Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Kajian Kualitas Tanah pada Lahan Gambut Terbakar di Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat Rinto Manurung; Rossie Wiedya Nusantara; Ismahan Umran; W. Warganda
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 19, No 3 (2021): November 2021
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.19.3.517-524

Abstract

Kebakaran lahan gambut menyebabkan terjadinya perubahan sifat fisika, kimia dan biologi tanah gambut sehingga secara otomatis mempengaruhi kualitas tanah yang dinyatakan dengan Indeks Kualitas Tanah (IKT). Tujuan penelitian ini adalah menentukan indeks kualitas tanah dan faktor penentunya pada lahan gambut terbakar (GT) dan tidak terbakar (GTT). Penelitian dilakukan di Kelurahan Bansir Darat Kecamatan Pontianak Tenggara Kota Pontianak pada GTT  dan GT. Tahapan penelitian meliputi pengambilan sampel tanah pada masing-masing lahan, pengamatan dan pengukuran kedalaman gambut, ketebalan lapisan gambut dan kematangan gambut serta perhitungan jumlah cacing. Analisis sifat fisika tanah meliputi bobot isi, kadar air kapasitas lapang, porositas total; sifat kimia tanah terdiri dari reaksi tanah (pH), karbon organik (C-organik), Nitrogen total (N-total), rasio CN, posfor tersedia (P-tersedia), natrium, kalium, kalsium dan magnesium dapat dipertukarkan (Na-dd, K-dd, Ca-dd dan Mg-dd), kapasitas tukar kation (KTK), kejenuhan basa (KB), kadar abu; dan jumlah cacing tanah untuk sifat biologi tanah. Hasil penelitian menunjukkan GT dengan kematangan saprik memiliki kedalaman gambut lebih dangkal dibandingkan GTT dengan kematangan hemik. Kadar air dan porositas pada GT juga lebih rendah dibandingkan GTT. Kation basa GT lebih tinggi dibandingkan GTT meskipun kriteria keduanya sangat rendah. Parameter penentu kualitas tanah yaitu C-organik, CN rasio, N-total, P-tersedia, kalsium, natrium, kalium, kejenuhan basa, bobot isi, kadar air dan porositas. Kedua lahan memiliki kriteria IKT rendah namun GT memiliki nilai yang lebih tinggi (0,34) daripada GTT (0,27). Meskipun nilai IKT pada GT lebih tinggi, banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari pembakaran lahan gambut. Karena itu pemerintah melarang pembakaran lahan dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang pelarangan pembakaran hutan dan lahan gambut.AbstractPeatland fires cause changes in the physical, chemical and biological characteristics of the peat soil. It automatically affects the quality of the soil as stated by the Soil Quality Index (IKT). The purpose of this study was to determine the soil quality index and its determinants in burnt (GT) and unburnt (GTT) peatlands. The research was conducted in Bansir Darat Village, Southeast Pontianak District, Pontianak City on GT and GTT. The research stages included taking soil samples from each land, observing and measuring the depth of the peat, the thickness of the peat layer, the maturity of the peat and counting the number of worms as well. Analysis of soil physical characteristics including bulk density, moisture content of field capacity, total porosity; soil chemistry consists of C-organic, total nitrogen (N-total), CN ratio, available phosphorus (P-available), exchangeable sodium (Na-dd), potassium (K-dd), calcium-dd (Ca-dd)dan magnesium (Mg-dd), cation exchange capacity (CEC), base saturation (KB), content of ash; and the number of earth worms for soil biology property. The results showed that the physical characteristics of peat on GT had a shallower peat depth with sapric compared to GTT with hemic. The water content and porosity on GT are lower than GTT as well. The base cation of GT is higher than GTT even though the criteria for both are very low. The determinants of soil quality were C-organic, CN ratio, N-total, P-available, calcium, sodium, potassium, base saturation, content weight, moisture content and porosity. The Soil Quality Index of both lands have low criteria but GT has a higher value (0.34) than GTT (0.27). Even though the IKT value in GT is higher, there are many negative impacts caused by burning peatlands. Therefore, the government forbids burning of land by issuing policies to prohibit the burning of forests and peatlands.
Pengelolaan Lahan Gambut Tanpa Bakar melalui Pembuatan Kompos Berbasis Kulit Nenas di Desa Galang, Kabupaten Mempawah Urai Suci Yulies Vitri Indrawati; Rini Hazriani; Rinto Manurung
Al-Khidmah Vol 3, No 1 (2020): AL-KHIDMAH (Agustus)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/al-khidmah.v3i1.2408

Abstract

Program PKM bertujuan untuk mentransfer teknologi kompos berbasis kulit nanas, sebagai solusi bagi petani nanas organik di desa Galang, Kabupaten Mempawah yang mengalami kesulitan dalam pemanfaatan limbah kulit nanas akibatnya Penggunaan buah nanas menjadi berbagai produk. PKM dilakukan selama 6 (enam) bulan mulai dari kegiatan persiapan, sosialisasi ke UKM Harapan Baru dan dilanjutkan dengan implementasi program inti yaitu penyampaian materi dan praktik pembuatan kompos dan diakhiri dengan evaluasi dan pelaporan. Audiens yang dituju utamanya adalah petani nanas. Metode yang digunakan adalah konseling, ceramah, diskusi, tanya jawab dan evaluasi. Pada prinsipnya kegiatan ini mencakup penyuluhan tentang manfaat kompos untuk budidaya nanas di lahan gambut. Pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kompos dari kulit nanas adalah kunci agar masyarakat petani bisa menerapkannya dengan hasil yang baik. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan ini adalah bahwa masyarakat sangat antusias dengan materi yang disampaikan karena mereka belum mengetahui hal ini sebelumnya. Pasca kegiatan disarankan agar pengembangan kegiatan ini terus dilakukan di bawah naungan PPL dari Kecamatan.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK, ANORGANIK DAN PUPUK CAMPURAN TERHADAP TINGGI TANAMAN DAN JUMLAH DAUN PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Leony Agustine; R. Arif Malik Ramadhan; Andri andri; Rinto Manurung
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 10 No 2 (2022): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtech.v10i2.953

Abstract

Salah satu bahan baku paling populer di Indonesia dan memiliki permintaan yang relatif tinggi yaitu Jagung manis (Zea mays L.). Ketersediaan unsur-unsur hara yang menjadikan salah satu faktor pembatas pada pertumbuhan tanaman jagung. Kandungan unsur hara pada tanah sangat menentukan hasil jagung manis. Upaya untuk meningkatkan kondisi ketersediaan unsur hara ialah dengan melakukan pemupukan, bisa dengan menggunakan pupuk anorganik maupun pupuk organik. Penelitian ini dilakukan di Inkubator Fakultas Pertanian Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 6 bulan mulai dari persiapan penelitian hingga penyajian hasil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui pengaruh pemberian antara pupuk anorganik, organik, dan pupuk campuran terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada tanaman jagung manis (Zea mays L.). Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 3 faktor yang diulang sebanyak 10 kali. Adapun perlakuan yang diberikan, yaitu: P0: Tanpa perlakuan, P1: 150 kg KCl + 150 kg SP-36 + 300 kg urea per hektar, P2: 11,25 ton kompos per Ha, P3: 50 % pupuk anorganik + 50 % pupuk kompos dengan dosis (75 kg KCl + 75 kg SP-36 + 150 kg urea) + 5,625 ton kompos per Ha. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa perlakuan pupuk campuran (P3) memberikan hasil terbaik dalam tinggi tanaman pada tanaman jagung manis.
Pengaruh Emisi Kendaraan Terhadap Kandungan Logam Timbal (Pb) Tanah dan Bulir Padi pada Lahan Sawah di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas Rinto Manurung; Shenny Oktoriana; Anita Suharyani
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 21, No 1 (2023): January 2023
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.21.1.1-7

Abstract

Lead (Pb) is one of most toxic pollutants. The main sources of Pb comes from industrial and vehicle gases. Lead contained in gas from vehicle will be absorbed and accumulated in the soil. Leads in the soil, especially in paddy soil alongside highway with many vehicles have a potential to be absorbed and accumulated in the grain. Solubility of Pb in the soil affecting the absorption of paddy is controlled by soil properties such as texture, organic matter, pH and cation exchange capacity. The research aims to study the effect of vehicle emission on Pb content in the soil, soil properties that influences the presences of Pb in the soil and its accumulation in grain. The research was conducted in paddy soil located alongside the highway of Sambas Regency as a rice producing center in West Kalimantan. Distance of soil and grain samplaing from the road will be used as a treatment to observe the effect of vehicle emission on Pb content, ie 0 – 50 meters, 50 – 100 meters and more than 100 meters. Soil samples were taken at 0-20 cm and 20-50 cm depth. Soil samples and grains are destracted by using nitric acid, hydrogen peroxide and perchloric acid. Furthermore, Pb content was measured using Atomic Absorbtion Spectrophotometry (AAS). The results showed that there is no effect of land distance from the road to the soil content.  The average Pb content at 0-50 m, 50-100 m and more than 100 m at a depth of 0-20 cm were 29,62 ppm, 31,57 ppm and 35,03 ppm, respectively. While the average Pb content at a depth of 20-50 cm, respectively, were 27,16 ppm, 32,53 ppm and 35,97 ppm. The presence of Pb in the soil is significantly correlated with sand and clay fraction. The content of Pb on grains is above the tolerance limit (0,5 ppm) of Pb content in food, fruits and vegetables. Pb content is from 2,07 ppm to 5,10 ppm.
Sosialisasi Prilaku Hidup Bersih Dan Sehat Kepada Anak-Anak Di Desa Lingga, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya Leony Agustine M; Marisi Aritonang Aritonang; Rinto Manurung Manurung; Meliana Pasaribu Pasaribu; Josua Parulian Hutajulu Hutajulu
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.028 KB)

Abstract

Desa Lingga merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya. SDN 27 Sungai Ambawang merupakan salah satu sekolah dasar yang terdapat di Desa Lingga, banyaknya jumlah siswa SDN 27 Sungai Ambawang namun akses jalan menuju ke sekolah tersebut dan fasilitas yang dimiliki SDN 27 Sungai Ambawang terbatas terutama untuk menerapkan hidup bersih dan sehat. Hidup Bersih dan Sehat pada usia dini sangat baik untuk mendidik dan menanamkan kesadaran akan pentingnya kebersihan sebagai upaya menjaga kesehatan diri dan lingkungan. PKM ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang Hidup Bersih dan Sehat kepada siswa SDN 27 Sungai Ambawang, sehingga siswa SDN 27 Sungai Ambawang dapat mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari. Metode pelaksanaan dilakukan dengan sosialisasi atau penyuluhan. Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat pada siswa SDN 27 Sungai Ambawang berjalan lancar, semua peserta siswa SDN 27 Sungai Ambawang sangat antusias dan semangat mengikuti kegiatan PKM ini.
Dampak Sekat Kanal Terhadap Fluktuasi Muka Air Tanah Pada Lahan Gambut di Kabupaten Kubu Raya – Provinsi Kalimantan Barat Rossie Wiedya Nusantara; Rinto Manurung; Ismahan Umran; Stella Padagi; Umi Lestari
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 21, No 2 (2023): April 2023
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.21.2.393-402

Abstract

Dalam pengelolaan lahan gambut, muka air tanah harus menjadi perhatian utama, baik dalam kondisi alami maupun terdegradasi. Upaya pemulihan lahan gambut terdegradasi yaitu melakukan pembasahan kembali dengan pembangunan sekat kanal. Pembasahan kembali lahan gambut terdegradasi diharapkan dapat mempertahankan muka air tanah pada lahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fluktuasi kedalaman muka air pada lahan gambut dengan sekat kanal yang dibangun pada tahun 2019 dan 2020 (SK19 dan SK20), tanpa sekat kanal (TSK) dan hutan sekunder (HS) di Desa Kubu Padi Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya. Metode pengambilan sampel menggunakan metode boring dan pengukuran lapangan untuk pengamatan kedalaman muka air tanah menggunakan piezometer. Penentuan titik pengamatan 4 lokasi penelitian yaitu SK19, SK20, TSK, dan HS berjumlah 24 titik (4 lokasi x 6 ulangan). Parameter yang diamati pada penelitian ini yaitu kedalaman muka air tanah, kedalaman muka air saluran, bobot isi, kadar air tanah dan porositas total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman muka air tanah paling dangkal yaitu 12,19 cm terdapat di SK20 dan kedalaman muka air tanah paling dalam yaitu 52,61 cm terdapat di TSK, sedangkan di SK19 kedalaman muka air tanahnya yaitu 30,38 cm dan di HS kedalaman muka air tanahnya 31,61 cm. Kedalaman gambut di lokasi penelitian tergolong sangat dalam yaitu >300 cm. Rata – rata kedalaman muka air saluran di SK19 yaitu 24,33 cm, di SK20 yaitu 6,17 cm dan di TSK yaitu 47,49 cm. Bobot isi TSK (0,12 g/cm3) lebih tinggi dari SK19 (0,11 g/cm3), SK20 (0,11 g/cm3), dan HS (0,10 g/cm3). Porositas total HS (93,45%) lebih tinggi dari SK19 (91,07%), TSK (92,06%) dan SK20 (92,63%). Kadar air tanah tertinggi pada SK20 yaitu 744, 43% dan terendah yaitu 532,95% di TSK, sedangkan kadar air di SK19 dan HS yaitu 646,08% dan 622,14%.
Sosialisasi Manajemen Keuangan Rumah Tangga Pada Ibu-Ibu Di Posyandu Harum Manis Kabupaten Kubu Raya Leony Agustine M; Febrisi Dwita; Rinto Manurung
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v4i3.1297

Abstract

The Corona virus 2019 (Covid-19), which has been endemic in recent years, has had a huge impact on all of us, including the mothers at the Harum Manis Posyandu in Sungai Raya Dalam Village, Kubu Raya Regency, not a few people have been affected by the impact of the virus. this is like, the occurrence of layoffs, the difficulty of finding a new job and the reduced purchasing power. Many people have difficulty managing family finances because they cannot control their desires, especially after the outbreak of Covid-19. People who have difficulty managing family finances often misprioritize their expenses. This PKM aims to provide knowledge and understanding of household financial management for mothers so that they can manage the income and expenditure of money properly. The implementation method is carried out by socialization or counseling. Counseling on household financial management for the Posyandu Posyandu mothers went smoothly, all the participants from the Posyandu Posyandu were very enthusiastic and enthusiastic about participating in this PKM activity
IDENTIFIKASI STATUS HARA FOSFOR PADA LAHAN SAWAH ARCA KIRI DI KABUPATEN BANYUMAS Leony Agustine; Indah Dwi Khomariah; Rinto Manurung; Febrisi Dwita
Jurnal Agriovet Vol. 6 No. 1 (2023): JURNAL AGRIOVET
Publisher : LPPM UNIVERSITAS KAHURIPAN KEDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/agriovet.v6i1.981

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan unsur hara fosfor, baik P-total maupun P-tersedia, di lahan sawah Arca Kiri Areal Irigasi Bendung, Kabupaten Banyumas. Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memetakan status hara P pada lahan sawah tersebut dan memberikan rekomendasi dosis pupuk fosfor yang sesuai dengan status hara tanah. Penelitian dilakukan melalui metode survei tanah pada bulan Maret hingga April dengan menggunakan peta tingkat tinjau mendalam berdskala 1:50.000. Setiap 100 hektar lahan sawah diwakili oleh satu sampel pengamatan, sesuai dengan tingkat ketelitian peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan P-total pada SLH A1f berada dalam kategori tinggi, yakni 41,4 mg P2O5/100g, sedangkan pada SLH A2f berada dalam kategori sedang, yaitu 40 mg P2O5/100g. Kandungan P-tersedia pada SLH A1f mencapai 17,2 ppm, masuk dalam kategori sangat tinggi, sementara pada SLH A2f mencapai 14,67 ppm, masuk dalam kategori tinggi. Rekomendasi penggunaan pupuk fosfor berdasarkan status P tanah dapat dihitung dengan mengalikan serapan P oleh tanaman padi (sekitar 0,20%) dengan hasil produksi per SLH, menghasilkan rekomendasi pupuk sebesar 118,4 kg untuk SLH A1f dan 113,4 kg untuk SLH A2f.