Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pendampingan Dalam Proses Pembuatan Jamu Bubuk Alami Sebagai Upaya Peningkatan Sistem Imun Tubuh Pada Masyarakat Desa Bagik Polak Fardani, Roushandy Asri; Ismatullah, Nurul Khatimah; Chairunnisah, Reni; Devi, Ari Via; Ardika, Nadia
Bakti Sekawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35746/bakwan.v4i1.576

Abstract

Efek dari Pandemi Covid-19 masih tetap ada pada beberapa negara termasuk indonesia selain itu juga cuaca yang kurang menentu yang sering terjadi belakangan ini khususnya di daerah Lombok, Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan data yang diperoleh keadaan covid-19 di Indonesia masih belum dapat dikatakan stabil, oleh karena itu pemerintah menetapkan beberapa kebijakan untuk mencegah penyebaran covid-19, diantaranya dengan melakukan penyuluhan serta menghimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan. Dengan demikian maka diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Bagik Polak, KabupatenLombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat ini bertujuan agar masyarakat dapat melakukan upaya peningkatan imun tubuh di masa cuaca yang kurang stabil agar tidak mudah sakit yaitu dengan memanfaatkan adanya tanaman rempah-rempah atau bisa disebut dengan tanaman obat keluarga (TOGA) yang diolah menjadi minuman herbal berupa jamu bubuk. Rempah-rempah seperti kunyit dan jahe memiliki berbagai khasiat di berbagai bidang, salah satunya bidang Kesehatan. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini melalui metode sokratik atau yang disebut dengan komunikasi dua arah. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meningkatkan sistem imun tubuh mereka dengan menggunakan tanaman herbal yang terdapat di sekitar lingkungan mereka.
Analisis Penerimaan Rekam Medis Elektronik Menggunakan Model Penerimaan Teknologi (TAM) di Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat Ismatullah, Nurul Khatimah; Chairunnisah, Reni; Andriani, Helmina; Qolbi, Najua; Rukmana, Nuraini
Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS.Dr. Soetomo Vol 11, No 1 (2025): JMK Yayasan RS.Dr.Soetomo, Pertama 2025
Publisher : STIKES Yayasan RS.Dr.Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29241/jmk.v11i1.2209

Abstract

Pasca COVID-19, rekam medis elektronik (RME) berkembang pesat karena efisiensi, pengurangan kesalahan, dan akses informasi yang lebih baik. Di Indonesia, fasilitas kesehatan diwajibkan menerapkan RME paling lambat 31 Desember 2023, namun hanya 11% rumah sakit yang telah memenuhinya. Rumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat menghadapi tantangan dalam penerapan RME, terutama karena kurangnya pemahaman staf. Menganalisis penerimaan staf terhadap RME menggunakan technology acceptance model (TAM) sangat penting untuk keberhasilan implementasi.Studi kuantitatif ini melibatkan 87 staf yang terlibat dalam pengisian rekam medis, dipilih dari populasi 692 menggunakan rumus Slovin. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner terverifikasi dianalisis menggunakan partial least square (PLS).Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use (PEU) secara signifikan memengaruhi perceived usefulness (PU) dan use intention (USI) dalam konteks RME. PEU memiliki pengaruh positif terhadap PU (koefisien jalur: 0.749, T-Statistik: 16.470, P-Value: 0.000) dan USI (koefisien jalur: 1.116, T-Statistik: 9.728, P-Value: 0.000). Namun, PU memiliki pengaruh negatif terhadap USI (koefisien jalur: -0.441, T-Statistik: 2.730, P-Value: 0.007), kemungkinan karena hambatan seperti ketidaksesuaian antara sistem RME dengan kebutuhan pengguna atau keterbatasan infrastruktur yang membatasi manfaat sistem yang dirasakan.Semua variabel penelitian saling berhubungan, dengan PEU memainkan peran penting dalam memengaruhi PU dan USI. Mengatasi hambatan yang memengaruhi hubungan PU-USI sangat penting untuk memastikan keberhasilan adopsi RME. 
User Readiness and Acceptance of Electronic Medical Record: A Partial Least Square Approach Chairunnisah, Reni; Ismatullah, Nurul Khatimah; Andriani , Helmina
Procedia of Engineering and Life Science Vol. 6 (2024): The 3rd International Scientific Meeting on Health Information Management (3rd ISMoHI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pels.v6i0.1939

Abstract

Electronic medical records (EMR) are increasingly popular in global healthcare to enhance service quality. However, transitioning to EMR poses challenges, particularly in adapting to the technology. Researchers are therefore interested in exploring the readiness and acceptance of EMR adoption using the Technology Readiness and Acceptance Model (TRAM). This study employs quantitative analytical methods and involves a sample size of 30 healthcare professionals responsible for medical record keeping. Total sampling was utilized to select participants. The variables examined in this research include Optimism (OPT), Innovativeness (INN), Discomfort (DIS), Insecurity (INS), Perceived Usefulness (PU), Perceived Ease of Use (PEOU), and Use Intention (USI). The study's findings, analyzed through Partial Least Squares (PLS), reveal that Innovativeness (INN) exerts the strongest influence on Perceived Ease of Use (PEOU) with a β-value of 0.434. Additionally, PEOU shows the most significant impact on Intention to Use (USI) with a β-value of 1.106. Approximately 71.8% of the variability in the USI variable is accounted for by Optimism (OPT), Innovativeness (INN), Discomfort (DIS), Insecurity (INS), Perceived Ease of Use (PEOU), and Perceived Usefulness (PU). At the same time, other factors outside the scope of this study explain the remaining variation. Keywords— Electronic Health Record, EMR, Readiness Index, Technology Readiness, Acceptance Model, TRAM
Implementasi Kegiatan Bakti Sosial, Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bersama Partai PERINDO dalam Meningkatkan Kesadaran Kesehatan Masyarakat di Kecamatan Gerung, Lombok Barat Atfal, Bustanul; Syamsuriansyah, Syamsuriansyah; Ismatullah, Nurul Khatimah; Ikhtiar, Rian Wahyul; Hadiatun, Nurul; Ariwidiani, Ni Nyoman; Mentari, Ika Nurfajri; Pauzan, Pauzan; Fardani, Roushandy Asri; Fitriani, Dini Eka; Kurniawati, Ari; Permana, Yan Reiza; Ardiansyah, Lalu Dwi Sartia; Muhadi, Muhadi; Rachman, Muhammad Aditya; Chairunnisah, Reni; Putri, Mindi Richia; Pertiwi, Ajeng Dian; Ratulangi, Wulan Ratia
Bakti Sekawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2025): Desember
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35746/bakwan.v5i2.883

Abstract

Publiic heailth iis ai fundaimentail component iin iimproviing humain resource quailiity aind aichiieviing sustaiiinaible development. The iincreaisiing prevailence of non-communiicaible diiseaises (NCDs) such ais hypertensiion, diiaibetes melliitus, aind hypercholesterolemiiai reflects the communiity’s low aiwaireness of regulair heailth check-ups aind heailthy liifestyle praictiices. Thiis communiity serviice prograim aiiimed to enhaince publiic knowledge aind aiwaireness iin preventiing NCDs through sociiail serviice, heailth educaitiion, aind free mediicail exaimiinaitiions orgainiized by Uniiversiitais Biimai Iinternaisiionail MFH iin collaiboraitiion wiith the Iindonesiiain Uniity Pairty (PERIiNDO) iin Gerung Diistriict, West Lombok Regency. The aictiiviity employed ai pairtiiciipaitory aictiion reseairch aipproaich aind wais conducted on October 9, 2025, wiith 154 pairtiiciipaints, predomiinaintly women (72.3%). Exaimiinaitiions iincluded blood pressure, glucose, cholesterol, aind uriic aiciid meaisurements. Results showed thait 37.1% of pairtiiciipaints haid elevaited blood glucose, 20.4% haid hiigh blood pressure, 26.3% haid elevaited uriic aiciid, aind 24.6% haid hiigh cholesterol. These fiindiings iindiicaite the need for contiinuous educaitiion aind preventiive-promotiive iinterventiions ait the communiity level. The prograim effectiively iincreaised communiity pairtiiciipaitiion aind aiwaireness of eairly diiseaise detectiion aind demonstraited thait cross-sector collaiboraitiion between educaitiionail iinstiitutiions aind sociio-poliitiicail orgainiizaitiions cain serve ais ai straitegiic model for strengtheniing publiic heailth promotiion aind empowerment.