Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Cogongrass (Imperata cylindrical L.) Roots Ethanol Extract to Improve Hematological Profile in Carbon Tetrachloride-Injection Mice Model Anisah Dahlan; Fitria Hariati Ramdhani; Neni Anggraeni; Irma Melyani Puspitasari; Mirasari Putri; Mas Rizky A. A. Syamsunarno
Global Medical & Health Communication (GMHC) Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (54.343 KB) | DOI: 10.29313/gmhc.v8i3.6605

Abstract

Carbon tetrachloride (CCL4) is widely used in industry, toxic to the environment and humans, and most often used as a model of acute liver damage and liver fibrosis in experimental animals. Liver damage can deteriorate the hematological profile. The roots of cogongrass (Imperata cylindrica L.) have been used as traditional medicine due to its antioxidant activity. This study was conducted at the Faculty of Medicine, Universitas Padjadjaran, from January to March 2019. The study aimed to investigate whether the cogongrass roots ethanol extract (CGRE) can ameliorate the disturbance in the hematological profile in acute CCl4-injected mice. CGRE in dose 150 and 200 mg/kgBW was given orally to mice for four weeks before intraperitoneal injection of CCl4 1 mL/kgBW in olive oil (1:1 v/v). After 48 hours, mice were sacrificed, and the whole blood was drawn for hematological analysis. As a result, mean corpuscular volume (MCV) was reduced in CCl4-induction mice treated with CGRE in dose 150 mg/kgBW (49.25±3.06 vs 43.38±2.13 fl, p<0.05). This condition was followed by the improved hematocrit (Hct) and mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC). Platelet and platelet crit (Pct) levels were tended to decrease in CCl4-induction mice treated with CGRE in dose 150 mg/kgBW. In conclusion, CGRE dose 150 mg/kg BW can improve MCV, Hct, MCHC, platelet, and Pct in CCl4-injection mice. The antioxidant level in CGRE might facilitate it. EKSTRAK ETANOL AKAR ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICAL L.) MEMPERBAIKI PROFIL HEMATOLOGI PADA MENCIT YANG DIINJEKSI CARBON TETRACHLORIDECarbon tetrachloride (CCL4) banyak digunakan pada industri, bersifat toksik bagi lingkungan dan manusia, serta sering digunakan pada hewan coba untuk kerusakan liver akut dan fibrosis. Kerusakan liver dapat menyebabkan gangguan profil hematologi. Akar alang-alang (Imperata cylindrica L.) telah digunakan sebagai obat tradisional karena memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada bulan Januari hingga Maret 2019. Tujuan penelitian ini adalah meneliti apakah ekstrak etanol akar alang-alang dapat memperbaiki gangguan profil hematologi pada mencit yang diinjeksi CCL4 secara akut. Ekstrak etanol akar alang-alang (EEAA) dosis 150 dan 200 mm/kgBB diberikan per oral kepada mencit selama empat minggu sebelum injeksi intraperitoneal CCl4 1 mL/kgBB yang dilarutkan dalam minyak zaitun (1:1 v/v). Setelah 48 jam, mencit dikorbankan dan diambil darahnya untuk pemeriksaan hematologi. Sebagai hasil, mean corpuscular volume (MCV) menurun pada mencit yang diinduksi CCl4 dengan perlakuan EEAA 150 mg/kgBB (49,25±3,06vs 43,38±2,13 fl, p<0,05). Keadaan ini diikuti dengan perbaikan hematokrit (Hct) dan mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC). Kadar platelet dan platelet crit (Pct) cenderung menurun pada mencit yang diinduksi CCl4 dengan perlakuan EEAA 150 mg/kgBB. Sebagai simpulan, EEAA dosis 150 mg/kgBB dapat memperbaiki MCV, Hct, MCHC, platelet, dan Pct pada mencit yang diinjeksi CCL4. Kemungkinan difasilitasi oleh antioksidan pada EEAA.
Evaluasi Kontrol Kualitas Pemeriksaan Glukosa Darah di Laboratorium X Palangka Raya: Evaluation of Quality Control of Blood Glucose Examination in Laboratory X Palangka Raya Ferina Yudita; Dwi Purbayanti; Fitria Hariati Ramdhani; Eka Jaya
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 5 No. 2 (2023): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v5i2.5184

Abstract

Quality Control is a managerial procedure to adjust the laboratory examination (analytic) stages and detect errors early. The purpose of this study was to describe the quality control in laboratory X in the city of Palangka Raya. The method used is the descriptive method. The results showed that in April 2022, the Mean (88,1 mg/dL), SD (1,09 mg/dL), CV (1,24%), d (0,14%), TE (2,62%), TEa (10%), Sigma (7,94), and in May 2022 the Mean (87,9 mg/dL), SD (1,00 mg/dL), CV (1,13%), d (0,04%), TE (2,31%), TEa (10%), Sigma (8,79). According to the Ministry of Health, the maximum CV value is < 5%, so the inspection results of control materials in April 2022 and May 2022 are good or thorough. The maximum d value according to ISO 15179 is < 5%, so the inspection results of control materials in April 2022 and May 2022 are good or accurate. The evaluation of the control material with the Levey Jennings chart showed that all values in April 2022 and May 2022 were within the control limits, and none were outside the limits of the Westgard Mulrirule System rules. The result shows that the internal quality control activities of clinical chemistry for glucose parameters in Laboratory X are well executed and reliable.
PENINGKATAN PENGETAHUAN RISIKO PENYAKIT DEGENERATIF PADA REMAJA DI SMA NEGERI 10 PALANGKARAYA Dwi Purbayanti; Windya Nazmatur Rahmah; Fitria Hariati Ramdhani
BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/bm.v3i1.708

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronis yang merupakan penyakit tidak menular. Saat ini penyakit degeneratif menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Remaja adalah masa transisi antara anak menjadi dewasa dengan munculnya perubahan biologis, psikologis, dan sosial emosional. Masa remaja merupakan kunci pada tahap perkembangan untuk membentuk kesehatan di masa dewasa, oleh sebab itu remaja Indonesia diharapkan sanggup mengendalikan dirinya untuk mengurangi perilaku berisiko terhadap kesehatan yang dapat mengakibatkan munculnya berbagai penyakit atau bahkan kematian. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Palangkaraya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua metode, yaitu sosialisasi dan layanan pemeriksaan kesehatan bagi siswa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa yang berada di SMA Negeri 10 Palangkaraya tentang resiko penyakit degeneratif pada remaja.
Uji Stabilitas Pooled Sera Yang Disimpan Di Suhu 2 - 8ºc Pada Pemeriksaan Albumin: The Pooled Sera Stability Test is Stored at a Temperature of 2 - 8ºc on Albumin Ramdhani, Fitria Hariati; Purbayanti, Dwi; Astuti, Putri
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 1 (2023): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i1.6073

Abstract

The health laboratory is one of the health services for the community in helping to establish a diagnosis, monitoring treatment results, and determining the prognosis of a disease. Control serum is very important for assessing performance in the laboratory, including instrument and reagent quality. Some laboratories use pooled serum as control serum for daily examination. Albumin is the most abundant plasma protein in the human body, which is about 55-60% and the total normal serum protein level is 3.8-5.0%. This study aims to test the stability of pooled sera on examination of albumin stored in the refrigerator at a temperature of 2 - 8ºC for 2 weeks. This research method uses observational research methods with precision data analysis techniques (accuracy). The results of the study of examining albumin levels using the Bromcresol Green (BCG) method obtained serum stability results on day 1 to day 5, where the CV value from the albumin level examination entered the maximum CV value on albumin, which was 6. The CV value for the 5th day covers, day 1 to day 2 = 1.99. Day 1 to day 3 = 2.17. Day 1 to day 4 = 4.27. And day 1 to day 5 = 4.84. On day 6 to day 14 and so on, the serum is found to be unstable and the value does not enter the maximum CV value.
Gambaran Hasil Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Escherichia coli dengan Metode DISC dan Sumuran: Description of Antibiotic Sensitivity Test Results on Escherichia coli Bacteria Using DISC and Well Methods Windya Nazmatur Rahmah; Fitria Hariati Ramdhani; Al Hidayani
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7495

Abstract

Pemeriksaan resistensi antibiotik terhadap bakteri memiliki banyak metode dan teknik yang berbeda, yaitu metode difusi sumuran, metode difusi cakram disc, metode difusi silinder, metode dilusi, dan metode difusi dilusi. Banyaknya metode pemeriksaan uji daya hambat bakteri yang ada membuat orang menjadi banyak pertimbangan dalam melakukan hal tersebut. Tujuan dalam penelitain ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil uji sensitivitas antibiotik terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode disc dan sumuran. Penelitian ini dilakukan dengan metode difusi cakram disc dan metode difusi sumuran. Hasil pengukuran rata-rata zona hambat antibiotik terhapat bakteri Escherichia coli didapatkan zona hambat metode difusi sumuran 31.71 mm dan metode difusi cakram disc 31,39 mm. Rata-rata hasil pengukuran metode difusi sumuran lebih besar 0,32 mm dari metode difusi cakram disc dan hasil pengukuran zona hambat metode difusi sumuran dan difusi cakram disc adalah Susceptible atau efektivitas antibiotik kuat.
Pemeriksaan Hemoglobin untuk Skrinning Dini Anemia pada Siswi MA Raudhatul Jannah Kota Palangka Raya: Hemoglobin Examination for Early Anemia Screening in MA Raudhatul Jannah Female Students, Palangka Raya City Ramdhani, Fitria Hariati; Hidayani, Al; Ardina, Rinny; Purbayanti, Dwi
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. Suppl-1 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10iSuppl-1.8836

Abstract

Anemia is a condition in which the body lacks red blood cells or has a hemoglobin level of less than 12 g/dL in females and less than 13.5 g/dL in males. Anemia is not only a problem for certain age groups but also affects adolescents who are in the phase of growth. In Indonesia, anemia is particularly common among adolescents. The prevalence of anemia in females is 6% higher than in males. The partner for this project is the female students of MA Raudhatul Jannah in Palangka Raya City. This activity was carried out using two methods: education and hemoglobin testing services. The classification of anemia based on the hemoglobin test results among the female students at MA Raudhatul Jannah in Palangka Raya City, with a total of 54 students, showed that 33 students (61.1%) did not have anemia, 16 students (29.6%) had mild anemia, 4 students (7.4%) had moderate anemia, and 1 student (1.9%) had severe anemia.
The Pengaruh Pemberian Pakan Rendah Besi Dan Induksi Natrium Nitrit Terhadap Potensi Anemia Defisiensi Besi Pada Animal Model Tikus Jantan Wistar: The effect of low iron feeding and sodium nitrite induction on the potential of iron deficiency anemia in rats Rahmah, Windya Nazmatur; Ramdhani, Fitria Hariati; Hidayani, Al
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 3 (2022): Bali Medika Jurnal Vol 9 No 3 Desember 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i3.293

Abstract

Penelitian-penelitian terkait anemia sebenarnya sudah banyak dilakukan, hewan coba yang banyak digunakan untuk meneliti anemia defisiensi besi adalah mencit atau tikus. Namun, saat ini mencit diketahui telah berevolusi untuk mampu mempertahankan besi di dalam tubuh dibandingkan dengan tikus. Mayoritas pemberian diet rendah besi membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 4-8 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model protokol laboratorium terbaru animal model anemia defisiensi besi dengan menggunakan tikus putih strain wistar dalam waktu yang lebih cepat. Tikus dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu dengan pemberian pakan rendah besi, induksi NaNO2 dengan dosis 25g/200 BB tikus, serta kombinasi antara pakan rendah besi dan induksi NaNO2. Hasil data pengukuran pada KP1, KP2 dan KP3 didapatkan kadar hemoglobin dengan kisaran 12,2-15,7 g/dL; 12,8-13,7 g/dL dan 12,7-15,4 g/dL, dimana kadar hemoglobin tersebut masih dalam kisaran normal. Uji Kruskal-Wallis pada hasil pengukuran selama 21 hari tampak tidak ada pengaruh yang signifikan dengan nilai berturut-turut 0,051; 0,550 ; 0,051 (p<0,05). Pemberian pakan rendah besi maupun induksi senyawa NaNO2 yang bersifat karsinogenik pada tikus jantan Wistar yang telah diberi perlakukan untuk bisa menjadi animal model anemia defisiensi besi dapat digunakan namun memerlukan waktu pelakuan yang lebih lama agar terjadi kerusakan pada siklus hematopoesis.
PENINGKATAN PENGETAHUAN RISIKO PENYAKIT DEGENERATIF PADA REMAJA DI SMA NEGERI 10 PALANGKARAYA Dwi Purbayanti; Windya Nazmatur Rahmah; Fitria Hariati Ramdhani
BAKTIMU : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/bm.v3i1.708

Abstract

Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronis yang merupakan penyakit tidak menular. Saat ini penyakit degeneratif menjadi penyebab kematian terbesar di dunia. Remaja adalah masa transisi antara anak menjadi dewasa dengan munculnya perubahan biologis, psikologis, dan sosial emosional. Masa remaja merupakan kunci pada tahap perkembangan untuk membentuk kesehatan di masa dewasa, oleh sebab itu remaja Indonesia diharapkan sanggup mengendalikan dirinya untuk mengurangi perilaku berisiko terhadap kesehatan yang dapat mengakibatkan munculnya berbagai penyakit atau bahkan kematian. Mitra pengabdian masyarakat ini adalah siswa dan siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Palangkaraya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dua metode, yaitu sosialisasi dan layanan pemeriksaan kesehatan bagi siswa. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa yang berada di SMA Negeri 10 Palangkaraya tentang resiko penyakit degeneratif pada remaja.
Edukasi dan Penguatan Kapasitas Remaja dalam Pengendalian dan Pencegahan Dini Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya Rahmah, Windya Nazmatur; Sartika, Fera; Ramdhani, Fitria Hariati; Hidayani, Al; Handayani, Rezqi
Journal of Community Development Vol. 6 No. 1 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v6i1.1680

Abstract

Penyakit nfeksi menular seksual (PIMS) merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat, termasuk di Indonesia. Prevalensi PIMS tertinggi terjadi pada kelompok remaja dan dewasa muda akibat perilaku seksual berisiko. Perilaku seksual berisiko seperti berganti-ganti pasangan tanpa proteksi merupakan penyebab utama meningkatnya kasus PIMS di kalangan remaja dan dewasa muda di Indonesia. Upaya pencegahan dan pengendalian melalui peningkatan edukasi dan akses layanan kesehatan reproduksi penting untuk dilakukan guna memutus rantai penularan IMS di kalangan remaja. Metode kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi terkait PIMS dan memberikan pelatihan kepada siswa SMA 1 Muhammadiyah Palangkaraya untuk membuat promosi kesehatan terkait PIMS dengan memanfaatkan platform media social. Pada kegiatan ini juga dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan siswa terhadap PIMS dengan melakukan evaluasi melalui pemberian pretest dan postest. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa tentang PIMS khususnya pada remaja setelah dilakukannya edukasi. Selain itu kegiatan ini menghasikan produk media sosial sebagai bentuk promosi kesehatan terkait PIMS yaitu platform media sosial TikTok dan Instagram. Kegiatan edukasi dan penguatan kapasitas remaja tentang pengendalian dan pencegahan dini PIMS di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya telah berhasil dilaksanakan dengan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa mengenai risiko, cara penularan, pencegahan, dan dampak PIMS.