Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Pola Cuci Tangan Perawat Sebagai Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial di Instalasi Gawat Darurat Sari, Ignasia Yunita; Sutono, Sutono; Alim, Syahirul
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 1, No 3 (2006)
Publisher : School of Nursing Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6960.138 KB)

Abstract

Please refer to the file
PERBEDAAN TINGKAT STRESS SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI MUSIK MOZART PADA TUNA DAKSA DI PUSAT REHABILITASI TERPADU PENYANDANG CACAT YOGYAKARTA Destiyanti, Asteria; Saputro, Dwi Nugroho Heri; Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Kesehatan Vol 2 No 2 (2015)
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"Perbedaan Tingkat Stress Sebelum dan Sesudah Terapi Musik Mozart Pada Tuna Daksa di Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat Yogyakarta Maret 2014”. Latar belakang: Stres adalah suatu keadaan yang dialami setiap orang berupa respon tubuh yang tidak spesifik terhadap tekanan yang didapatkan secara tidak disengaja terhadap setiap kebutuhan yang terganggu, atau berupa pembebanan yang diperoleh dan tidak dapat dihindari. Ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia. Musik adalah salah satu terapi yang digunakan untuk mengurangi stress. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat Perbedaan Tingkat Stress Sebelum dan Sesudah Terapi Musik Mozart pada Tuna Daksa di Pusat Rehabilitasi Terpadu Penyandang Cacat Yogyakarta Maret 2014. Metode: Penelitian ini menggunakan desain Quasi Eksperimendengan rancangan penelitian Time Series Design. Teknik samplingyang digunakan adalah NonProbability samplingjenis Sampling Kuota. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang. Pengumpulan data dilakukan pada saat sebelum dan sesudah diberikan terapi musik Mozart dengan menggunakan instrument PSS (Preceived Stress Scale) untuk mengetahui tingkat stress. Uji normalitas data menggunakan shapirowilk test. Analisa data menggunakan uji statistik wilcoxon. Hasil: Hasil uji Wilcoxon didapatkan p= 0,001, dengan demikian terdapat perbedaan antara Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukan ada perbedaan bermakna antara tingkat stress sebelum dan sesudah terapi musik Mozart. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan lebih banyak responden, menggunakan kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
PENGARUH STORY TELLING DENGAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANAK AUTIS DI SEKOLAH DASAR KHUSUS AUTISME BINA ANGGITA Sari, Ignasia Yunita; Wibawanti, Sumirat Putri
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v6i1.113

Abstract

Latar Belakang: Salah satu jenis anak berkebutuhan khusus yang banyak dijumpai adalah autis. Jumlah anak autis di Yogyakarta semakin meningkat, pada tahun 2008 dari 98.000 kelahiran terdapat 196 anak yang menyandang autis, kemudian tahun 2009 dari 100.000 kelahiran terdapat 200 anak yang menyandang autis dan pada tahun 2010 tercatat dari dari 202.500 kelahiran terdapat 205 anak yang menyandang autis. Salah satu gangguan yang terdapat pada anak autis yaitu keterbatasan interaksi sosial. Tujuan: Mengetahui pengaruh story telling dengan media gambar terhadap kemampuan interaksi sosial pada anak autis di Sekolah Dasar Khusus Autisme Bina Anggita. Metode Penelitian: Menggunakan metode Pre Experimental Design dengan rancangan one group pre-test post-test design. Populasi pada penelitian ini berjumlah 43 anak. Sampel berjumlah 15 anak diambil dengan teknik Purposive Sampling. Analisis data menggunakan Wilcoxon. Hasil: Analisa data menggunakan uji Wilcoxon pada tingkat kemaknaan 95% (? 0,05) diperoleh nilai hitung (p value=0,000). Kesimpulan: Ada pengaruh story telling dengan media gambar terhadap kemampuan interaksi sosial anak autis di Sekolah Dasar Khusus Autisme Bina Anggita. Saran: Penelitian selanjutnya supaya menambahkan jumlah sampel supaya bisa digeneralisasikan dan menambah observasi perubahan tingkah laku anak. Kata kunci: Autis - Interaksi Sosial - Story Telling - Media Gambar ABSTRACT Background: One type of child with special needs has is autism. The number of autistic children in Yogyakarta increased. In 2008 from 98,000 births there were 196 children with autism, then in 2009 out of 100,000 births there were 200 children with autism and in 2010 recorded from 202,500 births there were 205 children with autism. One of the disorders that exist in children with autism is the limitation of social interaction. Objective: To identify the effect of story telling with picture on autistic child social interaction ability in Autism Special School Bina Anggita. Methods: It was a pre experimental design with one group pre-test post-test design. The population in this study amounted to 43 children. The sample was 15 children taken with purposive sampling technique. Analysis used Wilcoxon. Result: Analysis used Wilcoxon test at significance level 95% (?, 0,05) shows value count (p value = 0,000). Conclusion: There is an effect of story telling with picture on autistic child social interaction ability in Autism Special School Bina Anggita. Suggestion: Further researchers are suggested to add the number of sample to be generalized and add observation changes in children's behavior. Keywords: Autism - Social Interaction - Story Telling - Picture Media
HUBUNGAN DURASI PENGGUNAAN GADGET DENGAN INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI KELURAHAN TERBAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II 2018 Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v7i1.128

Abstract

Latar Belakang : Era digital berkembang cepat dan pesat, seiring dengan berkembangnya gadget. Gadget bukan merupakan barang yang asing, termasuk untuk anak prasekolah. Penggunaan gadget yang tidak sesuai mengganggu proses tumbuh kembang anak. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan durasi penggunaan gadget dengan interaksi sosial pada anak usia prasekolah di Kelurahan Terban wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II Tahun 2018. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan merupakan penelitian survey analitik korelasional dengan metode case control Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dengan 74 responden. Hasil Penelitian : Hasil uji statistic diperoleh hasil nilai p value = 0,025 ( yang berarti ada perbedaan proporsi interaksi sosial antara anak yang jarang menggunakan gadget dengan anak yang sering menggunakan gadget. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR= 4,469, artinya anak yang jarang menggunakan gadget mempunyai peluang 4,469 kali untuk mempunyai interaksi sosial yang baik. Kesimpulan dan Saran : ada hubungan signifikan antara durasi menggunakan gadget dengan interaksi social. anak yang jarang menggunakan gadget mempunyai peluang 4,469 kali untuk mempunyai interaksi social yang baik. Sebaiknya dilakukan penelitian selanjutnya mengenai faktor yang terkait penggunaan gadgetpada anak prasekolah. Kata Kunci : gadget, interaksi, interaksi social, prasekolah ABSTRACT Background: The digital age is developing fast and rapidly, along with the development of gadgets. Gadgets are not foreign items, including for preschoolers. The use of inappropriate gadgets interferes with the child's growth process. Objective: This study aims to identify the relationship between the duration of gadget usage and social interaction in preschool children in the Kelurahan Terban working area of Puskesmas Gondokusuman II in 2018.Method: This study uses a correlational analytic survey with a case control method. The sampling technique used was cluster random sampling with 74 respondents. Result: The results of the statistical test obtained the value of p value = 0.025 (which means there is a difference in the proportion of social interactions between children who rarely use gadgets and children who often use gadgets. From the analysis results also obtained OR = 4.469, meaning children who rarely use gadgets have the opportunity 4,469 times to have good social interaction. Conclusion and Reccomendation: There is a significant relationship between the duration of using a gadget and social interaction. children who rarely use gadgets have 4,469 chances to have good social interactions. It is better to do further research regarding factors related to the use of gadgets in preschool children Keywords : gadget, interaction, social interaction, preschool
PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM MERAWAT ANAK KRITIS DI PEDIATRIC INTENSIVE CARE UNIT RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Sari, Ignasia Yunita
Jurnal Kesehatan Vol 4 No 2 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v4i2.175

Abstract

Parents’ crisis situation resulting from condition of children treated in Pediatric Intensive Care Unit (PICU) hinders the parents’ role in taking care of their children. Psycho education can decrease the stress to increase the parents’ role in supporting their children’s treatment. This research was to find out the effect of psycho education on parents’ attitude in taking care of children with critical condition in PICU. Quasi experimental research was used with pre-test post-test without control. Population was parents whose children were hospitalized in PICU of RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Consecutive sampling technique resulted 37 parents who met the criteria. The independent variable was psycho education, the dependent variable was parents’ attitude in taking care of their children with critical condition. The test was done by doing observation by observer who has done observation reliability test using cohen cappa resulted between 0,60-0,73 (good). The data analysis used Wilcoxon Sign Rank Test with 95% confidence interval. The result showed an effect of psycho education on parents’ attitude in taking care of children with critical condition in PICU.
RT SIAGA COVID-19 SEBAGAI STRATEGI PENINGKATAN PELAKSANAAN PROTOKOL KESEHATAN DI RT 37 RW 13 GIWANGAN, YOGYAKARTA Ignasia Yunita Sari
Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH) Vol 3 No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Masyarakat Karya Husada (JPMKH)
Publisher : LPPM Politeknik Kesehatan Karya Husada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 yang dikenal dengan corona virus merupakan masalah yang besar, hampir seluruh negara di berbagai belahan dunia terdampak. Dalam upaya pencegahan penularan covid-19, masyarakat harus berperan serta dalam penerapkan protokol kesehatan. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk memfasilitasi terbentuknya RT 37 RW 13 Giwangan Yogyakarta sebagai RT Siaga Covid-19 dan meningkatkan penerapan protokol kesehatan. Metode yang digunakakan adalah pembentukan RT/RW Siaga Covid-19, penyuluhan kesehatan terkait protokol kesehatan dan lomba video cuci tangan. Penyuluhan kesehatan meliputi penyuluhan penyakit covid-19, cuci tangan dengan benar, penggunaan masker dengan benar dan etika batuk. Setelah dilakukan pengabdian masyarakat diharapkan RT 37 menjadi salah satu RT siaga dan peningkatan pelaksanaan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan covid-19.
INTERNET GAMING DISORDER (IGD) PADA MAHASISWA DITINJAU DARI KRITERIA DIAGNOSTIC AND STATISTICAL MANUAL OF MENTAL DISORDERS V (DSM V) DI MASA PANDEMI COVID-19 Indah Prawesti; Ignasia Yunita Sari
Jurnal Keperawatan Sriwijaya Vol 8, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan: Internet Gaming Disorder (IGD) adalah penggunaan permainan internet yang berulang dan persisten serta mengarah pada gangguan klinis yang signifikan. Penelitian ini dilakukan untuk mencari gambaran kejadian IGD pada mahasiswa di masa pandemi covid 19.Metode: Desain deskriptif analitik menggunakan pendekatan cross sectional dengan menyebarkan kuesioner secara online melalui google form kepada mahasiswa yang berusia kurang dari 26 tahun. Lokasi penelitian ini dilakukan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bethesda Yakkum Yogyakarta. Penelitian ini dimulai pada tangal 5 – 9 September 2020. Untuk pemilihan sampel diambil secara acak sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah perempuan sebanyak 81 orang (83,51%) dan jumlah permainan yang dimainkan paling banyak adalah 1 jenis yaitu sebanyak 76 orang (78,35%). Durasi bermain game sebagian besar adalah 1 jam sebanyak 75 orang (77,33%) dan sebagian kecil bermain game selama 3 jam sebanyak 3 orang (3,09%). Responden sebagian besar tinggal bersama dengan orang tua sebesar 59 orang (60,83%). Kejadian IGD sebagian besar dalam kategori bukan Internet Gaming Disorder sebanyak 77 orang (79,38%) dan terdapat 20 orang (20,62%) responden berada dalam kategori Internet Gaming Disorder.Simpulan: Sebagian besar responden (79,38%) tidak termasuk dalam kategori Internet Gaming Disorder.Kata kunci: Internet Gaming Disorder, mahasiswa, DSM V
Efektifitas Edukasi Kesehatan Dengan Metode Audiovisual Terhadap Motivasi Orang Tua Dalam Memberikan Obat Cacing Pada Anak Sekolah Dasar Ignasia Yunita Sari
Journal of Health (JoH) Vol 8 No 1 (2021): Journal of Health - January 2021
Publisher : LPPM STIKES Guna Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30590/joh.v8i1.219

Abstract

Soil-transmitted helminths (STHs) infects 24% of the world’s population, especially children and incerase morbidity. One of the intervention to overcome STHs is the administration of anthelmintic. Parental motivation is needed to increase for regularity in administration anthelmintic. The purpose of this studi was to determine of the effectiveness of health education using audiovisual methods on the motivation of parents in giving anthelmintic at Sanjaya Tritis Pakem Primary School. The research method used was a quasi experimental desain with pre-test and post-test nonequivalent control group.The control group was given education by using audiovisual method and the control grup with lectures. The analysis method uses wilcoxon test dan mann whitney test. The results showed that health education using audiovisual methods was effective in incerasing parents’ motivation (p value 0,000). There was no difference in effectiveness of education using audiovisual methods and lectures in increasing parents’ motivation.
E-counseling Nutrisi Berbasis Media Sosial sebagai Upaya Menurunkan Angka Stunting Ignasia Yunita Sari; Indah Prawesti; Santahana Febrianti
Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah Vol 16, No 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.685 KB) | DOI: 10.31101/jkk.1793

Abstract

Stunting mengancam masa depan anak Indonesia. Stunting dapat dicegah dengan pemberian nutrisi yang baik. Di era pandemic Covid-19, media sosial menjadi sarana edukasi dan konseling. Penelitian bertujuan  menganalisis pengaruh e-counseling nutrisi dengan menggunakan media sosial terhadap maternal feeding behavior pada balita usia 6-24 bulan dengan metode kuantitatif dan desain penelitian quasi experimental, non-equivalent control group with pretest and posttest. Subjek penelitian ditentukan dengan purposive sampling, kelompok kontrol (booklet) berjumlah 30 ibu dan kelompok intervensi (e-counseling) 32 ibu. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan maternal feeding behavior pada anak setelah diberikan edukasi dengan booklet dan e-counseling (p-value 0,03). Intervensi e-counseling berbasis media sosial dapat meningkatkan maternal feeding behavior anak usia 6-24 bulan.
Cahaya Intensitas Rendah (10 lux) Berpengaruh pada Frekuensi Nafas dan Saturasi Oksigen Bayi Berat Badan Lahir Rendah: penelitian kuasi eksperimen satu grup Ignasia Yunita Sari; Indah Prawesti; Ardiyan Ida Kusumawati
Health Information : Jurnal Penelitian Vol 14 No 2 (2022): Juli-Desember
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36990/hijp.v14i2.446

Abstract

Babies with Low Birth Weight (LBW) are at risk of various health problems in the early stages of birth. Environmental conditions outside the womb cause stressors and affect their physiological functions, and environments with strong lighting can reduce the baby's adaptation process. The aim of the study was to determine the effect of low-intensity light intervention on the breathing frequency and oxygen saturation of LBW infants in the NICU room of Bethesda Hospital, Yogyakarta. The research design used a quasi experiment in one group with pre and post test designs. The total sample was determined using the quota method in March-September 2020, and a total of 20 respondents. Data collection by measuring respiratory frequency and oxygen saturation, before and after giving 10 lux low intensity light. After intervention with low intensity light, respiratory rate was 42.9x/minute, and oxygen saturation was 95.7%. Statistical test results on both variables with a p value <0.05. Low light intensity of 10 lux is statistically associated with decreased respiratory rate and increased oxygen saturation in infants with low birth weight.