Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERAN NILAI KERJA EMPAT FAKTOR DAN KEPEMIMPINAN DENGAN KONTRAK PSIKOLOGIS SEBAGAI MEDIATOR TERHADAP TIM KERJA EFEKTIF Rizki Fitlya
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Vol 13, No 1: Vol. 13 No. 1 Februari 2016
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.795 KB) | DOI: 10.26555/humanitas.v13i1.3845

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran-peran variabel nilai kerja empat faktor dan kepemimpinan tipe transformasional, tipe transaksional pada kontrak psikologi yang akan menyumbang pada tinggi rendahnya tim kerja efektif dan untuk mengetahui variabel mana yang memberikan sumbangan terbesar tim kerja efektif. Subjek penelitian adalah karyawan medis dan non medis RS X Pontianak dengan jumlah 170 orang. Data diperoleh melalui skala tim kerja efektif, skala kontrak psikologis, skala kepemimpinan tipe transformasionl dan tipe transaksional. Data terkait nilai kerja diperoleh melalui Work Value Survey. Data yang telah diperoleh dari responden kemudian diolah dengan pendekatan kuantitatif dan dianalisis dengan metode Structural Equation Modeling atau SEM menggunakan program Amos. Hasil penelitian menunjukkan ada peran nilai kerja faktor ekstrinsik, faktor instrinsik, faktor sosial, dan kepemimpinan tipe transformasional, tipe transaksional dengan mediator kontrak psikologis terhadap tim kerja efektif. Kontrak psikologis memiliki peran terbesar terhadap tim kerja efektif sehingga kontrak psikologis dapat digunakan sebagai alat prediktor terhadap tim kerja efektif.
Pengaruh Psikoedukasi terhadap Perilaku Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental Ibu pada Keluarga Berisiko Stunting Putri, Dellyta Nabila; Marlenywati, Marlenywati; Fitlya, Rizki; Trisnawati, Elly; Budiastutik, Indah
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 3 (2024): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i3.509

Abstract

Berbagai situasi dan kondisi yang dialami wanita dapat menyebabkan wanita berisiko mengalami masalah kesehatan dan gangguan psikologis. Salah satu fase dengan perubahan drastis yang dilalui oleh wanita adalah ketika mereka menjadi seorang Ibu. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian dengan memberikan psikoedukasi mengenai perilaku menjaga kesehatan fisik dan mental Ibu balita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi terhadap perilaku menjaga kesehatan fisik dan mental Ibu balita dalam pencegahan stunting sebelum dan sesudah dilakukannya psikoedukasi. Populasi penelitian ini merupakan Ibu yang memiliki balita dengan rentang usia 0-59 bulan di wilayah Desa Rasau Jaya Umum, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan sampel sebanyak 30 responden keluarga berisiko stunting. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan rancangan penelitian one group pretest-posttest. Data hasil pretest dan posttest kemudian dilakukan analisis bivariat menggunakan uji t (t-test) berpasangan. Hasilnya menunjukkan bahwa metode psikoedukasi dianggap cukup efektif meningkatkan perilaku menjaga kesehatan fisik, namun kurang efektif dalam meningkatkan perilaku kesehatan mental Ibu balita pada keluarga berisiko stunting. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat membandingkan metode psikoedukasi dengan berbagai teknik intervensi dan penyampaian materi lainnya (brosur, pamflet, website, aplikasi, kelas, dan lain-lain).
Hubungan Peran Orang Tua terhadap Resiliensi Di SMK Muhammadiyah 1 Pontianak Rahayu, Kanti; Kur Ani, Nur; Fitlya, Rizki
Jurnal Consulenza : Jurnal Bimbingan Konseling dan Psikologi Vol 8 No 1 (2025): Maret
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Islam Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56013/jcbkp.v8i1.3770

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara peran orang tua dan ketahanan siswa di SMK Muhammadiyah 1 Pontianak. Masa remaja merupakan periode penting dalam perkembangan individu, di mana remaja dihadapkan pada berbagai tantangan yang memerlukan dukungan dari lingkungan sekitar, khususnya orang tua. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan melibatkan 36 siswa kelas XII sebagai sampel. Data dikumpulkan menggunakan angket tertutup yang mengukur peran orang tua dan tingkat resiliensi siswa. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara peran orang tua dan resiliensi siswa, dengan nilai korelasi 0,330 dimana nilai p=0,049 (p<0,05), yang menunjukkan bahwa peran orang tua berkontribusi sebesar 33% terhadap peningkatan resiliensi siswa. Temuan ini menegaskan pentingnya keterlibatan orang tua dalam mendukung perkembangan emosional dan sosial anak, serta menunjukkan bahwa pola asuh yang terbuka dan mendukung dapat memperkuat ketahanan siswa dalam menghadapi tantangan akademik dan sosial. Penelitian ini merekomendasikan agar orang tua meningkatkan komunikasi dan dukungan emosional kepada anak-anak mereka, serta lebih aktif terlibat dalam proses pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan resiliensi siswa. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menggali faktor-faktor lain yang memengaruhi ketahanan, seperti dukungan sosial, konsep diri, efikasi diri, harga diri dan optimisme. Kata Kunci: Peran orang tua; Remaja; Resiliensi
Secure Attachment sebagai Prediktor Coping Stress Mahasiswa di Kota Pontianak Febrianti, Renita; Fitlya, Rizki; Kur'ani, Nur
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 9 No. 3 (2025): Desember
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menjalankan perannya sebagai mahasiswa dibutuhkan kemampuan penyesuaian diri yang baik agar mahasiswa dapat beradaptasi dalam tekanan. Apabila mahasiswa tidak dapat berdaptasi dengan tekanan maka mahasiswa akan menghadapi stres akademik. Oleh karena itu dibutuhkan upaya untuk mengatasi tekanan dan permasalahan yang dihadapi atau disebut dengan coping stress. Coping stress dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya dukungan sosial. Dukungan sosial bisa diberikan oleh orang tua, teman, dan orang disekitar. Dampak yang diberikan ketika mendapat dukungan yang baik dari orang tua, yaitu menjadi lebih baik dalam menyelesaikan masalah dan lebih baik dalam kemampuan bersosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secure attachment terhadap coping stress pada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dari salah satu universitas di Kota Pontianak yang berjumlah 175orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah quota sampling. Instrumen penelitian terdiri atas skala secure attachment dan skala coping stress. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,604 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (< 0,05), yang mengindikasikan adanya pengaruh positif dan signifikan antara secure attachment terhadap coping stress. Secure attachment memberikan sumbangan efektif sebesar 47,1% terhadap coping stress, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Child-Marriage: Knowledge, Parent-Child Communication in Kubu Raya, Kalimantan Barat Charisma, Putri Anisa; Hayati, Risna; Fitlya, Rizki
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i1.14847

Abstract

Knowledge is needed to filter social media’s information so social media users are not plunged into risky action. Therefore, reasoning skills are needed to prevent this action. One of the risky actions is promiscuity, which can lead to child-marriage. Child marriage is a serious issue, especially in West Kalimantan, as the province with the fourth highest rate of child-marriage in Indonesia. The role of parent-child communication is essential in the psychological development of adolescents in order to provide proper attention for them. Parent-child communication needs to have an understanding to find out the effect and factors of child-marriage. This study aims to explore the contribution of knowledge and parent-child communication related to child-marriage. Using a qualitative approach, this study was analyzed with qualitative descriptive design. The respondents were 10 parents with children who decided to have a child-marriage. The study indicates that parent-child communication is limited to small talk, not related to the substance of preventing child-marriage. Some parents rarely even communicate with their children. The lack of communication is due to lack of access to education from both parents and teenagers. Respondents are unaware of the impacts or risks they would experience from the decision to marry their children. This happened because most of respondents' education was only limited to elementary school and some even dropped out of school.