Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Masker Medika

PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER DENGAN SELF HEALING TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER SISWA SMA NEGERI 8 PALEMBANG 2017 Ardianty, Septi
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja adalah masa dimana individu berkembang dengan sangat drastis. Berdasarkan perkembangan psikologis, remaja akan mulai membentuk konsep diri, mengalami perkembangan intelegensi, perkembangan peran sosial, perkembangan peran gender, perkembangan moral dan religi, serta pembentukan kepribadian yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah mempunyai andil besar dalam pembentukan perkembangan psikologis remaja, sebaliknya, lingkungan sekolah juga dapat menjadi sumber permasalahan bagi remaja. Ujian akhir semester sekolah (UAS) adalah momok bagi sebagian besar remaja pada jenjang akhir. Masalah-masalah UAS yang belum menemukan jalan keluarnya membuat sebagian besar siswa yang akan menghadapi UAS merasakan kecemasan. Tujuan : Penelitian adalah untuk mengetahui Efektivitas Terapi Komplementer Dengan Self Healing Terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Akhir Semester Siswa SMA Negeri 8 Palembang. Metode : penelitian ini adalah quasi experiment non control group design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling Sampel penelitian berjumlah 81 responden siswa SMA Negeri 8 Palembang. Hasil Penelitian dengan menggunakan uji wilcoxon di ketahui terdapa perbedaan nilai rerata kecemasan sebelum dan setelah terapi komplementer self healing yaitu 24.00 dengan P value. 0,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan bahwa terapi komplementer self healing terhadap kecemasan
PENGARUH PROGRAM PELATIHAN PRISAI (PERILAKU IBU SAYANG BAYI) TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM MENSTIMULASI TUMBUH KEMBANG BAYI 0−6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAJADI KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015 Ardianty, Septi
Masker Medika Vol 4 No 1 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu merupakan seseorang yang memiliki peran penting dalam sejarah tumbuh kembang seorang bayi. Pengetahuan dan sikap seorang ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang bayi merupakan salah satu upaya agar tumbuh kembang bayi berjalan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sebelum dan setelah Program Pelatihan PRISAI (Prilaku Ibu Sayang Bayi) dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi usia 0−6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin. Metode penelitian quasi experiment pre-test and post-test with control group design. Sebanyak 44 kelompok intervensi dan 44 kelompok kontrol populasi ibu yang memiliki bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan pengocokan koin. Kelompok intervensi mendapatkan Program Pelatihan PRISAI (Perilaku Ibu Sayang Bayi) di Puskesmas Sukajadi, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan paired t-test dan independen t-test. Hasil penelitian ini adalah Program Pelatihan PRISAI (Perilaku Ibu Sayang Bayi) secara signifikan tidak meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok kontrol (p=0,09), dan secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok Intervensi (p= 0,001). Terdapatnya perbedaan bermakna pada pengetahuan (p= 0,001) dan sikap ibu (p=0,001) sesudah Program Pelatihan PRISAI (Perilaku Ibu Sayang Bayi) dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi 0-6 bulan pada kelompok intervensi dan kontrol. Perawat komunitas dapat mengintegrasikan Program pelatihan PRISAI (Perilaku Ibu Sayang Bayi) ke Program Puskesmas sebagai upaya promotif dan preventif tumbuh kembang bayi. Mother is a person who has a role in the golden age period of a healthy baby. Knowledge and attitude of a mother towards infant growth stimulation are one way that infant growth running optimally. The purpose of this study was to determine the effect before and after the training of PRISAI program (Perilaku Ibu Sayang Bayi) on knowledge and attitude of mothers in stimulating the growth and development of infants 0-6 months in Puskesmas Sukajadi district area Kabupaten Banyuasin. Research method used quasi-experiment study with a pre-test and post-test control group design. Forty four subject of the intervention group and forty four subject of the control group were puposive selected from population of infants not exclusively breastfed in the Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin.The grouping done by shaking the coin. The intervention group received training of PRISAI programs at Puskesmas Sukajadi, then the data were analyzed using paired t-test and independent t-test. Results of this study revealed the training of PRISAI program (Perilaku Ibu Sayang Bayi) did not significantly increase the knowledge and attitude of mothers in the control group (p = 0.09), and significantly improve the knowledge and attitudes of mothers in the intervention group (p = 0.001 ). presence of significant differences in knowledge (p = 0.001) and maternal attitude (p = 0.001) after the training of PRISAI program in stimulating the growth and development of infants 0-6 months in the intervention groups and control groups. Community nurses could integrate training programs PRISAI into community health center program as a promotive and preventive infant growth and development
PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER PRANIC HEALING TERHADAP KADAR URIC ACID PENDERITA GOUT ARTRITIS DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG 2018 Ardianty, Septi
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Penyakit gout artritis merupakan metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat darah, di masyarakat sering disebut dengan asam urat penanganan alternatif non farmakologi terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah pada penderita gout artritis adalah dengan pranic healing yaitu teknik terapi pengobatan memanfaatkan energi natural yang berada di alam semesta dengan mengunakan terapi sentuhan tangan terapis. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi komplementer pranic healing terhadap penurunan kadar uric acid penderita gout artritis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental dengan pendekatan randomized pretest-post test whit control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive samping. Sampel penelitian ini adalah masyarakat yang berobat dan menderita penyakit gout artritis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang pada bulan Maret- Mei 2018 yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan jumlah sampel penelitian 40 responden. Terapi komplementer pranic healing dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam tiga bulan yaitu pada minggu kedua. Pengukuran kadar uric acid dilakukan 2 kali (sebelum dan sesudah perlakuan) dengan mengukur secara kuantitatif kadar uric acid darah sewaktu dalam satuan mg/dl di Laboratorium Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Hasil Penelitian diketahui terdapat perbedaan nilai rerata kadar uric acid sebelum dan setelah terapi komplementer pranic healing yaitu kadar uric acid 3.98 mg/dl dengan p value. 0,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan bahwa terapi komplementer pranic healing terhadap kadar uric acid pada penderita goat artritis. Kesimpulan Terapi komplementer pranic healing mampu menurunkan secara signifikan kadar asam urat pada penderita goat artritis, diharapkan dapat menjadi alternatif terapi non farmakologi yang tidak memiliki efek samping untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dari penerita gout artritis di masyarakat Background: Gout arthritis is an abnormal metabolism of purines which is characterized by increased blood uric acid levels, in the community it is often referred to as gout. Complementary non-pharmacological treatment of complementary therapies that can be used to reduce uric acid levels in blood in patients with gout arthritis is by pranic healing namely therapeutic treatment techniques utilizing natural energy in the universe by using therapist's touch therapy. The purpose of this study was to find out how the effect of complementary pranic healing therapy on decreasing uric acid levels in patients with gout arthritis at the Palembang Reading Gardens Health Center. This research method uses a quasi-experimental design with a randomized pretest-post test whit control group design approach. The sampling technique used was purposive side. The sample of this study were people who were treated and suffering from gout arthritis at the Taman Bacaan Public Health Center Palembang in March-May 2018 that met the inclusion criteria. With a total sample of 40 respondents. Complementary healing therapy is carried out three times in three months, namely in the second week. Measurements of uric acid levels were done twice (before and after treatment) by quantitatively measuring blood uric acid levels in mg / dl at the Laboratory Public Health Center Palembang. The results of the study revealed that there were differences in the mean value of uric acid levels before and after complementary pranic healing therapy, namely uric acid 3.98 mg / dl with p value. 0.00 It can be concluded that there is a significant relationship between complementary pranic healing therapy to uric acid levels in patients with goat arthritis. Conclusion Complementary pranic healing therapy is able to significantly reduce uric acid levels in patients with goat arthritis, is expected to be an alternative non-pharmacological therapy that has no side effects to reduce uric acid levels in the blood from the sufferer of gout arthritis in the community.
PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER DENGAN SELF HEALING TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER SISWA SMA NEGERI 8 PALEMBANG 2017 Septi Ardianty
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja adalah masa dimana individu berkembang dengan sangat drastis. Berdasarkan perkembangan psikologis, remaja akan mulai membentuk konsep diri, mengalami perkembangan intelegensi, perkembangan peran sosial, perkembangan peran gender, perkembangan moral dan religi, serta pembentukan kepribadian yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah mempunyai andil besar dalam pembentukan perkembangan psikologis remaja, sebaliknya, lingkungan sekolah juga dapat menjadi sumber permasalahan bagi remaja. Ujian akhir semester sekolah (UAS) adalah momok bagi sebagian besar remaja pada jenjang akhir. Masalah-masalah UAS yang belum menemukan jalan keluarnya membuat sebagian besar siswa yang akan menghadapi UAS merasakan kecemasan. Tujuan : Penelitian adalah untuk mengetahui Efektivitas Terapi Komplementer Dengan Self Healing Terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Akhir Semester Siswa SMA Negeri 8 Palembang. Metode : penelitian ini adalah quasi experiment non control group design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling Sampel penelitian berjumlah 81 responden siswa SMA Negeri 8 Palembang. Hasil Penelitian dengan menggunakan uji wilcoxon di ketahui terdapa perbedaan nilai rerata kecemasan sebelum dan setelah terapi komplementer self healing yaitu 24.00 dengan P value. 0,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan bahwa terapi komplementer self healing terhadap kecemasan
PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER PRANIC HEALING TERHADAP KADAR URIC ACID PENDERITA GOUT ARTRITIS DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG 2018 Septi Ardianty
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Penyakit gout artritis merupakan metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat darah, di masyarakat sering disebut dengan asam urat penanganan alternatif non farmakologi terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah pada penderita gout artritis adalah dengan pranic healing yaitu teknik terapi pengobatan memanfaatkan energi natural yang berada di alam semesta dengan mengunakan terapi sentuhan tangan terapis. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi komplementer pranic healing terhadap penurunan kadar uric acid penderita gout artritis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental dengan pendekatan randomized pretest-post test whit control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive samping. Sampel penelitian ini adalah masyarakat yang berobat dan menderita penyakit gout artritis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang pada bulan Maret- Mei 2018 yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan jumlah sampel penelitian 40 responden. Terapi komplementer pranic healing dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam tiga bulan yaitu pada minggu kedua. Pengukuran kadar uric acid dilakukan 2 kali (sebelum dan sesudah perlakuan) dengan mengukur secara kuantitatif kadar uric acid darah sewaktu dalam satuan mg/dl di Laboratorium Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Hasil Penelitian diketahui terdapat perbedaan nilai rerata kadar uric acid sebelum dan setelah terapi komplementer pranic healing yaitu kadar uric acid 3.98 mg/dl dengan p value. 0,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan bahwa terapi komplementer pranic healing terhadap kadar uric acid pada penderita goat artritis. Kesimpulan Terapi komplementer pranic healing mampu menurunkan secara signifikan kadar asam urat pada penderita goat artritis, diharapkan dapat menjadi alternatif terapi non farmakologi yang tidak memiliki efek samping untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dari penerita gout artritis di masyarakat Background: Gout arthritis is an abnormal metabolism of purines which is characterized by increased blood uric acid levels, in the community it is often referred to as gout. Complementary non-pharmacological treatment of complementary therapies that can be used to reduce uric acid levels in blood in patients with gout arthritis is by pranic healing namely therapeutic treatment techniques utilizing natural energy in the universe by using therapist's touch therapy. The purpose of this study was to find out how the effect of complementary pranic healing therapy on decreasing uric acid levels in patients with gout arthritis at the Palembang Reading Gardens Health Center. This research method uses a quasi-experimental design with a randomized pretest-post test whit control group design approach. The sampling technique used was purposive side. The sample of this study were people who were treated and suffering from gout arthritis at the Taman Bacaan Public Health Center Palembang in March-May 2018 that met the inclusion criteria. With a total sample of 40 respondents. Complementary healing therapy is carried out three times in three months, namely in the second week. Measurements of uric acid levels were done twice (before and after treatment) by quantitatively measuring blood uric acid levels in mg / dl at the Laboratory Public Health Center Palembang. The results of the study revealed that there were differences in the mean value of uric acid levels before and after complementary pranic healing therapy, namely uric acid 3.98 mg / dl with p value. 0.00 It can be concluded that there is a significant relationship between complementary pranic healing therapy to uric acid levels in patients with goat arthritis. Conclusion Complementary pranic healing therapy is able to significantly reduce uric acid levels in patients with goat arthritis, is expected to be an alternative non-pharmacological therapy that has no side effects to reduce uric acid levels in the blood from the sufferer of gout arthritis in the community.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE BERNYANYI TERHADAP PELAKSANAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK TK NEGERI CEMPAKA ariosugada ariosugada; Septi Ardianty; Miranti Florencia Iswari
Masker Medika Vol 9 No 1 (2021): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v9i1.446

Abstract

Mencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan cara membersihkan tangan dan jari-jemari yang bertujuan agar tangan menjadi bersih. Dampak dari kurang dilaksanakannya kebiasaan cuci tangan yang sering menyerang anak usia pra sekolah adalah diare, ISPA, cacingan dan demam. Informasi mengenai mencuci tangan dengan sabun ini perlu disosialisasikan melalui metode promosi kesehatan cuci tangan yang menarik untuk anak yakni metode bernyanyi. Melalui bernyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Tujuan penelitian: ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pakai sabun pada anak TK Negeri Cempaka. Metode Penelitian: Pra Eksperimen dengan menggunakan rancangan one-group pre test-post test. Jumlah sampel sebanyak 32 orang dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tempat penelitian dilakukan di TK Negeri Cempaka dan waktu penelitian di lakukan pada tanggal 8-13 Februari 2021. Hasil penelitian: :menunjukkan rata-rata pelaksanaan mencuci tangan pakai sabun pada anak TK Negeri Cempaka sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi adalah 4.00,setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi adalah 5.00. Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p value = 0,000 atau lebih kecil dari < 0,05. Kesimpulkan: ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pakai sabun pada anak TK Negeri Cempaka. Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Bernyanyi, Mencuci tangan
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG PENYEBARAN PENYAKIT COVID 19 DI KECAMATAN SEBERANG ULU II KOTA PALEMBANG deasurya kartika; Septi Ardianty; Miranti Florencia Iswari
Masker Medika Vol 9 No 1 (2021): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v9i1.449

Abstract

Latar Belakang: Seiring perkembangan zaman semakin meningkatnya penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat secara umum. Pada saat ini ancaman kesehatan yang menimbulkan kecemasan pada masyarakat dan ancaman darurat kesehatan global serta telah menarik perhatian dunia internasiolal yaitu penyakit Corona Virus atau Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Pengetahuan mengenai pandemi Covid-19 yang baik dan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 penting untuk diterapkan. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat tentang penyebaran Covid-19 di kecamatan seberang Ulu II di masa pandemi Covid-19. Metode Penelitia: Kuantitatif dengan desain deskriptif Analitik. Populasi dalam penelitian berjumlah 55.316 responden di Kecamatan Seberamg Ulu II Kota Palembang. Sampel menggunakan teknik Excidental Sampling,dengan jumlah sampel dalam penelitian 123. Waktu dalam penelitan selama 1 bulan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Berdasarkan Hasil penelitian Gambaran pengetahuan masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 93,5 % , tidak baik 6,5%. Sikap masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 71,5%, tidak baik 28,5%, dan tindakan masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 69,9%, tidak baik 30,1%. Kesimpulan: Gambaran Perilaku masyarakat Seberang Ulu II kota Palembang tentang pencegahan Covid-19 dalam kategori baik.
Gambaran Nyeri Saat Intervensi Walking Guided Imagery Saat Pemasangan Ivfd (Intra Vena Fluids Drip) Pada Anak Usia 6-12 Tahun Marwan Riki Ginanjar; Septi Ardianty
Masker Medika Vol 11 No 1 (2023): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v11i1.528

Abstract

Latar Belakang : Anak dipandang sebagai individu yang unik, yang punya potensi untuk tumbuh dan berkembang, sepanjang rentang sehat, terutama saat anak sakit orang tua akan membawa anak kerumah sakit, sehingga harus mengalami hospitalisasi. Tindakan pemasangan IVFD pada anak bukan hal yang mudah karena anak-anak memiliki vena yang kecil dan rapuh sehingga anak sering mengalami nyeri. Teknik relaksasi Guided Imagery merupakan penyembuhan yang efektif yang dapat mengurangi nyeri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran nyeri saat intervensi Walking Guided Imagery saat pemasangan IVFD (Intra Vena Fluids Drip) pada anak Usia 6-12 Tahun. Desain: Metodologi penelitian Pra Eksperimen Design dengan rancang dengan desain Posttest Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua orang tua dan Anak usia 6-12 tahun berjumlah 75 orang dan Sampel penelitian berjumlah 63 responden diambil dengan menggunakan tehnik purpossive sampling. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil analisis univariat menunjukkan hasil bahwa rata-rata responden berusia adalah 8,11. Keragaman nilai sebaran data dengan standar deviasi sebesar 2.009. umur responden terendah adalah 6 tahun, dan umur responden maksimal adalah 12 tahun serta sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 35 orang (55,6%). Kesimpulan : Gambaran nyeri saat intervensi Walking Guided Imagery saat pemasangan IVFD (Intra Vena Fluids Drip) pada anak Usia 6-12 Tahun di RS Muhammadiyah Palembang Tahun 2019 yaitu 1,00 (nyeri ringan).