Penelitian-penelitian terkait anemia sebenarnya sudah banyak dilakukan, hewan coba yang banyak digunakan untuk meneliti anemia defisiensi besi adalah mencit atau tikus. Namun, saat ini mencit diketahui telah berevolusi untuk mampu mempertahankan besi di dalam tubuh dibandingkan dengan tikus. Mayoritas pemberian diet rendah besi membutuhkan waktu yang lama yaitu sekitar 4-8 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model protokol laboratorium terbaru animal model anemia defisiensi besi dengan menggunakan tikus putih strain wistar dalam waktu yang lebih cepat. Tikus dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu dengan pemberian pakan rendah besi, induksi NaNO2 dengan dosis 25g/200 BB tikus, serta kombinasi antara pakan rendah besi dan induksi NaNO2. Hasil data pengukuran pada KP1, KP2 dan KP3 didapatkan kadar hemoglobin dengan kisaran 12,2-15,7 g/dL; 12,8-13,7 g/dL dan 12,7-15,4 g/dL, dimana kadar hemoglobin tersebut masih dalam kisaran normal. Uji Kruskal-Wallis pada hasil pengukuran selama 21 hari tampak tidak ada pengaruh yang signifikan dengan nilai berturut-turut 0,051; 0,550 ; 0,051 (p<0,05). Pemberian pakan rendah besi maupun induksi senyawa NaNO2 yang bersifat karsinogenik pada tikus jantan Wistar yang telah diberi perlakukan untuk bisa menjadi animal model anemia defisiensi besi dapat digunakan namun memerlukan waktu pelakuan yang lebih lama agar terjadi kerusakan pada siklus hematopoesis. Many types of research related to anemia have been carried out, and the experimental animals that are widely used to study iron deficiency anemia are mice or rats. However, currently, mice are known to have evolved to be able to retain iron in the body compared to mice. The majority of low-iron diets require a long time, which is about 4-8 weeks. This study aims to find the latest laboratory protocol model, an animal model of iron deficiency anemia using Wistar strain white rats in a faster time. Rats were divided into three groups, namely with low iron feed, induction of NaNO2 at a dose of 25g/200 BW rats, and a combination of low iron feed and induction of NaNO2. The measurement data results on KP1, KP2, and KP3 obtained hemoglobin levels in the range of 12.2-15.7 g/dL; 12.8-13.7 g/dL, and 12.7-15.4 g/dL, where the hemoglobin levels were still in the normal range. The Kruskal-Wallis test on the measurement results for 21 days did not appear to have a significant effect with successive values of 0.051; 0.550; 0.051 (p<0.05). Giving low iron feed or induction of carcinogenic NaNO2 compounds in male Wistar rats that have been treated to become animal models of iron deficiency anemia can be used but require a longer treatment time to damage the hematopoietic cycle.