Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Model Pertambangan Emas Rakyat dan Pengelolaan Lingkungan Tambang di Wilayah Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Aziz, Mochammad
Dinamika Rekayasa Vol 10, No 1 (2014): Dinamika Rekayasa - Februari 2014
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2014.10.1.61

Abstract

Industri pertambangan merupakan industri yang penuh kontroversi. Di satu sisi industri pertambangan mempunyai potensi besar untuk menciptakan kemanfaatan bagi masyarakat dan dapat menciptakan perubahan sosial dan ekonomi. Kondisi wilayah Desa Panikaban telah terindikasikan memiliki potensi sumberdaya mineral logam emas dengan adanya kegiatan dan aktivitas penambangan rakyat yang masih berlangsung hingga saat ini. Penambangan emas di Desa Panikaban terkonsentrasi di daerah Gancang, Kedungalang dan Cihonje, dengan dikelola oleh rakyat yang menggunakan teknologi gelundung. Konsentrasi endapan bijih di daerah ini memiliki tipe endapan urat kuarsa, dengan litologi berupa tuf litik, andesit dan batupasir tufan, termasuk dalam Formasi Halang dan Formasi Tapak. Pola penambangan yang diharapkan menggunakan metoda gali-timbun, dengan sistem tambang bawah tanah. Penataan kawasan areal tambang emas rakyat merupakan salah satu tahap persiapan dalam mewujudkan kawasan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di Kabupaten Banyumas, selain perlu dibentuknya peran serta masyarakat dan adanya badan usaha/koperasi sebagai pengelolanya. Peningkatan perolehan emas perlu diterapkan teknologi tepat guna yang siap pakai dengan memperhatikan tingkat kesehatan dan keselamatan kerja, selain tentunya mengurangi bahaya kecelakaan dan pencemaran air raksa terhadap air dan tanah.
Geological Mapping of Gunungbatu and Surrounding Areas, Bodeh District, Pemalang Regency, Central Java Widiatmoko, Fajar Rizki; Aziz, Mochammad; Firmansyah, Irwan
Journal of Earth and Marine Technology (JEMT) Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelititan dan Pengabdian kepada Masyarakat - Institut Teknologi Adhi Tama Suraba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.jemt.2021.v2i1.2167

Abstract

Mapping is the activity of collecting data from an area to be mapped, in the context of geology mapping means collecting data that includes descriptions of rocks, rock structures, rock positions, structure measurements (plunge/trend, pitch, microfold), rock thickness measurements, rock sampling and sketches. landscape, covering an area to be mapped. Research in the area of Gunungbatu and its surroundings, Bodeh District, Pemalang Regency, Central Java Province with the aim of knowing and knowing that it is in the research area by reconstructing the history of formation or geomorphological history, merely tectonic history in space and time, reconstructing geological history based on micropaleontological analysis. Based on the analysis carried out, it was found that the geomorphological units of the study area were divided into 5, namely the Gunungbatu Syncline Hills Unit, the Kali Bodas Anticline Valley Unit, the Girimulya Syncline Hills Unit, the Cenggiri Homocline Hills Unit and the Kebubung Homocline Valley Unit. The geology of the study area consists of two unofficial rock units in order from oldest to youngest, namely the claystone-sandstone unit and the sandstone-claystone unit. The geological structures of the pinpoint folds and faults are Mount Ketos Syncline, Kali Bodas Anticline, Gapura Syncline, Pertapan Igir Syncline, Cenggiri River Rising Fault, Kebubung Dextral Fault, and Girimulya Dextral Fault. The geological history of the research area begins with the book Unit of Claystone in the Middle Miocene Environment in Upper Bathyal. Furthermore, after the claystone-sandstone units were deposited, during the Middle Miocene – Late Miocene in the Deep Neritic Environment, the sandstone-claystone units were deposited with a turbidite mechanism. As well as the geological resource potential of the research area in the form of river utilization in the form of chunks of igneous rock, river sand deposits and gold seepage. Meanwhile, the potential for geological disasters in the form of landslides.
Petrology, Geochemistry, and Magma Evolution Of Basaltic Rocks Of Baturraden Area, Central Java, Indonesia. Prasetya, Yogi Adi; Gibran, Akhmad Khahlil; Aziz, Mochammad; Siswandi
Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology Vol. 9 No. 04 (2024): JGEET Vol 09 No 04 : December (2024)
Publisher : UIR PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/jgeet.2024.9.04.17882

Abstract

Slamet volcano is the second highest active stratovolcano in Java Island, it has a long volcanic history eruption event, the Baturraden Area is a tourism area in southern part of Slamet Volcano. Baturraden area is the part of Banyumas Regency and it took 30-60 minutes riding motorcycle from Purwokerto city. Our research is focused on studying the petrology, geochemistry, and geological history of basaltic lava on Baturraden Area mainly that formed a waterfall on its location, because there is no a researcher that study basaltic lava on Baturraden, we focus on petrology, and petrography and geochemistry of basaltic lava on Baturraden using XRF methods and focused on magma evolution of basaltic lava rocks on Baturraden Area. Stratigraphically basaltic rocks in Baturraden Area are a part of Slamet Lava 1(SL 1) and Slamet Lava 2 (SL 2). The mineral composition of SL 1 and SL 2 are including the phenocryst of plagioclase, K-feldspar, olivine, clinopyroxene, and opaque minerals, with plagioclase microlites and volcanic glass as groundmass. Plagioclase shows zoning and sieve texture. Seven rock samples are prepared for whole-rock major element compositions of the study, the SiO2 contents range from 48.13 – 49.17 wt.%. The K2O contents in all rock samples range from 0.78 – 1.56 wt.%. Geochemical data confirm that SL 1 and SL 2 are from same magma type that magma of SL  1 and SL 1 are influenced by fractional crystallization and magma mixing from new injection of more basaltic magma, as evidenced by the frequent changes in SiO2 content.
Analisis endapan emas plaser di daerah Kecamatan Sungai Mas dan sekitarnya, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh Ramadhan, Muhammad Wahyu; Aziz, Mochammad; Hulwani, Zati; Oziana, Deea Rizki; Akbar*, Muhammad Arief
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 3, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v3i3.36750

Abstract

Kecamatan Sungai Mas merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Barat yangKecamatan Sungai Mas merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh Barat yang terletak di area Patahan Sumatera. Jalur ini merupakan daerah yang cukup potensial untuk pembentukan mineralisasi, termasuk emas. Kondisi geomorfologi daerah penelitian terdiri dari perbukitan yang tererosi dan dataran aluvial. Endapan emas plaser merupakan endapan yang terbentuk akibat adanya arus transportasi yang sangat kuat melewati barisan gelombang di perbukitan yang terdapat kandungan emas primer dan telah mengalami pelapukan, akibat arus yang kuat ini menghasilkan gaya turbulensi yang menyebabkan mineral-mineral logam berat terbawa oleh arus dan mengendapkan kembali di area sekunder dengan arus yang lebih lemah. Berdasarkan hal ini maka penelitian ini akan berfokus kepada pemetaan geologi permukaan dan kerakteristik pengendapan aluvial serta pesebaran mineral berat yang ada pada daerah penelitian menggunakan metode analisis grain counting sebagai pemanfaatan sumber daya mineral berdasarkan aspek plaser deposit yang terjadi pada lokasi penelitian dan analisis kondisi PH air dengan menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui sifat keasaman air dalam aspek lingkungan pertambangan dan sekitarnya. Adapun hasil yang didapatkan dari penelitian berdasarkan kondisi geologinya yaitu kondisi geomorfologi pada lokasi penelitian yang terdiri dari bentuklahan tubuh sungai, bentuklahan zona point bar dan channel bar, bentuklahan terrace river, bentuklahan kaki gunungapi dan bentuklahan perbukitan denudasional gunungapi. Kondisi pesebaran satuan batuan di lokasi penelitian terdiri dari satuan andesit, satuan aglomerat, satuan konglomerat, satuan limonit dan satuan endapan aluvium muda. Sedangkan hasil dari analisis grain counting mendapatkan bahwa lokasi penelitian didominasi oleh mineral magnetik, mineral kuarsa, mineral pirit, mineral kalkopirit dan mineral emas. Kondisi air daerah penelitian memiliki tingkat PH berkisar antara 4,5 - 5,5 yang menunjukan sifat ke-asam.
Analisis Karakteristik Endapan Emas Plaser di Daerah Kecamatan Sungai Mas dan Sekitarnya, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh Rahmadi, Rahmadi; Setiawan*, Bambang; Aziz, Mochammad
Acta Geoscience, Energy, and Mining Vol 2, No 2 (2023): June 2023
Publisher : Departemen Teknik Kebumian Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/actaGEM.v2i2.36751

Abstract

Daerah penelitian terletak di Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Secara geografis lokasi penelitian berada pada koordinat : 960'49.50" BT- 96 4'5.10" BT, dan 431'39.93" LU- 429'28.97" LU dengan luas wilayah 24 Km2. Daerah penelitian ini merupakan bagian dari lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Megallanic Garuda Kencana. Berdasarkan penelitiannya, Cameron menyebutkan bahwa di sepanjang krueng Woyla, sungai besar yang terdapat di Kecamatan Sungai Mas ditemukan endapan emas dalam bentuk endapan plaser/aluvial yang berasal dari pelapukan batuan induk yang mengandung emas primer dan tertransportasi lalu terendapkan sebagai emas plaser. Pada zaman penjajahan penambangan dilakukan di sepanjang tubuh sungai oleh orangorang Belanda menggunakan kapal keruk. Untuk saat ini PT. Megallanic Garuda Kencana melakukan penambangan di bukit-bukit sepanjang tubuh sungai utama. Lokasi penelitian terdiri atas 1 endapan dan 2 formasi, yaitu Endapan Permukaan (Qh), Formasi Gunung Api Calang (Tmvc) dan Formasi Tutut (QTt). Formasi Tutut diduga sebagai formasi pembawa emas plaser/aluvial yang terdapat pada satuan batu pasir dan satuan konglomerat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi, kandungan emas plaser/aluvial dan mineral ikutan (gangue mineral) serta mengetahui prospek endapan emas di daerah penelitian. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pemetaan geologi permukaan dengan pengambilan data langsung di lapangan untuk mendapatkan informasi geologi yaitu litologi, geomorfologi dan struktur geologi. Kemudian dilanjutkan dengan analisis petrografi dan analysis grain counting (AGC). Hasil yang akan didapatkan dari penelitian ini berupa peta faktual, peta geomorfologi, peta geologi dan data mengenai endapan emas di lokasi penelitian yang diolah dengan menggunakan software ArcGIS dari lokasi penelitian. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam penelitian selanjutnya serta dapat dijadikan referensi untuk kepentingan eksplorasi sumber daya alam lanjutan di daerah penelitian.