Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Manajemen Perilaku Organisasi dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia yang Kompeten di SMP Swasta Dwiwarna Fitri Hayati; Dwi Hartina; Jelita Ramadhani Marpaung
JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen Vol 2 No 2 (2022): JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang Manajemen Perilaku Organisasi. Penelitian ini merumuskan bagaimana Manajemen perilaku organisasi dalam mewujudkan sumber daya manusia, hambatan dan solusinya. Tujuan penelitian 1) mendeskripsikan manajemen perilaku organisasi dalam mewujudkan sumber daya manusia. 2) Menganalisis hambatan dan solusi dalam penelitian ini. Hasil penelitian mengungkap mengenai (1) Manajemen Perilaku Organisasi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang dilakukan dengan perencanaan; dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap seluruh kegiatan atau beban pekerjaan kapasitas intelektual, kapabilitas, pengalaman kerjadan ketauladanan.Rekrutmen; mengutamakan prestasi akademik, non akademik, berakhlak baik,dan mengesampingkan hubungan kekerabatan serta mengutamakan prestasi dan profesionalisme.Pengembangan; mengubah perilaku agar terjadi perubahan danada peningkatan melalui workshop, diklat dan pelatihan. Pengawasan; dilakukan sesuai jadwal sebulan sekali pada seluruh rangkaian kegiatan sekolah, keadaan siswa, sarana prasarana, guru, program, fasilitas. Evaluasi; tiga tahap yaitu bulanan, tengah semester dan akhir semester, serta akhir tahun pembelajaran. Hambatan; Tenaga pengajar belum sesuai yang dibutuhkan, bukan lulusan pendidikan Guru, guru yang sudah mengajar tidak sesuai bidangnya, minimnya pengawasan, minimnya pengembangan kapasitas, dan kurangnya evaluasi. Solusi; manajemen rekrutmen dengan seleksi akademis dan non akademis, pengembangan guru pelatihan, worshop, pengawasan dan perhatian terhadap organisasi tersebut.
Masalah Terbaru dalam Dunia Pendidikan di SMP Swasta Dwiwarna Amiruddin Amiruddin; Muhammad Ikhsan Butarbutar; Dwi Hartina; Zainur Razzaqiyah
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Despite the many benefits of virtual distance learning (online), in its course distance education still has many problems. Educators and managers try to continue to improve the quality of teaching and the struggle of online class facilitators to improve the quality of distance education, but it is discovered that online class data is not the student's first choice. The results show that one of the problems in online education comes from the drop out / failure rate of students which is more common in virtual classrooms compared to traditional classes. Other studies reveal several factors such as the time needed to complete the module, lack of understanding of the context in the subject matter, problems with software accessibility, availability of reliable teachers, lack of support from the government and other reasons can create a decrease in motivation and a less conducive learning atmosphere.
Peran Perpustakaan dan Manajemen Perpustakaan di MTS Lab UINSU dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah Dwi Hartina; Anggun Sari Fadilla; Fella Annisa Harahap; Razak Hadinata Hasibuan; Ahmad Hanafi Sinaga; Inom Nasution; Sri Mardiani
JURNAL EDUKASI NONFORMAL Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Edukasi Nonformal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang Peran Perpustakaan Dan Manajemen Perpustakaan di Mts Lab Uinsu Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Madarasah. Penelitian ini merumuskan Bagaimana Peran Perpustakaan Madrasah, Bagaimana Manajemen Perpustakaan Madrasah, dan Apa Hubungan Perpustakaan dengan Mutu Pendidikan. Tujuan Penelitian 1) Mendeskripsikan Peran Perpustakaan Madrasah, 2) Mendeskripsikan Manajemen Perpustakaan Madrasah, dan 3) Menjelaskan Hubungan Perpustakaan dengan Mutu Pendidikan. Hal ini menjadi dasar pemikiran untuk mengoptimalkan peran perpustakaan dalam pendidikan karakter bagi generasi muda. Perpustakaan berperan mengajarkan beberapa karakter, yaitu cinta ilmu pengetahuan, gemar membaca, perilaku disiplin, berbagi dengan orang lain, serta mengajarkan tanggung jawab. Kajian ini termasuk kajian library research dengan menggunakan pendekatan kualitatif berbasis empiris, metode pengumpulan data dengan observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasilnya bahwa Perpustakaan dapat menjadi unsur penting dalam menanamkan pendidikan karakter. Diantara caranya adalah keteladanan layanan dari pustakawan, pengadaan buku dan koleksi yang lebih lengkap dan menarik, kemudahan akses, kedisiplinan manajemen sirkulasi, serta layanan mandiri virtual libarary yang terintegrasi dengan akses buku elektronik maupun e-jurnal.
Manajemen Pengembangan Karir Guru Di MTs Lab UINSU Dwi Hartina; Anggun Sari Fadilla; Isma Hayati; Sri Apulina; Arif Abdul Gani; Oktrigana Wirian
JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen Vol 3 No 2 (2023): JIKEM: Jurnal Ilmu Komputer, Ekonomi dan Manajemen
Publisher : Universitas Muhammadiyah Enrekang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan manajemen pengembangan karir guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di MTs Lab Uinsu Jenis penelitian bersifat penelitian kualitatif pendekatan analisis deskriptif. Metode yang digunakan adalah obsevasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisi data yang diperoleh dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Kemudian uji keabsahan data dilakukan dengan pengamatan dan triangulasi. Hasil penelitian manajemen pengembangan karir guru di Mts Lab Uinsu dengan beberapa program. Manejemen pengembangan profesionalisme guru dilaksanakan dengan beberapa program : kualifikasi pendidik, sertifikasi, pelatihan integrasi berbasis kompetensi, supervisi pendidikan, pemberdayaan MGMP, simposium guru dan penelitian. Kegiatan pelatihan dan pengembangan diikuti seluruh pendidik MTs Lab Uinsu dari 7 program tersebut ada kegiatan simosium guru belum diikuti oleh para guru, kemudian ada beberapa pendidik yang belum melaksanakan pengembangan seperti mengajar tidak sesuai dengan kualifikasi yang dimiliki, belum tersertifikasi, dan belum adanya pengimlementasian tentang penelitian yang dilakukan.
Implementasi Supervisi Pendidikan Disekolah SMP Negeri 2 Binjai Inom Nasution; Isma Hayati; Aldi Bayu Anggara; Chairunnisa Sagala; Dwi Hartina; Nadya Putri Mtd; Tegar Jaya Putra
Indonesian Gender and Society Journal Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/igsj.v3i1.48160

Abstract

Supervisi pendidikan didefinisikan sebagai proses pemberian layanan bantuan profesional kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas pengelolaan proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Supervisi juga diartikan sebagai pandangan dari orang yang lebih ahi kepada orang yang memiliki keahlian di bawahnya. Istilah supervise adalah seorang yang professional ketika menjalankan tugasnya. Tujuan pengawasan pendidikan adalah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran sehingga menciptakan lulusan yang baik dalam kualitas dan kuantitas. Tujuan dari supervisi pendidikan adalah usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas sehingga membantu guru mengembangkan profesi, pribadi dan membantu kepala sekolah menyesuaikan program pendidikan yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Implementasi yang terjadi dilapangan supervisi ini masih sering menemui kendala pengadaan calon supervisor yang kurang dirasa tepat, kreativitas dari seorang supervisor yang masih dikatakan rendah, serta fasilitas yang menjadi pendukung pembelajaran yang tidak merata.