Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN VIDEO SEBAGAI MEDIA EDUKASI KESEHATAN MATA DI MEDIA SOSIAL Hanna Nurul Husna; Ade Yeni Aprillia; Winda Trisna Wulandari; Keni Idacahyati; Gatut Ari Wardhani; Firman Gustaman; Lusi Nurdianti; Indra Indra; Diana Sri Zustika; Fajar Setiawan; Dichy Nuryadin Zain; Lilis Tuslinah; Meri Meri
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 3 (2022): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v5i3.37644

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi telah membatasi berbagai kegiatan masyarakat termasuk salah satunya penyuluhan kesehatan pada masyarakat. Intensitas dan frekuensi penggunaan gawai yang tinggi akan berdampak pada kesehatan mata. Meskipun demikian, penggunaan gawai pada masyarakat sangat tidak mungkin untuk dikurangi. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai kesehatan mata dalam bentuk video. Video tersebut disebarkan melalui media sosial Instagram, Youtube, dan Whatsapp Group. Subjek sasaran kegiatan adalah pengikut akun Instagram @optometry.bth, akun Youtube Analuna Talk, dan masyarakat yang mendapat informasi melalui Whatsapp. Materi yang disampaikan melalui video edukasi tersebut adalah keluhan yang akan muncul saat melihat layar gawai terlalu lama serta cara mencegah keluhan tersebut. Video dibuat menggunakan aplikasi VideoScribe Sparkol dan disebarkan melalui media sosial. Analisis data dilakukan berdasarkan jumlah analisis pengunjung dua akun media sosial serta kuesioner respon video. Dari hasil kegiatan yang dilakukan telah dihasilkan video edukasi kesehatan mata. Penayangan video di media sosial Instagram dan Youtube mendapat respon yang cukup bagus dari masyarakat dan semua responden sepakat bahwa informasi kesehatan mata yang disampaikan sangat bermanfaat dan sangat dibutuhkan konten serupa di masyarakat. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa video edukasi kesehatan mata yang dibuat dan disebarkan dengan menggunakan media sosial memiliki jangkauan yang lebih luas. Responden pun merasakan kebermanfaatan informasi yang disampaikan melalui video ini.
Pelatihan Pembuatan “Smart Clean” sebagai Upaya Peninggatan Produktivitas Ibu PKK Desa Karangbenda Kabupaten Pangandaran Lusi Nurdianti; Indra Indra; Winda Trisna Wulandari; Keni Idacahyati; Fajar Setiawan; Gatut Ari Wardani; Ade Yeni Aprillia; Firman Gustaman
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 2 (2024): Volume 7 No 2 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i2.12397

Abstract

ABSTRAK Pada saat ini, kesadaran tentang pentingnya penggunaan deterjen cair pakaian semakin meningkat. Kandungan surfaktan yang terkandung dalam detergen dapat menimbulkan dampak negatif bagi makhluk hidup dan lingkungan karena limbah yang tidak terurai dengan baik oleh mikroorganisme akan menjadi suatu permasalahan bagi lingkungan. Workshop ini bertujuan memberikan edukasi dan keterampilan kepada warga dalam memproduksi deterjen cair yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Materi penyuluhan disampaikan dalam bentuk ceramah dan tanya jawab, dengan diharapkan peserta dapat memahami manfaat deterjen untuk kebersihan pakaian keluarga, mengenai deterjen pakaian yang ramah lingkungan, dan mampu melakukan sosialisasi serta mempraktekkan pembuatan deterjen pakaian sendiri. Berdasarkan hasil pengolahan statistik, terdapat peningkatan rata-rata nilai skor kuesioner peserta setelah mengikuti pelatihan dalam pembuatan deterjen cair pakaian. Hasil uji statistik menggunakan uji T berpasangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara nilai rata-rata skor kuesioner peserta sebelum dan sesudah pelatihan. kegiatan workshop ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar desa, seperti mengurangi biaya pengeluaran keluarga dan memberikan peluang berwirausaha penjualan deterjen cair pakaian. Kata Kunci: Deterjen, Ekonomis, Workshop, Ramah Lingkungan, Parigi  ABSTRACT At this time, awareness about the importance of using liquid laundry detergent is increasing. Because waste that does not properly decompose by microorganisms will become a problem for the environment, the surfactant content in detergents may have a negative effect on living things and the environment. This workshop aims to provide education and skills to residents in producing environmentally friendly and cost-effective liquid detergent. The education material is delivered in the form of lectures and questions and answers, with the hope that participants will be able to understand the benefits of detergent for cleaning family clothes, learn about environmentally friendly laundry detergent, and be able to socialize and practice making their own laundry detergent. Based on the results of statistical processing, there was an increase in the average score of participants' questionnaires after taking part in training in making liquid laundry detergent. The results of statistical tests using the paired T test showed that there was a significant average difference between the average scores of participant questionnaires before and after training. This workshop activity can provide good benefits for the community and environment around the village, such as reducing family expenses and providing entrepreneurial opportunities for selling liquid laundry detergent. Keywords: Detergent, Economical, Workshop, Environmentally Friendly, Parigi
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Pemanfaatan dan Pemilihan Bahan Baku Obat Tradisional di Daerah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya Lusi Nurdianti; Nur Rahayuningsih; Winda Trisna Wulandari; Ade Yeni Aprillia; Keni Idacahyati; Indra Indra; Gatut Ari Wardani; Fajar Setiawan; Firman Gustaman; Widia Primi Annissya; Ai Rian Julyanti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 8 (2024): Volume 7 No 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i8.16066

Abstract

ABSTRAK Masyarakat daerah Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya mata pencaharian utamanya adalah sebagai petani, sehingga tanaman tumbuh baik disana, pemanfaatan tanaman ini dapat dibuat untuk bahan baku jamu sehingga dapat memberdayakan dan mendorong masyarakat dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional. Memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah tanaman obat menjadi produk jamu yang bermanfaat bagi Kesehatan selain itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih jamu yang aman dan memiliki izin edar dari BPOM serta mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui usaha home industry berbasis produk jamu. Total peserta yang termasuk dalam kriteria inkulusi dalam kegiatan ini adalah 110 orang, penyuluhan yang dilakukan menggunakan metode presentasi dengan media spanduk, stiker, dan power point, selain itu dilakukan pretest dan post-test. Rata-rata pretest sebesar 58,41 dan post-test sebesar 92,95, berdasarkan hasil pengujian statistik nilai pretest dengan post-test memiliki perbedaan yang signifikan (p<0,05). Program penyuluhan pemanfaatan Bahan Baku Obat Tradisional dalam pembuatan sediaan jamu dan cerdas memilih obat tradisional di Kampung Parunggolong desa Lengkong Barang kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya mendapatkan respon yang positif dari masyarakat setempat. Kata Kunci: Obat Tradisional, Jamu, Cikatomas  ABSTRACT The people of the Cikatomas area in Tasikmalaya Regency primarily earn their livelihood as farmers. The plants grown there are well-suited for use as raw materials in herbal medicines. Utilizing these plants can empower and encourage the community in their efforts to develop traditional health practices. Empowering the community with knowledge and skills to process medicinal plants into beneficial herbal products not only increases public awareness about the importance of selecting herbal medicines that are safe and approved by BPOM but also helps develop local economic potential through home-based businesses centered around herbal medicine products. A total of 110 participants met the inclusion criteria for this activity. The counseling was conducted using presentations with banners, stickers, and PowerPoint. Additionally, a pretest and post-test were administered. The pretest average score was 58.41, while the post-test average was 92.95. Based on statistical testing, there is a significant difference between the pretest and post-test scores (p < 0.05). The outreach program focused on the use of traditional medicinal raw materials for making herbal medicine preparations and smart selection of traditional medicines in Parunggolong Village, Lengkong Barang Village, Cikatomas District, Tasikmalaya Regency, was well-received by the local community. Keywords: Traditional Medicine, Jammu, Cikatomas