Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Imunogenesitas Protein Pilli Salmonella Typhi Pada Mencit Balb/C Dengan Mengukur Kadar TNF-α: Imunogenesity Of Protein Pilli Salmonella typhi in BALB/c Mice by Measuring TNF-α Controls Hidayani, Al; Darmawati, Sri
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 1 (2023): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i1.6074

Abstract

Typhoid fever, often called typhoid disease, is caused by Salmonella enterica subspecies enterica serevoar typhi (Salmonella typhi). The virulence of S.typhi bacteria depends on its ability to invade host cells consisting of several components such as cell wall antigens, flagellum antigens, Vi antigens and pilli antigens. Pilli is one of the virulence factors of S.typhi bacteria, which functions as a tool for adhesion or interaction between bacteria. The study was conducted to determine how the immunogenicity of pilli protein of S.typhi bacteria isolate BA07.4 was immunized in Balb/C mice at varying doses (2-6μg) by measuring TNF- α. The analysis carried out obtained the optimum results of TNF-α levels at a dose of 3μg with an average level of 62.152 pg / ml. In the research conducted, it was found that S.typhi pilli protein can induce specific antibodies against pilli antigens. This shows that the pilli protein is immunogenic, can cause an immune response and can induce antibodies that can recognize the immunized pilli protein sub-unit.
Pemeriksaan Hemoglobin untuk Skrinning Dini Anemia pada Siswi MA Raudhatul Jannah Kota Palangka Raya: Hemoglobin Examination for Early Anemia Screening in MA Raudhatul Jannah Female Students, Palangka Raya City Ramdhani, Fitria Hariati; Hidayani, Al; Ardina, Rinny; Purbayanti, Dwi
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. Suppl-1 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10iSuppl-1.8836

Abstract

Anemia is a condition in which the body lacks red blood cells or has a hemoglobin level of less than 12 g/dL in females and less than 13.5 g/dL in males. Anemia is not only a problem for certain age groups but also affects adolescents who are in the phase of growth. In Indonesia, anemia is particularly common among adolescents. The prevalence of anemia in females is 6% higher than in males. The partner for this project is the female students of MA Raudhatul Jannah in Palangka Raya City. This activity was carried out using two methods: education and hemoglobin testing services. The classification of anemia based on the hemoglobin test results among the female students at MA Raudhatul Jannah in Palangka Raya City, with a total of 54 students, showed that 33 students (61.1%) did not have anemia, 16 students (29.6%) had mild anemia, 4 students (7.4%) had moderate anemia, and 1 student (1.9%) had severe anemia.
Gambaran Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri SMA Negeri 5 Palangka Raya: Description of Hemoglobin Levels in Female Adolescent at SMA Negeri 5 Palangka Raya City Hidayani, Al; Ardina, Rinny; Astuti, Mia Fauzia
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. Suppl-1 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10iSuppl-1.8845

Abstract

Female adolescents are prone to having subnormal hemoglobin levels due to the natural reduction in blood volume during menstruation. This study aimed to determine the hemoglobin levels of female students at SMA Negeri 5 Palangka Raya. A descriptive method was employed, using Point-of-Care Testing (POCT) to measure hemoglobin levels. Based on the hemoglobin test results of 95 respondents, it can be concluded that 54.7% of female students in grade 11 at SMA Negeri 5 Palangka Raya were not anemic, 23.1% were mildly anemic, 21.1% were moderately anemic, and 1.1% were severely anemic.
The Pengaruh Pemberian Pakan Rendah Besi Dan Induksi Natrium Nitrit Terhadap Potensi Anemia Defisiensi Besi Pada Animal Model Tikus Jantan Wistar: The effect of low iron feeding and sodium nitrite induction on the potential of iron deficiency anemia in rats Rahmah, Windya Nazmatur; Ramdhani, Fitria Hariati; Hidayani, Al
Bali Medika Jurnal Vol 9 No 3 (2022): Bali Medika Jurnal Vol 9 No 3 Desember 2022
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v9i3.293

Abstract

Penelitian-penelitian terkait anemia sebenarnya sudah banyak dilakukan, hewan coba yang banyak digunakan untuk meneliti anemia defisiensi besi adalah mencit atau tikus. Namun, saat ini mencit diketahui telah berevolusi untuk mampu mempertahankan besi di dalam tubuh dibandingkan dengan tikus. Mayoritas pemberian diet rendah besi membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 4-8 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model protokol laboratorium terbaru animal model anemia defisiensi besi dengan menggunakan tikus putih strain wistar dalam waktu yang lebih cepat. Tikus dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu dengan pemberian pakan rendah besi, induksi NaNO2 dengan dosis 25g/200 BB tikus, serta kombinasi antara pakan rendah besi dan induksi NaNO2. Hasil data pengukuran pada KP1, KP2 dan KP3 didapatkan kadar hemoglobin dengan kisaran 12,2-15,7 g/dL; 12,8-13,7 g/dL dan 12,7-15,4 g/dL, dimana kadar hemoglobin tersebut masih dalam kisaran normal. Uji Kruskal-Wallis pada hasil pengukuran selama 21 hari tampak tidak ada pengaruh yang signifikan dengan nilai berturut-turut 0,051; 0,550 ; 0,051 (p<0,05). Pemberian pakan rendah besi maupun induksi senyawa NaNO2 yang bersifat karsinogenik pada tikus jantan Wistar yang telah diberi perlakukan untuk bisa menjadi animal model anemia defisiensi besi dapat digunakan namun memerlukan waktu pelakuan yang lebih lama agar terjadi kerusakan pada siklus hematopoesis.     Many types of research related to anemia have been carried out, and the experimental animals that are widely used to study iron deficiency anemia are mice or rats. However, currently, mice are known to have evolved to be able to retain iron in the body compared to mice. The majority of low-iron diets require a long time, which is about 4-8 weeks. This study aims to find the latest laboratory protocol model, an animal model of iron deficiency anemia using Wistar strain white rats in a faster time. Rats were divided into three groups, namely with low iron feed, induction of NaNO2 at a dose of 25g/200 BW rats, and a combination of low iron feed and induction of NaNO2. The measurement data results on KP1, KP2, and KP3 obtained hemoglobin levels in the range of 12.2-15.7 g/dL; 12.8-13.7 g/dL, and 12.7-15.4 g/dL, where the hemoglobin levels were still in the normal range. The Kruskal-Wallis test on the measurement results for 21 days did not appear to have a significant effect with successive values ​​of 0.051; 0.550; 0.051 (p<0.05). Giving low iron feed or induction of carcinogenic NaNO2 compounds in male Wistar rats that have been treated to become animal models of iron deficiency anemia can be used but require a longer treatment time to damage the hematopoietic cycle.
Edukasi dan Penguatan Kapasitas Remaja dalam Pengendalian dan Pencegahan Dini Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya Rahmah, Windya Nazmatur; Sartika, Fera; Ramdhani, Fitria Hariati; Hidayani, Al; Handayani, Rezqi
Journal of Community Development Vol. 6 No. 1 (2025): August
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/comdev.v6i1.1680

Abstract

Penyakit nfeksi menular seksual (PIMS) merupakan masalah kesehatan global yang terus meningkat, termasuk di Indonesia. Prevalensi PIMS tertinggi terjadi pada kelompok remaja dan dewasa muda akibat perilaku seksual berisiko. Perilaku seksual berisiko seperti berganti-ganti pasangan tanpa proteksi merupakan penyebab utama meningkatnya kasus PIMS di kalangan remaja dan dewasa muda di Indonesia. Upaya pencegahan dan pengendalian melalui peningkatan edukasi dan akses layanan kesehatan reproduksi penting untuk dilakukan guna memutus rantai penularan IMS di kalangan remaja. Metode kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi terkait PIMS dan memberikan pelatihan kepada siswa SMA 1 Muhammadiyah Palangkaraya untuk membuat promosi kesehatan terkait PIMS dengan memanfaatkan platform media social. Pada kegiatan ini juga dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan siswa terhadap PIMS dengan melakukan evaluasi melalui pemberian pretest dan postest. Hasil menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa tentang PIMS khususnya pada remaja setelah dilakukannya edukasi. Selain itu kegiatan ini menghasikan produk media sosial sebagai bentuk promosi kesehatan terkait PIMS yaitu platform media sosial TikTok dan Instagram. Kegiatan edukasi dan penguatan kapasitas remaja tentang pengendalian dan pencegahan dini PIMS di SMA Muhammadiyah 1 Palangka Raya telah berhasil dilaksanakan dengan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa mengenai risiko, cara penularan, pencegahan, dan dampak PIMS.
Gambaran Hasil Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Escherichia coli dengan Metode DISC dan Sumuran: Description of Antibiotic Sensitivity Test Results on Escherichia coli Bacteria Using DISC and Well Methods Rahmah, Windya Nazmatur; Ramdhani, Fitria Hariati; Hidayani, Al
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol. 10 No. 2 (2024): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/jsm.v10i2.7495

Abstract

Pemeriksaan resistensi antibiotik terhadap bakteri memiliki banyak metode dan teknik yang berbeda, yaitu metode difusi sumuran, metode difusi cakram disc, metode difusi silinder, metode dilusi, dan metode difusi dilusi. Banyaknya metode pemeriksaan uji daya hambat bakteri yang ada membuat orang menjadi banyak pertimbangan dalam melakukan hal tersebut. Tujuan dalam penelitain ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil uji sensitivitas antibiotik terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode disc dan sumuran. Penelitian ini dilakukan dengan metode difusi cakram disc dan metode difusi sumuran. Hasil pengukuran rata-rata zona hambat antibiotik terhapat bakteri Escherichia coli didapatkan zona hambat metode difusi sumuran 31.71 mm dan metode difusi cakram disc 31,39 mm. Rata-rata hasil pengukuran metode difusi sumuran lebih besar 0,32 mm dari metode difusi cakram disc dan hasil pengukuran zona hambat metode difusi sumuran dan difusi cakram disc adalah Susceptible atau efektivitas antibiotik kuat.
Lama Pemanasan Carbol Fuchsin Pada Pewarnaan Preparat BTA: Heating Time Carbol Fucshin In BTA Staining Preparations Maulida, Riska; Sartika, Fera; Hidayani, Al
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 6 No. 2 (2024): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v6i2.7099

Abstract

Tuberkulosis (TB paru) adalah penyakit infeksi menular yang menyerang paru-paru di sebabkan oleh bakteri Mycrobacterium tubercolusis. Salah satu pemeriksaan laboratorium yang digunakan untuk diagnosa Tubercolusis yaitu metode mikroskopis dengan pewarwaan Ziehl neelsen komponen dalam pewarnaan ini seperti Carbol Fuchsin membutuhkan adanya proses pemanasan dimana pemanasan itu akan menyerap zat warna dan akan tahan diikat tanpa mampu dilunturkan oleh peluntur yang kuat sekalipun seperti asam alkohol, tujuan penelitian ini untuk mengetahui lama pemanasan Carbol Fuchsin pada pewarnaan preparat dengan variasi waktu lama pemanasan yaitu 0 detik, 10 detik, 45 detik dan 120 detik. Sampel yang digunakan adalah sputum BTA positif yang berjumlah 6 sampel. Hasil penelitian menunjukan waktu pemanasan larutan Carbol fuchsin yang baik adalah direntang waktu 10-45 detik dimana hasil yang didapatkan warna BTA terlihat jelas, leukosit dan BTTA terlihat jelas dibandingkan dengan waktu 0 detik dan 120 detik terlihat jelas dan ada bercak merah dapat menggangu pemeriksaan.
Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Dengan Metode Difusi: The Effectiveness Of Aloe Vera Extract On The Growth Of Staphylococcus aureus Bacteria Using Diffusion Method Hidayani, Al; Sukmawati, Vina Anggraini; Rahmah, Windya Nazmatur
Borneo Journal of Medical Laboratory Technology Vol. 7 No. 1 (2024): Borneo Journal of Medical Laboratory Technology
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjmlt.v7i1.7670

Abstract

Staphylococcus aureus is one of the gram-positive bacteria that causes infection in the world. Extracts from the aloe vera plant contain several ingredients, one of which is saponins, anthraquinones, and tannins. This type of research is an experiment with a laboratory observation approach because the researcher only wants to know the effectiveness of the inhibition of aloe vera extract as a natural antibiotic on the growth of Staphylococcus aureus bacteria by diffusion method. Researchers used concentrations of 75%, 50% and 25% in the diffusion method. The results showed that the average resistance obtained at a concentration of 25% was 7 mm, a concentration of 50% and 75% was 0 mm (Negative). So based on the category according to CLSI the inhibitory ability of aloe vera (Aloe vera) extract against the growth of Staphylococcus aureus bacteria is resistant, which means that aloe vera (Aloe vera) extract at concentrations of 25%, 50% and 75% is not able to inhibit the growth of Staphylococcus aureus bacteria.
PELATIHAN PEMBUATAN TEMPAT SAMPAH DAUR ULANG DALAM PENGELOLAAN SAMPAH Imam Santoso, Achmad; Hidayani, Al; Putro, Dhymas Sulistyono
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 7 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i7.2582-2586

Abstract

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam pengelolaan sampah yaitu melakukan pelatihan dalam meningkatkan fasilitas pengelolaan sampah dengan memanfaatkan bahan yang dapat didaur ulang. Fasilitas pengelolaan sampah yang berasal dari bahan yang dapat didaur ulang, diantaranya tempat sampah. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pelatihan pembuatan tempat sampah. Semakin meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pembuatan tempat sampah, diharapkan mampu mengaplikasikannya pada lingkungan sekitar. Sehingga pengelolaan sampah pada suatu wilayah akan semakin meningkat. Pengabdian kepada masyarakat ini terbagi atas beberapa tahapan, diantaranya persiapan dan pelaksanaan. Tahap persiapan yaitu mengumpulkan alat dan bahan yang akan digunakan, yaitu ban bekas sebagai bahan baku utama tempat sampah, cat sebagai penambah estetika tempat sampah, seng sebagai penampang tempat sampah, serta alat pemotong untuk memotong bagian ban yang tidak dibutuhkan. Tahap pelaksanaan, yaitu pembuatan tempat sampah.