Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

LATIHAN ANKLE STRATEG MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEIMBANGAN STATIS PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS GENU Haryoko, Imam; Bustam, Ika Guslanda
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.272

Abstract

Latar belakang: Lutut mempunyai fungsi yang sangat penting, maka penanganan Osteoarthritis genu harus diusahakan  secara  optimal untuk dapat mengurangi dampak buruk seperti kehilangan keseimbangan statis atau kemampuan untuk berdiri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari latihan ankle strategi terhadap peningkatan keseimbangan statis pada pasien dengan diagnose osteoarthritis genu. Metode: Penelitian merupakan pra eksperiment (one group pre post test design), terdapat 28 sample berusia 30-60 tahun dengan diagnosis orteoratitis genu yang memiliki gangguan keseimbangan. Sample dipilih dengan metode purposive (consecutive) sampling. Data diperoleh melalui pengukuran dengan observasi keseimbangan statis dengan One Leg Standing (OLS), data di analisis dengan uji t paired. Hasil: Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan statis pasien sebelum dan setelah rutin mendapatkan intervensi ankle strategy exercise p-value 0.000. Saran: Gangguan keseimbangan statis pada pasien osteoarthritis genu dapat diberikan intervensi fisioterapi berupa ankle strategy exercise.  Kata Kunci: Osteoarthritis, Keseimbangan statis, One Leg Standing Score, Ankle Strategy Exercise
PERBEDAAN PENAMBAHAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS)PADA HEEL SLIDE EXERCISE TERHADAP GANGGUAN GERAK DAN FUNGSI LUTUT AKIBAT OSTEOARTHRITIS GENU DI POLIKLINIK FISIOTERAPI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Yudiansyah, Yudiansyah; Bustam, Ika Guslanda Bustam Guslanda
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Gangguan yang sering kali terjadi pada genu adalah osteoarthritis. Osteoarthritis(OA) adalah penyakit degenerative sendi yang ditandai dengan kerusakan kartilago, disertai nyeri dan kekakuan. OA genu lebih banyak terjadi pada wanita setelah usia 50 tahun.Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penambahan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) pada Heel slide exercise terhadap gangguan gerak dan fungsi lutut akibat osteoarthritis genu di Poliklinik Fisioterapi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.. Metode: penelitian ini bersifat kuasi eksperimental pre and post test group design dengan tekhnik pengambilan sampel Match Subject Design. Populasinya seluruh pasien yang terdiagnosa osteoarthritis genu dan mendapatkan tindakan fisioterapi di poliklinik fisioterapi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang masing-masing perlakuan selama 6 kali dalam 2 minggu pada bulan Juli 2018. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok masing-masing 10 orang. Kelompok kontrol dengan Heel slide exercise, kelompok perlakuan dengan penambahanTENS. Hasil: diperolehpengumpulan data dilakukan dengan mengukur nilai Skala nyeri menggunakan skala VAS (verbal analogue scale) pada saat sebelum dan setelah perlakuan. Kesimpulan: menyatakanadaperbedaan Penambahan TENSPadaHeel slide exercise Terhadap gangguan gerak dan fungsi lutut akibat osteoarthritis genu. The purpose of this study was to determine the difference in addition of Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) on Heel slide exercise in motion disorders and knee function due to osteoarthritis genu in the Physiotherapy Clinic of Muhammadiyah Palembang Hospital. The population was all patients diagnosed with osteoarthritis genu and received physiotherapy at the physiotherapy clinic at Muhammadiyah Palembang Hospital each treatment for 6 times in 2 weeks in July 2018. The method of this study was quasi-experimental pre and posttest group design with taking techniques sample Match Subject Design. The study was conducted on 20 participants divided in to two groups with 10 participants in each group. The control group with Heel slide exercise, the treatment group with the addition of TENS. The results obtained by data collection was done by measuring the scale of pain using VAS scale (verbal analogue scale) at the time pre and post treatment. The conclusions state that there is a difference in the addition of TENS to heel slide exercise on movement and knee function disorders due to genital osteoarthritis.
PERBEDAAN PENAMBAHAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS)PADA HEEL SLIDE EXERCISE TERHADAP GANGGUAN GERAK DAN FUNGSI LUTUT AKIBAT OSTEOARTHRITIS GENU DI POLIKLINIK FISIOTERAPI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Yudiansyah Yudiansyah; Ika Guslanda Bustam Guslanda Bustam
Masker Medika Vol 6 No 2 (2018): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Gangguan yang sering kali terjadi pada genu adalah osteoarthritis. Osteoarthritis(OA) adalah penyakit degenerative sendi yang ditandai dengan kerusakan kartilago, disertai nyeri dan kekakuan. OA genu lebih banyak terjadi pada wanita setelah usia 50 tahun.Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan penambahan Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS) pada Heel slide exercise terhadap gangguan gerak dan fungsi lutut akibat osteoarthritis genu di Poliklinik Fisioterapi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.. Metode: penelitian ini bersifat kuasi eksperimental pre and post test group design dengan tekhnik pengambilan sampel Match Subject Design. Populasinya seluruh pasien yang terdiagnosa osteoarthritis genu dan mendapatkan tindakan fisioterapi di poliklinik fisioterapi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang masing-masing perlakuan selama 6 kali dalam 2 minggu pada bulan Juli 2018. Penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok masing-masing 10 orang. Kelompok kontrol dengan Heel slide exercise, kelompok perlakuan dengan penambahanTENS. Hasil: diperolehpengumpulan data dilakukan dengan mengukur nilai Skala nyeri menggunakan skala VAS (verbal analogue scale) pada saat sebelum dan setelah perlakuan. Kesimpulan: menyatakanadaperbedaan Penambahan TENSPadaHeel slide exercise Terhadap gangguan gerak dan fungsi lutut akibat osteoarthritis genu. The purpose of this study was to determine the difference in addition of Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS) on Heel slide exercise in motion disorders and knee function due to osteoarthritis genu in the Physiotherapy Clinic of Muhammadiyah Palembang Hospital. The population was all patients diagnosed with osteoarthritis genu and received physiotherapy at the physiotherapy clinic at Muhammadiyah Palembang Hospital each treatment for 6 times in 2 weeks in July 2018. The method of this study was quasi-experimental pre and posttest group design with taking techniques sample Match Subject Design. The study was conducted on 20 participants divided in to two groups with 10 participants in each group. The control group with Heel slide exercise, the treatment group with the addition of TENS. The results obtained by data collection was done by measuring the scale of pain using VAS scale (verbal analogue scale) at the time pre and post treatment. The conclusions state that there is a difference in the addition of TENS to heel slide exercise on movement and knee function disorders due to genital osteoarthritis.
LATIHAN ANKLE STRATEG MENINGKATKAN KEMAMPUAN KESEIMBANGAN STATIS PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS GENU Imam Haryoko; Ika Guslanda Bustam
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Vol 11, No 1 (2019): Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan
Publisher : STIKES 'Aisyiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36729/bi.v11i1.961

Abstract

Latar belakang: Lutut mempunyai fungsi yang sangat penting, maka penanganan Osteoarthritis genu harus diusahakan  secara  optimal untuk dapat mengurangi dampak buruk seperti kehilangan keseimbangan statis atau kemampuan untuk berdiri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari latihan ankle strategi terhadap peningkatan keseimbangan statis pada pasien dengan diagnose osteoarthritis genu. Metode: Penelitian merupakan pra eksperiment (one group pre post test design), terdapat 28 sample berusia 30-60 tahun dengan diagnosis orteoratitis genu yang memiliki gangguan keseimbangan. Sample dipilih dengan metode purposive (consecutive) sampling. Data diperoleh melalui pengukuran dengan observasi keseimbangan statis dengan One Leg Standing (OLS), data di analisis dengan uji t paired. Hasil: Penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan statis pasien sebelum dan setelah rutin mendapatkan intervensi ankle strategy exercise p-value 0.000. Saran: Gangguan keseimbangan statis pada pasien osteoarthritis genu dapat diberikan intervensi fisioterapi berupa ankle strategy exercise.  Kata Kunci: Osteoarthritis, Keseimbangan statis, One Leg Standing Score, Ankle Strategy Exercise
Pelatihan dan Pendampingan Pengurus Melalui Layanan Psikoedukasi di Rumah Singgah Palembang Suzanna; Riska Marlin; Ika Guslanda Bustam; Ira Kusumawaty
Paradharma: Jurnal Aplikasi IPTEK Vol. 7 No. 1 (2023): Paradharma: Jurnal Aplikasi IPTEK
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.101 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v7i1.2507

Abstract

Rumah Singgah Pengobatan merupakan tempat yang memfasilitasi para pasien dan pendamping yang dalam hal ini yaitu keluarga pasien dengan pelayanan yang diharapkan dapat secara optimal memberikan pelayanan, khususnya pelayanan dalam bentuk penguatan emosional. Pelayanan Psikedukasi saat ini menjadi hal yang cukup memberikan dampak yang sangat positif dalam membantu pelayanan psikologis, dengan berbagai masalah seperti stress, kecemasan, putus asa, ketidakberdayaan. Tujuan program ini memberikan pelatihan dan pendampingan bagi pengurus untuk mewujudkan layanan psikedukasi. Metode implementasi meningkatkan keterampilan komunikasi pengurus dalam memberikan bimbingan edukasi dan penguatan. Terdapat peningkatan kemampuan bimbingan edukasi dan penguatan yang dirasakan oleh pengurus yang dapat diterapkan kepada pasien dan pendamping pasien.
PENGARUH KONDISI LOWER BACK PAIN (LBP) TERHADAP MULTI DIRECTIONAL REACH TEST (MDRT) SCORE Yudiansyah Yudiansyah; Ika Guslanda Bustam
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 18, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/mr.v18i4.836

Abstract

Latar belakang:  Low Back Pain (LBP) merupakan kondisi dan permasalahan Kesehatan yang umum terjadi  dan menjadikan beban yang cukup besar di dunia. Nyeri pada kondisi ini akan dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal, maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung bawah dapat berujuk kedaerah lain atau sebaliknya yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah. Keluhan LBP dapat menimbulkan penurunan fleksibilitas pada vertebra akibat dari gangguan musculoskeletal yang ditimbulkan hingga gangguan fungsional. Penurunan fleksibilitas tersebut dapat dilihat dari Multi Directional Reach Test (MDRT) Score. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi Lower Back Pain (LBP) terhadap Multi Directional Reach Test (MDRT) Score. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan pre dan post test design.  Pengambilan sample dilakukan dengan purposive sampling dengan jumlah sampel 40 responden. Hasil: Hasil penelitian ini adalah berkorelasi positif antara kondisi Lower Back Pain (LBP)  terhadap hasil MDRT pada individu dengan diagnose Lower Back Pain (LBP) dengan p<0.001. Kesimpulan: Kondisi Lower Back Pain (LBP) dapat menurunkan fleksibiltas lumbal.
EDUKASI LATIHAN PADA KAKI DAN BETIS PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TERHADAP TINGKAT SENSIBILITAS KAKI Ika Guslanda Bustam; Suratun Suratun
Khidmah Vol 3 No 1 (2021): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v3i1.345

Abstract

Penderita diabetes dengan kadar glukosa darah yang tinggi secara konsisten dapat menyebabkan penyakit serius yang akan memengaruhi jantung dan pembuluh darah, mata, ginjal, saraf dan gigi. Selain itu, pada penderita DM juga memiliki risko infeksi lebih tinggi pada kaki. Oleh karena itu tujuan kegiatan pengabdian masysrakat ini adalah meningkatkan kemauan dan kemampuan untuk menjalankan latihan pada kaki dan betis dengan Towel curl exercise dan heel calp rise exercise untuk mengurangi komplikasi pada penderita Diabetes Melitus terutama pada kaki. Metode yang diterapkan adalah ceramah dengan mengedukasi serta mempraktikan langsung di depan para peserta kegiatan. Hasil kegiatan ini diketahui terdapat peningkatan kesadaran pada masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik pada penderita diabetes mellitus.
Fall Prevention Education to Reduce Fall Risk on Elderly People Ika Guslanda Bustam
Khidmah Vol 3 No 2 (2021): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v3i2.359

Abstract

This community service is carried out by providing education to reduce the risk of falling in the elderly in Kecamatan Sukarami, Palembang. This is expected to help and prevent and reduce the risk of falls that often occur in the elderly. Education is delivered by way of material presentation, and distribution of pamphlets. Before being given education for the elderly, several questions will be given, then they will be evaluated with the same questions to see the success of the education that the author has done. The results of this activity there is an increase in knowledge in the elderly about the risk of falling, namely as many as 15 elderly know the risk of falling well, then the elderly with moderate knowledge are 1 elderly. All participants are able to carry out activities both inside and outside the home without the need for tools or assistance from others
EDUKASI TEKNIK KNEE TO CHEST EXERCISE UNTUK MENGATASI NYERI PUNGGUNG BAWAH Ika Guslanda Bustam
Khidmah Vol 4 No 2 (2022): Khidmah
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/khidmah.v4i2.410

Abstract

One of the managements of pain conditions caused by low back pain (Low Back Pain) is physiotherapy. The treatment that can be given is the Knee to Chest Exercise technique. The objectives of this community service are: 1) To provide health education about the Knee to Chest Exercise technique to treat low back pain; 2) The public knows the benefits and effects of the Knee to Chest Exercise technique; and 3) The community is able to perform the Knee to Chest Exercise technique. The method was used in this activity by presenting material to increase knowledge using power points and leaflets as well as direct demonstrations so that participants are skilled in performing the Knee to Chest Exercise technique. This activity was attended by women with an age range of 50 – 78 years old. The results of the evaluation revealed that there was a decrease in unmovement pain from Visual Analogue Scale (VAS) 4 to VAS 2, motion pain from VAS 8 to VAS 5, and tenderness from VAS 8 to VAS 6. In addition, each participant was also able to understand, explain definition, causes, signs and symptoms, and how to deal with low back pain.
Case Study: The Application of Extracorporeal Shockwave Therapy (ESWT) and Active Finger Blocking Exercise on Movement and Function of Fingers Disorders Caused by Trigger the 4th Finger Dextra Juliastuti jujuk; Angie Destriani Nasution; Roihana Baintan; Ika Guslanda Bustam; Dwi Herdayanti
Jurnal Inspirasi Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2023): Spesial Edisi Khusus (Proceeding)
Publisher : Fakultas Kesehatan IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/jika.v1i2.35

Abstract

Background: Trigger finger also referred to as stenosing tenosynovitis. It is a traumatic condition that involves the formation of nodules in the tendons of flexor digitorium muscle due to a combination of repetitive finger movements or local trauma and impaired healing, as a result of which the affected finger is locked in either a flexed or extended position thereby impeding movement. Objective: This case study was aimed to determine the effect of extracorporeal shockwave therapy, and active finger blocking exercise in one women patient, aged 47 years old with diagnosed of trigger the 4th finger dextra. Methods: This case studies have been carried out 6 times for 2 weeks in one women patient, by evaluating the degree of pain by using the Visual Analogue Scale (VAS), Joint Range of Motion (RoM) by using a goniometer and functional activity ability hands with the Disability of the Arm, Shoulder and Hand (DASH) questionnaire. Results: There was a decrease in the motion pain degree from VAS 7 to VAS 4, and the degree of tenderness pain from VAS 5 to VAS 2. There was an increase active flexion-extension movement of the 4th finger dextra from (S)=25°-0°-50° to (S)=40°-0°-75°, while passive movement from (S)=30°-0 °-60° to (S)=40°-0°-75°. There was a decrease in the value of hand disabilities based on the results of the DASH questionnaire from 24% to 21%. Conclusion: The application of extracorporeal shockwave therapy and active finger blocking exercise can reduce the pain, increase the range of motion and functional abilities patient diagnosed Trigger the 4th Finger condition.