Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS LAHAN KRITIS KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR, JAWA BARAT Helmi Setia Ritma Pamungkas; Muhammad Agus Karmadi
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.199 KB) | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.356

Abstract

Untuk menuju kota berkelanjutan, maka perlu upaya rehabilitasi lahan kritis menjadi lebih hijau dan bermanfaat bagi warga sekitar. Kota Bogor sendiri ditetapkan sebagai kawasan hulu, dan menjadi penyangga kawasan ibukota dan kota-kota di bawahnya, sebagai daerah resapan air, dan daerah konservasi menurut Peraturan Presiden tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. Sebelum adanya pelaksanaan penanggulangan lahan kritis, maka perlu ada upaya identifikasi lahan kritis yang berada di Kota Bogor, terutama di Kecamatan Bogor Timur. Metodologi penentuan lahan kritis berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.32/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Daerah Aliran Sungai (RTKRHL-DAS). Berdasarkan hasil penelitian, kategori kawasan budidaya untuk pertanian didapatkan luasan lahan kritis yaitu 98,21 ha dan luas lahan agak kritis 111,2 ha; dan kategori kawasan lindung didapatkan luasan lahan sangat kritis yaitu 7,99 ha, kritis seluas 18,94 ha, dan luas lahan agak kritis 3,2 ha. Nilai dukungan apek sosial ekonomi yakni 11,06 yang berarti kurang.Kata Kunci : Lahan Kritis, Bogor Timur
PEMETAAN TANAH LONGSOR SEBAGAI UPAYA MITIGASI BENCANA SEBUAH KOTA (STUDI KASUS: KECAMATAN BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR) PAMUNGKAS, HELMI SETIA RITMA; SYAHBANDAR, MOHAMMAD YOGIE; ADHITIA, IIT
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 23, No 1 (2022): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v23i1.10423

Abstract

ABSTRAK Kawasan strategis Kota Bogor sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Bogor Tengah.  Kota Bogor juga dilewati oleh dua DAS besar yakni Cisadane dan Ciliwung yang dipadati oleh permukiman. Secara litologi daerah ini dibentuk oleh produk hasil letusan gunung api yang bersifat kompak namun pada permukaan lebih sering ditemui pelapukan, sehingga dapat memicu gerakan tanah/longsor apalagi kondisi curah hujan tinggi atau pada kemiringan lereng yang terjal. Data kejadian longsor di Bogor Tengah menunjukkan meningkat 2 kali lipat selama 2 tahun (2016-2017), maka perlu upaya mitigasi bencana melalui pemetaan tanah longsor.  Tujuan penelitian ini adalah membuat peta rawan longsor dan peta kesesuaian pemanfaatan ruang di Bogor Tengah. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi dan analisis spasial  kesesuaian pemanfaatan ruang dengan Pola Ruang. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah longsoran yakni sebanyak 8 titik yang tersebar di 3 kelurahan di wilayah kemiringan lereng landai-terjal. Setelah diteliti, parameter dominan penyebab longsoran di Kecamatan Bogor Tengah adalah kemiringan lereng, sifat tanah, dan muka air tanah. Adapun faktor pemicu longsoran di Kec. Bogor Tengah adalah curah hujan dan tutupan lahan pemukiman/sarana umum yang berada di sempadan lereng terjal. Dalam Pola ruang Kota Bogor ada yang tidak sesuai karena longsor sebesar 7,16% dan akibat banjir sebesar 5,72%, namun sebesar 87,12% masih sesuai dengan polar uang. Maka dari itu perlu penyesuaian pola ruang pada kedua Kawasan tersebut dengan membuat buffering dari zona longsoran ataupun lereng terjal. Kata Kunci : Bencana, Mitigasi Bencana, Pemetaan, Tanah Longsor
METODE USLE UNTUK MEMPREDIKSI EROSI TANAH DI DAS CILIWUNG KOTA BOGOR, JAWA BARAT FIRMANSYAH, YUDI; PAMUNGKAS, HELMI SETIA RITMA; YOGASWARA, LAILA MARDLOTILLAH
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 24, No 2 (2023): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v24i02.9465

Abstract

Pembangunan wilayah penting dilakukan untuk menopang kegiatan masyarakat di suatu wilayah, sama halnya dengan perkembangan di wilayah DAS Ciliwung yang berada di Kota Bogor.  Pembangunan wilayah DAS Ciliwung tumbuh begitu pesat sehingga fungsinya sebagai daerah konservasi tanah sangat berkurang.  Tingkat bahaya erosi DAS Ciliwung Kota Bogor teridentifikasi seluas 190,10 ha dan terbagi menjadi empat kelas, yaitu ringan, sedang, berat dan sangat berat.  Masing-masing luas kelas TBE, yaitu 0,01 ha , 12,15 ha , 131,95 ha, dan 45,95 ha.  Jumlah sedimentasi pada masing-masing nilai A 0,54 ton/ha/tahun, 25,18 ton/ha/tahun, 57,31 ton/ha/tahun  dan 84,09 ton/ha/tahun.  Lahan yang mengalami erosi tinggi merupakan jenis penggunaan lahan pertanian yang sedang dalam kondisi tidak ditanami atau lahan kosong terlantar.  Perbaikan lahan diarahkan metode vegetatif dan mekanik, dilakukan penanaman pohon dan perbaikan dinding sungai.  Pentingnya aplikasi tanaman penutup tanah untuk mengurangi laju air dipermukaan tanah dan mengurangi sedimentasi. Kata Kunci : USLE , Erosi Tanah  ABSTRACT Regional development is important to support community activities in a region, the same as development in the Ciliwung watershed area in Bogor. Development of the Ciliwung watershed area is growing so rapidly that its function as a land conservation area is greatly reduced. The erosion hazard level for the Ciliwung Watershed in Bogor City has been identified as 190,10 ha and is divided into four classes, light, medium, heavy and very heavy. Each TBE class area is 0,01 ha, 12,15 ha, 131.95 ha, and 45.95 ha. The amount of sedimentation at each value of A is 0,54 tons/ha/year, 25,18 tons/ha/year, 57,31 tons/ha/year and 84,09 tons/ha/year. Land with high erosion is a type of agricultural land use that is not planted or abandoned soil. Land improvements are directed at vegetative and mechanical methods, planting trees and repairing river walls. The importance of applying cover crops to reduce the rate of water on the soil surface and reduce sedimentation. Keywords : USLE , Soil Erosion
REVIEW DAN PEMETAAN LAHAN KRITIS DALAM WILAYAH URBAN Pamungkas, Helmi Setia Ritma; Yogaswara, Laila Mardlotillah; Adhitia, Iit; Karmadi, Muhammad Agus
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 24, No 2 (2023): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v24i02.9396

Abstract

Kota Bogor merupakan salah satu wilayah urban penyangga atau pinggiran kota megapolitan yang terdekat dengan Jakarta yang memiliki keterbatasan ruang. Dampak dari pemanfaatan ruang yang tidak sesuai akan mengakibatkan degradasi lingkungan apalagi lahan dengan kemiringan lereng dari curam sampai sangat curam dimanfaatkan untuk permukiman. Kepadatan penduduk sangat tinggi tentu saja akan menyebabkan ruang-ruang sempadan jalan, sungai, dan situ menjadi ruang terbuka hijau dan biru semakin sulit direalisasikan karena alih fungsi lahan menjadi kawasan terbangun di Kota Bogor terutama di Kecamatan Bogor Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mereview dan pemetaan lahan kritis Bogor Timur dengan menggunakan metode tumpang susun berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.32/Menhut-II/2009. Hasil review dan pemetaan data lahan kritis menunjukkan bahwa Kecamatan Bogor Timur pada tahun 2015, kategori lahan kritis pada Kawasan budidaya pertanian seluas 98,21 ha, kemudian pada tahun 2022 menjadi 37,79 ha. Kategori agak kritis juga menjadi menurun signifikan dari 111,2 ha menjadi 36,59 ha. Kawasan lindung di luar Kawasan hutan memiliki kategori agak kritis seluas 3,2 ha, kritis 3,2 ha, dan sangat kritis 7,99 ha. Akan tetapi pada tahun 2022 dengan banyak sekali perubahan kondisi tutupan lahan maka lahan kritis pada tahun 2022 dengan kategori agak kritis menjadi meningkat menjadi 25,74 ha, kritis menjadi 28,78 ha, dan sangat kritis menjadi 10,77 ha. Lahan-lahan yang tadinya tidak kritis menjadi potensial kritis sebesar 30,53 ha. Kata kunci : Review, Lahan Kritis, Wilayah Urban
ANALISIS LAHAN KRITIS KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR, JAWA BARAT Ritma Pamungkas, Helmi Setia; Agus Karmadi, Muhammad
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 16, No 1 (2015): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v16i1.356

Abstract

Untuk menuju kota berkelanjutan, maka perlu upaya rehabilitasi lahan kritis menjadi lebih hijau dan bermanfaat bagi warga sekitar. Kota Bogor sendiri ditetapkan sebagai kawasan hulu, dan menjadi penyangga kawasan ibukota dan kota-kota di bawahnya, sebagai daerah resapan air, dan daerah konservasi menurut Peraturan Presiden tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jabodetabekpunjur. Sebelum adanya pelaksanaan penanggulangan lahan kritis, maka perlu ada upaya identifikasi lahan kritis yang berada di Kota Bogor, terutama di Kecamatan Bogor Timur. Metodologi penentuan lahan kritis berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor. P.32/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan dan Lahan Daerah Daerah Aliran Sungai (RTKRHL-DAS). Berdasarkan hasil penelitian, kategori kawasan budidaya untuk pertanian didapatkan luasan lahan kritis yaitu 98,21 ha dan luas lahan agak kritis 111,2 ha; dan kategori kawasan lindung didapatkan luasan lahan sangat kritis yaitu 7,99 ha, kritis seluas 18,94 ha, dan luas lahan agak kritis 3,2 ha. Nilai dukungan apek sosial ekonomi yakni 11,06 yang berarti kurang. Kata Kunci : Lahan Kritis, Bogor Timur
REVIEW KONDISI GEOLOGI PADA EMBUNG KESI DALAM UPAYA PENYIAPAN DAN PENETAPAN IZIN OPERASI BENDUNGAN Pamungkas, Helmi Setia Ritma; Ismiralda, Dinta Anindy; Prakoso, Wahyu Gendam; Solihin, Solihin
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 25, No 1 (2024): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v25i1.10200

Abstract

ABSTRAK Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki musim kemarau lebih panjang dibandingkan musim hujan, sehingga Pemerintah Indonesia merencanakan Pembangunan embung maupun bendungan yang lebih banyak di provinsi tersebut. Embung Kesi adalah salah satu embung yang terletak di NTB yang dibangun pada tahun 1998 dengan volume tampungan 570.000 m3 dengan tinggi embung 15 meter dan panjang bendungan 154 meter. Ukuran fisik embung Kesi dalam klasfikasi bendungan menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2015. Maka perlu diperlukan review kondisi Geologi Pada Embung Kesi Dalam Upaya Penyiapan dan Penetapan Izin Operasi Bendungan. Tujuan dari penelitian ini adalah meninjau ulang (review) kondisi bendungan dari aspek geologi pada Embung Kesi dalam persiapan bahan kajian teknis untuk mendukung persyaratan teknis dengan tujuan mendapatkan persetujuan Izin Operasi Bendungan. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi dan analisis deskriptif dari as built Embung Kesi, topografi, tutupan lahan, geologi, dan nilai spektrum respon desain. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa sesar normal berarah barat-timur pada Satuan Batuan Batupasir Nodul kerikil Sisipan Batulempung menjadi penyebab utama turunnya tubuh Embung Kesi. Gempa sebagai pemicu sesar tersebut kemungkinan aktif kembali. Dari hasil analisis nilai spektrum respon desain, percepatan kegempaan di permukaan pada Embung Kesi memiliki nilai 0,506 gal, artinya wilayah tersebut termasuk dalam klasifikasi zona kerentanan gempabumi tinggi. Akan tetapi kerusakan tubuh Embung Kesi tidak signifikan karena adanya peredam guncangan berupa breksi lahar dan lava andesit yang menjadi batuan dasar dari tubuh Embung Kesi. Dalam syarat sebuah bendungan, Embung Kesi memiliki kesesuaian dalam 3 parameter yaitu tinggi bendungan, daya tampung, dan in stream. Kata kunci : Review, aspek geologi, Embung Kesi ABSTRACT West Nusa Tenggara Province is one of the provinces in Indonesia that has a longer dry season compared to the rainy season. As a result, the Indonesian Government plans to construct more retention basin and dams in this province. Kesi retention basin is one of the retention basins located in West Nusa Tenggara, built in 1998 with a storage volume of 570,000 m³, a reservoir height of 15 meters, and a dam length of 154 meters. The physical size of Kesi retention basin is classified under the dam classification according to the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing Number 27/PRT/M/2015. Therefore, it is necessary to review the geological conditions of Kesi retention basin in the effort to prepare and establish an Operating Permit for the Dam. The aims of research is to review the retention basin condition from a geological perspective at Kesi retention basin as part of preparing technical study materials to support the technical requirements for obtaining approval for the Dam Operating Permit. The method used is geological mapping and descriptive analysis of as built Kesi retention basin, topography, land cover, geology, and design response spectrum values. The results of the study indicate that a west-east trending normal fault within the Gravel Nodule Sandstone with Claystone Intercalations Unit is the main cause of the subsidence of the Kesi retention basin. Earthquakes, which could potentially reactivate this fault, act as a trigger. The design response spectrum analysis results show that the surface seismic acceleration at Kesi retention basin is 0.506 gal, classifying the area as a High earthquake vulnerability zone. However, the damage to the Kesi retention basin body is not significant due to the presence of a shock absorber in the form of lahar breccia and andesite lava which bedrock the Kesi retention basin body. According to the dam criteria, Kesi retention basin meets the requirements in three parameters: dam height, storage capacity, and in-stream suitability. Keywords: Review, Geological aspect, Kesi retention basin
RIVIEW DAN INVENTARISASI LAHAN KRITIS TANAH SAREAL KOTA BOGOR Pamungkas, Helmi Setia Ritma; Syahrulyati, Teti; Manfiqri, Muhamad Dio; Yogaswara, Laila Mardlotillah; Halimatusyadiah, Siti
JURNAL TEKNIK GEOLOGI : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vol 8, No 1 (2025): Jurnal Teknik Geologi : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Publisher : Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtgeo.v8i1.20882

Abstract

Bagi wilayah perkotaan, lahan pertanian yang subur dan potensial menjadi langka. Alih fungsi lahan menjadi perhatian besar bagi pemerintah, karena banyak lahan pertanian dikonversi menjadi lahan permukiman dan berpotensi kritis. Kota Bogor memiliki pola tata ruang sebagian besar diperuntukkan untuk wilayah permukiman kepadatan rendah-tinggi termasuk diantaranya adalah Kecamatan Tanah Sareal, sehingga perlu identifikasi lahan kritis setiap lima tahun sekali. Tujuan dari penelitian ini adalah mereview data lahan kritis Kecamatan Tanah Sareal tahun 2016 serta inventarisasi data lahan kritis. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (Dirjen PDASHL) Nomor P.3/PDASHL/SET/KUM.1/7/2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa review pada 2016 terdapat luas lahan kritis tahun 2013 dengan metode SK Dirjen RRL No.41/Kpts/V/1998, lahan kritis Kecamatan Tanah Sareal dengan kategori kritis seluas 22,13 ha, agak kritis 6,43 ha, dan potensi kritis 6,74 ha dan hasil inventarisasi lahan kritis 2016, dengan metode Permenhut No. 32 tahun 2009, lahan kritis justru mengalami peningkatan yang signifikan. Luas lahan kritis di Kecamatan Tanah Sareal diklasifikasikan 2 kategori yaitu lahan kritis di luar kawasan hutan dengan kategori kritis 0,01 ha dan sangat kritis 27,37 ha, sedangkan lahan kritis di kawasan budidaya lahan pertanian memiliki lahan agak kritis dengan luas 277,29 ha, kritis 17,77 ha, dan sangat kritis 69,70 ha. Hasil inventarisasi 2023 dengan metode Peraturan Dirjen PDASHL Nomor P.3/PDASHL/SET/KUM.1/7/2018, terpetakan luas lahan kritis pada berada pada kategori luar kawasan hutan, dengan kategori kritis 0,13 ha, agak kritis 32,01 ha, potensi kritis 18,12 ha, dan tidak kritis 318,64 ha.
POTENSI GEOWISATA DAERAH JANGKAT DENGAN PENILAIAN KUANTITATIF GEOSITE DAN GEOMORPHOSITE dan HELMI SETIA RITMA PAMUNGKAS, IIT ADHITIA
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 20, No 2 (2019): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v20i2.1946

Abstract

Jangkat merupakan kecamatan di Kabupaten Merangin yang terletak di bagian barat Provinsi Jambi. Sebagian daerah Jangkat merupakan bagian dari Pegunungan Barisan, secara morfologi berupa pegunungan kasar, kerucut gunung api, kuesta, dataran tinggi, dan dataran rendah, sehingga memiliki potensi geowisata yang unik dan menarik untuk diketahui. Daerah penelitian merupakan bagian dari Pegunungan Barisan, terletak di tinggian bagian barat Cekungan Sumatera Selatan. Berdasarkan peta geologi regional lembar Sungaipenuh dan Ketaun, Sumatra, maka urut-urutan batuan penyusun daerah penelitian dari muda ke tua (Kusnama, dkk., 1992) yaitu Satuan Batuan Breksi Gunungapi-Tuf, Satuan Batuan Gunungapi Rio Andesit, dan Granodiorit Langkup. Penelitian dilakukan dengan menggunakan tiga tahapan penelitian, yaitu tahap studi pustaka, tahap penelitian lapangan, dan tahap analisa geosite dan geomorphosite dengan metode penilaian (assessment) kuantitatif menurut Kubalikova (2013). Terdapat 7 geosite dan geomorphosite yaitu Air Terjun Dukun Bertuah, Air Terjun Empenau, Air Terjun Aek Hitam, Puncak Desa Muara Madras, Danau Pauh, Danau Depati Empat, dan Geyser Grao Sakti. Hasil dari analisa kuantitatif berdasarkan parameter-parameter yang ada secara berurutan adalah 55.17%, 55.17%, 55.17%, 42.67%, 64.67%, 55.50%, 52.83%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Situs Danau Pauh layak untuk dijadikan tempat wisata, untuk situs Air Terjun Dukun Bertuah, Air Terjun Empenau, Air Terjun Aek Hitam, Danau Depati Empat, dan Geyser Grao Sakti perlu ditingkatkan lagi dari segi kelayakannya, sedangkan Puncak Desa Muara Madras belum layak untuk saat ini. Dukungan dari berbagai pihak disertai kelayakan pembangunan fasilitas infrastruktur dan fasilitas penunjang wisata pada obyek wisata, pemahaman masyarakat tentang peningkatan kawasan wisata, dan perencanaan promosi yang baik sangat diperlukan agar dapat meningkatkan sektor perekonomian daerah Jangkat. Kata Kunci : jangkat, geosite, geomorphosite, geowisata
POLA PENYEBARAN DAN PENILAIAN SUMBER DAYA BATUBARA DAERAH GERAMAT DAN SEKITARNYA Adhitia, Iit; Solihin, Solihin; Pamungkas, Helmi Setia Ritma; Irawan, Robin
Jurnal Teknik | Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK Vol 25, No 1 (2024): Jurnal Teknik : Majalah Ilmiah Fakultas Teknik UNPAK
Publisher : Universitas Pakuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33751/teknik.v25i1.10215

Abstract

ABSTRAK Daerah penyelidikan berada di area Geramat dan sekitarnya, Kecamatan Merapi Selatan, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan termasuk bagian dari Cekungan Sumatera Selatan yang diestimasikan mengandung batubara cukup besar dikarenakan cekungan ini disusun oleh litologi yang terendapkan pada lingkungan darat – transisi sebagai bagian Formasi Muara Enim, terdapat formasi lainnya yang berdekatan yaitu Formasi Gumai, Formasi Air Benakat, Formasi Kasai, Andesit, serta Satuan Gunung Api Muda. Pola penyebaran batubara daerah penelitian berarah umum tenggara – barat laut, hal ini di karenakan pola penyebaran batubara didaerah penelitian masih berhubungan dengan hasil proses geologi regional yaitu adanya pola lipatan antiklin dan sinklin serta sesar mendatar sebagai pengendali utama pola penyebaran seam batubara di area penyelidikan, sedangkan estimasi sumberdaya batubara daerah penelitian yaitu 8.900.975,6 ton untuk  sumberdaya tereka, 2.815.829,8 ton untuk sumberdaya tertunjuk, dan 854.850,8 ton untuk sumberdaya terukur, dengan total sumberdaya 12,571,656.1 ton. Batubara di daerah penelitian dijumpai pada bagian selatan  daerah penelitian, dan untuk menentukan prospek atau tidaknya batubara didaerah penelitian harus dilakukan penelitian lebih lanjut, untuk mengetahui ketebalan dan penyebaran berdasarkan data bor, striping rasio, dan analisis kualitas batubara. Kata Kunci : cekungan sumatera selatan, estimasi sumber daya, pola penyebaran  ABSTRACT The investigation area is in the Geramat area and its surroundings, South Merapi District, Lahat Regency, South Sumatra Province, including part of the South Sumatra Basin, which is estimated to contain quite a lot of coal because this basin is composed of lithology deposited in a terrestrial environment - transitional as part of the Muara Enim Formation. Other formations nearby, namely the Gumai Formation, Air Benakat Formation, Kasai Formation, Andesite, and the Young Volcano Unit. The coal distribution pattern in the research area has a general direction of southeast - northwest. This is because the coal distribution pattern in the research area is still related to the results of regional geological processes, namely the presence of anticline and syncline fold patterns and horizontal faults as the main controller of the coal seam distribution pattern in the investigation area. The projected coal resources for the research area are 8,900,975.6 tonnes inferred, 2,815,829.8 tonnes indicated, and 854,850.8 tonnes measured, for a total resource of 12,571,656.1 tonnes. Coal is found in the southern part of the research area, and more research is needed to determine thickness and distribution based on drill data, striping ratio, and coal quality analysis. Keywords: south sumatra basin, resource estimation, distribution patterns