Tujuan dari kegiatan pemberdayaan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggota Kelompok Wanita Tani Jeruk di Subak Tegalan Mabi, Kintamani, Bangli dalam budidaya dan pengolahan jeruk. Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari 20 orang anggota kelompok. Metode pelaksanaan meliputi pelatihan intensif dan pendampingan partisipatif, fokus pada pengolahan jeruk menjadi produk bernilai tambah, dan strategi pemasaran digital. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok dalam mengolah jeruk menjadi produk olahan seperti manisan dan sirup serta memasarkan produk melalui media sosial dan platform e-commerce. Hal ini bisa dilihat dari nilai rata-rata skor pemahaman peserta dalam aspek pengolahan (X1) sebelum adanya pendampingan dari tim pengabdian sebesar 1,062 yang artinya bahwa kelompok Wanita tani jeruk tidak paham dalam mengolah buah jeruk menjadi produk olahan. Setelah dilakukan pendampingan oleh tim pengabdian rata-rata skor nya sebesar 3, yang artinya bahwa kelompok Wanita tani jeruk paham dalam mengolah buah jeruk menjadi produk olahan. Sedangkan dari aspek pemasara (X2) nilai rata-rata skor pemahaman peserta sebelum dilakukan pelatihan sebesar 1,066 yang artinya bahwa kelompok Wanita tani jeruk tidak paham tentang strategi pemasaran digital. Setelah dilakukan pendampingan oleh tim pengabdian rata-rata skornya meningkat menjadi 3,01 yang artinya bahawa kelompok Wanita tani jeruk sudah paham tentang pemanfaatan media sosial untuk memasarkan produk. Rekomendasi dari kegiatan ini adalah melanjutkan pendampingan dan pelatihan berkelanjutan, memperluas akses ke pasar yang lebih luas, dan memperkuat kolaborasi dengan lembaga terkait untuk mendukung keberlanjutan ekonomi kelompok. Dengan demikian, kegiatan ini berhasil memberdayakan anggota kelompok wanita tani, meningkatkan kemandirian ekonomi, dan menciptakan model usaha tani jeruk yang berkelanjutan di Subak Tegalan Mabi, Kintamani, Bangli. Empowerment of the Orange Farming Women's Group in Subak Tegalan Mabi, Kintamani - Bangli Abstract The objective of this empowerment activity is to enhance the skills and knowledge of the members of the Women Farmers Group (Kelompok Wanita Tani Jeruk) in Subak Tegalan Mabi, Kintamani, Bangli, in citrus cultivation and processing. The activity involves 20 members of the group. The implementation methods include intensive training and participatory mentoring, focusing on proper citrus cultivation techniques, processing citrus into value-added products, and digital marketing strategies. The results of the activity show a significant increase in the members' knowledge and skills in processing citrus into products such as candied fruit and syrup and marketing these products through social media and e-commerce platforms. This can be seen from the average score of participants understanding in the processing aspect (X1) before the training from the service team was 1,062, which means that the group of women orange farmers did not understanding how to process orange fruit into processed product. After training was carried out by the service team, the average score was 3, which means that the women’s orange farming group understands how to process orange fruit into processed product. Meanwhile, from the marketing aspect (X2), the average score of participants understanding before the training was 1,066, which means that the group of women orange farmers did not understand digital marketing strategies. After training was carried out by the service team, the average score increased to 3,01, which means that the women’s orange farming group already understands the use of social media to market products. Recommendations from this activity include continuing sustainable mentoring and training, expanding market access, and strengthening collaboration with related institutions to support the economic sustainability of the group. Therefore, this activity successfully empowers the members of the Women Farmers Group, enhances their economic independence, and creates a sustainable citrus farming model in Subak Tegalan Mabi, Kintamani, Bangli.