, 17 categories, and 4 themes. It was concluded that there is management of health protocols in the hemodialysis room; there is screening of patients, attendants and nurses; there is arrangement of place, arrangement of schedules, and arrangement of human resources.Keywords: nurse's expectation; hemodialysis services; the Covid-19 pandemic ABSTRAK Di masa pandemi Covid-19, di ruang hemodialisa masih banyak pasien dan keluarga pasien yang mengabaikan protokol kesehatan. Maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran dan harapan perawat terhadap pelayanan hemodialisa di masa pandemi Covid-19. Studi ini termasuk dalam penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam, yang menganalisis hasil wawancara dengan koding, menentukan kategori, dan menentukan tema dari hasil wawancara. Hasil wawancara dengan 6 perawat unit hemodialisa di rumah sakit swasta di wilayah Yogyakarta mendapatkan 55 kode, 17 kategori, dan 4 tema. Disimpulkan bahwa ada penatalaksanaan protokol kesehatan di ruang hemodialisa; ada skrining terhadap pasien, penunggu, dan perawat; ada penataan tempat, penataan jadwal, dan penataan sumberdaya manusia.Kata kunci: harapan perawat; pelayanan hemodialisa; pandemi Covid-19
EDUKASI PENYEBAB STUNTING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEWASPADAAN MASYARAKAT Prawesti, Indah; Sari, Ignasia Yunita; Febrianti, Santahana; Palupi, Ethic
Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat Vol 5, No 1 (2024): Mei: Jurnal Pengabdian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jpkm.v5i1.23005

Abstract

Stunting atau terlalu pendek untuk usia seseorang diartikan sebagai tinggi badan yang berada di bawah minus dua standar deviasi berdasarkan median standar pertumbuhan dari World Health Organization (WHO). Data stunting di Indonesia berdasarkan dari data Riskesdas tahun 2018 sejumlah 30,8%, data ini menunjukkan penurunan dari data Riskesdas tahun 2013 sejumlah 37,6%. Pengetahuan ibu berhubungan dengan kejadian stunting pada anak. Melihat fakta tersebut maka perlu dilakukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penyebab stunting. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk melakukan pendidikan kesehatan mengenai penyebab stunting dan mengevaluasi edukasi yang diberikan. Metode pelaksanaan melalui screening kejadian stunting dengan kerjasama puskesmas, melakukan edukasi, membagikan makanan tambahan kepada keluarga dengan anak stunting, melakukan monitoring dalam waktu satu bulan dan melakukan evaluasi pengetahuan ibu. Hasil menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan kader dan ibu sebesar 40,54% tentang penyebab stunting. Kesimpulan dari pengabdian masyarakat ini bahwa edukasi dapat meningkatkan pengetahuan kader dan ibu tentang penyebab stunting.Kata Kunci: Edukasi; Stunting; Kader; Ibu.
MENUJU GENERASI EMAS TANPA STUNTING MELALUI EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING PADA IBU HAMIL DI MLATIBARU SEMARANG: TOWARDS A GOLDEN GENERATION WITHOUT STUNTING THROUGH STUNTING PREVENTION EDUCATION FOR PREGNANT WOMEN IN MLATIBARU SEMARANG Palupi*, Ethic; Sari, Ignasia Yunita; Prawesti, Indah; Febrianti, Santahana
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i1.70

Abstract

Menurut Child Stunting Data Visualizations Dashboard, WHO tahun 2018, Indonesia merupakan negara ketiga dalam angka kejadian stunting tertinggi di Asia Selatan (36,4%). Stunting merupakan kondisi kegagalan tumbuh kembang pada balita akibat kekurangan gizi kronik dalam 1000 hari pertama kehidupan. Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini, yaitu sejak hari-hari pertama 1000 harinya yaitu semenjak masih di dalam kandungan. Pencegahan stunting tidak lagi hanya berfokus pada anak dan ibunya, tetapi pada ibu hamil. Tujuan kegiatan ini mencegah stunting melalui pendekatan kepada ibu hamil melalui ecounseling dan edukasi pada kader tentang pencegahan stunting pada ibu hamil. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan bulan Maret sampai Juni 2023 dengan sasaran kader di Kelurahan Mlatibaru, Semarang dilakukan 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dilakukan pre-test, lalu pemberian pelatihan lalu dilanjutkan dengan post-test. Setelah pemberian edukasi tentang pencegahan stunting pada ibu hamil, didapatkan hasil bahwa dari 35 orang kader, terdapat 4 orang yang mengalami peningkatan pengetahuan, serta yang lainnya dengan skor yang sama pada pre-test dan post-testnya. Dapat disimpulkan terdapat peningkatan pengetahuan kader terkait pencegahan stunting pada ibu hamil.
PENINGKATAN KESADARAN MULTIKULTURAL DAN PENGALAMAN KERJA MAHASISWA DENGAN INSTITUSI ASING MELALUI LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DI WONOSARI YOGYAKARTA: Enhancing Students' Multicultural Awareness and Work Experiences with a Foreign Institution through Community Healthcare Services in Wonosari Yogyakarta Ikaningtyas, Nurlia; Palupi*, Ethic; Yeni Kustanti, Christina; Betaliani Wirata, Resta; Kumala Dewi, Marita; Damar Prasetyaningrum, Oktalia
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i2.112

Abstract

Posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam bidang kesehatan yang melaksanakan pelayanan KB, gizi, penanggulangan diare, KIA dan pelayanan tumbuh kembang balita di Indonesia. Kegiatan dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat yang dibina oleh tenaga kesehatan di sekitar puskesmas. Posyandu Balita seperti yang ada di Indonesia tidak dilaksanakan di Australia, oleh karena itu Universitas of Canberra dan STIKES Bethesda Yakkum melakukan kolaborasi antar negara untuk melakukan kegiatan dalam Posyandu Balita di Ngunut Wonosari. Metode yang telah dilakukan adalah dengan pelaksanaan Posyandu Balita lima meja, observasi pelaksanaan posyandu oleh mahasiswa dan wawancara yang dilakukan oleh pengabdi kepada mahasiswa STIKES Bethesda Yakkum dan University of Canberra. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung melakukan monitoring tumbuh kembang balita, mahasiswa menyadari pentingnya kesadaran ibu untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang balita, kader mendapatkan pelatihan metode pemantauan tumbuh kembang balita. Ibu balita mendapatkan informasi kesehatan dan balita mendapatkan pemantauan tumbuh kembang serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Mahasiswa dari University of Canberra belajar tentang sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Mereka mengagumi kegiatan pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat dan tidak dipungut biaya, melainkan erat dengan konsep “gotong royong”. Mereka juga mengagumi kinerja kader yang penuh perhatian, ketelatenan, serta suka rela memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam pelaksanaan posyandu. Kegiatan kunjungan Posyandu ini memberikan dampak positif bagi mahasiswa dalam peningkatan pemahaman terkait sistem pelayanan kesehatan di Indonesia dan Posyandu. Pada kesempatan ini, mahasiswa STIKES Bethesda Yakkum dan University of Canberra, serta masyarakat Kelurahan Ngunut dapat saling belajar multikultural dalam pelayanan kesehatan baik di Indonesia dan Australia.
PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT MELALUI EDUKASI DETEKSI DINI DAN PENCEGAHAN STUNTING DI KALURAHAN SURYATMAJAN YOGYAKARTA : Increasing Community Awareness Through Education on Early Detection and Stunting Prevention In Suryatmajan District, Yogyakarta Palupi*, Ethic; Prawesti, Indah; Sari, Ignasia Yunita; Febrianti, Santahana
JAMAS : Jurnal Abdi Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Forind Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62085/jms.v2i2.114

Abstract

Berdasarkan Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2019, prevalensi status gizi sangat pendek dan pendek di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2018, Kota Yogyakarta masuk urutan ketiga setelah Gunungkidul dan Kulon Progo, yaitu 14,42%. Stunting (kerdil) diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak. Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini, yaitu sejak hari-hari pertama 1000 harinya yaitu semenjak masih di dalam kandungan. Pencegahan stunting tidak lagi hanya berfokus pada anak, akan tetapi juga berfokus kepada ibu saat masih mengandung, maupun saat mengasuh anaknya. Tujuan kegiatan ini mencegah stunting melalui pendekatan kepada masyarakat, khususnya ibu dan kader, melalui edukasi tentang pencegahan stunting melalui deteksi dini, nutrisi serta pola asuh. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat  dengan sasaran kader dan ibu di Kalurahan Suryatmajan, Yogyakarta dilakukan 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan dilakukan pre-test, lalu pemberian edukasi dilanjutkan dengan post-test. Setelah pemberian edukasi pada kader dan ibu sebanyak 33 orang, terdapat peningkatan pengetahuan dan kesadaran pada kader dan ibu di Kalurahan Suryatmajan, Yogyakarta tentang deteksi dini dan pencegahan stunting.
Hubungan Dukungan Teman Sebaya dengan Motivasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada Remaja di SMP Taman Dewasa Jetis, Sleman, Yogyakarta Andunara, Afrianus; Wirata, Resta Betaliani; Palupi, Ethic; Prawesti, Indah
PENA NURSING Vol 2, No 2 (2024): PENA NURSING
Publisher : LPPM UNIKAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pn.v2i2.3381

Abstract

Background: Motivation is a condition that activates a person's behavior. The preliminary study found that there were six students in one class who had not received the Covid-19 vaccination. The school has carried out vaccinations, but there are still some who have not been vaccinated because during an interview with one of the students he said he did not vaccinate because he was afraid of being injected and also followed his friend who had not had the Covid-19 vaccine.Objective: to determine the relationship between peer support and the motivation for the implementation of Covid-19 vaccination in adolescents at Taman Dewasa Jetis Middle School, Slemam, Yogyakarta.Method: The study design used a quantitative - correlation with a cross-sectional approach. The population is 230 people, the sampling technique is stratified random sampling. The number of samples is 49 respondents with a measuring instrument in the form of a questionnaire and using Spearman rank analysis.Finding: Spearman rank test results obtained p-value 0.419 (> 0.05). The results of the analysis test show that the p-value is greater than alpha.Conclusion: There is no relationship between peer support and the motivation for the implementation of Covid-19 vaccination in adolescents at Taman Dewasa Jetis Middle School, Slemam, Yogyakarta.
Pengelolaan Diaper Rash dengan Virgin Coconut Oil (VCO) pada Bayi dengan Diare: Studi Kasus Feliks Hendrikjayanto Laoli; Ethic Palupi; Suprihatiningsih Suprihatiningsih
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2023
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v0i0.3098

Abstract

Di Indonesia tahun 2017 kejadian diaper rash mencapai 7-35% pada batita laki-laki maupun perempuan. Diaper rash merupakan masalah kulit yang dapat terjadi pada bayi diare. Hal ini mengganggu kenyamanan, pola tidur bayi karena lecet, iritasi kulit, perih, gatal, kemerahan. Sehingga perlu terapi tambahan yaitu non farmakologis untuk mengurangi diaper rash dengan VCO. Kandungan dalam VCO terdiri dari asam laurat dan asam kaprat sebagai anti bakteri, anti virus, anti biotik, dan anti jamur. Pasien diaper rash mengalami diare, kemerahan, benjolan-benjolan kecil di area anus dengan panjang enam cm dan lebar dua cm. Jenis karya tulis ilmiah ini deskriptif kuantitatif dengan desain studi kasus. Populasinya yaitu semua pasien bayi dengan diare yang mengalami diaper rash. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel satu orang. Intervensi yang dilakukan adalah mengoleskan VCO dua kali sehari (pagi dan sore) selama lima hari sebanyak dua ml setiap pemberian serta dapat diulang setelah pasien BAB sesuai SOP. Penilaian menggunakan lembar observasi. Hasil observasi selama lima hari didapatkan ada perubahan pada diaper rash yang mulai menghilang. Berhasil mengelola diaper rash dengan VCO dan belajar mengaplikasikan hasil penelitian intervensi keperawatan pada pasien sebagai perawat profesional.Kata Kunci: diare; diaper rash; virgin coconut oil
Pelaksanaan Menyusui pada Ibu yang Terkonfirmasi Positif Covid-19 Ethic Palupi; Santahana Febrianti; Ardiyan Ida Kusumawati; Estri Murwati; Khristanti Puji Lestari; Kristina Eka Purwanti
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf.v13i0.1624

Abstract

Covid-19 is continuing to spread around the world, Indonesia is one among those that is affected. It is infecting everyone, including pregnant women. There are 536 pregnant women affected by Covid-19 and 51.9% without symptoms. The anxiety of mothers with confirmed Covid-19 arises when they will breastfeed the baby and the risk of transmission because of close contact can interfere with mothers’ psychology. The objective of the study is to know the implementation of breastfeeding in mothers with confirmed Covid-19. It was a literature review study. The data was searched through Google Scholar database, PubMed, Nursing Journal, Cochranelibrary, with keywords "breastfeeding", "pandemic", "mother with confirmed Covid-19". The inclusion criteria for the articles taken were research written in Indonesian and English. The results of a review based on 5 literatures concludes that mothers with confirmed COVID-19 with or without symptoms could breastfeed their children by always applying health protocol such as wearing masks, washing hands, and cleaning breasts using soap. Keywords: breastfeeding; mothers with confirmed Covid-19; health protocol ABSTRAK Pandemi Covid-19 sedang melanda dunia, Indonesia termasuk salah satu yang terkena dampak. Covid-19 menyerang semua orang termasuk ibu hamil. Terdapat 536 ibu hamil yang terkonfirmasi Covid-19 dan 51,9% tanpa gejala. Kekhawatiran ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 berlanjut ketika akan menyusui anaknya dan risiko penularan kepada bayi yang disusui karena kontak erat bisa mengganggu psikologis ibu. Tujuan penelitian: mengetahui pelaksanaan ibu menyusui yang terkonfirmasi positif Covid-19. Metode menggunakan studi Literatur Review. Pencarian melalui data base Google Scolar, PubMed, Nursing Jurnal, Cochranelibrary, dengan kata kunci yang digunakan adalah “menyusui”, “pandemi”, “ibu positif Covid-19”. Kriteria inklusi artikel yang diambil yaitu penelitian yang ditulis tahun 2019-2021 dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hasil telaah berdasarkan 5 literatur menyimpulkan ibu terkonfirmasi positif Covid-19 dapat menyusui anaknya. Sehingga direkomendasikan bagi ibu yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan atau tanpa gejala dapat menyusui anaknya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan membersihkan payudara menggunakan sabun.Kata kunci: menyusui; ibu terkonfirmasi covid-19, protokol kesehatan