Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Kondisi periodontal penderita Diabetes Mellitus Tipe IPeriodontal condition of type I Diabetes Mellitus patients Savira, Nevada Vijayanti; Hendiani, Ina; Komara, Ira
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 29, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.028 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v29i2.18588

Abstract

Pendahuluan: Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan pada pankreas untuk menghasilkan insulin, terganggunya aktivitas insulin pada tubuh, atau keduanya. Diabetes Mellitus berhubungan dengan penyakit periodontal dan berperan sebagai faktor risiko dari gingivitis dan periodontitis. Risiko terjadinya gingivitis dan periodontitis meningkat pada penderita Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi periodontal penderita Diabetes Mellitus tipe I di beberapa rumah sakit di Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan pada 12 penderita Diabetes Mellitus tipe I yang berusia antara 21-48 tahun menggunakan indeks CPITN. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan metode survey dilakukan di tiga rumah sakit, yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin, RSUD Ujung Berung, dan RS Al Islam Bandung. Hasil: 50% penderita Diabetes Mellitus tipe I menderita gingivitis dan 50% lainnya menderita periodontitis. Simpulan:.Penderita Diabetes Mellitus tipe I pada penelitian ini seluruhnya menderita penyakit gingivitis dan periodontitis. ABSTRACTIntroduction: Diabetes Mellitus is a disease of metabolism of carbohydrates, fats, and proteins characterized by hyperglycemia due to disturbances in the pancreas to produce insulin, disruption of insulin activity in the body, or both. Diabetes Mellitus is associated with periodontal disease and acts as a risk factor for gingivitis and periodontitis. The risk of gingivitis and periodontitis increases in patients with uncontrolled Diabetes Mellitus. The aim of the study was to determine the periodontal condition of type I Diabetes Mellitus patients in several hospitals in Bandung City. Methods:This study was conducted on 12 patients with type I Diabetes Mellitus aged between 21-48 years using the CPITN index. The type of descriptive research with survey method was carried out in three hospitals, namely Dr. Hasan Sadikin Hospital, Ujung Berung Hospital, and Al Islam Hospital Bandung. Result: 50% of patients with Type I Diabetes Mellitus suffer from gingivitis and 50% suffer from periodontitis. Conclusion: Patients with type I Diabetes Mellitus in this study all suffered from gingivitis and periodontitis.Keywords: Periodontal condition, gingivitis, periodontitis, type I Diabetes Mellitus.
Perawatan ortodonti dan bedah open window impaksi gigi insisif permanen pertama rahang atasOrthodontic treatment and open window surgery of impacted maxillary first permanent incisor Endah Mardiati; Ira Komara; Ida Ayu Astuti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 33, No 3 (2021): Desember 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v33i3.35696

Abstract

Pendahuluan. Impaksi gigi insisif sentral rahang atas merupakan kasus yang sering menjadi keluhan estetika pasien.  Impaksi gigi insisif setral  rahang atas memerlukan perawatan multidipliner oleh ortodontis, spesialis bedah mulut dan periodontis. Perawatan bedah dapat dilakukan secara open window atau closed window bergantung kasus. Laporan kasus: seorang anak perempuan  umur 11 tahun,10 bulan   diantar ibunya datang  ke klinik pribadi dengan keluhan gigi seri rahang atas kanan tidak keluar. Pasien merasa malu karena terlihat tidak bergigi. Pemeriksaan ekstra oral, wajah normal, simetris, profil cembung. Pemeriksaan intra oral, gigi insisif pertama permanen kanan rahang atas (11) tidak ada, pergeseran garis median rahang atas garis ke kanan, deep bite, gigi berjejal di rahang bawah, relasi kaninus dan M1 kelas 1. Pemeriksaan radiografi panoramik, memperlihatkan impaksi gigi 11, odontoma dibawah permukaan servikal gigi 11. Analisis sefalometri: maloklusi dento-skeletal kelas 1. Diagnosis: maloklusi dento-skeletal kelas 1, disertai impaksi gigi insisif 11, odontoma di tepi servikal gigi 11, penyempitan ruang gigi 11, garis median rahang atas bergeser ke kanan, deepbite dan  gigi rahang bawah berjejal. Perawatan: dilakukan dengan alat ortodonti cekat untuk mengembalikan ruang gigi 11,  bedah open window dilanjutkan dengan meretraksi gigi 11 ke dataran oklusal, debonding dan pemasangan alat ortodonti retainer. Kesimpulan: Perawatan  impaksi  gigi insisif 11 menggunakan alat ortodonti cekat dan bedah open window berhasil menarik gigi 11 mencapai dataran oklusal, gigi 11 tetap vital, jaringan periodontal normal, pasien dan orang tuanya merasa sangat puas dengan estetika wajah yang tercapai.
Kondisi periodontal penderita diabetes mellitus tipe IPeriodontal condition of type I diabetes mellitus patients Nevada Vijayanti Savira; Ina Hendiani; Ira Komara
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 29, No 2 (2017): Agustus
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.028 KB) | DOI: 10.24198/jkg.v29i2.18588

Abstract

Pendahuluan: Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan pada pankreas untuk menghasilkan insulin, terganggunya aktivitas insulin pada tubuh, atau keduanya. Diabetes mellitus berhubungan dengan penyakit periodontal dan berperan sebagai faktor risiko dari gingivitis dan periodontitis. Risiko terjadinya gingivitis dan periodontitis meningkat pada penderita Diabetes mellitus yang tidak terkontrol. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi periodontal penderita Diabetes mellitus tipe I di beberapa rumah sakit di Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan pada 12 penderita Diabetes mellitus tipe I yang berusia antara 21-48 tahun menggunakan indeks CPITN. Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan metode survei dilakukan di tiga rumah sakit, yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin, RSUD Ujung Berung, dan RS Al Islam Bandung. Hasil: 50% penderita Diabetes mellitus tipe I menderita gingivitis dan 50% lainnya menderita periodontitis. Simpulan: Penderita Diabetes mellitus tipe I pada penelitian ini seluruhnya menderita penyakit gingivitis dan periodontitis.Kata kunci: Kondisi periodontal, gingivitis, periodontitis, diabetes mellitus tipe I. ABSTRACTIntroduction: Diabetes mellitus is a disease of metabolism of carbohydrates, fats, and proteins characterized by hyperglycemia due to disturbances in the pancreas to produce insulin, disruption of insulin activity in the body, or both. Diabetes mellitus is associated with periodontal disease and acts as a risk factor for gingivitis and periodontitis. The risk of gingivitis and periodontitis increases in patients with uncontrolled diabetes mellitus. The aim of the study was to determine the periodontal condition of type I diabetes mellitus patients in several hospitals in Bandung City. Methods: This study was conducted on 12 patients with type I diabetes mellitus aged between 21-48 years using the CPITN index. The type of descriptive research with survey method was carried out in three hospitals, namely Dr. Hasan Sadikin Hospital, Ujung Berung Hospital, and Al Islam Hospital Bandung. Result: 50% of patients with type I diabetes mellitus suffer from gingivitis and 50% suffer from periodontitis. Conclusion: Patients with type I diabetes mellitus in this study all suffered from gingivitis and periodontitis.Keywords: Periodontal condition, gingivitis, periodontitis, type I diabetes mellitus.
Pengaruh aplikasi gel teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kadar total antioxidant capacity (TAOC) sebagai perawatan tambahan dari skeling dan root planing pada pasien dengan periodontitis kronisEffect of green tea (Camellia sinensis) gel application on the total antioxidant capacity (TAOC) levels as adjunct to scaling and root planing in patients with chronic periodontitis Nita Nurniza; Ina Hendiani; Ira Komara
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 32, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v32i2.27771

Abstract

Pendahuluan: Mekanisme peradangan periodontitis kronis menghasilkan reaksi oksidasi, diketahui melalui kadar total antioxidant capacity (TAOC) cairan sulkus gingiva. Teh hijau dapat menghambat bakteri patogen periodontal sehingga kerusakan jaringan periodontal tidak bertambah parah. Tujuan penelitian adalah menganalisis kadar TAOC sebelum dan sesudah skeling dan root planing disertai gel teh hijau sebagai antioksidan. Metode: Jenis penelitian eksperimen semu, rumus ukuran sampel untuk menguji perbedaan dua rata-rata data tidak berpasangan, setiap subyek memiliki poket ≥ 5 mm, dikelompokkan sisi uji (n=14) dan sisi kontrol (n=14) (split mouth). Pengambilan cairan sulkus gingiva dilakukan pada hari ke-0, 15, dan 30, menggunakan metode absorbing paper strip dengan cara intracrevicular. Kedua sisi dilakukan skeling dan root planing, sisi uji diberikan gel. Hasil: Perbandingan kadar TAOC antara sisi kontrol dan sisi uji pada hari ke-0 (p=0,986), hari ke-15 (p=0,836), dan hari ke-30 (p=0,371) menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna (p-value>0,05). Perbandingan rerata selisih kadar TAOC dalam kedua kelompok antara hari ke-0 dengan ke-15 (p=0,946), hari ke-0 dengan hari ke-30 (p=0,504), serta hari ke-15 dengan hari ke-30 (p=0,811) jugwa menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna. Simpulan: Tidak terdapat pengaruh aplikasi gel teh hijau (Camellia sinensis) terhadap kadar total antioxidant capacity (TAOC) pada perawatan periodontitis kronis berupa skeling dan root planing.Kata kunci: Gel teh hijau, periodontitis kronis, skeling dan root planing, total antioxidant capacity (TAOC). ABSTRACTIntroduction: The inflammatory mechanism of chronic periodontitis produces an oxidation reaction, measured through the level of total antioxidant capacity (TAOC) of the gingival crevicular fluid. Green tea can inhibit periodontal pathogenic bacteria so that periodontal tissue damage will not worsen. This study was aimed to analyse the levels of TAOC before and after scaling and root planing with green tea gel as an antioxidant. Methods: The research was quasi-experimental. The sample size formula was used to test the difference between two unpaired data means. Each subject has a pocket ≥ 5 mm, grouped by the test side (n = 14) and the control side (n = 14) (split-mouth). The gingival crevicular fluid was collected on days 0, 15, and 30, using the intracrevicular method with absorbing paper strips. Both sides were treated with scaling and root planing, and the test side was administered with the green tea gel. Results: Comparison of TAOC levels between the control side and the test side on day 0 (p = 0.986), day 15 (p = 0.836), and day 30 (p = 0.371) showed no significant difference (p-value > 0.05). Comparison of the mean difference of the TAOC levels in two groups between day 0 with day 15 was p = 0.946, day 0 with day 30 was p = 0.504, and day 15 with day 30 was p = 0.811; which also showed no significant difference. Conclusion: There is no effect of green tea gel (Camellia sinensis) application on the Total Antioxidant Capacity (TAOC) level in chronic periodontitis treatment in the form of scaling and root planing.Keywords: Green tea gel, chronic periodontitis, scaling and root planing, total antioxidant capacity (TAOC).